Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nabila Zulfa Luthfiyah

Nim : 191111016
Kelas : 1A – KGE

BIJIH BESI

Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal. Biji
besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi
sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit,
limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal
warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat.

Klasifikasi Bijih Besi (iron ores).

Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari endapan
besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan
berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan
logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan
besi yang ekonomis umumnya berupa Magnetite, Hematite, Limonite dan Siderite.
Kadang kala dapat berupa mineral: Pyrite, Pyrhotite, Marcasite, dan Chamosite.
Beberapa jenis genesa dan endapan yang memungkinkan endapan besi bernilai
ekonomis antara lain :
1. Magmatik: Magnetite dan Titaniferous Magnetite
2. Metasomatik kontak: Magnetite dan Specularite
3. Pergantian/replacement: Magnetite dan Hematite
4. Sedimentasi/placer: Hematite, Limonite, dan Siderite
5. Konsentrasi mekanik dan residual: Hematite, Magnetite dan Limonite
6. Oksidasi: Limonite dan Hematite
7. Letusan Gunung Api

Dari mineral-mineral bijih besi, magnetit adalah mineral dengan kandungan Fe paling
tinggi, tetapi terdapat dalam jumlah kecil. Sementara hematit merupakan mineral bijih
utama yang dibutuhkan dalam industri besi.
Tabel mineral-mineral bijih besi bernilai ekonomis
Mineral Susunan kimia Kandungan Fe (%) Klasifikasi komersil
Magnetit FeO, Fe2O3 72,4 Magnetik atau bijih
hitam
Hematit Fe2O3 70,0 Bijih merah
Limonit Fe2O3.nH2O 59-63 Bijih coklat
Siderit FeCO3 48,2 Spathic, black
band, clay ironstone

Bentuk Bijih Besi


1. Berbentuk batu :
 Batu besi merah ( Fe2O3), disebut hematit,
mengandung kadar besi 45% - 65%, sedikit
phosphor dan berwarna merah.

 Batu besi magnit (Fe3O4),


mengandung kadar besi 40% - 70%. Kandungan
Phosphor hampir tidak ada, warna hijau tua
kehitaman dan bersifat magnet, mengandung pasir
besi titan (TiO2) 95 - 11%.
 Batu besi sawo matang (Fe2O3.3H2O)
mengandung kadar besi 25% - 50%, mengandung phosphor dan air.

2. Berbentuk pasir :
Pasir besi titan (TiO2) yang mengandung oksida besi Fe33O4 kira-kira 70% dan
bercampur dengan oksida titan (Ti2O2) 9% - 10%.

3. Berbentuk butiran halus campur tanah liat :


Pasir besi spat (Fe.CO3) atau disebut (sperosiderit) dengan kandungan besi 40%
bercampur dengan tanah liat. Pasir besi spat ini mengandung karbon 10% - 25%.

Bahan-Bahan Yang Diperlukan Pada Proses Pengolahan Biji Besi

1. Biji besi yang telah diselesaikan (dipecah, dibuat sinter, briket).

2. Bahan bakar

 Arang kayu
Keuntungan : tidak mengandung P dan S
Kerugian : panas pembakarannya rendah 300
k.cal/Kg, tidak keras, tidak berpori-pori, maka hanya
untuk dapur tinggi 17 M.

 Kokas
Kokas diperoleh dengan membakar tidak sempurna
dari batu bara. Keuntungan : jumlahnya banyak,
mudah panas pembakaran tinggi 8000 kcal/kg.

3. Batu tambahan
Gunanya untuk mengambil P dan S dari besi dan menghindarkan oksidasi. Umumnya
digunakan CaO atau CaCO3. Dalam dapur tinggi batu akan mencair dan menjadi terak.
Berat jenis terak < berat jenis besi cair, sehingga butiran-butiran besi terbungkus oleh
terak dan terapung di atas cairan besi. Dengan demikian cairan besi dapat dihindarkan
dari oksidasi. Lain daripada itu, semua kotoran dapat diserap oleh terak, sehingga besi
cair bersih.

4. Udara
Untuk mengadakan pembakaran dan pembentukan CO sebagai bahan reduksi biji besi
diperlukan udara yang banyak sekali. Oksigen yang murah terdapat dalam udara. Untuk
kapasitas 300 ton besi kasar diperlukan kira-kira 300 ton kokas, 800 ton biji besi, 106
m³ udara. Agar bahan bakarnya dapat lebih hemat, udara tersebut dipanaskan sampai
900°C dalam pemanas Cowper. Dengan cara ini dapat dihemat bahan bakar 20%.

Proses Pengolahan Bijih (Bijih Besi Menjadi Baja)

pengolahan bijih bertujuan untuk mengatur ukuran partikel bijih, menghilangkan


bagian-bagian yang tidak diinginkan, meningkatkan kualitas. Proses ini biasanya terdiri
dari: penghancuran, penggilingan, pencucian, pelarutan, kristalisasi, penyaringan,
pemilahan, pembuatan ukuran tertentu, sintering (penggunaan tekanan dan panas
dibawah titik lebur untuk mengikat partikel-partikel logam), pellettizing (pembentukan
partikel-partikel logam menjadi butiran-butiran kecil), kalsinasi untuk mengurangi
kadar air dan/atau karbondioksida, roasting (pemanggangan), pemanasan, klorinasi
untuk persiapan proses lindian, pengentalan secara gravitasi, pemisahan secara
magnetis, pemisahan secara elektrostatik, flotasi (pengapungan), penukar ion, ekstraksi
pelarut, elektrowining, presipitasi, amalgamasi dan heapleaching.
1. Proses Penghancuran (Crushing)
Bahan baku dalam bentuk batuan atau pasir dihancurkan sampai ukuran menjadi mesh
10. Dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan dari material sehingga
memudahkan untuk proses selanjutnya.
2. Proses Penghalusan (Grinding)
Dimaksudkan agar butiran halus bijihbesi lebih banyak lagi terpisah dengan kotoran
atau mineral mineral ikutan yang tidak diinginkan, proses ini sampai menhasilkan
ukuran 120 mesh.
3. Proses Pemisahan (Magnetic Separator)
Untuk memisahkan material logam dan non logam dengan pencucian dengan
menggunakan air dalam mesin silender yang dilapisi magnet apabila bijih besi tersebut
banyak mengandung hematit Fe2O3 atau magnetit (Fe3O4) akan terpisah sempurna
sehingga kemurnian dari oksida besi meningkat.
4. Proses Pemanggangan (Roasting)
Proses ini dilakukan material bijih besi banyak mengandung bijih hematit (Fe2O3)
diubah menjadi magnetit (Fe3O4) yang mempunyai daya magnit lebih kuat sehing
ga terpisah antara material yang non magnet dan dihasilkan kadar Fe sampai 65%.
5. Proses Kalsinasi (Rotary Dryer)
Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam material, material
diumpankan ke silinder yang berputar dengan arah yang berlawanan (counter current)
Dihembuskan gas panas dari burner (temp. 200-300 oC).
6. Proses Pembuatan Pellet (Pan Palletizer)
Sebelum masuk ke alat ini material bijih besi dicampur dalam alat mixer agitator
dengan komposisi tertentu ditambahkan batubara dan binder bentonit dengan tujuan
agar konsentrat besi oksida halus dapat merekat membentuk gumpalan-gumpalan
(aglomerisasi yang disebut pellet basah (green pellet) yang mempunyai kekuatan yang
cukup kuat untuk dapat dibawa ke proses selanjutnya, sedang batubara fungsinya untuk
meningkatkan kadar besi dengan cara proses reduksi dari internal pada proses
selanjutnya.
Prinsip kerja dari alat ini adalah proses aglomerisasi konsentrat bijih besi yang telah
bercampur batubara dan binder bentonit dimasukkan secara kontinyu kedalam mesin
pelletizing yang berbentuk setengah drum/bejana yang berputar dengan kecepatan dan
sudut kemiringan tertentu sambil disemprotkan air secara kontinyu.
7. Proses Reduksi (Rotary Kiln)
Proses ini bertujuan untuk memurnikan kandungan besi oksida menjadi besi murni
dengan cara proses reduksi external dengan gas alam (gas CO) dan reduksi Internal
dari Batubara
Dengan temperatur 1700ºC akibat dari proses ini material oksida besi akan terpisah
membentuk besi murni (Fe 92%) dan oksidanya membentuk gas CO2. Prinsip kerjanya
material berbentuk pellet diumpankan ke silinder yang berputar dengan RPM dan sudut
kemiringan tertentu kemudian dihembuskan gas panas dari arah berlawanan (counter
current) kemudian dari titik titik tertentu di semprotkan gas CO dari gas alam sehingga
akan terjadi proses reduksi dari internal maupun external.
IMAGE ADRESS

 http://steelindonesianews.com/img/News/400x225/img_news_0.jpg
 http://4.bp.blogspot.com/-
BlCXAg6VXqA/TcQiZ1KHTqI/AAAAAAAACkw/ZBmtpdZJEe0/s400/526639_503061_1
200299438051jpg.jpg
 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1d/Magnetite.jpg/240
px-Magnetite.jpg
 https://storage.googleapis.com/manfaat/2018/05/d0dea2e3-arang-kayu.jpg
 https://2.bp.blogspot.com/-
wqozXBf41LI/Wkkrd7UT76I/AAAAAAAAA7M/g0QyaSNJUtkd15OwnoXY8dDdfYsm80
1LwCLcBGAs/s400/fuel-coke.jpg
 https://2.bp.blogspot.com/-
CnKxrfxHUlw/VqhfRwvosDI/AAAAAAAABjM/7Apz2DhQxoc/s320/konsep-dasar-
proses-pengolahan-bijih.jpg
 https://mern.gouv.qc.ca/english/mines/quebec-mines/2017-05/images/photo03-
3.jpg
 http://files.uk2sitebuilder.com/uk2group65483/image/ironoreprocess5.png
 http://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2015/06/pengolahan-biji-besi-besi.html

RIWAYAT PENCARIAN

 https://id.wikipedia.org/wiki/Bijih_besi
 http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/05/bijih-besi.html
 http://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2015/06/pengolahan-biji-besi-besi.html
 https://www.geologinesia.com/2016/01/konsep-dasar-proses-pengolahan-
bijih.html

Anda mungkin juga menyukai