Anda di halaman 1dari 36

• Skandium bernomor atom 21.

Skandium adalah unsur yang jarang


terdapat di alam. Walaupun ada, umumnya terdapat dalam bentuk
senyawa dengan biloks +3. Misalnya, ScCl3, Sc2O3, dan Sc2(SO4)3. Sifat-
sifat senyawa skandium semuanya mirip, tidak berwarna dan bersifat
diamagnetik. Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya skandium
memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+, sedangkan sifat warna dan
kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d.
Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3. Dalam
jumlah kecil, scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki
intensitas tinggi. Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di
matahari dan beberapa bintang lainnya dibandingkan di bumi.
• Skandium (Sc) : dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang
dicampurkan dengan klorida-klorida lain.
• Produksi titanium yang makin banyak disebabkan karena
kebutuhan dalam bidang militer dan industri pesawat terbang
makin meningkat. Hal ini disebabkan karena titanium lebih
disukai daripada aluminium dan baja. Aluminium akan
kehilangan kekuatannya pada temperatur tinggi dan baja
terlalu rapat (mempunyai kerapatan yang tinggi).
• Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah
bijih rutil yang mengandung TiO2 menjadi TiCl4, kemudian
TiCl4 dureduksi dengan Mg pada temperatur tinggi yang bebas
oksigen.
• Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) TiCl4(g) + CO2(g)


TiCl4(g) + 2Mg(s) Ti(s) + 2MgCl2(g)

• Reaksi dilakukan pada tabung baja. MgCl2 dipindahkan dan


dielektrolisis menjadi Mg dan Cl2. Keduanya kemudian
didaurulangkan. Ti didapatkan sebagai padatan yang disebut
sepon. Sepon diolah lagi dan dicampur dengan logam lain
sebelum digunakan.
• Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan
baja. Dalam penggunaannya vanadium dibentuk sebagai
logam campuran besi. Fero vanadium mengandung 35% - 95%
vanadium. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205
dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang
dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak
CaSiO3(l). reaksinya sebagai berikut :

2 V205(s) + 5Si(s) 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s)


SiO2(s) + CaO(s) CaSiO3

Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.


• Krom merupakan salah satu logam yang terpenting dalam
industri logam dari bijih krom utama yaitu kromit, Fe(CrO2)2
yang direduksi dapat dihasilkan campuran Fe dan Cr disebut
Ferokrom.Reksinya sebagai berikut :

Fe(CrO2)2(s) +4C(s) Fe(s)+2Cr(s) + 4CO(g)

Ferokrom ditambahkan pada besi membentuk baja.


5. Pembuatan Mangan (Mn)
• Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2
dengan campuran besi oksida dan karbon. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut.

MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5C(s) 2Fe(s) + Mn(s) + 5CO(s)

• Pada proses ini mangan dalam baja feromangan berfungsi


untuk mengikat oksigen agar pada proses penuangan tidak
terjadi gelembung-gelembung udara yang mengakibatkan
baja keropos (berongga di dalamnya).
• Logam mangan murni dibuat dengan proses alumino thermi seperti
pembuatan logam krom. Reaksinya :

Tahap 1 : 3MnO2(s) Mn3O4(g) + O2(g)


Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s) 9Mn(s) + 4Al2O3(s)
6. Pembuatan Besi (Fe)
• Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur
tiup (blast furnace). Tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan
tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian tengah sekitar 8 m.
• Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi
adalah kokas (C) dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai
reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan
yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan
memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut
terak (slag). Komposisi bahan-bahan tersebut bergantung pada
pengotor dalam bijih besi. Bijih besi mengandung pengotor, baik
yang bersifat asam seperti SiO2 (pasir), Al2O3, dan P2O5, maupun
pengotor yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan
tetapi, biasanya pengotor yang bersifat asam lebih banyak, sehingga
perlu ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3.
Adapun langkah-langkah proses pengolahan besi dari
bijihnya sebagai berikut.
A. Bahan-bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur.
Bahan-bahan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Bahan utama, yaitu bijih besi hematit (Fe2O3) dicampur dengan pasir
(SiO2) dan oksida-oksida asam lain. Bahan ini akan direduksi.
2. Bahan pereduksi, yaitu kokas (karbon).
3. Bahan tambahan, yaitu batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk
mengikat zat-zat pengotor.
B. Udara panas dimasukkan dari bagian bawah tanur sehingga suhu
tanur semakin ke atas semakin rendah. Hal ini mengakibatkan kokas
terbakar dengan reaksi :

C(s) + O2(g) CO2(g)


C. Gas CO2 yang terbentuk direduksi oleh kokas yang panas menjadi
gas CO.
D. Gas CO yang terbentuk dan kokas akan mereduksi bijih besi
(Fe2O3) dengan tahapan sebagai berikut.
1) 3Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g)
(Berlangsung pada bagian atas tanur)
2) Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(s) + CO2(g)
(Berlangsung pada bagian yang lebih rendah pada tanur)
3) FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)
(Berlangsung pada bagian yang lebih bawah lagi)
E. Besi cair yang terbentuk mengalir ke bawah dan berkumpul di
dasar tanur.
F. Pada bagian tengah tanur, batu kapur terurai.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
G. Selanjutnya CaO akan mengikat zat pengotor dan membentuk
terak pada dasar tanur dengan reaksi :

CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)


3CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)

● Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal (pig
iron) atau besi kasar, mengandung kira-kira 95% besi, 3-4%
karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan P. Besi
gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar
besi gubal langsung diproses untuk membuat baja. Sebagian lain
dapat dialirkan ke dalam cetakan sehingga diperoleh besi tuang
(cast iron). Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan
mengurangi kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak
rapuh.
• Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit (CoAs2) dan
kobaltit (CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.
Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan dengan cara
pemanggangan, yaitu :

CoAs (s) Co2O3(s) + As2O3(s)


Co2O3(s) + 6HCl 2CoCl3(aq) + 3H2O(l)

• Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S

Bi2O3(s) + 3H2S(g) Bi2S3 (aq) + 3H2O(I)


PbO(s) + H2S(g) PbS(s) + H2O(l)
• Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan
diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan penyaringan
akan diperoleh CoCl3. Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3
menjadi Co2O3. Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas
hydrogen, menurut reaksi :

Co2O3 (s) + H2(g) 2CO(s) + 3H2O (g)

• Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico,


yaitu campuran Al, Ni, dan Co.
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel
matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap
utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:
1. Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar
air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan
bijih yang berukuran 25 mm.
2. Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air
di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam,
dan sulfidasi.
3. Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil
kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.
4. Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di
dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
5. Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte
dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor
setelah dikeringkan dan dikemas.
● Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2).
Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi
dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan tembaga
menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui beberapa
tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan,
dan elektrolisis.
● Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu.
Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang
mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang
untuk mengubah besi sulfida menjadi besi oksida, sedangkan
tembaga tetap berupa sulfida.

4CuFeS2 + 9O2 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2


● Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga
bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan
bawah disebut "copper matte" yang mengandung Cu2S dan besi cair,
sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain
mengandung FeSiO3. Selanjutnya,"copper matte" dipindahkan ke
dalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks
yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S + 3O2 2Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O 2Cu + SO2
● Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas
SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai
jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan platina.
● Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh
digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan
sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4.
Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan
menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
• Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan
seng sulfida (ZnS) kemudian oksida seng direduksi dengan
karbon pijar.
• Reaksinya :

2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)


ZnO(s) + C(s) Zn(g) + CO(g)

• Pembuatan ini berlangsung pada suhu kurang lebih 1.200°C.


Seng dalam bentuk gas dikondensasikan menjadi debu seng.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Tujuan elektrolisis dalam proses pembuatan tembaga adalah untuk …


A. Membuat lempeng tembaga
B. Memisahkan tembaga dari Cu2O
C. Memurnikan bijih tembaga
D. Memisahkan tembaga dariu CuS
E. Memurnikan tembaga hasil pengolahan
Jawaban : C
2. Untuk memisahkan logam pengotor pada bijih tembaga disebut proses ...
A. Pengapungan D. Oksidasi
B. Pemanggangan E. Pemurnian
C. Reduksi
Jawaban : A
3. Untuk mendapatkan logam tembaga yang murni dilakukan proses ...
A. Pengapungan D. Oksidasi
B. Pemanggangan E. Elektrolisis
C. Reduksi
Jawaban : E
4. Tujuan pengolahan besi kasar menjadi baja adalah untuk
menghilangkan unsur-unsur ...
A. AL, C, dan Si
B. Si, S, dan P
C. Cu, Ca, dan Al
D. P, Si, dan C
E. Mn, P, dan S
Jawaban : D
5. Pada proses pengolahan bijih besi diperlukan zat dan bahan seperti
kokas (C), kapur, dan silikat. Fungsi kokas (C) adalah …
A. Mengikat zat-zat pengotor
B. Sebagai oksidator
C. Sebagai katalisator
D. Sebagai reduktor
E. Mempercepat pemanasan
Jawaban : D
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Tuliskan reaksi pembentukan terak pada proses pembuatan besi!
Pembahasan :
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)
3CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)
2. Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS) kemudian
oksida seng direduksi dengan karbon pijar. Tuliskan reaksinya!
Pembahasan :
2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
ZnO(s) + C(s) Zn(g) + CO(g)
3. Tuliskan reaksi logam kromium yang dibuat menurut proses Goldschmidt dengan
jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium!
Pembahasan :
Cr2O3(s) + 2Al(s) Al2O3(s) + 2Cr(s)
4. Sebutkan tahapan pengolahan tembaga !
Pembahasan :
Flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.

5. Apakah fungsi dari batu kapur dan kokas pada pengolahan besi dengan
tanur tinggi?
Pembahasan :
● Batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi
dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam
bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).
● Kokas berfungsi sebagai reduktor (mereduksi bijih besi (Fe2O3)).
A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Manfaat elektrolisis pada pembuatan tembaga adalah …


A. Memurnikan zat hasil
B. Memperbanyak zat hasil
C. Mempercepat terjadinya zat hasil
D. Mencegah korosi
E. Menarik zat pengotor
2. Urutan proses yang tepat untuk pemisahan tembaga dari bijihnya adalah

A. Pengapungan – reduksi – pemurnian – pemanggangan
B. Pengapungan – pemanggangan – reduksi – pemurnian
C. Pemanggangan – pengapungan – reduksi – pemurnian
D. Pemurnian – pemanggangan – pengapungan – reduksi
E. Reduksi – pengapungan – pemanggangan – pemurnian
3. Prinsip kerja pembuatan baja adalah...
A. Penambahan kadar karbon dalam besi tuang
B. Pengurangan kadar karbon dalam besi tuang
C. Penambahan kadar timah dalam besi tuang
D. Pengurangan kadar timah dalam besi tuang
E. Penambahan kadar seng dalam besi tuang
4. Pembuatan seng dilakukan dengan cara pemanggangan senyawa...
A. ZnO D. ZnSO3
B. ZnS E. ZnSO4
C. ZnCl2
5. Proses elektrolisis pada pembuatan tembaga bertujuan...
A. Menghasilkan tembaga murni
B. Menghilangkan kandungan perak
C. Menaikkan kadar tembaga dalam bijihnya
D. Memisahkan bijih tembaga dari kotorannya
E. Mencegah perkaratan pada tembaga yang dihasilkan
6. Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan logam mangan murni secara
alumunio thermi tahap kedua yaitu...
A. 3MnO2(s) Mn3O4(g) + O2
B. SiO2(s) + CaO CaSiO3(s)
C. CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)
D. 3Mn3O4(g) + 8Al(s) 9Mn(s) + 4Al2O3(s)
E. MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5C(s) 2Fe(s) + Mn(s) + 5CO(s)
7. Proses pengolahan tembaga dari bijihnya dilakukan dengan cara...
A. Flotasi, pemanggangan, dan elektrolisis
B. Flotasi dan pemanggangan
C. Flotasi dan elektrolisis
D. Pemanggangan dan elektrolisis
E. Elektrolisis
8. Reaksi yang tidak terjadi pada pengolahan bijih besi dengan proses tanur
tinggi adalah...
A. CaCO3 CaO + CO2
B. CaO + SiO2 CaSiO3
C. C + CO2 2CO
D. Fe2O3 + CO Fe3O4 + CO2
E. FeO + CO2 FeCO3
9. Pengolahan besi baja dari besi kasar adalah...
A. Penambahan kadar zink dalam besi kasar
B. Pengurangan kadar timah dalam besi kasar
C. Pengurangan kadar karbon dalam besi kasar
D. Penambahan kadar karbon dalam besi kasar
E. Penambahan kadar timah dalam besi kasar
10. Data reaksi berikut :
(1) 3Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g)
(2) FeO4(s) + CO(g) 3FeO(s) + CO2(g)
(3) FeO(s) + CO(g) FeO(s) + CO2(g)
(4) Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g)
(5) FeO(s) + C(s) Fe(s) + CO(g)
Reaksi kimia yang benar untuk memisahkan besi dari bijih besi adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Sebutkan bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak


tanur pada proses pengolahan besi!
2. Jelaskan proses pengolahan tembaga dan proses pemurniannya secara
elektrolisis lengkap dengan reaksinya !
3. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada bijih besi sehingga menjadi besi
glubal!
4. Sebutkan tahapan pengolahan tembaga !
5. Mengenai pembuatan besi, selain bijih besi bahan apa yang diperlukan?
Sebutkan fungsi dari bahan-bahan tersebut!
● Latihan Soal
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D
2. B 7. A
3. B 8. E
4. B 9. C
5. D 10. A
B. Essay
1. Bijih besi, kokas (C) dan batu kapur (CaCO3).
2. Pemurnian tembaga dengan elektrolisis dengan menempatkan tembaga kotor di
anode menggunakan larutan elektrolit CuSO4 sehingga tembaga murni akan
diperoleh di katode. Reaksi elektrolisisnya sebagi berikut :
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Anode : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e-
Katode : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Cu(s) Anode Cu(s) Katode
3. Tahap 1 : 3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4 + CO 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO Fe + CO2
Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(l) + 3CO2(g)
Reaksi pembentukan terak yang menghilangkan pengotor berlangsung
sebagai berikut.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (800-900°C)
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (1.200°C)
3CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l) (1.200°C)
4. Flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
5. Batu kapur (CaCO3) dan kokas (C).
● Batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan
pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan
kental yang disebut terak (slag).
● Kokas berfungsi sebagai reduktor (mereduksi bijih besi (Fe2O3)).
E. DAFTAR PUSTAKA
• http://belovediinsblog.blogspot.co.id/2012/01/makalah-unsur-unsur-transisi-
periode-ke.html?m=1
• http://bukukimia-ebook.blogspot.co.id/2017/09/soal-dan-pembahasan-unsur-
transisi.html?m=1
• http://quintbian.blogspot.co.id/2012/12/soal-dan-jawaban-unsur-transisi-
periode.html?m=1
• Buku Kimia Erlangga (Michael Purba & Sunardi) untuk SMA/MA Kelas XII
• Buku PR Kimia Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai