KIMIA
KELIMPAHAN UNSUR DIALAM
LOGAM ALKALI
Jl. Ridho No. 03 Bandar Kagungan Raya Abung Selatan Lampung Utara
Tlep/Fax. (0724) 3260155, Kode Pos 34581, email; walisongolu@ymail.com
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya dengan ijin dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok
pada mata pelajaran Fiqih ini dengan baik dan lancar.
Tugas dengan judul “Kelimpahan Unsur Dialam” ini disusun untuk
memenuhi nilai tugas mata pelajaran Al-qurqnhadist yang diajarkan oleh Bapak
Ahmed Indra Saputra.
Penyusun menucapkan terimakasih kepada Bapak Ahmed Indra Saputra
yang telah banyak membantu dalam membuat makalah Tugas kelompok ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu sangat diharapkan saran perbaikan, agar pada tugas selanjutnya
selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
Lampung utara
Rabu, 17 Oktober 2018
BAB I
PENDAHULUAN
2. Natrium
Natrium (Inggris, soda; Latin, sodanum, obat sakit kepala). Sebelum Davy
berhasil mengisolasi unsur ini dengan cara elektrolisis soda kaustik, natrium
(unsur ini disebut sodium dalam bahasa Inggris), telah dikenal dalam berbagai
suatu senyawa.
3. Kalium
Ditemukan pada tahun 1807 oleh Sir Humphrey Davy, yang
menghasilkannya dari potasy kaustik (KOH). Dalam bahasa Inggris, unsur ini
disebut potassium. Kalium merupakan logam pertama yang diasingkan melalui
elektrolisis. Kalium tidak diketahui waktu zaman Roma, dan namanya bukan
Latin klasik, tetapi adalah neo-Latin. Nama kalium diambil dari perkataan
"alkali", yang berasal dari Bahasa Arab al qalīy = "abu terkalsin" .
6. Fransium
ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie
Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberatdari logam-logam
alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara
buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium
secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini
di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan
elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada
33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K), anak
227
Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium
yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil,
sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini
unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi. Sifat-
sifat kimia fransium sangat mirip dengan Sesium.
Sifat-sifat fisik logam, seperti lunak dan titik leleh rendah menjadi petunjuk
bahwa ikatan antar atom dalam logam sangat lemah. Lemahnya ikatan ini akibat
ukuran atom logam alkali relatif besar bila dibandingkan dengan unsur-unsur lain
yang seperioda. Kecenderungan ukuran ini didukung oleh fakta bahwa logam
alkali hanya memiliki satu elektron valensi. Bagaimana titik leleh menurun dari
litium ke Cesium. Hal ini boleh jadi diakibatkan oleh jari-jari atom yang
bertambah besar, sehingga mengurangi kekuatan ikatan antar atom logam.
1. Litium (Li)
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite,
spodumeme, petalite, dan amblygonite.
Sifat Litium (Li)
Nomor atom :3
Konfigurasi e- : [He] 2s1
Jari-jari atom : 1,52 Å
Jari-jari ion (M+) : 0,60 Å
Titik cair : 181 °C
Titik Didih : 1347 °C
Kelektronegatifan (skala pauling) : 1,0
Energi Ionisasi
Pertama : 520 kJ/mol
Kedua : 7298 kJ/mol
Warna nyala : merah-tua
Potensial reduksi standar : M + + e- → M E0 = 3,04 volt
6. Fransium (Fr)
Fransium dihasilkan ketika unsur radioaktif aktinium meluruh melalui
reaksi sebagai berikut:
89[Ac]227→ 87 [Fr]223+ 2 [He]4
Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat elektropositif dan
merupakan unsur radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai massa atom
dalam rentang 204 sampai 224.
Sifat Fransium (Fr)
Nomor atom : 87
Konfigurasi e- : [Rn] 7s1
Titik cair : 27 °C
Titik Didih : 678 °C
Kelektronegatifan (skala pauling) : 0,7
lampu penerang jalan, salah satu kegunaan logam alkali, natrium Oleh
karena Natrium merupakan zat pereduksi kuat, logam natrium sering digunakan
pada pembuatan logam lain seperti Titan dan dalam pembuatan senyawa organik.
Sejumlah kecil Natrium digunakan untuk lampu Uap Natrium berwarna kuning,
sebagaimana digunakan untuk penerang jalan raya. Natrium juga digunakan
sebagai zat transfer kalor misalnya dalam reaktor Nuklir.
Kegunaan logam Litium yang sudah dikebangkan adalah paduan Litium-
Alumunium. Kaeran paduan tersebut ringan (kerapatan litium sekitar 1/5 dari
alumunium), paduan ini digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang.
Kegunaan lain dari logam litium adalah sebagai anoda pada baterai. Karena litium
kerapatannya rendah dan potensial reduksi standarnya sangat negative, maka
dipusatkan sebagai sumber energi listrik. Sejumlah kecil Kalium diproduksi
terutama untuk pembuatan kalium Superoksida (K2O) yang digunkaan dalam
masker gas. Masker gas terdiri dari system tertutup, dimana udara disirkulasi
melalui kaleng KO2. Oksigen dilepas ketika uap hasil pernafasan bereaksi dengan
superoksida.
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom
pertama paling kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari:
lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan
francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki
sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling
kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak
tanah, dan lain-lain.