Anda di halaman 1dari 26

PENGOLAHAN BAJA

Oleh : suyanto, ST. MT


BIJIH BESI
Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi
ini. Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan
logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan
berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi
terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual),
namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa
Magnetite, Hematite, Limonite dan Siderite. Kadang
kala dapat berupa mineral: Pyrite, Pyrhotite,
Marcasite, dan Chamosite.
Dari mineral-mineral bijih besi, magnetit adalah mineral
dengan kandungan Fe paling tinggi, tetapi terdapat
dalam jumlah kecil. Sementara hematit merupakan
mineral bijih utama yang dibutuhkan dalam industri
besi. Mineral-mineral pembawa besi dengan nilai
ekonomis dengan susunan kimia, kandungan Fe dan
klasifikasi komersil dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini:
Mineral Susunan kimia Kandunga Klasifikasi komersil
n Fe (%)

Magnetit FeO, Fe2O3 72,4 Magnetik atau bijih hitam

Hematit Fe2O3 70,0 Bijih merah

Limonit Fe2O3.nH2O 59 – 63 Bijih coklat

Siderit FeCO3 48,2 Spathic, black band, clay ironstone


Untuk menghasilkan besi kasar, jenis bijih besi yang umum
dipakai antara lain :
- Batu besi coklat (2Fe2O3.3H2O) dengan kandungan hingga
40% Fe
- Batu besi merah (Fe2O3) dengan kandungan hingga 50%
Fe
- Batu besi magnit (Fe3O4) dengan kandungan hingga 60%
Fe
- Batu besi kalsit (FeCO3) dengan kandungan hingga 40% Fe
Selanjutnya bahan-bahan seperti kotoran, pasir, tanah liat,
dll. dibersihkan (dibuang). Proses pembuangan bahan-
bahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pencucian
2. Pemecahan
3. Sortir
4. Heating
1. Pencucian : Bijih besi diangkut dengan menggunakan
konveyor (sabuk berjalan) yang dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat bergoyang dan berjalan melawan
arus air dari sebuah Nozzel pada ujung konveyor tadi.
2. Pemecahan : Bijih besi dipecah dengan menggunakan
sebuah mesin khusus sehingga akan dihasilkan
kepingan-kepingan bijih besi dengan ukurang yang
relatip sama (seragam).
3. Sortir : Pada tahapan proses ini, kepingan-kepingan
bijih besi akan dilewatkan pada roda magnit yang
mempunyai sifat kemagnetan kuat sehingga dalam hal
ini akan terpisahkan antara bijih besi dengan
kandungan Fe rendah dan bijih besi dengan kandungan
Fe tinggi.
4. Heating (Pemanasan) : Tujuan dari proses ini adalah
untuk menghilangkan kandungan air dan udara (gas)
yang masih menempel di bijih besi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari sifat rapuh (kerapuhan)
pada hasil akhirnya (besi).
PENGOLAHAN BAJA
Dapur Tinggi

Umumnya dapur tinggi dibangun dalam 2 lapisan, yaitu


lapisan luar (plat baja) dan lapisan dalam (batu bata
tahan api).
Didalam dapur ini, bijih besi akan ditambahkan batu
kapur yang berfungsi sebagai pengikat kotoran (terak)
dan juga kokas yang berfungsi sebagai bahan bakar.
Kesemua bahan-bahan tersebut dipanaskan hingga
mencair.
Prinsip pokok dari kerja dapur tinggi adalah dengan mereduksi
oksigen dari bijih besi yang terjadi dalam 3 tahap, yaitu :

a. Reduksi tidak langsung dengan CO pada suhu 300 derajat Celcius hingga
800 derajat Celcius.
Fe2O3 + CO --> 2FeO + CO2
b. Reduksi tidak langsung pada daerah temperature 800 derajat Celcius
hingga 1100 derajat Celcius.
FeO + CO --> Fe + CO2
c. Reduksi langsung pada daerah temperature 1100 derajat Celcius hingga
1800 derajat Celcius.
FeO + C --> Fe + CO
Secara sederhana, skema fabrikasi besi kasar sebagai
berikut :
Bijih besi --> Dicuci --> Dipecahkan dan disaring -->
Pemisahan dengan roda magnit --> dipanaskan -->
masuk ke Dapur Tinggi (dengan ditambah Kokas, batu
kapur dan udara tiup) --> akan dihasilkan besi kasar,
terak dan gas dapur tinggi.
Beberapa macam produk yang dihasilkan dari
dapur tinggi, antara lain :
1. Besi kasar (Pig Iron)
Merupakan hasil pokok dari dapur tinggi yang berasal dari reaksi
reduksi atas bijih besi dengan komposisi sebagai berikut :
- Karbon (C) = 3,85% (rata-rata)
- Mangan (Mn) = 0,9% (rata-rata)
- Phospor (P) = 0,9% (rata-rata)
- Belerang (S) = 0,025% (rata-rata)
- Silikon (Si) = 0,12% (rata-rata)
Sifat utama dari besi kasar adalah rapuh (getas). Sehingga hal ini
perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan
dapur-dapur baja dan kupola.
Pig iron dapat dibedakan dalam dua macam,
yakni :
a. Besi kasar putih : Berwarna putih (mengandung 2,3 ~
3,5% C), bersifat getas dan keras, kandungan Mangan
(Mn) masih cukup tinggi serta sulit ditempa.
b. Besi kasar kelabu : Berwarna kelabu (mengandung
lebih dari 3,5% C), kandungan Si masih cukup tinggi,
kekuatan tarik lebih rendah dari besi kasar putih,
mudah dituang meskipun masih cukup getas.
2. Terak
Terak merupakan produk sampingan dari besi kasar,
umumnya terak mengandung komposisi sebagai berikut :
- Silika = 33% ~ 42%
- Alumina = 10% ~ 16%
- Kapur = 36% ~ 45%
- Magnesia = 3%~ 12%
- Belerang = 1% ~ 3%
- Ferro Oksida = 0,3% ~ 2%
- Mangan Oksida = 0,2% ~ 1,5%
Terak dapat dikategorikan menjadi terak yang bersifat
Asam dan terak yang bersifat Basa.
3. Gas Dapur Tinggi
Sebagaimana telah dijabarkan pada pembahasan
dipermulaan bahwa hasil pembakan kokas berupa gas
Karbon Monoksida dan Karbon Dioksida yang
menyebabkan terjadinya proses reduksi pada bijih besi
Secara umum, komposisi gas dapur tinggi terdiri dari
27,6% CO; 58% Nitrogen; 13,6% Karbon Dioksida; dan
0,4% Hidrogen. Sekedar informasi saja bahwa
umumnya Gas yang masih panas yang keluar dari dapur
tinggi masih dapat digunakan kembali untuk
memanaskan dapur-dapur lainnya sehingga biaya
produksi untuk memanaskan dapur dihemat (cost
reduction).

Anda mungkin juga menyukai