Anda di halaman 1dari 7

I.

Judul : ALUMINIUM
II. Tanggal Percobaan : Jumat, 23 November 2012
III. Tanggal Selesai Percobaan : Jumat, 23 November 2012
IV. Tujuan
V. Dasar Teori
Aluminium adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan
terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Kandungan yang mudah diperoleh adalah
oksida terhidrat seperti bauksit, Al2O3.nH2O, dan kryolit, Na3AlF6.
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak
karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam),
nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium
adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak
ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam
kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa
aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara
yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya .
Aluminium merupakan reduktor yang kuat dalam deret volta, yang dapat dioksidasi
oleh logam yang bertindak sebagai oksidator kuat.

Gambar diatas menunjukkan deret kereaktifan logam. Logam aluminium dapat melepuh
dan mengalami korosi akibat dari pengoksidasian oleh logam-logam yang terletak
dibawahnya. Dengan kata lain, logam aluminium dapat memiliki sifat yang reaktif.
Sebagai contoh, jika setetes merkurium(I)Nitrat ditaruh diatas permukaan aluminium yang
bersih maka akan terbentuk aluminium amalgam, kemudian ion-ion aluminium melarut.
Ditunjukkan oleh reaksi:
3Hg22+ + 2Al  2Al3+ + 6Hg↓
Aluminium yang larut dalam amalgam tersebut dioksidasikan oleh oksigen dari
udara, dan terbentuklah endapan aluminium oksida yang bervolume besar. Merkurium
yang tersisa nantinya akan membentuk lagi sejumlah amalgam dengan aluminium, yang
nantinya akan dioksidasikan lagi dan sejumlah besar aluminium akan terkorosikan.

Satu-satunya oksida aluminium adalah alumina, Al2O3. meskipun demikian,


kesederhanaan ini diimbangi dengan adanya bahan-bahan polimorf dan terhidrat yang
sifatnya bergantung kepada kondisi pembuatannya. Terdapat dua bentuk anhidrat, Al 2O3
yaitu α – Al2O3 dan γ – Al2O3. α – Al2O3 stabil pada suhu tinggi dan juga metastabil tidak
terhingga pada suhu rendah. Ia terdapat di alam sebagai mineral korundum dan dapat
dibuat dengan pemanasan γ – Al2O3 atau oksida anhidrat apapun di atas 1000oC. γ – Al2O3
diperoleh dengan dehidrasi oksida terhidrat pada suhu rendah (~450 oC). α – Al2O3 keras
dan tahan terhadap hidrasi dan penyerangan asam, sedangkan γ – Al2O3 mudah menyerap
air dan larut dalam asam. Alumina yang digunakan untuk kromatografi dan diatur
kondisinya untuk berbagai kereaktifan adalah γ – Al2O3.

Adapun sifat-sifat alumunium yang lain :


1. Bereaksi dengan oksigen membentuk lapisan tipis oksida yang melindungi dari
oksidasi lebih lanjut.
2. Bereaksi dengan asam membebaskan gas hidrogen.
3. Bila dipanaskan kuat di udara, Al terbakar membentuk oksida dan sedikit nitrida.
4. Alumunium larut dalam larutan NaOH encer
Al (s) + OH- (aq) + 3H2O (l) Al(OH)4- + 3/2 H2 (g)
5. Dapat mereduksi Fe2O3 disertai pelepasan panas yang besar (dipakai untuk mengelas
baja).
6. Senyawa hidroksidanya bersifat amfoter
Al(OH)3 + 3 HCl AlCl3 + 3 H2O
Al(OH)3 + NaOH NaAlO3 + 2 H2O
7. Logam Al berwarna putih mengkilap, mempunyai titik leleh tinggi (660°C), moderat
lunak, dapat dibuat aliansi, dan tahan terhadap korosi udara.
8. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
9. Tahan korosi
10. Penghantar listrik dan panas yang baik
11. Mudah di fabrikasi/di bentuk
12. Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan

Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat
treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu
mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan
magnesium. Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah
difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat deforming dengan
cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit sekalipun.

Pembuatan alumunium
Aluminium dibuat dalam skala yang sangat besar, dari bauksit. Ia dimurnikan
dengan pelarutan dalam NaOH (aq) dan diendapkan ulang sebagai Al(OH) 3 dengan
menggunakan CO2. Hasil dehidrasinya dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na 3AlF6)., dan
lelehannya pada 800 sampai 1000oC dielektrolisis. Aluminium adalah logam yang keras,
kuat dan berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, ia bagai manapun juga tahan
terhadap korosi karena lapisan oksida yang tebal seringkali dilapiskan secara elektrolitik
pada aluminium, yaitu proses yang disebut anodisasi; lapisan-lapisan segar dapat diwarnai
dengan pigmen.
Alumunium dapat dibuat dari elektrolisis Al2O3 cair dengan larutan elektrolit kriolit
(Na3AlF6)
Reaksi : Al2O3 2 Al3+ +3 O2-
Katode : Al3+ (l) + 3 e Al (l) x4
Anode : 2 O2- (l) O2 (g) + 4e x3
4 Al3+ (l) + 6 O2- (l) 4 Al (l) + 3 O2 (g)
Aluminium adalah logam terpenting brdasarkan massa, aluminium menempati
urutan ke 3 diantara unsure yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Bijih Aluminium
yang terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3. Sepanjang sejarah peradaban
manusia, senyawa aluminium sudah digunakan diberbagai-bagai bidang. Tanah liat pada
dasarnya adalah hidrat aluminium silkikat dan tembikar sudah sejak 8000 tahun yang
lampau. Aluminium adalah logam yang ringan, stabil di udara, mudah dibuat, kuat dan
tahan terhadap korosi.
Untuk ekstraksi aluminium bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat amfoter dari
aluminium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit ditambahkan larutan NaOH tidak
melarut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.

Jika filtrat mengandung AlO2- diasamkan akan terbentuk endapan Al(OH)3

Setelah disaring, Al(OH)3 dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al2O3 (s)

Pada ekstraksi aluminium, Al2O3 (s) dilarutkan dalam leburan kriolit Na3AlF6
kemudian dilektrolisis.

Reaksi – reaksi ion Al33+dalam air


Bila garam aluminium dilarutkan ke dalam air, ion Al3+ mengalami hidroksi.
Al3+ + H2 [Al(H2O)6]3+
Ion hesa aquao aluminium (III) / (Al3+(aq))
Oleh karena kerapatan ion sangat besar maka ion ini dapat menarik elektron dalam
ikatan OH- dari air dekatnya, sehingga air merupakan donor proton.
[ Al(H2O)6)]3+ + H2O [Al(H2O)5(OH)2+] + H3O
Oleh karena itu larutan garam Al3+ bersifat asam, asam-asam asetat. Jika basa yang
lebih kuat dari air seperti S2- dan CO22- ditambahkan pada larutan aluminium, ion H+ akan
dilepaskan dari [ Al(H2O)6)]3+ .
[Al(H2O)6]3+ + 3 S- [Al(H2O)3(OH)3] + 2 H2S

Reaksi yang mirip terjadi jika basa kuat seperti NaOH (aq) ditambahkan pada
larutan garam Al.
[Al(H2O)6]3+ + 3OH- (aq) [Al(H2O)3(OH)3] + (H2O)3
Dengan NaOH (aq) berlebih endapan akan melarut.
[Al(H2O)3(OH)3] (s) + OH- [Al(H2O)3(OH)3] + H2O
Meskipun tidak tepat, reaksi antara ion aluminium dengan NaOH , baisanya
(aq)

ditulis sebagai berikut :


Al3+ (aq) + 3OH- (aq) Al(OH)3 (s)
Al(OH)3 (s) + OH- (aq) Al(OH)4- (aq)
Larutan jenuh
Aluminium hidroksida seperti halnya aluminium oksida adalah amfoter, melarut
dalam basa membenttuk aluminat dan dalam asam membentuk garam Aluminium. Sesuai
dengan harga potensial elektrodanya (-1,66 V) dapat diramal bahwa aluminium lebih
reaktif dari seng dan logam ini mudah bereaksi denga oksigen, melarut dalam asam encer
dan membebaskan hidrogen. Meskipun tidak terlihat denga jelas, sebenarnya aluminium
bereaksi dengan oksigen. Namun, setiap permukaan aluminium yang baru segera dilapisi
oleh aluminium oksida sangat tipis. Lapisan oksida yang hanya setebal 10 4 m sangat keras,
stabil dan tidak berpori iti melindungi aluminium dari reaksi dengan oksigen sehingga
terhalang dari oksida selanjutnya.

