Anda di halaman 1dari 40

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si

UNSUR LOGAM ALKALI


DAN SENYAWANYA
”Li, Na,K”
Kimia Anorganik ll
Kelompok 2

Mangontang Sinaga
Nuria Nova A1C121034
A1C121079
2.1 Kelimpahan Unsur logam alkali dan senyawanya
Litium merupakan unsur ke-33 yang melimpah dibumi sekitar 0,007% dari
massa kerak bumi, tetapi karena reaktivitasnya sangat tinggi membuat unsur
ini hanya dapat ditemukan dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.
Natrium (Na) Natrium melimpah di litosfer, natrium banyak ditemukan di
bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga
merupakan elemen terbanyak keempat di bumi (setelah Aluminium, Besi (Fe),
dan Kalsium), terkandung sebanyak 2.83% di kerak bumi. Unsur ini
merupakan unsur terbanyak dalam golongan logam alkali. Kalium (K) Logam
ini merupakan logam ketujuh paling banyak sekitar 2,6% menutupi kerak bumi.
Unsur-unsur alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Oleh karena itu
unsur-unsur logam alkali tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam,
melainkan berada dalam bentuk senyawanya.Unsur alkali yang paling banyak
di alam, yaitu natriumdam kalium. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam
bentuk senyawa NaCl dan KCl.
Lithium
ditemukan dua ratus tahun yang lalu, mempunyai
nomor atom 3, mempunyai keterdapatan yang
sangat rendah di kerak bumi mencapai 21 µg/g.
Nama lithium berasal dari Bahasa Latin dari batuan
“lithos” karena awalnya unsur ini diisolasi dari
mineral, berbeda dengan alkali lain seperti sodium
(Na) dan potassium (K) yang didapatkan reaksi
elektrolisis. Lithium adalah logam penting yang
digunakan dalam kehidupan modern kita sehari-
hari. Saat menggunakan peralatan elektronik
(laptop, tablet, smart phone) yang dilengkapi dengan
baterai lithium-ion
Natrium
unsur kimia yang dikategorikan sebagai logam alkali,
terletak di golongan 1 tabel periodik. Nomor
atomnya adalah 11, massa atomnya adalah 22,9898
unit dan diwakili oleh simbol kimia Na. Ini adalah
unsur keenam yang paling melimpah di kerak bumi,
terdiri dari 2,6%. Dalam kondisi alami itu merupakan
mineral seperti halit (garam biasa), ternarlit, natron,
zeolit, antara lain. Natrium ditemukan pada tahun
1807 oleh ahli kimia Inggris Humpry Davy, namun
baru 7 tahun kemudian, ketika Jons Jakom
menyebarkan penggunaan simbolis Na untuk
elemen baru ini. Natrium dianggap sebagai unsur
keenam dengan kehadiran tertinggi di massa planet
dengan 2,6% dan merupakan 80% dari semua
elemen yang terlarut di laut.
Kalium
di posisi antara antara natrium dan rubidium. Unsur ini
diidentifikasi dengan simbol K. Nomor atomnya adalah 19,
dan memiliki massa atom sama dengan 39,0983 unit. Ini
adalah unsur ketujuh yang paling melimpah di kerak bumi,
yang merupakan 2,59% dari itu. Tetapi, jika menyangkut
berat kulit kayu, itu adalah unsur paling melimpah ketujuh
belas yang hanya menyumbang 2,6% dari total berat.
Ditemukan pada tahun 1807 oleh ahli kimia Humphry
Davy, yang menggunakan kalium hidroksida (kalium
hidroksida) untuk proses elektrolitik, menghasilkan elemen
baru yang dikenal sebagai Kalium. .Kalium membentuk
sekitar 2,4% berat kerak bumi, menjadi unsur ketujuh
yang paling berlimpah. Karena ketidaklarutannya, sangat
sulit untuk mendapatkan logam murni dari mineral.
Kandungan logam alkali dalam air laut dan kulit bumi;

Logam alkali tidak terdapat bebas di alam. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam alkali yang besar
sehingga mudah berikatan dengan unsur lain.Litium ditemukan dalam keadaan selalu
terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung Litium
contohnya:lepidolite,spodumeme,petalite,danamblygonite.Di Amerika Serikat, Litium diambil dari
air asin di danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit quadramene
dalam jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari
fusi klorida. Secara fisik, Litium tampak keperak-perakan, mirip Natrium dan Kalium. Natrium
banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga
merupakan elemen terbanyak keempat di bumi (setelah Aluminium, Besi (Fe), dan Kalsium),
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam golongan
logam alkali.Natrium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah Natrium Klorida.
Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis Natrium Hidroksida, seperti yang pernah
digunakan beberapa tahun lalu.
Extraksi Logam alkali

Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% KCl dan 45%LiCl) yang
dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
Extraksi Logam alkali
Sifat Fisis dan Kimia
Unsur Logam alkali dan
senyawa
Sifat Fisis Unsur logam alkali dan
senyawa
Logam alkali memperlihatkan banyak sifat-sifat logam seperti yang kita
harapkan : kilauannya yang indah dan mempunyai daya konduktivitas
listrik dan kalor yang baik. Meskipun demikian, penggunaan logam murni
dengan sifat-sifat seperti ini jarang digunakan karena logam-logam alkali
sangat reaktif. Suatu pengecualian adalah penggunaan natrium untuk
mendinginkan reactor nuklir karena sifatnya yang memiliki titik leleh
rendah dan titik didihnya relative tinggi, dan konduktivitas kalornya bagus.
Sifat-sifat fisik yang penting dari logam alkali adalah emisi spektrumnya
yang dapat terbentuk apabila uapnya atau salah satu garamnya dibakar
dengan api Bunsen. Misalnya, garam litium membentuk nyala merah
yang bagus, garam natrium membentuk nyala kuning terang, dan kalium
membentuk nyala berwarna violet.
Sifat fisis Litium (Li)
Seperti logam alkali lainnya, litium memiliki elektron valensi tunggal yang
mudah dilepaskan untuk membentuk kation. Oleh karena itu, litium adalah
unsur penghantar panas dan listrik yang baik serta sangat reaktif, meskipun
ia adalah yang paling kurang reaktif di antara logam alkali. Rendahnya
reaktivitas litium adalah karena dekatnya elektron valensi dengan
nukleusnya (dua elektron yang tersisa berada di orbital 1s, energinya jauh
lebih rendah, dan tidak berpartisipasi dalam ikatan kimia).

Logam litium cukup lunak untuk dipotong menggunakan pisau. Saat


dipotong, ia memiliki warna putih keperakan yang cepat berubah menjadi
abu-abu karena teroksidasi menjadi litium oksida.Meskipun memiliki salah
satu titik leleh terendah di antara semua logam (180 °C), ia memiliki titik leleh
dan titik didih tertinggi di antara logam alkali.
Sifat fisis Natrium (Na)
Logam natrium dapat dengan mudah dipotong menggunakan pisau dan merupakan
konduktor listrik dan panas yang baik, karena hanya memiliki satu elektron pada
kelopak valensinya, sehingga menghasilkan ikatan logam dan elektron bebas yang
lemah, yang membawa energi. Akibat massa atomnya yang rendah dan jari-jari
atomnya yang panjang, natrium adalah unsur logam dengan densitas paling rendah
ke-3 di antara seluruh logam dan salah satu dari tiga logam yang dapat terapung di air,
dua lainnya adalah litium dan kalium.[4] Titik lebur (98 °C) dan didih (883 °C) natrium
lebih rendah daripada litium tetapi lebih tinggi daripada logam alkali yang lebih berat
(kalium, rubidium, dan sesium), mengikuti tren periodik sepanjang golongan dari atas ke
bawah.[5] Sifat ini berubah secara dramatis pada kenaikan tekanan: pada 1,5 Mbar,
warna berubah dari keperakan menjadi hitam; pada 1,9 Mbar menjadi transparan
dengan warna merah; dan pada 3 Mbar, natrium berupa padatan jernih dan
transparan. Semua alotropi tekanan tinggi ini bersifat isolator dan elektrida.[6] Dalam
uji nyala api, natrium dan senyawanya menghasilkan warna kuning[7] karena elektron
3s natrium yang tereksitasi memancarkan foton ketika mereka kembali dari 3p ke 3s;
panjang gelombang foton ini berada pada garis D sekitar 589,3 nm.
Sifat fisis kalium
Kalium adalah logam berdensitas paling rendah kedua setelah litium. Ia adalah
padatan lunak dengan titik leleh rendah, dan mudah dipotong dengan pisau. Kalium
yang baru dipotong berwarna keperakan, tapi mulai muncul noda abu-abu segera
saat terpapar udara.[15] Dalam uji nyala api, kalium dan senyawanya memancarkan
warna ungu dengan panjang gelombang puncak emisi 766,5 nanomete.
• Titik lelehnya tercapai pada suhu 63 ° C.
• Titik didih kalium adalah 759 ° C.
• Keadaan agregasinya yang biasa adalah solid.
• Dalam keadaan padat, dan pada suhu dan tekanan atmosfer, ia memiliki
kerapatan yang sama dengan 856 kg / m3.
Sifat Kimia Unsur Logam alkali
Sifat kimia sangat mirip misalnya dalam pembentukan senyawa ionik tetapi berbeda
dalam rumus dan reaktivitas lebih rendah karena energi ionisasi (IE) pertama lebih
tinggi dan terdapatnya energi ionisasi kedua membentuk ion M2+ yang stabil. Unsur-
unsur pada golongan I A atau logam-logam alkali bersifat sangat reaktif. Selain
disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom
yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang lebih kecil
dibandingkan logam golongan lain. Dari atas ke bawah pada sistem periodik, harga
energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. . Unsur-unsur logam
alkali merupakan reduktor yang kuat. Litium merupakan reduktor terkuat (potensial
elektrodanya -3.05 v), sedangkan Natrium paling lemah (-2.7 v). Kereaktifan Ciri khas
yang paling menyolok dari logam alkali adalh keaktifannya yang luar biasa besar,
logam logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur bila
bersentuhan dengan udara atau air.
Sifat Kimia Litium
Litium mudah bereaksi dengan air, namun tidak sedahsyat logam alkali lainnya.
Reaksinya membentuk gas hidrogen dan litium hidroksida dalam larutan akuatik.[7]
Litium biasanya disimpan dalam perapat (bahasa Inggris: sealant) hidrokarbon,
seringnya petrolatum, karena reaktivitasnya dengan air. Meskipun logam alkali yang
lebih berat dapat disimpan dalam zat yang lebih padat, seperti minyak mineral, litium
tidak cukup padat untuk benar-benar terendam dalam cairan ini.[17] Di udara yang
lembap, litium dengan cepat bernoda membentuk lapisan hitam litium hidroksida (LiOH
dan LiOH·H2O), litium nitrida (Li3N) dan litium karbonat (Li2CO3, hasil dari reaksi
sekunder antara LiOH dan CO2).[18]Struktur heksamer fragmen n-butillitium dalam
sebuah kristal Ketika diletakkan pada nyala api, senyawa litium memberi nyala
berwarna merah krimson, tapi saat terbakar dengan kuat, nyala api menjadi perak
cemerlang. Litium akan menyala dan terbakar dalam oksigen saat terkena air atau uap
air.[19] Litium mudah terbakar, dan berpotensi meledak saat terkena udara dan
terutama air, meski potensinya kurang daripada logam alkali lainnya. Reaksi litium-air
pada suhu normal sangat cepat namun tidak hebat karena hidrogen yang dihasilkan
tidak menyalakan dirinya sendirinya.
Sifat Kimia Natrium
Atom natrium memiliki 11 elektron, lebih banyak satu daripada konfigurasi gas mulia
neon yang sangat stabil. Oleh karena itu, dan katena energi ionisasi pertamanya yang
rendah pada 495,8 kJ/mol, atom natrium jauh lebih mudah kehilangan elektron terakhir
dan menjadi bermuatan positif daripada mendapatkan satu elektron untuk menjadi
bermuatan negatif.[12] Proses ini membutuhkan sangat sedikit energi sehingga natrium
mudah teroksidasi dengan melepaskan elektron ke-11nya. Sebaliknya, energi ionisasi
kedua sangat tinggi (4562 kJ/mol), karena elektron ke-10 lebih dekat ke inti atom
daripada elektron ke-11. Akibatnya, natrium biasanya membentuk senyawa ionik
sebagai kation Na+.[13]

Tingkat oksidasi natrium yang paling umum adalah +1. Ia umumnya tidak sereaktif
kalium tetapi lebih reaktif daripada litium.[14] Logam natrium adalah reduktor kuat,
dengan potensial reduksi standar untuk pasangan Na+/Na adalah −2.71 volt,[15]
meskipun kalium dan litium memiliki potensial yang lebih negatif.[16]
Sifat Kimia Kalium
Atom kalium netral memiliki 19 elektron, satu lebih banyak daripada konfigurasi gas
mulia argon yang sangat stabil. Oleh karena itu dan energi ionisasi pertamanya yang
serendah 418,8 kJ/mol, atom kalium lebih cenderung kehilangan elektron terakhir
sehingga bermuatan positif daripada mendapatkan satu elektron untuk memperoleh
muatan negatif (walaupun ion alkalida bermuatan negatif K− bukan tidak
mungkin).[17][18] Proses ini membutuhkan sangat sedikit energi agar kalium mudah
teroksidasi oleh oksigen atmosfer. Sebaliknya, energi ionisasi kedua sangat tinggi (3052
kJ/mol), karena pelepasan dua elektron melanggar konfigurasi elektron gas mulia yang
stabil (konfigurasi argon inert).[18] Oleh karenanya, kalium tidak mudah membentuk
senyawa dengan keadaan oksidasi +2 atau lebih tinggi.[17]
Kalium adalah logam yang sangat aktif yang bereaksi hebat dengan oksigen di air dan
di udara. Kalium bereaksi dengan oksigen membentuk kalium peroksida, dan dengan
air membentuk kalium hidroksida. Reaksi kalium dengan air berbahaya karena sifat
eksotermalnya yang hebat dan produksi gas hidrogennya. Hidrogen bereaksi lagi
dengan oksigen di atmosfer, menghasilkan air, yang bereaksi dengan sisa kalium
Senyawa-Senyawa logam alkali
(Litium, Natrium, Kalium)
a. Oksida
Golongan1a dari jenis M2O (Na2O, K2O dan seterusnya ) adalah zat padat putih
yang luar biasa terhadap air ( embun ) dan karbon dioksida, dengan bereaksi
masing masing membentuk hidroksida , MOH dan karbonat M2CO3. Monoksida
M2O dari logam alkali dapat diperoleh dengan memanaskan logam ini dalam udara
kering yang disediakan terbatas pada suhu yang relatif rendah ( di bawah sekitar
180 C ). Karena afinitasnya yang luar biasa besar terhadap air, kalsium oksida
digunakan untuk mendehidrasi ( menghilangkan air ) cairan seperti etil alkohol dan
untuk mengeringkan gas. Ia semakin bertambah penting dalam menghilangkan
SO2 dari gas cerobong instalasi pembangkit tenaga. Kalsium oksida juga digunakan
untuk mengatur pH limbah asam dari pabrik kertas dan instalasi pengolahan air
limbah, dan untuk menghilangkan kotoran. Logam alkali yang lebih aktif
membentuk peroksida, natrium peroksida, Na2O2, kalium peroksida K2O2 dan
barium peroksida BaO2 merupakan contoh yang terkenal dalam ion peroksida
keadaa oksida dari oksigen adalh -1. ion peroksida adalah zat pengoksida yang
kuat.
b. Hidroksida
Hidroksida dua dari basa kuat yang paling luas digunakan, adalah
natrium hidroksida dan kalsium hidroksida. Karena kelarutannya
yang lebih rendah Na2CO3 + Ca(OH)2 --» CaCo3+ 2NaOH Atau
2Na+ + CO32- + Ca2+ + 2OH --» CaCO3+ 2Na + + 2OH dari
keempat senyawaan yang mungkin, kalsium karbonat adalh yang
paling sedikit larut, maka ia mengendap, dan natrium hidroksida
tertinggal dalam larutan. Litium hidroksida digunakan dalam
penerbangan pesawat apollo 11 ke bulan untuk menghilangkan
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh nafas astronot, dari
atmosfer kapsul. 2LiOH + CO2 --» Li2CO3 + H2O
c. Karbonat
Karbonat alkali M2CO3, jauh lebih larut dibanding karbonat alkali
tanah.Karbonat adalah salah satu senyawaan IIA alamiah yang
paling melimpah. Dari semua senyawaan logam alkali, natrium
karbonat Na2CO3 hanya kalah dari natrium klorida dalam artian
jumlah ton yang digunakan. Zat ini merupakan dasar sumber ion
karbonat untuk industri kimia yaitu bahan kimia utama Na2CO3.
d. Natrium karbonat
Logam-logam alkali (demikian juga ammonium) karbonat merupakan satu-satunya
kelompoksenyawa karbonat yang larut dalam air. Alkali karbonat yang terpenting
adalah natrium karbonat yang umumnya stabil sebagai Kristal anhidrat,
monohidrat dan dekahidrat. Natrium karbonat dapat diperoleh dari bahan
tambang trona yang mengandung 490% karbonat-hidrogen karbonat
(Na2CO3.NaHCO3.2H2O) atau natrium sesquikarbonat (sesqui arttinya satu
setengah) dan ini merupakan jumlah ion natrium yang terdapat dalam setiap unit
karbonat dalam mineral. Manfaat natrium karbonat Untuk pembuatan gelas.
Natrium direaksikan dengan silicon dioksida (pasir) dan komponen-komponen lain
pada suhu 41500oC. Untuk menghilangkan ion-ion logam alkali tanah dalam air
minum. Ion-ion logam alkali tanah seperti magnesium dan kalsium Yang bersal dari
mineral dolomite dan batu kapur akan diubah menjadi senyawa karbinatnya yang
mengendap atau sering dusebut pelunakan air sadah
e. Natrium hydrogen karbonat
Logam-logam alkali kecuali litium membentuk satu-satunya padatan
hydrogen karbonat atau bikarbonat. Natrium hydrogen karbonat lebih
sukar larut dalam air dibandingkan dengan karbonatnya oleh karena itu
senyawa ini dapat dibuat dengan mengalirkan gas karbon dioksida ke
dalam larutan jenuh karbonatnya menurut persamaan reaksi : Na2CO3
(aq) + CO2 (g) + H2O (l) ---» 2NaHCO3 (s) Natrium karbonat dapat
diperoleh kembali pada pemanasan menurut persamaan reaksi:
2NaHCO3 (s) ---» Na2CO3 (aq) + CO2 (g) + H2O (g)
f. Natrium nitrat dan Kalium
nitrat
Deposit natrium nitrat (saltpeter) dalam jumlah yang sangat besar
terdapat di Chili. Senyawa ini terurai menjadi senyawa nitrit dan
oksigen pada temperatur 4 500oC menurut persamaan reaksi :
2NaNO3 (s) ------» 2NaNO2 (s) + O2 (g)
Kalium nitrat dibuat dari kloridanya dengan natrium nitrat
menurut persamaan reaksi : KCl (aq) + NaNO3 (aq) -------» KNO3
(aq) + NaCl (aq) Proses ini dilagsungkan pada temperature
dibawah 100oC karena KNO3 paling rendah kelarutannya pada
temperature kamar senyawa ini dapat dipisahkan dan dimurnikan
dengan kristalisasi bertingkat.
Senyawa Natrium

Garam dan oksida Larutan air

Elektrida dan sodida Senyawa organonatrium

Senyawa intermetalik
Senyawa Kalium
Satu-satunya tingkat oksidasi kalium yang umum adalah +1. Logam kalium adalah reduktor kuat yang
mudah teroksidasi menjadi kation monopositif, K+. Sekali teroksidasi, ia sangat stabil dan sulit untuk
direduksi kembali menjadi logamnya.[17]
Kalium hidroksida mudah bereaksi dengan karbon dioksida menghasilkan kalium karbonat, dan
digunakan untuk menghilangkan gas renik dari udara. Secara umum, senyawa kalium memiliki
kelarutan yang sangat tinggi dalam air, karena energi hidrasi ion K+ yang tinggi. Ion kalium tidak
berwarna dalam air dan sangat sulit diendapkan; metode presipitasi yang mungkin termasuk reaksi
dengan natrium tetrafenilborat [en], asam heksakloroplatinat [en], dan natrium kobaltinitrit [en].[20]
Kalium teroksidasi lebih cepat daripada logam kebanyakan dan membentuk oksida dengan ikatan
oksigen-oksigen, seperti halnya semua logam alkali kecuali litium. Tiga spesies terbentuk selama
reaksi: kalium oksida, kalium peroksida, dan kalium superoksida[23] yang terbentuk dari tiga ion
berbasis oksigen yang berbeda: oksida (O2−), peroksida (O2−2), dan superoksida (O−2). Dua spesies
terakhir, terutama superoksida, jarang terjadi dan terbentuk hanya sebagai reaksi dengan logam yang
sangat elektropositif; spesies ini mengandung ikatan oksigen-oksigen.[21] Semua senyawa biner
kalium-oksigen diketahui bereaksi hebat dengan air, membentuk kalium hidroksida. Senyawa ini
adalah basa yang sangat kuat, dan 1,21 kg padatannya bisa larut dalam hanya satu liter air.[24][25]
Proses Pembuatan Unsur Logam Alkali
Pemisahan logam alkali dari senyawanya dapat dilaksanakan
dengan cara reduksi selektrolitik senyawa cair. Biasanya yang
dipilih adalah halide karena kebanyakan senyawa ini mempunyai
titk didih lebih rendah (misalnya, dibandingkan dengan oksidanya).
SEbagai contoh adalah elektrolisis leburan natrium klorida
menggunakan sel down. Sel down tidak begitu berfungsi pada
elektolisis leburan KCl, RbCl, dan CsCl sebab suhu yang dibutuhkan
untuk mencairkan garam ini menyebabkan logamnya menguap.
Metode Elektrolisis
Logam Li dan Na adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin
diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh
dengan cara elektrolisis

Elektrolisis Li
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3]. Spodumene
dipanaskan pada suhu 100֯C, lalu dicampur dengan H2SO4 panas,
dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan Li2SO4,-kemudian,
Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3 yang
sukar larut
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda : Li+ + e- --» Li x 2
Anoda : 2Cl- --» Cl2 + 2e-
2 Li+ + 2Cl- --» 2 Li + Cl2

Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya
dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat
menurunkan titik leleh menjadi 430֯C
Elektrolisis Natrium
Sumber utama logam natrium adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katoda : Na+ + e- --» Na x 2
Anoda : 2Cl --» Cl2 + 2e-
2 Na+ + 2Cl- --» 2 Na + Cl2
Pada logam putih keperakan, Na ini diproduksi dalam industry secara elektrometalurgi
menurut proses Downs. Bagan pembuatan logam alkali dengan menggunakkan
metode elektrolisis: Pembuatan logam dengan proses down
Metode reduksi
Untuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs dilakukan metode reduksi sebab jika dengan
metode elektrolisis logam ini cenderung larut dalam larutan garamnya. Reduksi K
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan mereduksi
lelehan KCl.
Na+ + KCl --» K+ + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk
memproduksi K. Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan proses reduksi K.
Pemanfaatan Unsur Logam Alkali dan
senyawamya
Logam alkali tanah adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan 2 (juga disebut golongan IIA)
pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur dalam kelompok termasuk Berilium (Be), Magnesium (Mg),
Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Secara umum logam-logam alkali
mempunyai titik leleh yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada
suatu reaktor nuklir. Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor,
dimana logam alkali menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada
bagian diluar reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan
generator listrik.Logam Alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak. Sifat yang
umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas yang baik, titik didih tinggi,
permukaan berwarna abu-abu keperakan. Atom logam alkali bereaksi dengan melepaskan 1 elektron
membentuk ion bermuatan +1. Na → Na+ + 1 e-. Susunan elektron dari 2.8.1 o 2.8, yang merupakan
konfigurasi elektron gas mulia. Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air atau oksigen,
logam-logam alkali sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada proses
pembuatan tabung- tabung vakum peralatan elektronika. Senyawa-senyawa alkali lebih banyak
kenggunaanya jika dibandingkan dengan logamlogam murninya, sebab jumlahnya cukup berlimpah
di alam, terutama garam-garam natrium dan kalium. Logam alkali yang banyak digunakan adalah
natrium. Berlimpahnya senyawa natrium dialam menyebabkan logam ini relatif murah dibandingkan
dengan logam-logam alkali yang lain. Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam
natrium memiliki beberapa kegunaan lain sebagai berikut.
Kegunaan Senyawa-senyawa Alkali adalah
sebagai berikut :
Senyawa Natrium

NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3, logam Na, dan

gas klorin.

NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil; pemurnian

bauksit; ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara.

Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan rumah

tangga; industri gelas.

NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar

menghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue.

dll
Senyawa Kalium

KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.

KBr, Obat penenang saraf (sedative); pembuat plat potografi.

KClO3, Bahan korek api, mercon, zat peledak.

KIO3, Campuran garam dapur (sumber iodine bagi tubuh manusia).

K2CrO4, Indicator dalam titrasi argentomeri.

K2Cr2O7, Zat pengoksidasi (oksidator).

KMnO4, Zat pengoksidasi; zat desinfektan.


Senyawa Lithium
Alliase Li dan Pb untuk pembungkus kabel yang lunak.
Alliase Li dan Al untuk menambah daya tahan korosi Al.
Lithium karbonat sebagai bahan campuran dalam pengolahan alumunium.
LiOH digunakan dalam penerbangan pesawat Apollo II ke bulan untuk
menghilangkan CO2.
Logam Litium memiliki spesifikasi panas yang tertinggi di antara benda-benda padat, seringkali
digunakan pada aplikasi transfer panas. Tetapi perlu diingat bahwa logam ini sangat mudah aus
atau korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai bahan campuran logam,
sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir. Unsur ini juga digunakan sebagai bahan anoda pada
baterai karena memiliki potensial elektrokimia yang tinggi. Unsur Litium digunakan pula untuk
pembuatan kaca dan keramik spesial. Kaca pada teleskop di gunung Palomar mengandung
litium. Bersama dengan Litium Bromida, keduanya digunakan pada sistem pendingin dan
penghangat ruangan. Litium stearat digunakan untuk sebagai lubrikasi suhu tinggi.

Campuran logam natrium dan kalium, NaK, digunakan sebagai cairan pendingin pada reaktor
atom. Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan uap Natrium
dipakai sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya atau digunakan pada lampu kabut
kendaraan bermotor. Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam
Titanium dari senyawanya. TiCl4 + 4NaTi +4NaCl Selain itu, logam Natrium juga digunakan
dalam pembuatan Tetraetiltimbal(IV). Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif dan
paramagnetik serta mempunyai daya reduksi sangat kuat, sehingga digunakan untuk reaksi
reduksi khusus atau sintesis kompleks logam dan polihalida. Senyawa-senyawa alkali lebih
banyak kengunaanya jika dibandingkan dengan logamlogammurninya, sebab jumlahnya cukup
berlimpah di alam, terutama garam-garam Natrium dan Kalium.
Penutup
Unsur – unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), natrium (Na), kalium(K), rubidium
(Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali hidrogen semua unsur – unsur dalam
golongan ini lebih dikenal dengan istilah Logam Alkali. Dinamakan logam karena
memiliki sifat – sifat logam seperti mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai
daya hantar panas dan listrik yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan
membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali atau basa.
Unsur alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam yang disebabkan unsur-unsur
alkali yang sangat reaktif tetapi sebagian ion positif (L+) dalam senyawa ion. Kita dapat
melihat kandungan logam alkali dalam air laut dan kerak bumi. Logam alkali adalah
kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik unsur, yaitu
Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali disebabkan oksida-oksida
logam pada golongan tersebut cepat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang
bersifat basa kuat (alkali).

Anda mungkin juga menyukai