LOGAM ALKALI
OLEH : KELOMPOK 3
4. Yuniar Vinarti
5. Hera Sugianti
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi teman-teman,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kita dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik
dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan.
Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu,
kami membutuhkan kritik dan saran kepada teman-teman yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kelimpahan Unsur-unsur Logam Alkali
B. Sifat Fisika Logam Alkali
C. Sifat Kimia Logam Alkali
D. Kegunaan Logam Alkali
1. Kegunaan Litium dan senyawaannya
2. Kegunaan Natrium (Na)
3. Kegunaan Kalium
E. Proses Pembuatan Logam Alkali
F. Dampak Negatif Alkali
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logam alkali adalah logam golongan utama yang unsur-unsurnya terdapat pada
golongan IA dalam tabel periodik unsur. Logam alkali terdiri atas enam buah
unsur yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan
Fransium (Fr). Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam melainkan
terdapat dalam bentuk senyawa. Hal ini karena unsur logam alkali yang sangat
reaktif karena membentuk basa kuat. Natrium dan Kalium terdapat pada kerak
bumi, mineral, dan juga garam. Natrium merupakan unsur dengan kelimpahan
paling besar di antara unsur logam alkali lainnya. Rubidium dan Sesium amat
jarang sedangkan Fransium unsur terakhir dari golongan IA tidak terdapat dialam
karena merupakan unsur radioaktif. Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr)
tampak mengkilap, berwarna keperakan, merupakan konduktor listrik dan panas
yang baik, dan merupakan logam yang bersifat sangat lunak.
Kelarutan garam alkali dalam air sangatlah besar. Logam alkali sangatlah reaktif
sehingga mudah bereaksi dengan air, dengan gas oksigen, dengan halogen,
dengan senyawa lain. Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan unsur lain
membentuk senyawa halida, sulfat, karbonat, dan silikat. Dari konfigurasi
elektron unsur, masing-masing memiliki satu elektron valensi. Dengan demikian,
unsur Alkali cenderung membentuk ion positif bermuatan satu (M+).
B. Rumusan Masalah
Litium merupakan unsur ke-33 yang melimpah dibumi sekitar 0,007% dari massa
kerak bumi, tetapi karena reaktivitasnya sangat tinggi membuat unsur ini hanya
dapat ditemukan dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.
Kalium (K) Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak sekitar 2,6%
menutupi kerak bumi.
Rubidium (Rb) Rubidium ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan
beberapa tahun lalu. Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling
banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium berada sekitar 0,028% dari massa
kerak bumi dan sesium berada sangat sedikit sekali sekitar 0,00032% dari kerak
bumi.
Secara umum unsur-unsur logam alkali tanah memiliki sifat fisik sebagai berikut:
1. Berwujud padat.
2. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu
ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu
ruangan berbentuk padatan.
4. Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah).Jari-jari ion jauh
lebih kecil daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua
elektron dalam tingkat s relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang
dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa elektron dengan demikian dalam
tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya nuklir
efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.
1. Jari-jari atom unsur alkali dalam tabel periodik bertambah dari atas ke
bawah demikian pula jari-jari ionnya.
2. Logam alkali merupakan logam yang lunak dan memiliki titik leleh yang
rendah karena lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini dan
perubahan entalpi atomisasi logam-logam alkali yang jauh lebih rendah
(78-162 kj/mol) dari logam-logam pada umumnya.
Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif atau mudah bereaksi dengan
unsur lain. Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah (dari litium ke fransium).
Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah,
sehingga mudah melepas elektron terluarnya. Sifat logam unsur alkali dari atas
ke bawah pada tabel periodik cenderung bertambah. Sifat ini terkait dengan
kecenderungan atom unsur alkali melepas elektron. Hampir semua senyawa
logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air. Unsur alkali tidak ada yang
terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya bergabung dalam mineral
yang larut dalam air, misal NaCl (natrium klorida). Unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion uni-positif (positif satu).
Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam
golongan lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu
elektron dan energi ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, kereaktifan logam alkali makin
bertambah seiring bertambahnya nomor atom.
Reaksi dengan Air: Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air
adalah gas hidrogen dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan
merupakan suatu basa kuat. Makin kuat sifat logamnya basa, makin kuat pula
hasilnya. Dengan demikian basa paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi
antara logam alkali dan air adalah sebagai berikut:
Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Litium
bereaksi dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan Kalium bereaksi dengan
keras dan cepat, sedangkan Rubidium dan Sesium bereaksi dengan keras dan
dapat menimbulkan ledakan.
Reaksi dengan Udara: Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan
uap air dan oksigen. Untuk menghindari hal ini, biasanya Litium, Natrium dan
Kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk menghindari terjadinya
kontak dengan udara. Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi
dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang
tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkan pun sangat kompak dengan
energi kisi yang besar. Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali
dengan oksigen yakni berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara
alkali dengan oksigen :
Reaksi dengan Hidrogen: Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam
alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L + 2HCl ―→ LCl + H2
Rubidium :
pembuatan fotosel, pembersihan sisa gas dari tabung vakum, juga
digunakan dalam turbin uap, dalam jam atom, dalam beberapa jenis kaca,
produksi superoksida dengan membakar oksigen, dan dengan ion kalium
dalam beberapa penggunaan biologis.
Fransium :
Secara komersial, tidak ada penggunaan untuk Fransium, karena kelangkaan
dan ketidakstabilannya. Unsur ini hanya digunakan untuk tujuan penelitian.
E. Proses Pembuatan Alkali
1. Pembuatan litium
Katoda : Li+(l) + e → Li
2. Pembuatan natrium
1. Lithium
Sangat mudah terbakar saat kontak dengan udara dan air, bersifat toksin
(beracun) sehingga tidak boleh terkena kulit.
2. Natrium
3. Kalium
4. Rubidium
5. Cesium
6. Fransium
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Dalam sistem periodik logam alkali terdapat pada kolom
pertama paling kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari:
lithium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan francium
(Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki
sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor
paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan
dalam minyak tanah, dan lain-lain.
B. Saran
Bagi teman-teman, sebaiknya tidak merasa puas, karena kami cuma merangkum
dari beberapa artikel, masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai
sumber.
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel
periodik.
DAFTAR PUSTAKA
Purba,Michael.2006.KimiauntukSMAKelas XII. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester Ganjil. Jakarta: Erlangga.
http://entoen.nu/beemster/id
https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali
http://entoen.nu/id
http://corrosion-doctors.org/Electrochem/Cell.htmü.
https://sainskimia.com/unsur-kimia-francium/
https://www.ruangguru.com/blog/alkali
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/kimia-unsur.html
https://tarakaantares.blogspot.com/2019/03/dampak-fransium.html