Anda di halaman 1dari 22

A.

Pengertian

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.


Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat,
tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling
berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan


konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat
dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.

Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa


didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wöhler. Dibandingkan dengan elektrolisis,
proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas.
Karena dulu dianggap sebagai logam berharga, Napoleon III dari Prancis (1808-1873) pernah
melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua dengan
piring emas dan perak. Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari Amerika Serikat (1863-
1914) dan Paul L.T. Héroult dari Prancis (1863-1914) menemukan proses elektrolisis yang
sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.

B. Proses produksi

Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orsted
pada tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, tetapi belum dalam keadaan
murni. Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu
pada tahun 1827 dengan memodifikasi proses Orsted.

Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran


digunakan proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23
tahun) namun ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult
di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat
dan meninggal dunia pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga
aluminium yang awalnya sangat mahal turun secara drastis.

Pemurnian aluminium dilakukan dalam dua tahap:

1. Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk


memperoleh aluminium oksida (alumina), dan
2. Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida
untuk menghasilkan aluminium murni.

Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang


mengandung aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan sebagainya).
Selanjutnya, bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.

Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan tambang yang
mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida Al(OH)3. Aluminium
hidroksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC sehingga terbentuk alumina
dan H2O yang menjadi uap air.

Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult. Proses Hall-


Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan lelehan Na3AlF6, atau yang biasa disebut
cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan aluminium cair menempel pada
anoda, sementara oksigen dari alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat
dari karbon, membentuk karbon dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih
ringan dari pada larutan alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah.

Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult menghabiskan energi yang cukup


banyak. Rata-rata konsumsi energi listrik dunia dalam mengelektrolisis alumina adalah 15
kWh per kilogram aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40%
biaya produksi aluminium di seluruh dunia.

Proses Bayer

Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor
terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak dikehendaki,
kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.

Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam


bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah
dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)

Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-
pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan
dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.

2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)

Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga


diperoleh aluminium oksida murni (Al2O3)

2Al(OH)3(s) ---> Al2O3(s) + 3H2O(g)

Proses Hall-Heroult

Selanjutnya adalah tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses
elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida
dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus
berfungsi sebagai katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 °C. Sebagai anode
digunakan batang grafit.

Setelah diperoleh Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah elektrolisis leburan
Al2O3. Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit (Na3AlF6) yang
berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3 murni mencapai 2000 °C),
campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950 °C. Anode dan katodenya terbuat
dari grafit. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)

Anode (+): 3O2- (l) 3/2 O2 (g) + 6e−

Katode (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)

Reaksi sel: 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 2Al (l) + 3/2 O2 (g)

Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut pot


reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang bertindak sebagai
suatu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum pada proses ini, leburan
alumina dielektrolisis, di mana lelehan tersebut dicampur dengan lelehan elektrolit kriolit dan
CaF2 di dalam pot di mana pada pot tersebut terikat serangkaian batang karbon dibagian atas
pot sebagai katoda. Karbon anoda berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan
aliran arus kuat 5-10 V antara anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus
listrik dapat diperbesar sesuai keperluan, seperti dalam keperluan industri. Alumina
mengalami pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju kebawah
pot, yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau lempengan.
Masing – masing pot dapat menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium per
tahun(Anonymous,2009). Secara umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2 ton alumina,
yang nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium.

C. Manfaat

Logam aluminium digunakan di hampir semua aspek kehidupan. Logam-logam


aluminium digunakan di dunia fisik dan kimia. Di fisik, aluminium digunakan dalam
struktur pesawat terbang, rangka-rangka etalase, rangka pintu dan jendela, peralatan-
peralatan dapur, sebagai pembungkus (aluminium foil), dan sebagainya.

Di dunia kimia, logam aluminium digunakan sebagai reduktor dalam berbagai


ekstraksi ion logam dari larutannya.

Sama halnya dengan zinc, aluminium juga bisa digunakan sebagai


reduktor emas dalam proses sianidasi. Dalam proses ekstraksi emas thiosulfat, aluminium
mampu mereduksi ion emas lebih cepat dibanding zinc. Aluminium juga bisa digunakan
dalam proses reduksi ion tembaga dan merkuri dari larutannya.

Karena proses produksi aluminium menggunakan panas tinggi, maka pada dasarnya
logam aluminium menyimpan potensi kalor tersembunyi yang sangat besar. Kalor ini disebut
dengan istilah “kalor laten”, yang sewaktu-waktu bisa dilepaskan pada kondisi yang tepat.
Kalor laten ini bisa dimanfaatkan dalam proses pengolahan metalurgi mineral yang
menggunakan cara pyrometallurgy.

Senyawa aluminium juga digunakan secara luas di berbagai bidang. Aluminium


klorida dan aluminium sulfat digunakan sebagai koagulan dalam
proses penjernihan dan pemurnian air. Aluminium hidroksida digunakan sebagai bagian
dari obat maag. Senyawa-senyawa aluminium lainnya digunakan sebagai amplas dan batu
bata tahan api.

Reaksi antara aluminium dengan Fe2O3 dikenal dengan reaksi termit yang dihasilkan
panas untuk pengelasan baja.

2Al(s) + Fe2O3(s) ―→ Al2O3(s) + Fe(l) ∆H = -852 kJ


Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan industri, antara lain:

 Tawas, KAl(SO4)2.12H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada


penjernihan air.
 Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan
(pengikat dalam pencelupan).
 Zeolit Na2O Al2O3.2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.
 Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik,
dan industri gelas.

D. Kegunaan masa depan


1. Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena
memiliki daya hantar listrik yang baik ini aluminium digunakan pada kabel listrik
menggantikan tembaga yang harganya lebih mahal.
2. Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan
aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan
aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi
permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut. Selain
berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga
aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap mengkilat).
3. Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
4. Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya
sehingga sering dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya
relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-
barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang
lebih banyak.
5. Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan
makanan. Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-
alat rumah tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat
tipis yang digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan
lain.
6. Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat
digunakan menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan
bingkai pintu dan jendela.

E. Kesimpulan

Riset alumunium kedepannya harus bisa lebih dikembangkan lagi karena beberapa
kelebihan alumuium yang sudah disebutkan tadi bisa sangat berguna bagi dunia industri
ataupu otomotif.

gambar 1. Al2O3

Gambar 2. Batangan cetak alumunium

Alumina refining. Proses ektrasi alumina.

Peleburan alumina menjadi ingot cetakan aluminium


A. Pengertian

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan nomor


atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama.[3] Ini adalah unsur paling umum
di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi.
Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi. Kelimpahannya dalam planet
berbatu seperti bumi karena melimpahnya produksi akibat reaksi
fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-56 (yang meluruh menjadi
isotop besi paling umum) adalah reaksi fusi nuklir terakhir yang bersifat eksotermal.
Akibatnya, nikel radioaktif adalah unsur terakhir yang diproduksi sebelum keruntuhan
hebat supernova. Keruntuhan tersebut menghamburkan prekursor radionuklida besi ke
angkasa raya.

Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat oksidasi yang


lebar, −2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang paling banyak. Unsur besi terdapat
dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan oksigen
dan air. Permukaan besi segar tampak berkilau abu-abu keperakan,
tetapi teroksidasi dalam udara normal menghasilkan besi oksida hidrat, yang dikenal
sebagai karat. Tidak seperti logam lain yang membentuk lapisan oksida pasivasi, oksida
besi menempati lebih banyak tempat daripada logamnya sendiri dan kemudian
mengelupas, mengekspos permukaan segar untuk korosi.

B. Proses Produksi

Logam besi telah digunakan sejak zaman purba, meskipun paduan tembaga, yang


memiliki titik lebur lebih rendah, yang digunakan lebih awal dalam sejarah manusia. Besi
murni relatif lembut, tetapi tidak bisa didapat melalui peleburan. Materi ini mengeras dan
diperkuat secara signifikan oleh kotoran, karbon khususnya, dari proses peleburan. Dengan
proporsi karbon tertentu (antara 0,002% dan 2,1%) menghasilkan baja, yang lebih keras dari
besi murni, mungkin sampai 1000 kali. Logam besi mentah diproduksi di tanur tinggi, di
mana bijih direduksi dengan batu bara menjadi pig iron, yang memiliki kandungan karbon
tinggi. Pengolahan lebih lanjut dengan oksigen mengurangi kandungan karbon sehingga
mencapai proporsi yang tepat untuk pembuatan baja. Baja dan paduan besi berkadar karbon
rendah bersama dengan logam lain (baja paduan) sejauh ini merupakan logam yang paling
umum digunakan oleh industri, karena lebarnya rentang sifat-sifat yang didapat dan
kelimpahan batuan yang mengandung besi.
 Jalur industri

Produksi besi atau baja adalah suatu proses dengan dua tahapan utama, kecuali produk
yang diinginkan adalah besi tuang. Tahap pertama adalah produksi besi kasar (pig iron) dalam
tanur tinggi. Cara lain, reduksi langsung. Tahap kedua, besi kasar diubah menjadi besi tempa
atau baja.

Proses pengolahan leburan bijih besi untuk membuat besi tempa dari besi kasar,
dengan ilustrasi di sebelah kanan menampilkan pria yang bekerja di tanur tinggi, dari
ensiklopedia Tiangong Kaiwu, diterbitkan pada 1637 oleh Song Yingxing.

Cara ekstraksi besi abad ke-19

Untuk beberapa fungsi terbatas seperti inti elektromagnet, besi murni diproduksi
dengan cara elektrolisis larutan fero sulfat.

 Proses tanur tinggi

Produksi besi industri dimulai dari bijih besi, biasanya hematit, dengan rumus Fe2O3,
dan magnetit, dengan rumus Fe3O4. Bijih ini direduksi menjadi logam dalam suatu
reaksi karbotermal, yaitu diberi perlakuan dengan karbon. Konversi ini biasa dilakukan dalam
tanur tinggi pada temperatur sekitar 2000 °C. Karbon dipasok dalam bentuk kokas. Process
ini juga mengandung fluks seperti limestone, yang digunakan untuk menghilangkan mineral
silika dalam bijih, yang dapat menyimbat tanur. Kokas dan gamping dimasukkan melalui
puncak tanur, ketika tengah terjadi ledakan hebat saat pemanasan udara, sekitar 4 ton per ton
besi,[59] yang dipompa ke dalam tanur melalui bagian bawah.

Fluks yang berguna untuk melelehkan ketakmurnian dalam bijih biasanya adalah batu
gamping (bahasa Inggris: limestone) (kalsium karbonat) dan dolomit (kalsium-magnesium
karbonat). Fluks khusus lainnya digunakan bergantung pada karakteristik bijih. Panas di
dalam tungku mengakibatkan fluks batu gamping terdekomposisi menjadi kalsium
oksida (dikenal juga sebagai tawas).

Kemudian kalsium oksida bereaksi dengan silikon dioksida membentuk slag.

Slag meleleh karena panas tanur. Pada dasar tanur, lelehan slag mengapung di atas
lelehan besi yang lebih padat, dan tingkap di bagian samping tanur dibuka untuk mengalirkan
dan memisahkan besi dengan slag. Besi, ketika telah dingin, disebut besi kasar (pig iron),
sementara slag dapat digunakan sebagai bahan konstruksi jalan atau bahan pengaya tanah
yang miskin mineral untuk pertanian.[59]

Tumpukan pelet bijih besi yang akan digunakan dalam produksi baja.

Reduksi besi langsung

Karena masalah lingkungan, telah dikembangkan metode alternatif pengolahan besi.


"Reduksi besi langsung" mereduksi bijih besi menjadi serbuk yang dinamakan besi "karang"
atau besi "langsung" yang cocok untuk pembuatan baja.[59] Dua reaksi utama pada proses
reduksi langsung:

 Gas alam dioksidasi sebagian (dengan panas dan katalis):


 Gas-gas ini kemudian diberi perlakuan dengan bijih besi dalam tanur,
menghasilkan besi karang padat:

Silika dihilangkan dengan penambahan fluks gamping seperti telah dijelaskan di atas.


Diagram fase besi-karbon, berbagai bentuk larutan padat yang stabil

 Metode laboratorium

Besi logam secara umum diproduksi di laboratorium melalui dua metode. Pertama
adalah elektrolisis fero klorida pada katode besi. Metode kedua melibatkan reduksi besi
oksida dengan gas hidrogen pada temperatur sekitar 500 °C.

C. Manfaat

Metalurgi
Produksi besi 2009 (juta ton)

Negara Bijih besi Besi kasar Besi reduksi Baja

China 1.114,9 549.4 573.6

Australi
393,9 4.4 5.2
a

Brazil 305,0 25.1 0.011 26.5

Jepang 66.9 87.5


India 257,4 38.2 23.4 63.5

Rusia 92,1 43.9 4.7 60.0

Ukraina 65,8 25.7 29.9

Korea
0,1 27.3 48.6
Selatan

Jerman 0,4 20.1 0.38 32.7

Dunia 1.594,9 914.0 64.5 1,232.4

Besi adalah logam yang paling banyak digunakan, mencakup 92% dari produksi
logam dunia.[n 1] Biayanya yang rendah dan kekuatannya yang tinggi membuatnya sangat
diperlukan dalam aplikasi teknik seperti pembangunan mesin dan peralatan
mesin, mobil, lambung kapal-kapal besar, dan komponen struktur bangunan. Karena besi
murni cukup lunak, hal ini paling sering dikombinasikan dengan unsur paduan untuk
membuat baja.

Besi yang tersedia untuk komersial diklasifikasikan berdasarkan kemurnian dan


kandungan aditifnya. Pig iron memiliki 3,5-4,5% karbon[65] dan mengandung berbagai jumlah
kontaminan seperti belerang, silikon dan fosfor. Pig iron bukan produk komersial, melainkan
tahap antara dalam produksi besi tuang dan baja. Pengurangan kontaminan dalam pig iron
yang berpengaruh negatif kepada sifat materi, seperti belerang dan fosfor, menghasilkan besi
tuang yang mengandung 2–4% karbon, 1–6% silikon, dan sejumlah kecil mangan. Ia
memiliki titik leleh di kisaran 1420-1470 K, lebih rendah daripada salah satu dari dua
komponen utama, dan membuatnya produk pertama yang akan meleleh ketika karbon dan
besi dipanaskan bersama-sama. Sifat mekaniknya sangat bervariasi dan bergantung pada
bentuk karbon dalam paduan.

Besi tuang "putih" mengandung karbon dalam bentuk sementit, atau besi-karbida.


Senyawa keras dan rapuh ini mendominasi sifat mekanik besi tuang putih ini, sehingga tetap
keras, tetapi tidak tahan kejut. Permukaan besi tuang putih yang rusak penuh goresan halus
pecahan besi-karbida, suat bahan mengkilap, keperakan dan sangat pucat.

Dalam besi abu-abu, karbon berbentuk serpihan halus grafit terpisah, dan juga


membuat bahan rapuh karena serpihannya bermata tajam yang menghasilkan
alokasi konsentrasi tegangan dalam materi. Varian baru dari besi abu-abu, disebut
sebagai besi elastis yang diberi perlakuan khusus dengan magnesium dalam jumlah renik
untuk mengubah bentuk grafit menjadi sferoid, atau nodul, mengurangi konsentrasi tegangan
serta meningkatkan ketangguhan dan kekuatan material.

Besi tempa mengandung kurang dari 0,25% karbon, tetapi mengandung terak dalam
jumlah besar sehingga memberikan karakteristik berserat.[65] Ini adalah produk keras, dapat
ditempa, tetapi tidak mudah dilebur seperti pig iron. Ia juga mudah diasah Besi tempa
ditandai oleh adanya serat terak halus yang terperangkap dalam logam. Besi tempa lebih tahan
korosi daripada baja. Produk blacksmithing dan "besi tempa" tradisional dan telah hampir
sepenuhnya digantikan oleh baja ringan.

Baja ringan lebih mudah berkarat daripada besi tempa, tetapi lebih murah dan lebih
banyak tersedia. Baja karbon mengandung 2,0% karbon atau kurang,[66] ditambah
sedikit mangan, belerang, fosfor, dan silikon. Baja paduan mengandung bervariasi jumlah
karbon dan logam lain, seperti kromium, vanadium, molibdenum, nikel, wolfram, dan
sebagainya. Kandungan paduannya mendongkrak biaya, sehingga biasanya hanya digunakan
untuk keperluan khusus. Satu baja paduan umum, adalah baja nirkarat. Recent Perkembangan
terkini dalam metalurgi besi telah menghasilkan berbagai baja paduan mikro, yang disebut
juga baja 'HSLA' (singkatan dari bahasa Inggris: High Strength Low Alloy), mengandung
sedikit tambahan untuk menghasilkan kekuatan tinggi dan biasanya ketangguhan spektakuler
dengan biaya minimal.

Koefisien atenuasi massa foton besi.

Terlepas dari aplikasi tradisional, besi juga digunakan untuk perlindungan dari radiasi
pengion. Meskipun lebih ringan daripada bahan perlindungan tradisional lainnya, yaitu
timbal, ini jauh lebih kuat secara mekanis. Atenuasi radiasi sebagai fungsi energi ditunjukkan
dalam grafik.
Kerugian utama besi dan baja adalah bahwa besi murni, dan sebagian besar
paduannya, dapat membentuk karat jika tidak dilindungi. Pengecatan, galvanisasi, pasivasi,
pelapisan plastik dan pembiruan semua digunakan untuk melindungi besi dari karat dengan
menghalangi masuknya air dan oksigen atau dengan proteksi katodik.

Senyawa besi

Meskipun peran metalurgi dominan dalam hal jumlah, senyawa besi banyak
digunakan oleh baik industri maupun kegunaan lainnya. Katalis besi secara tradisional
digunakan dalam proses Haber-Bosch untuk produksi amonia dan proses Fischer-
Tropsch untuk konversi karbon monoksida menjadi hidrokarbon untuk bahan bakar dan
pelumas.[67] Serbuk besi dalam pelarut asam digunakan dalam reduksi Bechamp yaitu
reduksi nitrobenzena menjadi anilin.[68]

Besi(III) klorida digunakan untuk pemurnian air dan pengolahan limbah, untuk


mewarnai tekstil, sebagai pewarna cat, sebagai aditif pakan ternak, dan
sebagai etchant untuk tembaga dalam pabrikasi PCB.[69] Ini bisa juga dilarutkan dalam alkohol
untuk membuat besi tincture. Halida lainnya cenderung memiliki penggunaan yang terbatas di
laboratorium.

Besi(II) sulfat digunakan sebagai prekursor untuk senyawa besi lainnya. Ini juga
digunakan untuk mereduksi kromat dalam semen. Ini digunakan untuk memfortifikasi
makanan dan mengobati anemia defisiensi besi. Hal di atas adalah kegunaan
utamanya. Besi(III) sulfat digunakan dalam pengendapan partikel limbah dalam air
tangki. Besi(II) klorida digunakan sebagai pereduksi flokulator, dalam pembentukan
kompleks besi dan besi oksida magnetik, serta sebagai reduktor dalam sintesis organik.

D. Kegunaan Masa Depan

Besi adalah unsur paling melimpah keenam di jagat raya, dan merupakan


unsur refraktori yang paling umum.[18] Ia terbentuk sebagai
tahap eksotermal terakhir nukleosintesis stelar, melalui fusi silikon dalam bintang besar.

Besi asli atau logam jarang ditemukan di permukaan bumi karena cenderung


mengalami oksidasi, tetapi oksidanya menandakan dan mewakili bijih utamanya. Sementara
kandungan besi pada kerak bumi hanya 5%, inti bumi bagian dalam dan luar diyakini
memiliki kandungan paduan besi-nikel yang banyak, diperkirakan 35% dari keseluruhan
massa bumi. Oleh karena itu, besi merupakan unsur paling melimpah di bumi, tetapi
menduduki tempat keempat kelimpahan unsur di kerak bumi.

E. Kesimpulan

Keberadaan besi yang melimpah ruah di bumi tentunya juga harus diiringi dengan
penelitian untuk menghasilkan produk dari bahan besi yang lebih bermanfaat. Sekarang pun,
penggunaan besi sudah tidak bisa dipisahkan dari manusia. Namun, kita masih bisa berinovasi
untuk menciptakan barang maupun bahan atau material baru yang berasal dari besi atau
mungkin denga campuran logam atau bahan lainnya.

A. Pengertian

Timah (atau timah putih) adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50.Timah termasuk logam
pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik.Timah menunjukan kemiripan kimia
dengan Germanium dan Timbal yang juga berada di kelompok 14 dan memiliki dua
kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah adalah elemen ke
49 yang paling melimpah di bumi, memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel
periodik.

Unsur ini merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat ditempa


(malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam
banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah
diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.

B. Proses Produksi

Secara garis besar, pengolahan bijih timah menjadi logam timah terdiri dari operasi
konsentrasi/mineral dressing, dan ekstraksi yaitu peleburan atau smelting dan pemurnian atau
refining.

Tahap Konsentrasi

Bubuk SnO2

Tahap konsentrasi bijih timah merupakan operasi peningkatan kadar timah dengan
menggunakan peralatan seperti Jig Concentrator, palong dan meja goyang. Bijih timah yang
diolah memiliki kadar awal sekitar 30 sampai 65 persen Sn. Setelah melalui operasi
pemisahan, kadar timah minimum yang harus tercapai supaya dapat dipergunakan sebagai
umpan peleburan tahap pertama adalah sebesar 70 persen Sn.

Tahap Smelting

Proses smelting merupakan proses reduksi dari konsentrat bijih timah pada temparatur
tinggi menjadi logam timah. Prinsip reduksi adalah melepas ikatan oksigen yang terdapat
mineral kasiterit. Reduktor yang digunakan sebagai pereduksi adalah gas CO. Reaksi yang
terjadi selama proses smelting adalah:

SnO2 + CO = SnO + CO2

SnO + CO = Sn + CO2

Pada proses smelting akan terbentuk lelehan terak dan timah yang tidak saling larut.
Slag akan mengikat pengotor-pengotor yang terdapat di dalam konsentrat. Pengotor yang
paling banyak terdapat di dalam konsentrat timah adalah unsur Fe.
Proses smelting ini terdiri dari dua tahapan. Peleburan tahap pertama adalah peleburan
konsentrat timah yang menghasilkan timah kasar atau crude tin dan terak I (slag). Kadar timah
dalam terak I ini adalah sekitar 20 persen. Tahap ini juga dikenal dengan sebutan peleburan
konsentrat timah karena umpan yang dilebur adalah konsentrat bijih timah.

Terak I kemudian dilebur kembali di peleburan tahap kedua. Peleburan pada tahap dua
ini menghasilkan senyawa Fe-Sn yang disebut hardhead dan terak II dengan kadar Sn kurang
daripada satu persen. Hardhead menjadi bahan baku untuk peleburan tahap satu.

Tahap Refining

Crude tin dari proses peleburan tahap satu kemudian dibawa ke proses selanjutnya
yaitu proses pemurnian. Kandungan timah dalam crude tin adalah Sn >90 persen dan sisanya
adalah pengotor seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu, dan Sb.

Pemurnian timah dari pengotornya dapat dilakukan dengan kettle refining, eutectic
refining, serta electrolytic refining. Pemilihan teknologi untuk proses pemurnian adalah
berdasarkan tingkat kemurnian logam timah yang diinginkan. Setelah melewati tahap refining
ini, kemurnian logam timah dapat mencapai 99,93 persen.

C. Manfaat

 Pada awalnya pemakaian timah dipadukan dengan tembaga yang membentuk


perunggu. Pemakaian bahan ini digunakan untuk berbagai macam perlengkapan memasak
sekitar 350 tahun yang lalu.

Manfaat timah sangat banyak sekali untuk berbagai bidang kehidupan manusia.
Namun jarang orang ketahui pemakaian timah sebenarnya sudah dimulai sejak 5000 tahun
yang lalu dalam bentuk kasiterit. Kasiterit diolah menjadi berbagai benda dengan penambahan
karbon melalui pembakaran. Sekarang pemakaian timah sudah berkembang pesat seiring
dengan kemajuan teknologi dan pengolahan sumber daya mineral.

Timah adalah mineral yang memiliki nomor atom 50 dengan simbol Sn. Masa atom timah
adalah 118,710 dengan kepadatan 7,287 gram/cm3. Timah termasuk logam yang sangat
lembut, berwarna putih dan bisa sangat lentur. Sifat timah terhadap proses oksidasi adalah
tidak mudah teroksidasi dan sangat tahan terhadap karat atau korosi.

Kelemahan timah hanya bisa terkena korosi ketika bertemu dengan air laut murni, air
yang mengandung asam dan larutan alkali. Timah memiliki warna putih namun akan berubah
menjadi abu-abu jika suhunya turun di bawah 13 derajat celcius. Karena timah memiliki sifat
yang sangat lembut maka timah tidak digunakan sebagai produk logam murni. Berikut ini
beberapa karakteristik timah yang bisa kita pelajari.

Sifat Fisik Timah

1. Timah menjadi logam yang sangat lemah, mudah dibentuk dan bisa mencair.
Hal inilah yang menyebabkan beberapa produk yang diolah dengan timah bisa mudah
dibentuk dan timah tidak dapat digunakan sebagai logam murni.
2. Timah memiliki sifat daktilitas yaitu mudah dirubah bentuknya ketika berada
dalam suhu kamar. Meksipun timah akan menjadi logam yang sedikit keras namun lentur.
Perubahan bentuk ini bisa terjadi pada suhu 54 derajat Fahrenheit.
3. Timah menjadi salah satu bahan konduktor listrik yang sangat baik karena bisa
dibentuk dengan mudah dengan bantuan solder dan pembentukan plat listrik.
Timah untuk Lapisan Produk Baja
Timah menjadi salah satu produk yang digunakan untuk melapisi baja. Produk yang
dihasilkan dari paduan baja dan timah digunakan untuk keperluan industri otomotif dan
listrik. Timah mampu membentuk baja menjadi logam yang lebih ringan dan sesuai untuk
keperluan pada industri tersebut. Timah bisa menjadi produk pelapis baja untuk beberapa
jenis produk lain seperti perlengkapan memasak, kendaraan, sepeda gunung, produk rumah
tangga dan beberapa produk lain. Timah membuat semua jenis logam bisa dirubah menjadi
berbagai perlengkapan karena mudah untuk dibentuk sesuai dengan ukuran.

Timah Sebagai Produk Alumunium Foil


Timah bisa menjadi produk kertas atau lapisan pembungkus makanan. Produk ini
biasanya memiliki warna putih, mudah dibentuk, tahan terhadap pembakaran dan membuat
makanan menjadi lebih awet. Meskipun produk pengemas makanan mengandung timah,
namun juga sangat aman untuk makanan yang disimpan dalam kemasan tersebut. Bahkan
sekarang pemakaian produk ini juga digunakan untuk pengemas obat-obatan dan beberapa
produk yang harus disimpan dalam waktu lama.

Timah untuk Penyambung Logam dengan Solder


Perlengkapan solder sangat diperlukan dalam industri listrik, otomotif dan juga
elektronik. Solder sering digunakan untuk menyambung beberapa lapisan perangkat yang
membutuhkan kabel atau logam lain pada sirkuit khusus. Timah menjadi bahan utama untuk
menyambung lapisan ini. Timah membuat produk sangat awet dan mudah dibentuk sesuai
dengan dasar desain pada lapisan sirkuit.

Timah sebagai Komponen Logam Ringan


Timah banyak digunakan sebagai campuran beberapa komponen logam ringan seperti
sisa produksi baja. Produk ini akan diolah menjadi campuran baja ringan atau komponen
kendaraan. Beberapa jenis logam yang terbuat dari material baja terkadang tidak bisa diolah
secara mandiri atau harga produksi yang sangat mahal. Timah bisa menjadi bahan campuran
logam yang sempurna dan tahan terhadap karat.

Timah Menjadi Magnet Konduksi


Timah bisa diolah menjadi campuran dengan bahan niobium yang bisa menghasilkan
magnet konduksi. Meskipun timah tidak memiliki sifat yang peka terhadap daya magnet
namun campuran dengan bahan niobium bisa menghasilkan produk logam ringan dan menjadi
penghantar daya magnet. Produk ini penting untuk beberapa jenis perangkat listrik yang
membutuhkan kepekaan daya magnet.

Timah Sebagai Sensor Gas dalam Industri Keramik


Sensor gas dalam industri keramik memiliki peran yang sangat penting terutama untuk
mencegah beberapa kecelakaan atau kesalahan produksi. Timah yang telah dibakar
menghasilkan timah oksida sehingga bisa menimbulkan bau yang akan terukur oleh
perangkat. Hal inilah yang membuat sensor produksi pada industri keramik bisa terbaca dan
membuat proses produksi berjalan dengan lancar.

Timah Sebagai Bahan Kemasan


Pada awalnya timah banyak digunakan sebagai bahan campuran dengan beberapa
material plastik atau kertas menjadi material pengemas. Material ini sering digunakan untuk
mengemas obat-obatan atau produk yang membutuhkan penyimpanan lama dan tidak mudah
terkontaminasi. Sekarang pemakaian timah untuk menghasilkan produk pengemas sudah
dikurangi dan digantikan dengan bahan lain yang lebih murah.

Timah Sebagai Pelapis Kaleng


Kaleng sebenarnya adalah produk pengemas yang terbuat dari jenis logam baja dengan
tingkat ketebalan dan berat khusus. Namun baja memiliki kelemahan yang sering
menghambat fungsi bahan pengemas seperti kaleng. Timah dipakai untuk melapisi baja agar
kaleng menjadi lebih ringan, tahan lama, tahan terhadap karat dan melindungi produk dari
perkembangan bakteri. Kaleng dengan lapisan timah akan terlihat lebih ringan, mudah
dibentuk dan produk yang tahan lama.

Timah untuk Bahan Produksi Kaca


Timah menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam produksi kaca mobil
atau kaca kendaraan. Dalam sebuah produksi kaca ketika bahan kaca cair diterapkan pada
timah cair maka bagian kaca yang terbentuk akan mengapung pada lapisan timah. Proses ini
akan membentuk kaca yang lebih padat, tidak mudah pecah, tingkat pararel dan kedataran
yang baik dan lebih tahan terhadap tekanan. Hal inilah yang membuat timah bisa menjadi
material utama pada industri kaca.

Timah Sebagai Bahan Kombinasi Perunggu


Perunggu didapatkan dari campuran timah dan tembaga. Perunggu banyak digunakan
untuk membuat beberapa produk dalam industri otomotif dan listrik. Campuran bahan ini juga
bisa membentuk produk atau komponen kendaraan, perlengkapan rumah tangga dan beberapa
produk lain. Industri perunggu sangat bergantung pada keberadaan cadangan timah di dunia.

Timah Menjadi Komponen Pasta Gigi


Jika Anda pernah menemukan pasta gigi dengan kandungan SnF2 maka komponen ini
didapatkan dari pengolahan timah. Ini adalah salah satu produk sampingan timah dengan daya
yang sangat kecil. Meskipun ini akan digunakan untuk produksi pasta gigi namun sangat
aman dan bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa pasta gigi mengatakan bahwa komponen ini
bisa menjadi fluorida alami yang bisa mempertahankan keputihan dan kepadatan gigi.

Timah Menjadi Komponen Gigi Palsu


Salah satu bahan gigi palsu seperti amalgam gigi juga mengandung bahan timah.
Bahan ini terbuat dari timah dan perak dan membentuk produk dengan warna putih netral dan
mengkilap. Produk ini sangat disukai oleh orang yang menginginkan gigi palsu karena
nyaman dan tahan terhadap racun atau potensi korosi. Meskipun ini mengandung bahan timah
namun sangat aman untuk kesehatan.

Timah Menjadi Komponen Zirkonium


Zirkonium adalah salah satu bahan yang sangat penting dalam sebuah pembangkit
listrik tenaga nuklir atau reaktor nuklir. Timah ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil
namun memiliki peran yang sangat besar, terutama untuk memberikan sinyal bahaya pada
produksi bahan nuklir. Timah bisa menimbulkan bau atau zat khusus yang akan terbaca oleh
sinyal khusus sehingga mencegah kecelakaan pada pembangkit listrik tenaga nuklir.

Timah Sebagai Komponen Industri Otomotif


Campuran timah dan besi bisa menghasilkan beberapa produk suku cadang kendaraan
bermotor. Industri yang bekerja untuk menghasilkan produk suku cadang sangat bergantung
pada komponen timah karena semua suku cadang tidak mungkin terbuat dari besi murni.
timah membuat suku cadang kendaraan menjadi lebih ringan, mudah dibentuk, tahan terhadap
karat, tahan lama dan sesuai dengan penggunaan kendaraan bermotor.

Timah Menjadi Bahan Utama Produksi Plat Timah


Timah diproduksi menjadi plat timah yang bisa diolah menjadi berbagai campuran
produk. Plat timah adalah salah satu industri yang memakai bahan timah dengan jumlah
terbesar di dunia. Produk dari plat timah digunakan untuk membuat lapisan kaleng dan bahan
kemasan lain. Semua produk seperti minuman, makanan, kosmetik, sabun, baterai, dan
container membutuhkan plat timah sebagai bahan kemasan yang aman, tahan korosi dan tahan
lama. Bahkan plat timah juga digunakan untuk membuat bahan pengemas untuk obat-obatan.

