Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH UNSUR NONLOGAM DAN PEMANFAATAN UNSUR

HALOGEN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektromagnetik, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom lain yang melepaskannya. Unsur Nonlogam umumnya
berwujud gas, seperti oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Tetapi ada juga yang berwujud padat
(sulfur) atau cair (bromin). Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA, bersifat nonlogam dan
sangat reaktif.
Unsur-unsur kimia seperti unsur-unsur Nonlogam dan Halogen banyak dimanfaatkan dalam
berbagai bidang. Seperti dalam bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri.
Penggunaan unsur-unsur kimia tersebut dalam bentuk unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Pemanfaatan unsur-unsur kimia didasari oleh sifat yang dimilikinya. Di sisi lain
penggunaan atau pemanfaatan unsur-unsur kimia ini memiliki bahaya atau dampak negatif yang
sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus lebih memahami
pemanfaatan atau penggunaan unsur-unsur kimia ini dan lebih berhati-hati dalam
pemanfaatannya.
Namun, pada kenyataannya masih banyak orang-orang yang belum dapat memahami dan
mengerti apa saja kegunaan atau pemanfaatan unsur-unsur Nonlogam, Halogen, dan
senyawanya. Selain itu, masih banyak juga orang-orang yang belum mengetahui apa saja
dampak negatif atau bahaya dari unsur -unsur Nonlogam dan senyawanya. Oleh karena itu, kami
menyusun makalah ini dengan harapan agar para pembaca dapat lebih memahami dan
mengetahui tentang kegunaan atau pemanfaatan dan bahaya dari unsur-unsur Nonlogam,
Halogen, dan senyawanya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa kegunaan dan bahaya unsur-unsur Nonlogam dan senyawanya?
1.2.2 Apa manfaat unsur-unsur Halogen dan senyawanya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur Nonlogam dan senyawanya.
1.3.2 Mengetahui bahaya dari unsur-unsur Nonlogam dan senyawanya.
1.3.3 Mengetahui bagaimana pemanfaatan unsur-unsur Halogen dan senyawanya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kegunaan dan Bahaya Unsur-unsur Nonlogam dan Senyawanya


2.1.1 Oksigen (O2)
Gas oksigen merupakan zat reduktor yang dapat mengoksidasi pengotor dalam pemisahan
besi. Udara mengandung 20% gas oksigen sehingga salah satu pemanfaatnnya gas oksigen
adalah pengisi tabung pernapasan.
2.1.1.1 Kegunaan dari oksigen (O2):
2.1.1.1.1 dalam bidang kesehatan mengobati para penyelam yang terkena dekompres
2.1.1.1.2 dalam bidang pengobatan
2.1.1.1.3 Dalam kecantikan
2.1.1.2 Kegunaan dari ozon (O3):
2.1.1.2.1 bahan pemucat
2.1.1.2.2 penghilang bau
2.1.1.2.3 pengolah air minum dan air limbah
2.1.1.2.4 sterilisasi bahan makanan mentah dan peralatan
2.1.1.3 Bahaya ozon (O3):
2.1.1.3.1 Mengiritasi Sistem Pernapasan
2.1.1.3.2 Melemahkan kerja paru-paru
2.1.1.3.3 Menyerang Penderita Asma.
2.1.1.3.4 Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.
2.1.1.3.5 Kerusakan paru-paru permanen.
2.1.1.3.6 Hujan asam

2.1.2 Gas Hidrogen (H2)


Gas hidrogen merupakan gas yang paling ringan sehinnga banyak digunakan untuk mengisi
balon udara dan bahan bakar pesawat luar angkasa. Namun, penggunaan bahan ini dihindari
karena sifatnya yang mudah meledak dan terbakar.
2.1.2.1 kegunaan gas Hidrogen (H2):
2.1.2.1.1 Bidang energi: merupakan sumber energi bersih, karena tidak meninggalkan residu atau emisi
gas berbahaya, yang dihasilkan hanya air. Digunakan pula sebagai bahan baker roket.
2.1.2.1.2 Industri makanan dan minuman: digunakan dalam proses hidrogenasi amines dan fatty acids.
2.1.2.1.3 Laboratorium: H2 digunakan sebagai carrier gas pada gas chromathography dan alat-alat analisis
lab yang lain.
2.1.2.1.4 Polimer: H2 digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastic, polyester dan nylon.
2.1.2.1.5 Industri kimia: H2 gas merupakan bahan baku pembuatan H2O2 atau hidrogen peroksida.
2.1.2.1.6 Industri pupuk: hidrogen merupakan bahan baku pembuatan amonia (NH3).
2.1.2.1.7 Industri oil and gas: digunakan pada proses desulfurisasi minyak bakar dan bensin.
2.1.2.1.8 Industri gelas: hidrogen digunakan pada proses heat treatment hollow glass (oxy-hydrogen
flame) dan fiber optic.
2.1.2.2 Bahaya Hidrogen (H2):
2.1.2.2.1. Pernafasan: Konsentrasi tinggi dari hidrogen yang cukup untuk menyuplai oksigen ke
paru-paru akan menyebabkanpusing, bernafas yang dalam saat perut kosong akan menyebabkan
muak dan pingsan
2.1.2.2.2. Sifat racun hidrogen secara biologis tidak beracun dan sebenarnya tidak
beracun, tetapi orang yang sedang sakit dimana sakitnya akan bertambah parah jika kontak
dengan hidrogen, dilarang untuk bekerja dengan atau menangani produk ini
2.1.3 Gas Nitrogen (N2)
Gas nitrogen merupakan salah satu komponen terbesar udara, yaitu sekitar 80%. Nitrogen
tidak dapat dilihat, tetapi ketika didinginkan hingga suhu -320oF (-195oC), gas nitrogen akan
mencair sehinnga akhirnya dapat dilihat.
Gas nitrogen dapat bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa yang disebut nitrogen
oksida (NO).
2.1.3.1 Bahaya Nitrogen (N2):
2.1.3.1.1 Mengakibatkan tercekik ( Asphyxiant ) pada konsentrasi yang tinggi
2.1.3.1.2 Gas Nitrogen dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi
2.1.3.1.3 Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan kerusakan jaringan
badan
2.1.3.1.4 Berbau tajam
2.1.3.1.5 Membuat orang lemas

2.1.3.2 Kegunaan Gas Nitrogen (N2)

2.1.3.2.1. Nitrogen merupakan unsure utama pembentuk protein dan salah satu bahan
untuk membuat pupuk urea.
2.1.3.2.2. Nitrogen cair digunakan membekukan makanan dengan cepat.
2.1.3.2.3. Nitrogen digunakan sebagai gas pelindung terhadap oksigen dalam pabrik kimia dan
industri logam.

2.1.2 Grafit, Arang, dan Intan


Grafit, arang dan intan merupakan contoh alotropi dari unsur karbon. Intan dapat digunakan
sebagai alat pemotong kaca, mata bor, dan ampelas baja tahan karat. Arang bermanfaat sebagai
obat sakit perut karena bersifat menyerap sehingga dapat menyerap racun-racun penyebab sakit
perut, selain itu juga dapat digunakan untuk menyerap zat warna dalam pengolahan air dan
pemurnian gula tebu. Grafit digunakan sebagai anode dalam batu baterai dan berbagai proses
industri yang menggunakan elektrolisis, selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku pensil
dan pelumas.

2.1.3 Unsur Fosfor dan Senyawa Fosfat


Unsur fosfor (P4) mempunyai dua alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor merah
digunakan untuk membuat korek api, sedangkan fosfor putih dimanfaatkan dalam pembuatan
asam fosfat dan senyawa fosfat lain, seperti natrium trifosfat (NaP3).
2.1.3.1. Bahaya Fosfor (P4)
Berbahaya bagi kelestarian lingkungan
2.1.3.2. Manfaat Fosfor (P4)
Digunakan untuk membuat asam fosfat
Di gunakan dalam pembuuatan korek api
2.1.3.3. Bahaya Fosfat
Dapat menimbuklkan pencemaran lingkungan
2.1.3.4. Manfaat Fosfat
Dapat digunakan dalam produk olahan berbasis daging
Memecah atau memisahkan kompleks aktomiosin menjadi aktin dan myosin
Meningkatkan pH, kekuatan ionic dan daya ikat air (WHC) sehingga akan meningkatkan
rendemen pemasakan
Sebagai antioksidan (pengkelat ion divalent seperti Fe+2, Cu+2 mencegah oksidasi dan
pembentukan flavor tengik.

2.1.4 Senyawa Oksida Sulfur (SO)


Unsur belerang digunakan dalam pembuatan karet vulkanisir sehingga karet yang dihasilkan
lebih kuat, mudah dicetak, keras dan elastis. Unsur belerang dapat menyebabkan manusia akan
mengalami gangguan pada sistem pernafasannya

2.1.4.1 Bahaya Oksida Sulfur (SO)


2.1.4.1.1 menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena
2.1.4.1.2 menyebabkan terjadi hyper plasia dan meta plasia sel-sel epitel dan dicurigai dapat menjadi
kanker
2.1.4.2 Manfaat Oksida Sulfur (SO)
2.1.4.2.1 dapat digunakan dalam bidang industri, misalnya dalam pembuatan bunga api

2.2 Beberapa Pemanfaatan Unsur-unsur Halogen dan Senyawanya


2.2.1 Gas flour (F2) digunakan dalam pembuatan teflon dan freon, bahan bakar roket dan mencegah
gigi berlubang
2.2.2 Senyawa asam fluorida digunakan dalam mensketsa gelas
2.2.3 Senyawa CFC (freon CHCl2F) CCl4 + HF CHCl2 + Cl2 digunakan sebagai zat pendingin dalam
air conditioner (AC) dan lemari es. Senyawa CFC berbahaya bagi lingkungan karena dapat
terakumulasi di atmosfer.
2.2.4 Gas klor banyak digunakan dalam pengolahan air sebagai zat disfektan untuk membunuh
kuman-kuman karena bersifat oksidator
2.2.5 NaOCl dan Ca(Cl)2 dapat digunakan sebagai pemutih pakaian
2.2.6 Iodin (I2) yang dilarutkan dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik untuk mengobati luka.
Dalam industri farmasi yodium dimanfaatkan sebagai bahan baku utama untuk tingtur (larutan
obat dalam alkohol), kesehatan (sanitary), industri desinfektan, dan herbisida. Yodium digunakan
dalam garam rakyat untuk meningkatkan kualitas garam tersebut agar layak dan sehat untuk
dikonsumsi.
2.2.7 Garam iodidanya dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok dan zat dalam anlisis kimia

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kimia seperti unsur
Nonlogam seperti : Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Karbon (C), Oksida Sulfur
(SO), Forfor dan Fosfat dan Halogen dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya:
bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri. Unsur Nonlogam yang
biasanya dimanfaatkan adalah Oksigen, Nitrogen, Hidrogen, Fosfot, Fosfat, Oksida Sulfur,
Grafit, Arang, dan Intan. Sedangkan unsur Halogen yang biasanya dimanfaatkan adalah gas
Fluor, gas Klor, dan Iodin.
Selain itu, unsur-unsur kimia ini memiliki dampak negatif atau bahaya yang ditimbulkannya.
Bahaya ini seperti misalnya, hujan asam, dapat meracuni manusia, dan dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan. Jadi, bahaya unsur-unsur kimia tersebut sebanding dengan pemanfaatan
atau kegunaannya. Akan tetapi, dengan pemanfaatan yang benar dan tidak berlebih resiko dari
bahaya unsur-unsur kimia ini jauh lebih sedikit.
3.2 Saran
3.2.1 Sebaiknya pembaca lebih bisa memahami dan mengetahui dampak dari penggunaan unsur-unsur
kimia tersebut setelah membaca makalah ini.
3.2.2 Sebaiknya guru lebih dalam mempelajari materi ini karena materi ini sering kita temukan
pemanfaatnnya dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Justiana, Sandri dkk.2009.Kimia 3.Jakarta: Yudhistira.


www.inspirehalogen.wordpress.com
www.id.wi11`kipedia.org
www.karyagunagas.com/nitrogen
www.farhanazriya.blogdetik.com
www.scribd.com
www.putraprabu.wordpress.com
www.chem-is-try.org
Makalah Bahan Logam dan Non Logam

Posted by Mr.Doanx on Rabu, 11 April 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berbagai jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaannya
pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Di samping bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa
juga dapat bersifat racun bagi kesehatan atau lingkungan. Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi
logam dan nonlogam. Hal inilah yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih
118 unsur di dunia.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari berbagai unsur dan
senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan
unsur logam dan nonlogam tersebut.

B. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dari penyusunan makalah ini terletak pada sifat-sifat dari unsur logam dan
nonlogam yang terdiri dari sifat fisis dan sifat kimia, kemudian pada penggunaan unsur logam dan nonlogam
tersebut di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri.

BAB II

PEMBAHASAN

A. LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh
sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.

Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier, namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur
logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.

Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini
adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam. Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon
(Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po).

Logam sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).

2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium
(Ra).

3. Logam Transisi : Lantanida dan Aktinida.

4. Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead
(Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh).

Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.

B. NONLOGAM

Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron
valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:

1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At), Ununseptium (Uus).

2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).

3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O), Sulfur (B),
Selenium (Se).

Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada
bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80
lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya.
Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan nonlogam mempunyai sifat ganda.
Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang
disebut unsur metaloid.

C. SIFAT FISIS LOGAM

Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara lain:

1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama sehingga
logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).

2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat panas
(terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini
menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron
yang bergerak.

3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian
struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik.

4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan
oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan
sifat ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal
ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain
menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.

5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat.

6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg) yang berupa
cairan pada suhu kamar.

7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong dengan
pisau.

8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan
bel atau lonceng.

10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).

D. SIFAT FISIS NONLOGAM

Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis, antara lain:

1. Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.

2. Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.

3. Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.

4. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak bersifat
diamagnetik (dapat ditarik magnet).

5. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan Bromin
(Br) dan gas Hidrogen (H).

E. SIFAT KIMIA LOGAM

Sifat-sifat kimia logam antara lain:

1.. Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung melepaskan elektronnya
dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron untuk membentuk kation.
Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .

2. Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan
logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron
yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan
logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua
logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn) dan timbal (Pb).

3. Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.

4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida. Contonya:

logam oksida + air logam hidroksida


Na2O (s) + H2O (l) 2NaOH (aq)

CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq)

5. Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:

logam oksida + asam garam + air

MgO (s) + 2HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H2O (l)

NiO (s) + H2SO4 (aq) NiSO4 (aq) + H2O (l)

F. SIFAT KIMIA NONLOGAM

Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara lain:

1. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung menangkap

elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya, Cl- O2- N3- .

2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan
unsur logam.

3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.

4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.

nonlogam + logam garam

3Br 2 (l) + 2Al (s) 2AlBr 3 (s)

5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:

nonlogam oksida + air asam

CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)

6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.

nonlogam oksida + basa garam + air

CO 2 (g) + 2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O (l)


G. PENGGUNAAN LOGAM

Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian,
dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan
proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia
yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium
(Al), tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium
permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali. Elektrolisis larutan
NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).

Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat
noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai
fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat
peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.

Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara
lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan
terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar
listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.

Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan
menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam
berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan
untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain.

Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam bersifat kuat
sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara
dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel.

Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92.
Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan apabila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh
manusia. Beberapa logam tersebut di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan
bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.

Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat
berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan
konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa (Hg)
yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun pernah ditolak oleh importir dari Jepang karena dinilai memiliki
kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan
dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional
karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang
diberikan pada tanaman di perkebunan.

H. PENGGUNAAN NONLOGAM

Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas
vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki,
industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-
obatan dan lain-lain.

Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).

Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama
di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa
Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).

Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan
yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer.
Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan
lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan
Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).

Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat
berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen.
Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam
mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam,
sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.

Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat pingsan dan merusak
sistem pernapasan. CO2 terbentuk pada pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara,
minyak bumi, gas alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida
komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah besar juga diperoleh sebagai
hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon
dioksida adalah karbon dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk memadamkan
kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika ditarik, mudah ditempa,
berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring
jika dipukul. Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa padat cair dan
gas dalam suhu kamar.

2. Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1 sampai 3 elektron
valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk
membentuk logam hidroksida dan logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.

3. Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion, memiliki 4 sampai 8
elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk
garam, nonlogam oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan basa
membentuk garam dan air.

B. SARAN

Dengan terselesainya makalah yang berjudul Sifat-sifat dan Penggunaan Unsur Logam dan Nonlogam ini,
penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya..

Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi
pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan nonlogam baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di
bidang industri secara lebih efektif dan efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat
begitu banyaknya unsur-unsur yang terkandung di dalam bumi kita ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://chemistry-fun-anime.blogspot.com/2009/06/logam-metalloid-dan-nonlogam.html

http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2058663-sumber-daya-alam-mineral-non/

http://en.wikipedia.org/wiki/Metal

http://saneslogam.wordpress.com/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perkembangan-pengelompokan-unsur/comment-page-
1/

id.wikipedia.org/wiki/Logam

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

www.ausetute.com.au/nonmetals.html

www.chemistry.about.com/library/blperiodictable.htm

www.chemtutor.com/perich.htm

www.hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/Hbase/pertab/metal.html

www.id.wikipedia.org/wiki/Non-Logam

www.suite101.com/content/metals-and-nonmetals-a27357

www.tutorvista.com/

www.windows2universe.org/earth/geology/metals.html

Anda mungkin juga menyukai