Anda di halaman 1dari 6

 Aluminium

Aluminium (Al) adalah salah satu unsurkimia dengan nomor atom 13 berfasa
soliddengan massa jenis 2.10 g/cm3 dan memilikistruktur kristal face centered cubic
(FCC). Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis
logam berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari
permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan
aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan


konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan
dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman
ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil
dan compact disks.

 Sejarah Aluminium

Aluminium pertama kali ditemukan olehSir Humprey Davy pada tahun 1908 dan
pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C.Oersted pada tahun 1825. Secara
industri di Amerika serikat telah memperoleh logam Aluminium dari Alumina dengan
cara elektrolisa.

Sebelum menjadi Aluminium, bijih bauksit melewati proses fisika dan kimia. Proses
fisika dilakukan dengan cara mereduksi (size reduction) ukuran bijih bauksit yang
akan dijadikan feed dengan cara digerus sampai berukuran kurang dari 35 mesh.
Kemudian melalui proses kimia yaitu proses untuk mendapatkan Aluminium murni.

Proses pembuatan Aluminium dibagimenjadi 3 tahap yaitu :

1. Proses Penambangan

2. Proses Pemurnian (Bayer Cycle)

3. Proses Peleburan (Hall Heroult)


 Proses Penambangan

Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land


clearing. kemudian dilakukan pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit
kemudian digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut
kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi pencucian untuk dicuci. Partikel
yang halus ini dapat dibebaskan dari yang besar melalui water jet yang kemudian
dibebaskan melalui penyaringan screening. Disamping itu sekaligus melakukan
proses size reduction dengan menggunakan jaw crusher.

 Proses Pemurnian (Bayer Cycle)

Dalam proses pemurnian ini terdapat 4 tahap besar, yaitu:

1. Digestion

2. Clarification

3. Precipitation

4. Calcination

Sebelum dilakukan proses digesting dilakukan size reduction terlebih dahulu.


Pertama, bijih bauksit secara mekanik hancur. Kemudian, bijih dihancurkan dicampur
dengan NaOH dan diproses di pabrik penggilingan untuk menghasilkan bubur
(suspensi berair) yang mengandung partikel sangat halus dari bijih.

1. Digestion

Bubur (suspensi berair) dipompa ke digester. Bubur dipanaskan sampai


110-270 C di bawah tekanan dari 340 kPa dengan menggunakan media
uap sebagai pemanas didalam suatu tabung yang dibuat dari baja yang
tahan terhadap tekanan yang timbul akibat proses pemanasan selama
berlangsungnya proses pelarutan. Natrium hidroksida tambahan,
ditambahkan kemudian akan bereaksi dengan mineral alumina bauksit
untuk membentuk larutan jenuh natrium aluminat dan pengtor tak larut
yang disebut lumpur merah (RM), RM yang berada dalam suspensi dan
dipisahkan pada langkah klarifikasi.

Reaksi yang terjadi pada digester Al2O3 + 2OH- + 3H2O -> 2[Al(OH)-4]

Atau Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) -> 2NaAl(OH)(aq). Sesuai dengan
reaksi diatas, diperkirakan sekitar 90% alumina yang ada dalam bijih
bauksit akan larut menjadi NaAlO2. sedangkan hasil samping adalah unsur
silica reaktif dalam bijih bauksit

2. Clarification

Pengotor tak larut (RM) yang terdapat dalam suspensi kemudian


dipisahkan dengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan
di heat exchangers, untukmeningkatkan derajat jenuh dari aluminaterlarut,
dan dipompa menuju tempat yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike
untuk proses precipitation (pengendapan)

3. Precipitation

Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara


mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g)

-> 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O (l) Campuran dari kotoran padat disebut
RM, Selanjutnya, solusi hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida
dilarutkan presipitat dengan fasa putih solid halus.

4. Calcination

Kemudian dipanaskan sampai 1050 C (dikalsinasi), aluminium hidroksida


terurai menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses:

2Al(OH)3 (s) -> Al2O3 (s) + 3H2O(g). Dan dihasilkan aluminium oksida murni
(Al2O3) yang selanjutnya menuju proses peleburan dengan proses Hall-
Héroult untuk menghasilkan material aluminium.

 Flowchart proses pemurnian


 Proses Peleburan (Hall Heroult)

Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit
(Na3AlF6)dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligusberfungsi sebagai katode
(-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan
pada suhu 950 oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di
anode terbentuk gas O2 dan CO2.
Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu
dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan
(ingot). Jadi, selama elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena
bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu.

 Properti fisik (sifat – sifat)

1.Ringan: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga.
Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
2. Kuat: terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam
lainnya menghasilkan logam yang kuat
3. Reflektif: dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus
makanan, obat, dan rokok
4. Konduktor panas: sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-
mesin / alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan
energy
5. Konduktor listrik: setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan
arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga
6. Tahan korosi: sifatnya durabel sehingga baik dipakaiuntuk lingkungan yang
dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia
lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai kedasar laut
7. Tak beracun: dan karenanya sangat baik untukpenggunaan pada industry
makanan, minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus

 Paduan aluminium

1. Duraluminum / Duraliminium/ Dural paduan utama: mangan, tembaga, magnesium

2. Silumin paduan utama: silicon

3. Hidronallium paduan utama: magnesium

4. Bronze paduan utama: tembaga Aditif lain: fosfor, mangan, aluminium, silikon
 Karakteristik aluminium

Anda mungkin juga menyukai