Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN PROSES EKSTRAKSI METALURGI DARI

BIJIH BAUKSIT UNTUK MENDAPATKAN ALUMINIUM


SERTA PEMANFAATANNYA
SEMINAR INDUSTRI

Oleh :

BETANIA FRANSINA MAHUDIN


710012148

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015

Latar Belakang
Aluminium merupakan salah satu dari 8 besar elemen pada kerak
bumi, dan merupakan unsur ke 3 yang paling berlimpah di alam.
Aluminium juga merupakan konduktor listrik yang baik, tahan panas
serta tahan korosi sehingga aluminium dapat dimanfaatkan oleh banyak
hal.
Walaupun jumlahnya melimpah namun logam aluminium ini tidak
pernah ditemukan dalam logam murninya di alam. Melainkan
bergabung dengan unsur-unsur lain membentuk suatu mineral.
Mineral tersebut salah satunya adalam Aluminium hidroksida
dalam bijih bauksit yang masih mengandung Fe2O3, serta Si2O3.
Sehingga dibutuhkan proses lebih lanjut untuk mendapatkan aluminium
murni yang biasa dimanfaatkan dan dijual secara komersial.

Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penulisan ini antara lain:
Proses ekstraksi metallurgi untuk mendapatkan aluminium
dari bauksit.
Pemanfaatan logam aluminium dalam kehidupan sehari-hari.

Batasan Masalah
Dalam pembahasan seminar ini penulis hanya akan
membahas tentang proses ekstraksi aluminium dengan metode
Bayer dan metode Hall Hroult dari bauksit dan pemanfaatan
aluminium dalam keseharian.

Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan seminar industri ini adalah :
Mengetahui bagaimana proses isolasi aluminium
dengan metode Bayer dan metode Hall-Hroult
secara umumnya
Memberikan gambaran tentang proses pembentukan
aluminium.
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan tentang
cara pemisahan aluminium dari bauksit dan manfaat
dari aluminium.

Bijih Bauksit
Bauksit adalah bahan galian
yang
heterogen,
yang
mempunyai mineral dengan
susunan utamanya adalah
aluminium
oksida
atau
Kandungan
dalam bijih
bauksit
aluminium
hidroksida.
No

Rumus
molekul

Nama molekul

Kadar

Al2O3/Al(O
H)3

Aluminium Oksida/
Aluminium
Hidroksida

45-65%

Fe2O3

Bijih besi

2-25 %

SiO2

Silika

1-12 %

TiO2

Titanium dioksida

>3%

H2O

Air

14-36%

Aluminium
Aluminium merupakan unsur dengan
lambang Al, bernomor atom 13 dan
merupakan unsur golongan III A.
Secara fisik aluminium merupakan logam
putih keperakan, dapat memantulkan sinar,
tidak beracun, non-magnetic dan tidak
berkilau.

Aluminium sendiri merupakan salah satu dari 8 besar elemen pada kerak bumi, dan
merupakan unsur ke 3 yang paling melimpah di alam yaitu sekitar 8,1 %.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik, tahan panas serta tahan korosi,
sehingga pemanfaatan aluminium sangat banyak.

Proses Ekstraksi Aluminium Dari Bauksit


1. Metode Bayer
2. Metode Hall Hroult

Bauksit

Proses Bayer

Alumin
a

Aluminiu
m
Proses Hall Heroult

Metode Bayer
Pemurnian bauksit untuk memperoleh alumina murni :
1. Ekstraksi
2. Pemisahan
3. Presipitasi
4. Kalsinasi

Sumber : Trihastacomporation.htm.com

1.

Tahapan Ekstraksi

Al(OH)3 + NaOH NaAlO2 + 2 H2O


Aluminium hidroksida larut di dalam natrium hidroksida, sedangkan zat zat lain seperti silika dan
semua oksida logam lainnya tidak larut di dalam natrium hidroksida.

2. Tahapan Pemisahan
Tahap kedua dari proses Bayer adalah tahap pemisahan natrium aluminat
dengan red mud. Larutan natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkan red mud.
Red mud ditambahkan flokulan untuk meningkatkan settling rate, kemudian
dipindahkan dengan menggunakan thickener.

3. Tahapan Presipitasi
Presipitasi dilakukan untuk memisahkan aluminium hidroksida (Al(OH)3). Reaksi
NaAlO2 + 2 H2O Al(OH)3 + NaOH
yang terjadi pada tahap ini adalah :

4. Tahapan Kalsinasi
Aluminium hidroksida dikeringkan di dalam rotary kiln atau fluid bed calciners
pada temperatur 1100 1500 oC untuk melepaskan air. Hasil kalsinasi aluminium
hidroksida adalah alumina. Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :

2 Al(OH)3 Al2O3 + 3 H2O

Metode Hall Hroult


Proses Heroult dimulai dengan
melarutkan alumina dengan
lelehan Na3AlF6, atau yang biasa
disebut cryolite. Elektrolisis
dilakukan pada suhu tinggi yaitu
9500C. Larutan lalu dielektrolisis
dan akan mengakibatkan
aluminium cair menempel pada
katoda, sementara
oksigen dari
Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)
Alumina akan teroksida bersama
anoda yang terbuat
dari karbon,
Anoda
(+):
3O
3/2 O2 (g) +
2 (l) dioksida.
membentuk karbon
6e
Katoda (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)
Sumber : www.scileo.br
2Al2O3 + 3 C
3CO2

(S)

= 4 Al

(l)

Aluminium memiliki jenis yang


lebih ringan dari pada larutan
Alumina, karena berada di bawah

Manfaat Dari Aluminium

Sektor industri otomotif, untuk membuat


bak truk dan komponen kendaraan
bermotor. misalnya : tutupan mesin mobil
dan motor

Untuk membuat badan pesawat terbang,


misalnya : pada bodi pesawat.

Sektor pembangunan perumahan; untuk


kusen pintu dan jendela.

Sektor industri makanan, untuk kemasan


berbagai jenis produk, misalnya : pada
tutupan minuman ringan seperti cocacola, sprite, dan tutupan susu pada bayi.

Aluminium sebagai konduktor yang yang


baik bermanfaat sebagai kabel-kabel
listrik

Sektor lain, misal untuk kabel listrik,


perabotan rumah tangga dan barang
kerajinan.

Membuat termit, yaitu campuran serbuk


aluminium dengan serbuk besi (III)
oksida, digunakan untuk mengelas baja

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai