HALOGEN
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.3.2.1. Nitrogen merupakan unsure utama pembentuk protein dan salah satu bahan
untuk membuat pupuk urea.
2.1.3.2.2. Nitrogen cair digunakan membekukan makanan dengan cepat.
2.1.3.2.3. Nitrogen digunakan sebagai gas pelindung terhadap oksigen dalam pabrik kimia dan
industri logam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kimia seperti unsur
Nonlogam seperti : Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Karbon (C), Oksida Sulfur
(SO), Forfor dan Fosfat dan Halogen dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya:
bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan dalam bidang industri. Unsur Nonlogam yang
biasanya dimanfaatkan adalah Oksigen, Nitrogen, Hidrogen, Fosfot, Fosfat, Oksida Sulfur,
Grafit, Arang, dan Intan. Sedangkan unsur Halogen yang biasanya dimanfaatkan adalah gas
Fluor, gas Klor, dan Iodin.
Selain itu, unsur-unsur kimia ini memiliki dampak negatif atau bahaya yang ditimbulkannya.
Bahaya ini seperti misalnya, hujan asam, dapat meracuni manusia, dan dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan. Jadi, bahaya unsur-unsur kimia tersebut sebanding dengan pemanfaatan
atau kegunaannya. Akan tetapi, dengan pemanfaatan yang benar dan tidak berlebih resiko dari
bahaya unsur-unsur kimia ini jauh lebih sedikit.
3.2 Saran
3.2.1 Sebaiknya pembaca lebih bisa memahami dan mengetahui dampak dari penggunaan unsur-unsur
kimia tersebut setelah membaca makalah ini.
3.2.2 Sebaiknya guru lebih dalam mempelajari materi ini karena materi ini sering kita temukan
pemanfaatnnya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaannya
pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Di samping bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa
juga dapat bersifat racun bagi kesehatan atau lingkungan. Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi
logam dan nonlogam. Hal inilah yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih
118 unsur di dunia.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari berbagai unsur dan
senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan
unsur logam dan nonlogam tersebut.
B. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dari penyusunan makalah ini terletak pada sifat-sifat dari unsur logam dan
nonlogam yang terdiri dari sifat fisis dan sifat kimia, kemudian pada penggunaan unsur logam dan nonlogam
tersebut di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh
sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier, namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur
logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini
adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam. Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon
(Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po).
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium
(Ra).
4. Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead
(Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
B. NONLOGAM
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron
valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At), Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O), Sulfur (B),
Selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada
bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80
lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya.
Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan nonlogam mempunyai sifat ganda.
Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang
disebut unsur metaloid.
1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama sehingga
logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat panas
(terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini
menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron
yang bergerak.
3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian
struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik.
4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan
oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan
sifat ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal
ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain
menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat.
6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg) yang berupa
cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong dengan
pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan
bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).
1. Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2. Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3. Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.
4. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak bersifat
diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan Bromin
(Br) dan gas Hidrogen (H).
1.. Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung melepaskan elektronnya
dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron untuk membentuk kation.
Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .
2. Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan
logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron
yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan
logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua
logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn) dan timbal (Pb).
4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida. Contonya:
5. Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya, Cl- O2- N3- .
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan
unsur logam.
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian,
dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan
proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia
yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium
(Al), tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium
permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali. Elektrolisis larutan
NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat
noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai
fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat
peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara
lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan
terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar
listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan
menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam
berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan
untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain.
Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam bersifat kuat
sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara
dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel.
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92.
Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan apabila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh
manusia. Beberapa logam tersebut di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan
bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat
berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan
konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa (Hg)
yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun pernah ditolak oleh importir dari Jepang karena dinilai memiliki
kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan
dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional
karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang
diberikan pada tanaman di perkebunan.
H. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas
vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki,
industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-
obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama
di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa
Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan
yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer.
Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan
lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan
Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat
berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen.
Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam
mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam,
sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat pingsan dan merusak
sistem pernapasan. CO2 terbentuk pada pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara,
minyak bumi, gas alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida
komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah besar juga diperoleh sebagai
hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon
dioksida adalah karbon dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk memadamkan
kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika ditarik, mudah ditempa,
berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring
jika dipukul. Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa padat cair dan
gas dalam suhu kamar.
2. Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1 sampai 3 elektron
valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk
membentuk logam hidroksida dan logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3. Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion, memiliki 4 sampai 8
elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk
garam, nonlogam oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan basa
membentuk garam dan air.
B. SARAN
Dengan terselesainya makalah yang berjudul Sifat-sifat dan Penggunaan Unsur Logam dan Nonlogam ini,
penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya..
Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi
pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan nonlogam baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di
bidang industri secara lebih efektif dan efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat
begitu banyaknya unsur-unsur yang terkandung di dalam bumi kita ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistry-fun-anime.blogspot.com/2009/06/logam-metalloid-dan-nonlogam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2058663-sumber-daya-alam-mineral-non/
http://en.wikipedia.org/wiki/Metal
http://saneslogam.wordpress.com/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perkembangan-pengelompokan-unsur/comment-page-
1/
id.wikipedia.org/wiki/Logam
www.ausetute.com.au/nonmetals.html
www.chemistry.about.com/library/blperiodictable.htm
www.chemtutor.com/perich.htm
www.hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/Hbase/pertab/metal.html
www.id.wikipedia.org/wiki/Non-Logam
www.suite101.com/content/metals-and-nonmetals-a27357
www.tutorvista.com/
www.windows2universe.org/earth/geology/metals.html