Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

‫الَّر ِح ْيِم الَّرْح َمِن ِهّللا بسم‬

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Unsur Alkali" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia. Selain itu, Makalah ini
bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi antar sesama warga sekolah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sumardani S.pd selaku guru Mata
Pelajaran Kimia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Jeuram, 28 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….. 1

Daftar Isi. …………………………………………………………………………………….. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………………………………………… 3
B. Rumusan masalah …………………………………………………………………….. 3
C. Tujuan…………………………………………………………………………………. 3

BAB II ISI

A. Pengertian Logam Alkali…………………………………………………………… 4

B. Kereaktifan Logam Alkali………………………………………………………….. 4

C. .Logam Alkali di Alam……………………………………………………………… 5

D. Sifat-sifat Logam Alkali………………………………………………………...…… 5

E. Pembuatan Unsur Alkali……………………………………………………………... 8

F. Kegunaan Unsur Alkali dan Senyawanya…………………………………………... 11

G. Afinitas Elektron………………………………………………………......................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………… 15
B. Saran………………………………………………………………………………….. 15

Daftar pustaka………………………………………………………………………………... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata
alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk
basa.Alkali merupakan unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam
golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb),
Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).

Unsur pada golongan IA ini memiliki sifat, yakni suatu reduktor, pembentuk basa, dan
mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api.Semua
unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam
bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan
dalam medium minyak.

Kelimpahan unsur Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi beraneka
ragam. Mereka ditemukan dalam bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat reaktif.

Pembuatan alkali dapat dilakukan dengan mengelektrolisis larutan NaCl menjadi padatan.
Logam alkali memiliki peran yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
bidang industri maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi logam alkali ?

2. Apa saja sifat-sifat yang terkandung dalam logam alkali ?

3. Bagaimana pembuatan logam alkali ?

4. Apa saja kegunaan logam alkali ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui logam alkali

2. Mengetahui kereaktifan logam alkali

3. Mengetahui sifat-sifat dalam logam alkali

4. Mengetahui pembuatan dan penggunaan logam alkali


3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Logam Alkali

Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik,
kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri
dari: litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs),
dan fransium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami
tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur
logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.

Dinamakan logam karena memiliki sifat – sifat logam seperti mempunyai


permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Disebut
alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali
atau basa. Hidrogen termasuk nonlogam walaupun dengan alkali sama-sama memiliki satu
elektron pada kulit terluarnya. Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur
alkali memiliki 1 elektron yang terletak pada kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan
unsur-unsur alkali memiliki sifat kimia yang mirip.Walaupun memiliki sifat yang mirip
tetapi unsur-unsur alkali keberadaan di alam tidak bersama-sama. Hal ini disebabkan oleh
ukuran-ukuran ion alkali yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya.

B. Kereaktifan Logam Alkali

Kereaktifan logam alkali ditunjukkan oleh reaksi - reaksinya dengan beberapa unsur
non logam. Dengan gas hidrogen dapat bereaksi membentuk hidrida yang berikatan ion,
dalam hal ini bilangan oksidasi hydrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Dengan
oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa di antaranya dapat membentuk
peroksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi dengan gas nitrogen pada suhu
kamar membentuk litium nitrida (Li3N). Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa
yang mudah larut dalam air, dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai
reduktor.

4
Reaksinya dengan air merupakan reaksi eksoterm dan menghasilkan gas hidrogen yang
mudah terbakar. Oleh karena itu, bila logam alkali dimasukkan ke dalam air akan terjadi
nyala api di atas permukaan air. Dalam amonia yang sangat murni akan membentuk larutan
berwarna biru, dan merupakan sumber elektron yang tersolvasi (larutan elektron).

Logam - logam alkali memberikan warna nyala yang khas, misalnya Li (merah), Na
(kuning), K (ungu), Rb (merah), dan Cs (biru/ungu). Warna khas dari logam alkali dapat
digunakan untuk identifikasi awal adanya unsur alkali dalam suatu bahan.

C. Logam Alkali di Alam

Oleh karea kereaktifannya di alam, logam alkali di alam berada sebagai senyawa
dengan bilnga oksidasi +1. Logam natrium dan kalium trdapat di air laut sebagai NaCl
dengan KCl. Selain itu, keedua logam ini juga banyak terdapat di litosfer (2,6% dan 2,4%),
terutama sebagai NaCl dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). Logam Li, Rb, dan Cs terdapat
dalam jumlah yang lebih sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida dalam bantuan
lepidolit dan polusit, sedangkan Fr merupakan zat Radioaktif.

Ion-ion Na+ dan K+ terdapat di dalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang berperan
penting dalam proses metabolisme sel.

D. Sifat-sifat Logam Alkali

a. Sifat umum logam alkali

Logam alkali merupakan logam reaktif. Hal ini didukung oleh beberapa factor, yaitu
sebagai berikut:

1) konfigurasi electron valensi logam alkali adalah ns1. Apabila melepaskan satu electron
membentuk ion +1, akan didapat konfigurasi electron yang stabil (seperti gas mulia)

2) Energi ionisasinya yang relative rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah
melepaskan electron valensinya untuk membentuk ion +1.

3) Potensial elektrodenya yang rendah menunjukkan bahwa logam alkali adalah reduktor
yang sangat kuat

5
Tabel 3.6 sifat-sifat umum logam alkali

Table 3.6 tersebut menunjukkan adanya kecenderungan perubahan sifat unsur-unsur logam
alkali sebagai berikut.

1) titik leleh dan titik didih relative rendah

Titik leleh dan titik didih logam alkali relative rendah. Dari Li ke Cs, titik leleh dan
titik didihnya semakin rendah. Hal ini terkait dengan struktur logam alkali yang
membentuk Kristal logam yang renggang

2) Energi ionsasi yang rendah

Logam alkali memiliki jari-jari paling panjang dibandin g unsur lain yang satu
periode dan hanya mempunyai satu electron pada kulit terluar dengan muatan inti yang
kecil. Hal ini menyebabkan rendahnya energy ionisasi dari logam alkali. Dari Li ke Cs,
energy ionisasinya semakin kecil karena jari-jari atomnya semakin panjang. Perbedaan
energy ionisasi pertama dan kedua yang sangat besar menunjukkan bahwa logam alkali
stabil dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1.

3) potensial elektrode rendah

Nilai potensial electrode yang rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan
reduktor kuat. Logam alkali yang gaya reduksinya paling kuat adalah litium, tetapi secara
keseluruha mempunyai kecenderungan semakin kuat dari Na ke Cs.

6
4) massa jenis yang rendah

Dilihat dari massa jenisnya, logam alkali merupakan logam yang ringan. Logam Li,
Na, dan K mempunyai massa jenis kurang dari 1g/mL. artinya, logam alkali akan terapung
di permukaan air.

b. Sifat kimia logam alkali

kereaktifan logam alkali ditunjukka oleh reaksi-reaksinya dengan beberapa unsur


non logam. Logam alkali dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk hidrida yang
berikatan ion, dengan bilangan oksidasi hydrogen -1 dan bilangan oksidasi logam alkali +1.

Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida srta beberapa di
antaranya dapat membentuk peroksida dan superoksida. Litium juga dapat bereaksu dengan
gas nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitride (Li3N). semua senyawa logam
alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, sedangkan dengan raksa
membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai konduktor. Bebrapa reaksi logam alkali
dapat dilihatdi table 3.7

Logam alkali dapat larut dalam ammonia pekat (NH3), dipekirakan membentuk senyawa
amida.

7
Na(s) + NH3 (l) → NaNH2 (s) + H2 (g)

E. Pembuatan Unsur Alkali


1) Litium (Li)
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada
suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian
direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.

Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)

Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.

Li2CO3(s) + 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O + CO2

Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium.
Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl
dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan
untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses
elektrolisis Li adalah sebagai berikut

Katoda : Li+ + e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e

Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak
menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi
padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil
secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan.
Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.

8
2) Natrium (Na)
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida (NaCl) yang dicampur
dengan kalsium klorida (CaCl2). CaCl2 berfungsi untuk menurunkan titik leleh NaCl.
Lelehan natrium klorida (NaCl) akan dielektrolisis menggunakan Sel Downs. Maka, reaksi
yang berlangsung adalah sebagai berikut.

Katode : 2Na+ + 2e → 2Na


Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e

2Na+ + 2Cl- → 2Na + Cl2

Cara Pembuatan Senyawa Natrium


Pembuatan Na2CO3:
Na2CO3 dibuat dengan melalui proses Solvay. Metode pembuatan Na2CO3
dikembangkan sejak 1838–1922 oleh Ernest Solvay dari Belgia dengan batu kapur CaCO3
sebagai bahan bakunya.
Pembuatan NaCl :

NaCl (natrium klorida) dibuat dari air laut atau garam batu
Pembuatan NaOH:
NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl
Maka, reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
2H2O + 2Cl- → 2OH- + H2 + Cl2

3) Kalium (K)
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-
senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na. Pembuatan Logam Kalium ( K ) :

9
- elektrolisis lelehan KOH
- elektrolisis lelehan KCN
- reduksi garam kloridanya
- reduksi KCl dengan natrium
Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam kalium,
awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl terlarut dalam garam yang dilelehkan
(Anonimous,2010):

Katoda: K+ + e- → K
Anoda: Cl- → 1/2Cl2 + e-

Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl cair pada 850 °C
(Anonimous,2010):

Na + KCl→ K+ NaCl

4) Rubidium (Rb)

Logam rubidium dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan
dengan beberapa metoda lainnya.
Dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl

Na + RbCl → Rb + NaCl

5) Cesium (Cs)
Dalam laboratorium cesium dapat dibuat melalui proses elektrolisis ekstrak mineral
dalam bentuk sianida (cianyde) atau melalui pemanasan hidroksida atau karbonat
magnesium atau aluminium.
Dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl

10
Na + CsCl → Cs + NaCl

F. Kegunaan Unsur Alkali dan Senyawanya

1) Litium (Li)
Litium banyak dipakai untuk baterai, keramik, gelas, lubrican, peningkat kekerasan
paduan logam, farmasi, hidrogenasi, cairan pentransfer panas, propelant roket, sintesis
vitamin A, pendingin reaktor nuklir, produksi tritium, deoksidator untuk logam tembaga
dan paduannya. Penggunaan litium yang lain adalah :
- Litium dipakai dalam kimia organik untuk membuat reagen berbasis organolitium.
- Litium neobate dipakai dalam alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat Kristal
- Litium klorida dan litium bromida dipakai sebagai desikan
- Litium stearat dipakai sebagai lubrican pada alat bertemperatur tinggi
- Litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan dipakai
sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
- Litium flourida dipakai diperalatan optik seperti IR, teleskop, UV dan UV Vacum karena
sifatnya yang transparan
- Logam litium dan hidridanya dipakai sebagai bahan untuk bahan bakar roket
- Litium peroksida, litium nitrat, litium klorat, litium perklorat dipakai sebagai oksidator
dalam propelan roket
- Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki dengan
neutron maka akan menghasilkan tritium.
- Litium hidroksida adalah senyawa penting yang diperoleh dari litium karbonat, bersifat
basa kuat, dan bila dipanaskan dengan minyak akan diperoleh sabun litium yang
bermanfaat untuk membersihkan lemak dan dipakai untuk melubrikasi gear mesin
- Senyawaan litium dipakai sebagai zat pewarna pada kembang api karena dapat
menghasilkan warna merah terang.

2) Natrium (Na)
Kegunaan natrium ( Na ) dan senyawanya antara lain sebagai berikut:
- Sebagai pendingin pada reaktor nuklir, dimana Na menyerap panas dari reaktor nuklir
kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju reservoar yang berisi air. Selanjutnya
air dalam reservoar menguap dan uapnya dialirkan pada pembangkit listrik tenaga uap.

11
- Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL
(tetraetillead).
- Uap natrium digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus kabut.
- Untuk membuat beberapa senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan 2Li3N
(Litium Nitrida)
- Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
- Natrium Klorida Sebagagai bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2),
hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan
Na2CO3, Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan
salju di jalan raya, pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam
dapur.
- Natrium Hidroksida (NaOH) disebut juga dengan nama kaustik soda atau soda api,
digunakan dalam industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau
minyak dengan NaOH, industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah
selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda
(NaOH).
- Natrium Karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu, digunakan dalam industri
pembuatan kertas, industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan
kesadahan pada air).
- Natrium Bikarbonat (NaHCO3) disebut juga soda kue, Kegunaannya sebagai bahan
pengembang pada pembuatan kue.
- Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.
- Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat pengering
untuk senyawa organik.
- Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
- Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
- Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh industri
pembuat kaca

3) Kalium (K)
Kegunaan Kalium (K) dan Senyawanya :
- Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam
kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+ dalam

12
perbandingan tertentu.
- Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam,
dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
- Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2pada alat bantuan pernafasan.
Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2 menghasilkan
O
- KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
- KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
- KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan kembang
api.
- Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu alkali
- K2Cr2O7, zat pengoksidasi (oksidator)

4) Rubidium (Rb)
Kegunaan rubidium :
- Dibutuhkan untuk kelangsungan hidup beberapa mahluk hidup (misalnya oleh tumbuhan)
- Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia.
- Digunakan sebagai sel foto listrik.
- Sifat radioaktif rubidium-87 digunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan umur
batuan atau benda-benda lainnya).

5) Cesium (Cs)
Karena Sesium memiliki ketertarikan dengan oksigen, logam ini dijadikan penarik
pada tabung-tabung elektron. Ia juga digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai
katalis di hydrogenasi senyawa-senyawa tertentu. Logam ini baru-baru saja ditemukan
aplikasinya pada sistim propulsi. Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar
5 detik dalam 300 tahun. Senyawa-senyawanya yang penting adalah klorida dan nitrat.

6) Fransium (Fr)
Tidak digunakan secara komersial.

13
G. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada
satu atom netral dalam wujud gas, sehingga terbentuk ion bermuatan –1. Afinitas elektron
juga dinyatakan dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur
yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, maka
makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan
membentuk ion negatif).

Dari sifat ini dapat disimpulkan bahwa:


1. Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke bawah.
2. Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
3. Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai
afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan
halogen.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling
kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na),
potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena
oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline).
Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk
padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor
paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak
tanah, dan lain-lain.

B. Saran

Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak
ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber.

Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik

15
DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2006. KIMIA Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga

Purba, Michael. 2004. KIMIA Untuk SMA Kelas XI Semester GanjilI. Jakarta : Penerbit
Erlangga

http://devitamelia.blogspot.co.id/2014/05/makalah-logam-alkali.html

http://entoen.nu/beemster/id

http://corrosion-doctors.org/Electrochem/Cell.htmü

http://sisca-love-cita.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kimia-unsur-logam-alkali.html

16

Anda mungkin juga menyukai