Beberapa senyawa aluminium


Aluminium oksida (Al2O3)
    Aluminium oksida dengan asam klorida menghasilkan reaksi yang baik,akantetapi
dengan asam nitrat tidak bereaksi karena kuatnya ikatan Al-O.Kalor pembentukan
aluminium oksida Al2O3 juga besar,399 kkal.Karena itu aluminium dapat dipakai untuk
mereduksi oksida-oksida logam lain.Besi(III)oksida  dapat direduksi oleh aluminium
dengan membebaskan banyak kalor :
2Al(p) + 3/2 O2(g) → Al2O3                                                + 399 kkal
Fe2O3(p) → 2 Fe(p) + 3/2 O2(g)                                           - 197 kkal
--------------------------------------------------------------------------------------
2Al (p)+ Fe2O3   → 2 Fe (p) + Al2O3(g)                              + 202 kkal

   Kalor yang dibebaskan cukup banyak untuk melebur hasil – hasil reaksinya,besi dan
aluminium oksida.Reaksi ini bias menghasilkan suhu sampai 3000oC.Reaksi termit ini
dipakai untuk mengelas besi dan bom bakar.Oleh karena stabilitasnya aluminium
oksida,logam ini dapat dipakai untuk mereduksi oksida – oksida logam lainnya,misalnya
magnesium oksida dan manganoksida.Reduksi dengan karbon atau hidrogen menghasilkan
logam – logam yang tercampur dengan karbida dan hidrida.karenanya,kadang – kadang
aluminium digunakan untuk mereduksi.
Aluminium Klorida (AlCl3)
     Dalam rumus AlCl3 orbital 3s dan 3p dari atom Al terhibridisasi. Tiga dari orbital hibrid
ini diisi pasangan elektron (masing-masing satu elektron dari tiga atom klor dan tiga dari
atom Al), orbital keempat kosong, karena itu senyawa ini dapat bersifat sebagai asam
Lewis.
     Pada dimer Al2Cl6 atom Al dalam unit AlCl3 memperoleh oktet dengan memakai
bersama satu pasang elektron yang disumbangkan oleh atom Cl dari unit AlCl3 lainnya.
AlCl6 dapat berdisosiasi menjadi AlCl3.
AlCl6      ↔       2 AlCl3
Aluminium klorida dalam air akan terhidrolisis menurut reaksi:
Al3+(aq) + 3 H2O(l)      ↔        Al(OH)3(s) + 3H+ (aq)
Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3)
     Aluminium sulfat digunakan dalam industri kertas dan karton. Kegunaan lain adalah
sebagai pengolahan cair dan penjernihan air minum. Larutan berair yang mengandung
jumlah molar yang sama dari Al2(SO4)3 dan K2SO4 mengkristal sebagai kalium aluminium
sulfat dengan rumus KAl(SO4)2.12 H2O. Garam ini dikenal dengan alum atau tawas.
Aluminium Hidrida (AlH3)
     Aluminium hidrida atau AlH3 bersifat sebagai asam Lewis.
     AlH3 + H+      →     AlH4+
     Salah satu senyawa yang penting dan banyak digunakan sebagai reduksi agen adalah
LiAlH4. Senyawa ini dalam air akan terhidrolisis menurut reaksi:
     AlH4+ + 4H2O        →    Al(OH)3 + 4H2 + OH-
 Larutan garam – garam aluminium seperti AlCl3 atau Al2(SO4)3bersifat asam karena
hidrolisa :
Al3+  + H2O  → AlOH2+ + H+
Pada penambahan alkali,akan terbentuk endapan putih :

Al3+  + 3OH-     →     Al(OH)3


Atau
Al(H2O)63+  + 3OH-     →      Al(OH)3(H2O)3 + 3H2O

Penambahan garam sulfida atau karbonat juga memberikan endapan Al(OH) 3 oleh karena
larutan garam – garam tersebut bersifat basa.Endapan Al(OH)3 akan larut dengan
pengambahan basa berlebih atau penambahan asam karena bersifat amfoter.

Penambahan basa :
Al(OH)3(p) + OH-    ↔  Al(OH)4-
Atau
Al(OH)3(H2O)3(p) + OH-      ↔       Al(OH)4(H2O)- + H2O

Penambahan asam :
Al(OH)3(p) + 3H+             ↔        Al3+ + 3H2O
                                    Al(OH)3(H2O)3(p)  + 3H+     ↔      Al(H2O)63+
Aluminium hidroksida banyak dipakai sebagai mordan,yaitu pengikat zat warna pada kain.

VI. ALAT DAN BAHAN


ALAT : Corong kaca
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Pipet tetes
Penjepit besi
Kertas lakmus
Kertas saring

BAHAN : Larutan NaOH 0,1 M


Larutan NaOH 1 M
Larutan HgCl2 o,1 M
Larutan HCl 0,1 M
Larutan (NH4)2S
Larutan Na2CO3 0,1 M
Kapas
Aquades

Anda mungkin juga menyukai