Tabel Periodik
dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang Al, nomor atom 13, gol III
A
Keberadaan di Alam
Aluminium adalah unsur yang tergolong banyak di kulit bumi. Mineral yang menjadi sumber
komersial aluminium ialah bauksit. Bauksit mengandung aluminium dengan bentuk aluminium
oksida (Al2O3). Aluminium terdapat di dalam penggunaan zat aditif makanan, antasida,
buffered aspirin, astringents, semprotan hidung (healer), antiperspirant, air minum, knalpot
mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan
kembang api.
Sifat Fisika
NO Sifat Nilai
1 Jari-jari atom
2 Volume atom 10 cm/gr.atm
3 Density (660oC) 2,368 gr/cm3
4 Density ( 20oC) 2,6989 gr/cm3
Potensial elektroda
5 -1,67 volt
(25oC)
Kapasitas panas
6 5,38 cal/mol oC
(25 C) o
11 Valensi 3
12 Kekentalan (700oC) 0,0127 poise
13 Panas peleburan 94,6 cal/gr
14 Panas uap 200 cal/gr
15 Massa atom 26,98
16 Titik lebur 660oC
17 Titik didih 2452oC
Tegangan
18 900 dyne/cm
permukaan
19 Tegangan tarik 4,76 kg/mm
Sifat Kimia
Aluminium mempunyai nomor atom 13, dan massa atom relatif 26,98. Aluminium juga bersifat
amfoter. Ini dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
v Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat
kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur melainkan dalam
bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.
v Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah sebagai
berikut:
o Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
o Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah menjadi lebih kuat
dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses pencairan atau roling. Aluminium
juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis dimana sangat keras
dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan
demikian logam Aluminium adalah logam yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik
dibandingkan dengan besi dan baja lainnya.
Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik karena massa
jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira-kira dua kali lipat
dari kapasitas arus pada tembaga.
o Anti Magnetis
o Toksifitas
Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari kemampuan
perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan, pembengkokan,
ekstrusi dan penempaan Aluminium
Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat memperoleh kembali
logam Aluminium dari scrap.
Reaksi
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2-(aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)
Cara Pengolahan
Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni bisa dilakukan melalui 2 tahap yaitu:
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit.
Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah dengan
melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor
dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya
dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
Selanjutnya adalah tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis
menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida dilarutkan dalam
lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai
katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC. Sebagai anode digunakan batang
grafit.
Kegunaan
Di dunia kimia, logam aluminium digunakan sebagai reduktor dalam berbagai ekstraksi ion
logam dari larutannya.
Sama halnya dengan zinc, aluminium juga bisa digunakan sebagai reduktor emas dalam proses
sianidasi. Dalam proses ekstraksi emas thiosulfat, aluminium mampu mereduksi ion emas lebih
cepat dibanding zinc. Aluminium juga bisa digunakan dalam proses reduksi ion tembaga dan
merkuri dari larutannya.
Karena proses produksi aluminium menggunakan panas tinggi, maka pada dasarnya logam
aluminium menyimpan potensi kalor tersembunyi yang sangat besar. Kalor ini disebut dengan
istilah “kalor laten”, yang sewaktu-waktu bisa dilepaskan pada kondisi yang tepat. Kalor laten
ini bisa dimanfaatkan dalam proses pengolahan metalurgi mineral yang menggunakan cara
pyrometallurgy.
Senyawa aluminium juga digunakan secara luas di berbagai bidang. Aluminium klorida dan
aluminium sulfat digunakan sebagai koagulan dalam proses penjernihan dan pemurnian air.
Aluminium hidroksida digunakan sebagai bagian dari obat maag. Senyawa-senyawa aluminium
lainnya digunakan sebagai amplas dan batu bata tahan api.
Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
industri, antara lain:
Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat dalam
pencelupan).
Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.