Kelas : 1A-KGE
NIM : 191111018
Jaw crusher dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk
akhir. Mereka banyak diterapkan untuk menghancurkan kekerasan tinggi,
kekerasan pertengahan dan batu lunak dan bijih seperti terak, bahan bangunan,
marmer, dll. Kekuatan resistensi tekanan di bawah 350Mpa, yang, cocok untuk
menghancurkan primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia pertambangan,
industri metalurgi, konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dll
Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher:
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor,
poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk terdiri dari
jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan
diberhentikan membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material
dalam rongga penghancuran yang melalui pembukaan pemakaian.
Kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit
yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu
menghasilakn tenaga untuk menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw
crusher ditentukan oleh ukuran crusher.Alat pemecah rahang ini terutama dipakai
untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini
ini dipecah diantara dua rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai
sepasang rahang yang satu diam dan yang satunya bergerak maju mundur ( bolak-
balik ). Proses pemecahan bahan olahan dari pemecah rahang ini berlangsung
berkala dengan cara tekanan & potongan. Jaw crusher ada 2 jenis, yaitu:
1. Jaw crusher system blake ( titik engsel diatas )
2. Jaw crusher system dodge ( titik engsel dibawah )
CARA KERJA :
Suatu eksentrik menggerakkan batang yang dihubungkan dengan dua toggle,
togel yang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang ayun. Titik pivat
terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua rahang pada garis tengah
bukan rahang. Pada system ini, umpan dimasukkan kedalam rahang berbentuk V
yang terbuka ke atas. Satu rahang tetap dan tidak bergerak, sedangkan rahang
yang satu lagi membuat sudut 20 derajat – 30 derajat dan dapat bergerak maju
mundur yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga memberikan kompresi
yang besar terhadap umpan yang terjepit diantara dua rahang. Muka rahang ini
mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang terjepit antara
bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahnya yang lebih sempit dan
dipecah. Pada mesin ini baut pecah yang berfungsi sebagai penahan apabila
terdapat material solid dengan ukuran yang lebih besar dan keras maka dia akan
pecah dengan sendirinya tetapi tidak akan merusak keseluruhan dari pada alat jaw
crusher.
C. Proses dan hasil proses sintering
Sintering merupakan proses pemanasan dibawah titik leleh dalam rangka
membentuk fase kristal baru sesuai dengan yang diinginkan dan bertujuan
membantu mereaksikan bahan-bahan penyusun baik bahan keramik
maupun bahan logam.
Proses sintering akan berpengaruh cukup besar pada pembentukan fase
kristal bahan. Fraksi fase yang terbentuk umumnya bergantung pada lama dan
atau suhu sintering. Semakin besar suhu sintering dimungkinkan semakin cepat
proses pembentukan kristal tersebut. Besar kecilnya suhu juga
berpengaruh pada bentuk serta ukuran celah dan juga berpengaruh pada struktur
pertumbuhan kristal.
Suhu sintering dapat ditentukan dari eksperimen termal seperti DTA, DTG,
dan DSC. Berdasarkan hasil eksperimen ini diperoleh suhu lelehan selain suhu
dekomposisi. Setiap komposisi senyawa tertentu memiliki titik leleh berbada.
Sintering bahan keramik biasanya ditentukan sekitar 75% dari titik leleh total.
Pada proses sintering, terjadi proses pembentukan fase baru melalui proses
pemanasan dimana pada saat terjadi reaksi komponen pembentuk masih dalam
bentuk padat dari campuran serbuk. Hal ini bertujuan agar butiran-butiran (grain)
dalam partikel-partikel yang berdekatan dapat bereaksi dan berikatan. Proses
sintering fase padat terbagi menjadi tiga padatan, yaitu:
1. Tahap awal. Pada tahap awal ini terbentuk ikatan atomik. Kontak antar
partikel membentuk leher yang tumbuh menjadi batas butir antar partikel.
Pertumbuhan akan menjdi semakin cepat dengan adanya kenaikan suhu
sintering. Pada tahap ini penyusutan juga terjadi akibat permukaan
porositas menjadi halus.
2. Tahap menengah. Pada tahap ini terjadi desifikasi dan pertumbuhan
partikel yaitu butir kecil larut dan bergabung dengan butir besar.
Akomodasi bentuk butir ini menghasilkan pemadatan yang lebih
baik. Pada tahap ini juga berlangsung penghilangan porositas. Akibat
pergeseran batas butir, porositas mulai saling berhubungan dan
membentuk silinder di sisi butir.
3. Tahap akhir. Fenomena desifikasi dan pertumbuhan butir terus
barlangsung dengan laju yang lebih rendah dari sebelumnya. Demikian
juga dengan proses penghilangan porositas, pergeseran batas butir terus
berlanjut. Apabila pergeseran batas butir lebih lambat daripada porositas
maka porositas akan mucul dipermukaan dan saling berhubungan. Akan
tetapi jika pergeseran batas butir lebih cepat daripada porosositas maka
porositas akan mengendap di dalam produk dan akan sulit dihilangkan
Produk yang dihasilkan diharapkan memiliki densitas yang tinggi dan
homogen, maka pada proses sintering harus terjadi homogenisasi. Jika terdapat
lapisan oksida pada serbuk logam, proses sintering yang diharapkan bisa menjadi
lebih lambat. Selain lapisan oksida ini menyebabkan produk yang dihasikan
menjadi lebih getas, lapisan oksida tersebut juga menghambat proses difusi antar
partikel serbuk saat sintering dan meningkatkan temperatur sintering. Lapisan
oksida yang menempel pada serbuk terbentuk akibat kontak antar permukaan
serbuk dengan udara dan akibat perlakuan yang diterima serbuk saat proses
produksi metalurgi serbuk berlangsung. Oksida pada serbuk dapat diminimalkan
dengan mengalirkan gas reduksi sebelum atau sewaktu sintering berlangsung.
Hasil Proses Sintering
1. Plat.
2. Hot wheel (roda gila).
3. Gear (gear mesin).
4. Baut dan mur.
5. As dan pipa besi.
Besi Plat adalah bahan baku dalam pembuatan berbagai macam mesin dan
kebutuhan industri lainya. seperti pembuatan mobil, kapal dan berbagai macam
alat transportasi. selain itu Besi plat juga bisa di pergunakan untuk pembuatan
berbagai macam keperluan alat-alat rumah tangga. bisa juga di pergunakan untuk
dasar bahan bangunan.
Roda gila adalah sebuah roda yang dipergunakan untuk meredam perubahan
kecepatan putaran dengan cara memanfaatkan kelembaman putaran (moment
inersia). Karena sifat kelembamannya ini roda gila dapat menyimpan energi
mekanik untuk waktu singkat. Roda gila dipergunakan untuk membuat torsi yang
dihasilkan oleh motor bakar lebih stabil.
Gear (gear mesin) adalah pengubah suaian roda dan gandar. Gear merupakan
mesin ringkas yang terdiri daripada roda yang mempunyai gigi atau bergerigi.
Baut dan Mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai macam area
kendaraan. Terdapat berbagai macam tipe baut dan mur tergantung pada
penggunaannya. Adalah penting untuk mengetahuinya agar dapat melakukan
perawatan dengan benar.
Pipa Besi. Di antara semua pipa baja lainnya, pipa baja bulat yang lebih sering
digunakan. Pipa-pipa baja bulat yang paling banyak digunakan dalam industri
konstruksi. Menurut aplikasi yang berbeda, pipa baja bulat memiliki diameter
yang berbeda. Pipa-pipa ini dapat disesuaikan dengan mudah. Pipa baja ini
tersedia dalam ketebalan yang berbeda, panjang diameter yang berbeda, dan
dalam kualitas yang berbeda. Umumnya, pipa baja bulat yang tinggi tahan korosi,
reformable ketangguhan, tinggi dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Sumber :
http://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2015/06/pengolahan-biji-besi-besi.html
https://www.google.com/search?
q=proses+pengolahan+bijih+besi+menjadi+besi&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa
=X&ved=0ahUKEwio_-eZ-
PPlAhXmzTgGHXD8DFAQ_AUIESgB&biw=1366&bih=657#imgrc=NO1ZFdYQZh3c9M: