Anda di halaman 1dari 8

Logam natrium murni diisolasi oleh elektrolisis natrium klorida cair menggunakan sel

Downs. Tidak mungkin mengisolasi natrium dengan elektrolisis larutan berair garam natrium
karena ion hidrogen lebih mudah direduksi daripada ion natrium; sebagai akibatnya, bentuk gas
hidrogen di katoda bukan logam natrium yang diinginkan. Suhu tinggi yang dibutuhkan untuk
mencairkan NaCl berarti bentuk logam natrium cair.
Sel elektrolitik digunakan untuk produksi aluminium. Elektrolisis larutan cryolite dan kalsium
fluorida menghasilkan logam aluminium pada katoda, dan oksigen, karbon monoksida, dan
karbon dioksida pada anoda.

Aluminium murni tertarik ke katoda, yang merupakan lapisan grafit. Oksigen tertarik ke
anoda, dan menggelembung melalui larutan.
Pada katoda , reduksi terjadi saat elektron diperoleh:
Al 3 + + 3e- ® Al
Pada anoda , oksidasi terjadi saat elektron hilang:
2O 2 - ® O 2 + 4E
Pada anoda juga, oksigen yang terbentuk akan bereaksi dengan anoda (yang terbuat
dari karbon) untuk membentuk karbon dioksida . Ini berarti anoda harus sering
diganti.
Proses ini menggunakan banyak listrik dan mahal. Oleh karena itu, aluminium jauh
lebih mahal daripada logam lain yang lebih mudah untuk diekstrak (seperti besi , tetapi
karakteristik yang diinginkannya berarti bahwa itu masih banyak digunakan.
Menggunakan
Aluminium adalah logam yang paling banyak digunakan setelah besi. Ini sebagian
besar digunakan dalam paduan dengan logam lain, ini berarti dicampur dengan logam
lain untuk menghasilkan senyawa lain yang memiliki karakteristik tertentu yang
diinginkan - seperti baja tahan karat.
Beberapa penggunaan umum aluminium termasuk membuat mobil, kereta api, dan
sepeda. Karena itu cukup kuat, tetapi tidak terlalu berat, sepeda aluminium Anda tidak
akan patah dan tidak akan terlalu sulit untuk dikendarai. Beberapa kemasan seperti
foil dan kaleng juga terbuat dari aluminium. Hal ini sangat penting dalam daur ulang
karena beberapa kaleng minuman ringan terbuat dari baja daripada aluminium - tetapi
mereka dapat disortir menggunakan magnet. Peralatan memasak sering dibuat dari
aluminium karena sangat baik dalam melakukan panas, dan akan menghangatkan
makanan secara merata.

Pertanyaan dan jawaban


Bagaimana aluminium diekstraksi menggunakan
elektrolisis. tolong, bisakah kamu membantu pasangan;)?
Bantu saya, saya benar-benar membutuhkan bantuan untuk pekerjaan kelas
saya. Saya benar-benar butuh banyak bantuan
Aluminium diekstraksi dari aluminium oksida oleh proses yang disebut elektrolisis.
 Pertama-tama, aluminium oksida perlu dalam bentuk cair untuk mengekstraksi ion
aluminium.Aluminium oksida, bagaimanapun, memiliki titik leleh yang tinggi. Oleh karena itu,
aluminium oksida dilarutkan dalam cryolite cair. Cryolite adalah bentuk senyawa aluminium
yang memiliki titik leleh lebih rendah dari aluminium oksida.
 Casing baja, digunakan dalam elektrolisis, dilapisi oleh grafit. Grafit adalah suatu bentuk karbon
dan bertindak pada katoda negatif.
 Anoda positif juga terbuat dari grafit tetapi direndam dalam larutan kriolit cair.
 Ketika listrik mengalir,
 Ion aluminium, dari aluminium oksida, terbentuk di katoda negatif dan kemudian tenggelam di
bagian bawah karena mereka lebih berat daripada larutan cryolite.Kemudian, aluminium ini
dikumpulkan dalam bentuk cair
 Di sisi lain, oksigen, dari aluminium oksida, terbentuk di anoda positif dan bereaksi dengan
karbon dari grafit untuk membentuk karbon dioksida CO 2 .

1. Pengolahan awal (Pemekatan)


Pemekatan bijih bertujuan untuk memisahkan mineral dari pengotornya sehingga diperoleh kadar
bijih tinggi. Pemekatan dapat dilakukan melalui dua teknik pemisahan, yaitu pemisahan secara fisis
dan pemisahan secara kimia. Pemisahan secara fisis terdiri dari :
v Pemisahan pengapungan (flotation separation)
v Pemisahan gaya berat (gravity separation)
v Pemisahan magnetik (magnetic separation)
v Pemisahan pencairan (liquation separation)
v Pemisahan amalgam (amalgams separation).
Pemisahan secara kimia terdiri dari :
v Proses pelindian (leaching),
v Proses pemanggangan (roasting),
Pada Proses ini dibahas menggunakan pemekatan tembaga dari bijihnya melalui cara pengapungan
(flotasi), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Pada proses ini, bijih dihancurkan menjadi
serbuk, kemudian dicampurkan dengan zat pengapung, dan udara dialirkan hingga berbusa. Zat
pengapung berupa surfaktan (memiliki ujung polar dan nonpolar), misalnya saponin.

Gambar 1. Proses pemekatan dengan cara flotasi.

Partikel-partikel yang terbasahi oleh air seperti pengotor berada di dasar tanki. Adapun partikel yang
tidak terbasahi menempel pada busa dan mengapung di atas permukaan tanki.
2. Proses Reduksi
Setelah bijih tembaga dipekatkan (tembaga sulfida), kemudian direduksi dengan cara
pemangggangan. Reaksi yang terjadi:
2CuS(s) + 3O2(g) → 2CuO(s) + 2SO2(g)
Pemanggangan bersifat eksoterm sehingga setelah pemanggangan dimulai tidak perlu ditambahkan
panas lagi. Untuk memperoleh logam tembaga dilakukan dengan cara reduksi tembaga oksida
dengan karbon sebagai reduktor :

CuO(s) + C(s) → Cu(g) + CO(g)

Uap logam tembaga meninggalkan reaktor dan terkondensasi menjadi cair, yang selanjutnya
memadat. Hidrogen dan logam aktif, seperti natrium, magnesium, dan aluminium juga digunakan
sebagai reduktor jika karbon yang dipakai tidak cocok. Hasil reduksi pada tahap ini dinamakan
tembaga blister yang kemurniannya mencapai 98%. Untuk kebutuhan penghantar listrik, tembaga
harus dimurnikan melalui elektrolisis (Gambar 2).

Gambar 2. Pemurnian tembaga menggunakan elektrolisis.

2.3.1. Pyrometalurgi Besi


Komponen besi di kerak bumi ditemukan
dalam mineral yang berbeda-beda seperti pirit (FeS), siderit (FeCO3), hematit
(Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Proses metalurgi besi melibatkan reduksi
kimia dari mineral oleh carbon pada tungku pembakar yang ditunjukkan pada
Gambar 6.4. Bijih besi, batu kapur (CaCO3) dan
carbon dimasukkan kedalam tungku bagian atas. Melalui reaksi dengan
oksigen dan air, arang juga berfungsi sebagai penyedia gas pereduksi CO
dan H2 . Batu kapur CaCO3 sebagai penyuplai oksida basa CaO yang akan
bereaksi dengan silikat dan pengotor lain untuk di buang sebagai ampas.
Udara yang masuk dari tungku bawah merupakan bahan baku yang sangat
penting untuk membakar arang. Di dalam tungku, oksigen bereaksi dengan
karbon pada arang membentuk karbon dioksida:

C(s) + O2 (g) → 2CO(g) ΔH = -221 kJ

Sedang uap air yang hadir di udara juga bereaksi dengan karbon membentuk
karbon monoksida dan gas hidrogen pada temperatur sekitar 2000 oC.

C(s) + H2O(g)→ CO(g) + H2(g) ΔH = +131 kJ

Gas-gas CO dan H2 yang terbentuk mereduksi besi oksida, sebagai contoh


reaksi dengan Fe3O4 :
Fe3O4(s) + 4CO(g) → 3Fe(s) + 4CO2 (g) ΔH = -15 kJ

Fe3O4 (s) + 4H2 (g) → 3Fe(s) + 4H2O(g) ΔH = +150kJ


Kemudian lelehan besi dikumpulkan di dasar tungku
seperti terlihat dalam Gambar 6.5. Lelehan ini masih bercampur dengan
pengotor-pengotor seperti oksida silikon dan aluminium. Pengotor-pengotor
seperti alumunium oksida Al2O3 dan silikon SiO2 direaksikan dengan CaO
membentuk ampas:

CaO(s) + SiO2 (s) → CaSiO3 (l)


CaO(s) + Al2O3 (s) → Ca(AlO2)2 (l)

Manufaktur baja merupakan satu dari induistry logam yang sangat penting. Di
USA konsumsi baja pertahun mencapai 100 juta ton. Baja adalah amalgam

besi yang mengandung 0,03 sampai 1,4 %


carbon dan beberapa komponen lain seperti Mn, P, S san Si.
Produksi besi pada dasarnya adalah proses reduksi besi oksida menjadi
logam besi, sementara itu konversi besi menjadi baja adalah proses oksidasi,
dimana pengotor yang tidak diinginkan dihilangkan dari besinya melalui reaksi
dengan oksigen. Salah satu metode yang sering digunakan adalah
menggunakan “basic oxygen process” Gambar 6.6 memperlihatkan proses
oksigen basa. Lelehan besi dari tungku pembakar dituangkan ke dalam labu
silinder dengan posisi vertikal dan diberikan gas oksigen bertekanan. Pada
kondisi ini, mangan pospor dan silikon serta karbon yang berlebih bereaksi
dengan oksigen membentuk oksidanya. Oksida-oksida ini kemudian
direaksikan dengan pereaksi yang sesuai (contoh CaO atau SiO2 ) untuk
membentuk ampas. Tipe pereaksi yang diperlukan bergantung kepada
pengotor yang ada. Jika pengotor utama adalah silikon dan pospor maka
pereaksi yang digunakan adalah pereaksi basa misal CaO

CaO(s) + SiO2 (s) → CaSiO3 (l)


P4O10(s) + 6CaO(s) → Ca3(PO4)2(l)
Lain halnya jika pengotor utamanya adalah mangan, maka pereaksi basa
seperti SiO 2 yang digunakan.

MnO(s) + SiO2(s) → MnSiO3(l)

Anda mungkin juga menyukai