Timah Menjadi Produk Plat Elektro


Plat elektro adalah salah satu produk yang terbuat dari timah dan timah oksida. Produk
ini digunakan sebagai bahan lapisan anoda. Produk ini penting untuk membuat komponen
baterai atau semua bahan yang peka terhadap larutan alkali. Hingga sekarang belum ada
pengganti bahan plat elektro.

Timah untuk Produksi Pipa


Jenis pipa yang terbuat dari kombinasi besi dan baja ringan juga membutuhkan timah.
Timah akan membuat pipa menjadi lebih ringan. Salah satu tanda pipa memakai campuran
bahan timah adalah bintik-bintik warna metalik pada pipa. Keunggulan pipa ini adalah tahan
terhadap korosi, bisa bertahan lama dan jarang memerlukan perbaikan. Beberapa jenis
industri, saluran minyak, dan saluran gas membutuhkan pipa seperti ini.

Timah untuk Perangkat Konstruksi Rumah


Timah juga dibuat menjadi plat timah yang bisa dibentuk menjadi atap dan saluran air
pada atap tumah. Lembaran ringan ini sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti
aluminum dan baja ringan. Timah bisa membentuk lembaran atap menjadi lebih mengkilap,
tahan panas dan aman untuk lingkungan. Pemakaian model atap ini juga sangat mudah dan
tidak memerlukan banyak perangkat bila dibandingkan dengan jenis model atap lain.

Efek Pemakaian Timah


Berbagai jenis produk yang beredar memakai produk organik yang dihasilkan dari
pengolahan timah. Beberapa industri yang memanfaatkan produk organik timah adalah seperti
pupuk kimia, cat, dan beberapa jenis produk kosmetik. Jika pemakaian produk ini dilakukan
secara terus menerus maka akan menimbulkan bahaya untuk tubuh. Berikut ini adalah
beberapa macam efek buruk dari pemakaian timah.

a. Efek Timah untuk Kesehatan


Pemakaian berbagai jenis produk yang mengandung timah tentu akan meningkatkan
beberapa macam resiko pada kesehatan. Terkadang jenis produk yang tidak melewati
prosedur yang benar juga akan meningkatkan potensi keracunan. Gejala keracunan timah
dalam jangka waktu pendek bisa menyebabkan gangguan pernafasan, sakit kepala, gangguan
pencernaan, penyakit mata, munculnya penyakit kulit, dan gangguan diuretik. Sementara itu
gangguan jangka panjang dapat menyebabkan kanker, kerusakan pada otak, hati dan kelainan
kromosom, bahkan beberapa anak kecil bisa merasa depresi.

b. Efek Timah untuk Lingkungan


Timah yang terdapat pada beberapa produk seperti kaleng sebenarnya tidak
menimbulkan racun. Namun beberapa jenis mikroorganisme yang berada dalam kemasan atau
produk dengan timah bisa membentuk senyawa timah organik yang berbahaya untuk
kesehatan. bahkan beberapa produk yang terbuat dari timah seperti pipa bisa meningkatkan
resiko bahaya timah organik. Bahaya yang dapat terjadi dari timah organik adalah seperti
keracunan, gangguan pada organ reproduksi dan gangguan pertumbuhan.
Timah menjadi logam yang sangat penting untuk manusia. Timah digunakan untuk membuat
campuran beberapa jenis produk dan logam lain. Pemakaian timah seharusnya sesuai dengan
standar khusus sesuai dengan produk yang dibuat. Dengan cara ini maka kita bisa
menghindari bahaya timah dan mendapatkan manfaat yang baik dari berbagai macam produk.
D. Kegunaan Masa Depan

Penambangan timah pada saat ini menjadi dagat menguntungkan berkat ditemukannya
mineral monasit dalam campuran timah saat ditambang. Diperkirakan penggunaan mineral ini
untuk industri berteknologi tinggi akan meluas dan Indonesia yang tentu akan di untungkan
dalam hal ini. Meskipun hasil samping dari penambangan timah ini belum mulai dijual, harga
jualya sudah ditawar sampai $230 per kg. Meski begitu pemerintah juga harus mencari cara
untuk meminimalisir kerusakan lingkungan dalam penambangan timah kedepannya

E. Kesimpulan

Timah menjadi sangat penting dalam perkembangan teknologi saat ini. Banyak logam-
logam yang digunakan manusia sehari-hari yang menggunakan campuran timah didalamnya
mulai dari baja yang dilapisi timah, komponen konstruksi rumah dan otomotif, bahkan
sampai kaleng makanan dan gigi palsu pun ada yang menggunakan campuran timah. Namun,
sampai saat ini masih menimbulkan efek samping bagi kesehatan mauppun bagi lingkungan.
Untuk itu, untuk kedepannya sebaiknya dilakukan riset untuk meminimalisir efek samping
dari penggunaan timah supaya manusia dapat mengambil manfaat lebih dari timah tanpa efek
samping yag merugikan baik bagi kita ataupun bagi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai