Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT berkat rahmat
dan karunia-NYA, Laporan ini telah selesai kami susun. Laporan ini di susun
dengan harapan dapat membantu para pembaca untuk memahami secara detail
mengenai kimia logam khususnya mengenai logam besi baja.
Di sini dijelaskan secara mendasar dan detail mulai dari bahan-bahan dan tempat
pembuatan besi baja, cara mengekstraksi besi dan baja menjadi logam murni serta
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
TIM PENYUSUN
STUDI KASUS
Didalam perut bumi tempat kita tinggal ternyata banyak sekali mengandung
zat-zat yang berguna untuk keperluan hidup kita sehari-hari, salah satunya terdapat
unsur-unsur kimia yang berguna bagi manusia seperti logam yaitu di antaranya
besi. Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai peranan yang sangat
besar dalam kehidupan manusia, terlebih-lebih di zaman modern seperti sekarang.
Kelimpahannya juga sangat besar, 50.000 ppm atau 5% dan merupakan jenis
logam terbanyak kedua di kulit bumi. Karena kelimpahannya yang sangat besar
itulah maka besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
konstruksi. Besi dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di dalam bumi,
kebanyakan merupakan dalam bentuk senyawa-senyawa oksida, sulfida, karbonat,
dan Sulfat, terutama sebagai bijih besi, yang mengandung Fe2O3 (hematite),
Fe2O3.H2O (limonit), Fe3O4 (magnetic), FeCO3(siderite), dan FeS2 (pirit).
Untuk itu dalam kasus ini kita akan membahas bagaimana cara mengekstraksi
besi dari kosentrat yang terkandung di dalamnya sehingga menghasilkan besi
murni yang dapat bermanfaat bagi manusia .
PEMBAHASAN
A. MACAM-MACAM BESI
1. Besi Tuang, yaitu besi yang dihasilkan dari tanur tinggi. Sifat besi tuang
antara lain:
a. mengandung 3%-6% karbon serta sejumlah kecil silicon, mangan ,
fosfor, dan belerang.
b. sangat keras tetapi rapuh.
c. tidak dapat ditempa
d. titik leleh rendah.
2. Besi Baja .
Sifat besi baja antara lain:
a. mengandung 0.02%-1.5% karbon.
b. keras tetapi dapat ditempa
c. tahan korosi
3. Besi tempa
Sifat besi tempa, antara lain:
a. mengandung kurang dari 0.5% karbon.
b. kurang keras dan mudah ditempa.
B. PENGOLAHAN BESI
B.3 TEMPAT
Dapur tinggi (tanur tinggi), yang dindingnya terbuat dari batu tahan
api. Tanur tinggi adalah menara berbentuk selinder yang pada bagian
menaranya dilengkapi dengan reaktor untuk menghasilkan temperatur
tinggi dalam tanur. Tanur tinggi juga dilengkapi dengan “cup and
cone” untuk memasukan bahan baku melalui bagian atas tanur tinggi.
”cup” merupakan wadah berbentuk piala , dihubungkan dengan
“cone” yang berbentuk kerucut. Berfungsi sebagai katup yang dapat
terbuka dan tertutup. Selain itu, terdapat saluran untuk melepaskan
gas-gas buangan. Ketika mendekati dasar terdapat dua saluran untuk
memisahkan kerak dan cairan besi. Bagian lain tanur, yaitu bagian
tuyer, yang merupakan saluran kecil di mana suhu udaranya berkisar
5000-7000C, tekanan udaranya dibuat rendah.
1. Biji hematite (Fe2O3), mula-mula dicuci dengan air sampai bersih dari
tanah yang melekat. Setelah kering hematite tersebut lalu dipanggang.
2. Biji besi hasil pemanggangan dicampurkan dengan batu kapur dan
kokas dengan perbandingan 5:2:1, dan dimasukkan dari bagian atas
tanur.
3. Kemudian, udara panas (api) ditiupkan dari bagian bawah tungku agar
C bereaksi dengan O2 membentuk CO2
4. REAKSI 1: C(s) + O2 (g) CO2(g)
Reaksi berlangsung eksoterm, panas yang dibebaskan menyebabkan
temperatur yang sangat tinggi (>20000C), dibagian bawah tanur.
Kemudian gas CO2 bereaksi dengan karbon dan direduksi menjadi gas
karbon monoksida (CO).
5. REAKSI 2 : CO2 (g) + C(s) 2CO(g)
Ketika reaksi berlangsung endoterm atau menyerap panas, shg
temperature gas menurun sehingga pada bagian ini temperatur mencapai
12000-13000C.
6. Produk reaksi yakni gas CO kemudian bergerak naik dan mulai
mereduksi senyawa-senyawa besi pada bijih besi.
REAKSI :
3Fe2O3(s) + CO(g) 4 2Fe3O4(s) + CO2(g) (3000-5000C)
Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(6) + CO2(g) (5000-7000C)
FeO(s) + CO(g) Fe(s) + CO2(g) (7000-9000C)
Besi Baja
Jenis-jenis baja :
- Baja karbon, terutama terdiri dari besi dan karbon
- Baja tahan karat (stainless steels), baja dengan kadar karbon rendah
dan mengandung sekitar 14% kromium
- Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu
sesuai dengan sifat yang diinginkan
Besi Tuang
Berdasarkan sifat ini, besi tuang mudah digunakan pada alat-alat
yang dibuat dengan cetakan, seperti kaki mesin jahit, setrika, lumpang
besi , dan sebagainya. Karena titik lelehnya rendah maka mudah
dicairkan dan dituangkan ke dalam cetakan.
Besi Tempa
Jenis besi ini banyak digunakan sebagai bahan baku untuk produk
paku, kawat, besi beton, dan sebagainya.
DAFTAR PERTANYAAN
-Penambahan O2
-Penambahan CaCO3
Apabila kelebihan CaCO3 maka, kerak (CaSi03) yang terbentuk pun
juga akan semakin banyak ,selain itu pemberian CaCO3 berlebih
mengakibatkan unsur silika yang terkandung dalam bijih besi akan
terikat seluruhnya.
Apabila pemberian CaCO3 kurang maka menghambat proses laju
reaksi dalam pembentukan lelehan besi(besi tuang)
1) Proses Bassemer
Keuntungan
Baja yang dihasilkan mengandung fosfor rendah.
Baja mengandung sedikit oksigen
Tidak ada proses tiupan tambahan
Proses bassemer berlangsung cepat (15 menit) dibandingkan
proses open hearth furnance.
Kekurangan proses Bessemer;
Kadar phosphor tak dapat dihilangkan karena phosphor tidak
dapat menjaditerak bila diikat dengan batu kapur (CaO).
Bila ditambahkan batu kapur, lapisan batu tahan api (SiO2)
akan bereaksi dengan
batu kapur.
2) Proses Thomas
Keuntungan
Besi kasar yang kurang bersih dapat dikerjakan
Fosfor dapat dihilangkan,tapi bila ada hanya sebagian fosfor
yang dalam prakteknya tidak menimbulkan gangguan.
Menghasilkan produk tambahan berupa pupuk
Prosesnya lebih mudah dibandingkan proses bassemer
K
Tidak dapat mengerjakan besi kasar yang kaya silisium, karenanya
sebagai bahan dasar digunakan besi mentah putih.
Baja mengandung lebih banyak oksigen
Besi yang hilang lebih banyak dibandingkan proses Bassemer
(11%-13 %)
3) Proses BOP
Keuntungan dari proses BOP adalah sebagai berikut :
a. Waktu proses relatif pendek.
b. Hasilnya mengandung fosfor (P)dan belerang (S) yang
rendah.
c. Hasil yang diproduksi relatif lebih banyak dalam tempo yang
sama dibanding proses lainnya.
d. Biaya produksi baja tiap ton lebih murah.
KESIMPULAN
Operasi tanur tinggi modern secara ringkas sbb;
Kelembaban dan kadar air pada bijih-bijih besi dihilangkan pada daerah suhu
200—300 OC.
Dengan meningkatnya suhu, terjadi reduksi tak langsung terhadap bijih-bijih
besi dengan reaksi sebagai berikut :
1 a). 3 Fe2O3 + CO → 2 Fe3O4 + CO2
1 b). 2 Fe3O4 + 6CO → 4 Fe + 6CO2
Pada suhu ± 535 OC, karban monoksida mulai terurai menjadi karbon bebas dan
karbon dioksid.
2). 2CO → C + CO2
Pada daerah 400 - 600 OC, terjadi reaksi sebagai berikut.
3). Fe3O4 + CO → 3 FeO + CO2
Pada suhu ± 400 OC, reduksi tidak langsung terhadap bijih-bijih besi sebagai
berikut :
4). Fe2O3 + C → 2 FeO + CO
5). Fe3O4 + C → 3 FeO + CO
Pada daerah suhu 700 - 800 OC, reduksi langsung ferro oksida dimulai dengan
membentuk besi spong yang mengandung karbon. Reaksi ini terjadi antara
pertengahan (setengah jalan antara puncak dan dasar tanur tinggi).
Batu kapur terurai pada suhu 800 OC dan dolomit pada suhu 1075 OC dengan
reaksi.
6). - CaCO3 → CaO + CO2
- MgCO3 → MgO + CO2
Bahan Ajar “Teknologi Bahan I oleh MSR
Jurusan Teknik Mesin-PNUP
3-5
Sementara besi spong memperoleh kandungan karbon yang menurunkan titik
lebur dan dalam peleburan menyerap karbon dari kokas semakin lama semakin
banyak.
Batu kapur mengikat kotoran-kotoran bijih besi dan abu kokas. Semakin ke
bawah, suhu semakin meningkat dan terjadi reduksi langsung pada paduan dan
metalloid dengan reaksi sebagai berikut :
7). a. SiO2 + 2C → Si + 2CO
b. MnO + C → Mn + CO
c. P2O5 + 5C → 2P + 5CO
d. FeS + CaO + C → CaS + Fe + CO
8). Ca3PO4 + 3 SiO2 + 5 CO → 3 Ca Si O3 + 5CO + P2O5
Di dekat tuyer (lubang tiup) ada hembusan udara panas mengenai kokas dan
terjadi reaksi sbb :
9). 2C + 02 -> 2C0
Sehingga selalu ada gas CO yang dipakai untuk reduksi. Jadi kokas di dalam
tanur tinggi selain berfungsi sebagai sumber kalor juga untuk mereduksi oksigen
di dalam bijih-bijih besi.
Kesimpulan dari proses yang terjadi di dalam tanur adalah :
1. Proses reduksi dari besi oksida.
2. Proses oksidasi karbon oleh oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
http://knol.google.com
http://jalanrejeki.wordpress.com
http://tambangemasindonesia.com