Anda di halaman 1dari 16

Introduction

Kelompok kami akan membahas tentang salah satu


logam di golongan III-A sistem periodik unsur, yaitu
aluminium, yang dikenal sebagai logam anti korosi dan
juga konduktor yang baik. Selain itu, kami juga akan
membahas proses pembuatan aluminium, alasan dibalik
sifat anti korosi dan konduktor nya.
Gary

Adelia

Aykel
The team
Grace A
Ananda
Rikky

Stephanie
Juli
Objectives
1 2 3
Sifat Sifat Reaksi Proses
Fisik Kimia Pembuatan
Aluminium Aluminium Aluminium
SIFAT FISIK
ALUMINIUM
sifat amfoter aluminium
saat aluminium direaksikan dengan air, senyawa aluminium hidroksida
hidrat [Al(H2O)3(OH)3] akan terbentuk.
Senyawa ini, bila direaksikan dengan asam (OH-) akan membentuk
[Al(H2O)2(OH)4- dan H2O, dimana senyawa tersebut merupakan asam
(pendonor H+), dan mendonorkan 1 atom H+ nya ke OH- untuk
membentuk H2O.
Sementara itu, bila direaksikan dengan asam (H3O+), [Al(H2O)3(OH)3]
akan membentuk [Al(H2O)6]³+ dan 3H2O. Pada reaksi ini, aluminum
hidroksida hidrat berperan sebagai basa (penerima H+), dan menerima
1 atom H+ dari H3O+, sehingga asam tersebut dapat berubah menjadi
H2O.
sifat anti korosi aluminium
reaksi dengan aluminium dengan oksigen akan
menghasilkan alumina, yang menjadi pemisah
permukaan aluminium dengan udara sekitarnya
yang mengandung gas Oksigen, sehingga
proses oksidasi aluminum tidak dapat berlanjut.
sifat aluminium sebagai konduktor
aluminium memiliki elektron elektron yang dapat
bergerak dengan bebas, sehingga energi panas dan
arus listrik dapat mudah dialirkan oleh aluminium.
Elektron-elektron yang bebas bergerak dari satu inti
atom ke inti atom yang lain disebut elektron
terdislokalisasi. Elektron ini tidak memiliki posisi tetap
pada inti atom, sehingga terus berpindah dari 1 atom
ke atom lain. Dalam proses tersebut, aliran listrik dan
energi panas akan ikut dengan elektron tersebut,
sehingga mudah berpindah, dan menjadikan aluminium
atau logam logam yang serupa konduktor yang baik.
mudah mengalami oksidasi
aluminium terletak pada golongan III-A. Ini artinya
aluminium memiliki 3 elektron valensi. Suatu unsur akan
melepaskan elektron di kulit terluarnya bila jumlah
elektron pada kulit terluarnya kurang dari 4, untuk
mencapai kestabilan, biasanya dalam bentuk oktet
atau duplet. Oleh sebab itulah aluminium akan
melepaskan 3 elektron valensinya untuk mencapai
kondisi duplet atau mengalami oksidasi. Inilah kenapa
muatan Aluminium adalah 3+
REAKSI KIMIA
ALUMINIUM
reaksi dengan oksigen
aluminium merupakan reduktor kuat, yang membuatnya
mudah teroksidasi. Namun, aluminium merupakan logam
yang tahan korosi, tidak seperti logam logam lain yang
mudah teroksidasi. Hal ini karena saat aluminium
bereaksi dengan oksigen, alumina akan terbentuk.
Alumina atau Aluminium Oksida (Al2O3) akan membuat
aluminium tahan terhadap korosi, karena berfungsi
sebagai pemisah permukaan aluminium dengan oksigen
yang ada di udara. Oksida ini berwarna putih mirip
serbuk besi, yang berwarna mirip dengan logam
aluminium.
reaksi dengan basa

saat direaksikan dengan asam, senyawa


aluminium akan berperan sebagai
basa/ penerima H+, sehingga H3O+
dapat menjadi H2O
reaksi dengan asam

saat direaksikan dengan basa, senyawa


aluminium akan berperan sebagai asam/
pendonor H+, sehingga OH- dapat
menjadi H2O
PROSES
PEMBUATAN
ALUMINIUM
dua proses pembuatan aluminium
terdapat 2 tahapan dalam proses pembuatan aluminium, yaitu
proses Bayer dan proses Hall-Heroult
1. proses Bayer:
aluminium dibuat dengan melarutkan bauksit kedalam larutan
NaOH, lalu diencerkan dan dialiri gas CO2, sehingga terbentuk
endapan Al(OH)3. Lalu endapan tersebut disaring dan dikeringkan
sehingga terbentuk alumina.
2. proses Hall-Heroult:
Setelah alumina terbentuk, alumina akan dielektrolisis sehingga
logam aluminium terbentuk. Dalam proses ini, lapisan karbon
bertindak sebagai katoda dan grafit(C) bertindak sebagai anoda.
reaksi lengkapnya: 2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2

reaksi dikatode: Al 3+ + 3e– Al (l)
reaksi di anode:
C (s) + O2-→ CO (g) + 2e–
C (s) + 2O2-→ CO2 (g) + 4e–
Conclusion
Aluminium adalah logam multifungsi karena sifatnya yang anti karat
dan mampu menghantarkan listrik dengan baik. Sifat sifat itu
dimiliki aluminium karena karakteristik elektron valensinya dan
keunikannya saat mengalami oksidasi. Selain itu, aluminium bersifat
amfoter, yaitu dapat bersifat asam maupun basa, tergantung
lingkungannya bereaksi.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai