Anda di halaman 1dari 12

PERIODE TIGA

Periode tiga terdiri dari 8 unsur yaitu, natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosforus,
belerang, klorin, dan argon.
1. Sifat Sifat Unsur

a. Alumunium (Al)
Aluminium adalah Aluminium merupakan logam unsur kimia dengan
lambang Al di table periodik serta bernomor atom 13. Aluminium bukanlah
jenis logam berat melainkan logam berlimpah urutan ketiga dengan elemen
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi. Menurut pengamatan di seluruh
dunia aluminium merata digunakan dalam berbagai macam produk.
Konduktor listrik yang baik juga konduktor panas yang baik merupakan
perwujudan dari Aluminium, karena tahan korosi, termasuk bahan ringan, juga
kuat. Hal ini menjadikannya banyak digunakan sebagai bahan kabel
bertegangan tinggi, badan pesawat terbang, dan juga berbagai alat rumah
tangga. Seperti panci, botol minum dan masih banyak lainnya.

1. Sifat kimia Aluminium

- Aluminium mempunyai nomor atom 13 dan massa atom relatif 26 -


Aluminium juga bersifat amfoter.

- Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif seingga mudah teroksidasi.


Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam
bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida
Alumina maupun silikon.

- tahan terhadap korosi


Aluminium murni dan aluminium paduan dipengaruhi oleh konsentrasi bahan
dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan tersebut. Aluminium terkenal
sebagai bahan yang tahan terhadap korosi.

- Reaksi

Reaksi Aluminium dengan Oksigen:


4 Al + 3 O₂ → 2 Al₂O₃
Ini adalah reaksi pembentukan aluminium oksida, yang merupakan lapisan
pelindung alami yang terbentuk pada permukaan aluminium saat terpapar
udara.

Reaksi Aluminium dengan Asam Sulfat:


2 Al + 3 H₂SO₄ → Al₂(SO₄)₃ + 3 H₂
Ini adalah reaksi yang menghasilkan gas hidrogen dan garam aluminium
sulfat.

Reaksi Aluminium dengan Air (Korosi):


4 Al + 3 O₂ + 6 H₂O → 4 Al(OH)₃
Ini adalah reaksi di mana aluminium bereaksi dengan air dan oksigen,
membentuk hidroksida aluminium.
Reaksi Aluminium dengan Natrium Hidroksida:
2 Al + 2 NaOH + 6 H₂O → 2 Na[Al(OH)₄] + 3 H₂
Ini adalah reaksi di mana aluminium bereaksi dengan natrium hidroksida
untuk membentuk natrium aluminate dan menghasilkan gas hidrogen.

2. Sifat fisik Aluminium

- memiliki berat jenis sekitar 2,65-2,8 kg/dm3,

- mempunyai daya hantar listrik.

- dan panas yang baik,

- tahan terhadap korosi,

- dalam beberapa bahan,

- titik lebur 6580C.

- jari jari elektron adalah ukuran jarak rata-rata dari inti atom ke elektron di
lapisan terluar atom. Ini adalah parameter penting dalam kimia dan fisika
atom. Jari-jari elektron dapat bervariasi tergantung pada keadaan atom dan
molekul. Untuk atom tunggal, jari-jari elektron dapat diukur dalam unit seperti
angstrom (Å) atau nanometer (nm).

- Ionisasi elektron dari atom aluminium tergantung pada berapa banyak


elektron yang ingin Anda ionisasi. Atom aluminium memiliki struktur elektron
dengan konfigurasi [Ne] 3s² 3p¹. Ini berarti ada tiga elektron di lapisan terluar.
Misalnya, jika Anda ingin menentukan energi ionisasi pertama aluminium, itu
akan mengacu pada proses kehilangan satu elektron dari lapisan terluar.
Ionisasi pertama aluminium memiliki energi sekitar 577,5 kJ/mol.
Untuk ionisasi kedua, di mana Anda kehilangan elektron kedua dari lapisan
terluar, energi ionisasinya lebih tinggi, sekitar 1816,7 kJ/mol.
Ionisasi ketiga, yang melibatkan kehilangan elektron terakhir dari atom
aluminium, akan memerlukan energi yang jauh lebih tinggi dan memiliki nilai
sekitar 2744,8 kJ/mol.

- Aluminium memiliki elektroafinitas sekitar 0,442 elektronvolt (eV).


Elektroafinitas adalah ukuran energi yang dibutuhkan atau dilepaskan ketika
atom aluminium menerima satu elektron tambahan untuk membentuk ion
negatif.Nilai elektroafinitas ini menunjukkan bahwa aluminium lebih
cenderung kehilangan daripada menerima elektron. Oleh karena itu, atom
aluminium memiliki afinitas terhadap elektron yang relatif rendah, yang
konsisten dengan sifat logam dalam tabel periodik.

3. Penggunaan Aluminium

- Dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Terutama bahan-bahan pada


alat transportasi, mulai dari mobil, kereta, hingga kapal laut.
- Aluminium juga sering digunakan untuk bahan dasar alat” rumah tangga
seperti cintonya AC,banyak juga mesin cuci, pengering, mesin pencuci piring,
dan peralatan lainnya yang menggunakan bingkai aluminium dalam
desainnya.

- Dapat digunakan sebagai wadah makanan dan lainnya di dapur. Hal ini
karena aluminium dapat dibuat menjadi kertas atau lembaran tipis yang
disebut dengan aluminium foil.

- Kegunaan lainnya yakni dapat digunakan untuk membantu proses mewarnai


rambut. Dalam hal ini, bahan aluminium yang digunakan ialah aluminum foil.

4. Dampak lingkungan

Efek lingkungan negatif dari aluminium adalah ion-ionnya dapat bereaksi


dengan fosfat, yang menyebabkan fosfat menjadi kurang tersedia bagi
organisme air. Konsentrasi aluminium yang tinggi tidak hanya dapat
ditemukan di danau dan udara yang diasamkan, tetapi juga di air tanah dari
tanah yang diasamkan.

b. Silikon (Sl)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik. Unsur kimia yang juga disebut sebagai zat pasir ini ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur metaloid tetravalensi,
bersifat lebih tidak reaktif daripada karbon (unsur nonlogam yang tepat berada
di atasnya pada tabel periodik, tetapi lebih reaktif daripada germanium,
metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi
mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya: silikon pertama kali
dibuat dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium (dari
kata bahasa Latin: silicis), dengan akhiran -ium yang berarti logam. Meski
begitu, pada tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon karena sifat-sifat
fisiknya lebih mirip dengan karbon dan boron.

1. Sifat fisik Silikon :

- Silikon berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik didih
masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius.

- Silikon mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam bentuk cair
dibanding dalam bentuk padatannya. Tapi seperti kebanyakan substansi
lainnya, silikon tidak akan bercampur ketika dalam fase padatnya, tetapi hanya
meluas, sama seperti es yang memiliki massa jenis lebih kecil daripada air.
Karena mempunyai konduktivitas termal yang tinggi (149 W·m−1·K−1),
silikon bersifat mengalirkan panas sehingga tidak pernah dipakai untuk
menginsulasi benda panas.
- Jari-jari atom silikon bervariasi tergantung pada konteks kimia dan fisisnya.
Untuk referensi, jari-jari atom silikon dalam keadaan padat dalam struktur
kristal berbeda dengan jari-jari atom dalam molekul atau ion silikon. Dalam
konteks kimia, jari-jari atom sering diukur dalam unit Ångström (Å) atau
pikometer (pm).
Dalam struktur kristal padat, seperti dalam kristal berlian, jari-jari atom
silikon dapat berkisar antara sekitar 111 pm hingga 117 pm (1 Ångström = 100
pm). Ini adalah jari-jari atom yang mencerminkan jarak antara atom-atom
dalam jaringan kristal padat silikon.

- Elektroafinitas silikon adalah sekitar 1,39 elektronvolt (eV).


Elektroafinitas adalah ukuran energi yang dibutuhkan atau dilepaskan ketika
atom silikon menerima satu elektron tambahan untuk membentuk ion negatif.
Nilai elektroafinitas ini menggambarkan kemampuan silikon untuk menerima
elektron.

- Ionisasi silikon tergantung pada berapa


banyak elektron yang ingin Anda ionisasi. Silikon memiliki nomor atom 14,
yang berarti ada 14 elektron yang mengelilingi inti atom. Proses ionisasi
menghasilkan ion positif dengan menghilangkan elektron dari atom silikon.
• Ionisasi pertama silikon melibatkan penghapusan satu elektron dari atom
silikon. Nilai energi ionisasi pertama silikon sekitar 8,151 eV.
• Ionisasi kedua silikon melibatkan penghapusan elektron kedua. Nilai energi
ionisasi kedua silikon lebih tinggi, yaitu sekitar 16,345 eV.
• Ionisasi ketiga silikon melibatkan penghapusan elektron ketiga. Nilai energi
ionisasi ketiga silikon lebih tinggi lagi, sekitar 33,493 eV.

- Wujud : Silikon berbentuk padat dan mudah pecah, dengan titik lebur dan
titik didih masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius.

- Warna : Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu-abu metalik.

2. Sifat Kimia Silikon :

Silikon merupakan metaloid, siap untuk memberikan atau berbagi 4 atom


terluarnya, sehingga memungkinkan banyak ikatan kimia.Silikon mudah
bereaksi, membentuk senyawa dengan sebagian besar unsur lain (biasanya
ikatan kovalen ), terutama karbon dan germanium yang lebih ringan, unsur
yang lebih berat seperti timbal dan timah, serta kalkogen oksigen, belerang,
dan selenium. Meski silikon bersifat relatif inert seperti karbon, silikon masih
dapat bereaksi dengan halogen dan alkali encer.

- Reaksi

Reaksi Silikon dengan Oksigen:


2 Si + O₂ → 2 SiO₂
Ini adalah reaksi pembentukan silikon dioksida (SiO₂), yang merupakan
senyawa umum yang ditemukan dalam bentuk seperti pasir atau kaca.
Reaksi Silikon dengan Hidrogen Klorida:
Si + 4 HCl → SiCl₄ + 2 H₂
Ini adalah reaksi di mana silikon bereaksi dengan asam klorida untuk
membentuk silikon tetraklorida (SiCl₄) dan gas hidrogen.

Reaksi Silikon dengan Natrium:


Si + 2 Na → 2 Na[Si]
Ini adalah reaksi di mana silikon bereaksi dengan natrium untuk membentuk
natrium silisida.

4. Penggunaan Silikon :

Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone. Silikon
dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.

5. Dampak Dalam Kehidupan Sehari-hari:

- Silikon dalam Produk Kecantikan: Silikon sering digunakan dalam produk


kecantikan seperti foundation dan krim untuk memberikan tampilan halus
pada kulit.
- Silikon dalam Alat Masak: Banyak alat masak anti lengket mengandung
silikon.
- Silikon dalam Elektronik: Silikon adalah bahan dasar dalam pembuatan
chip semikonduktor yang digunakan dalam perangkat elektronik.
- Implan Silikon: Silikon digunakan dalam implannya, seperti payudara atau
jantung buatan.
- Silikon dalam Karet dan Plastik: Silikon digunakan dalam pembuatan
berbagai produk seperti tali karet, selang, dan sealer.
- Dampak Kesehatan: Penggunaan silikon dalam implant medis dapat
memiliki dampak kesehatan tertentu dan memerlukan perhatian medis

c. Fosfor ( P)
Fosfor adalah sebuah unsur kimia dengan lambang “P” dan nomor atom 15.
Fosfor banyak terdapat di alam sebagai senyawa. Fosfor terdapat dalam semua
organisme sebagai organofosfor dan dalam kalsium fosfat seperti
hidroksiapatit dan fluoropatit dalam tulang dan gigi. Dalam industri unsur
fosfor diperoleh dari mineral mineral fosfat melalui pemanasan mineral pada
suhu 1200°C – 1500°C.

1.Sifat Sifat Fosfor

- Fosfor spontan akan menyala ketika terjadi kontak dengan udara.


- Fosfor putih bersinar dalam gelap dan juga sangat beracun.
- Fosfor tidak larut dalam air.
- Mempunyai struktur molekul tetrahedral.

2. Sifat Kimia Fosfor


- Fosfor bereaksi dengan kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), besi (Fe3+),
dan aluminium (Al3+).

- Reaksi fosfor di tanah bergantung pada tingkat keasaman, pada tanah masam,
fosfor terlarut dalam larutan tanah bereaksi dengan Fe dan Al membentuk
kelarutan rendah Fe dan Al fosfat.

- Reaksi

Reaksi Pembakaran Fosfor:


4 P₄ + 5 O₂ → 4 P₄O₁₀
Ini adalah reaksi pembakaran fosfor dalam oksigen untuk membentuk
pentoksida tetrafosfor (P₄O₁₀).

Reaksi Fosfor dengan Klorin:


P₄ + 6 Cl₂ → 4 PCl₃
Ini adalah reaksi di mana fosfor bereaksi dengan klorin untuk membentuk
triklorida fosfor (PCl₃).

Reaksi Fosfor dengan Air:


P₄ + 5 O₂ + 6 H₂O → 4 H₃PO₄
Ini adalah reaksi di mana fosfor bereaksi dengan air dan oksigen untuk
membentuk asam fosfat (H₃PO₄).

3. Sifat fisik

- Warna : tidak memiliki warna tetapi dapat juga berwarna merah atau putih.

-Wujud : padat seperti lilin dan lengket.

- Jari-jari atom fosfor bervariasi tergantung pada


konteks kimia dan fisisnya. Dalam konteks kimia, jari-jari atom sering diukur
dalam unit Ångström (Å) atau pikometer (pm).
Untuk referensi, dalam struktur padat fosfor putih (P₄), jari-jari atom fosfor
adalah sekitar 110-112 pm (1 Ångström = 100 pm). Ini adalah jari-jari atom
yang mencerminkan jarak antara atom-atom dalam jaringan padat fosfor putih.

- Elektronifikasi fosfor mengacu pada distribusi elektron dalam atom fosfor.


Fosfor memiliki nomor atom 15, yang berarti ada 15 elektron yang
mengelilingi inti atom. Elektronifikasi fosfor mengacu pada distribusi elektron
dalam atom fosfor. Fosfor memiliki nomor atom 15, yang berarti ada 15
elektron yang mengelilingi inti atom. Konfigurasi elektron fosfor dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p³
Ini menggambarkan bagaimana 15 elektron dibagikan ke dalam lapisan dan
sublapisan yang berbeda dalam atom fosfor. Lapisan pertama (n = 1) memiliki
2 elektron, lapisan kedua (n = 2) memiliki 8 elektron, dan lapisan ketiga (n =
3) memiliki 5 elektron. Lapisan pertama dapat menampung maksimal 2
elektron, lapisan kedua 8 elektron, dan lapisan ketiga 18 elektron.
- Fosfor memiliki nomor atom 15, yang berarti ada 15 elektron yang
mengelilingi inti atom. Proses ionisasi menghasilkan ion positif dengan
menghilangkan satu atau lebih elektron dari atom fosfor.
• Ionisasi pertama fosfor melibatkan penghapusan satu elektron dari atom
fosfor. Nilai energi ionisasi pertama fosfor sekitar 10,5 elektronvolt (eV).
• Ionisasi kedua fosfor melibatkan penghapusan elektron kedua. Nilai energi
ionisasi kedua fosfor lebih tinggi, sekitar 19,72 eV.
• Ionisasi ketiga fosfor melibatkan penghapusan elektron ketiga. Nilai energi
ionisasi ketiga fosfor lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 30,18 eV.

4. Kegunaan Fosfor

Ada empat bentuk fosfor yang biasa digunakan saat ini: putih, hitam, merah,
dan ungu.
• Fungsi utama fosfor adalah dalam pembentukan tulang dan gigi.
• Fosfor juga dapat ditemukan dalam berbagai produk seperti baking powder,
pupuk, dan kembang api.
•Fosfat juga digunakan dalam produksi barang pecah belah halus dan gelas
khusus.

5. Dampak

Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki berbagai dampak tergantung pada
penggunaannya. Berikut adalah beberapa dampak umum fosfor:

- Nutrisi: Fosfor adalah komponen penting dalam nutrisi dan diperlukan


oleh organisme, termasuk manusia, untuk pertumbuhan dan perkembangan
tulang dan gigi.
- Industri Pertanian: Fosfor digunakan dalam pupuk untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
- Industri Kimia: Fosfor digunakan dalam produksi deterjen, pestisida, dan
bahan kimia lainnya.
- Industri Logam: Fosfor digunakan dalam pembuatan logam fosforus putih,
yang digunakan dalam amunisi.
- Dampak Lingkungan: Pelepasan fosfor ke lingkungan melalui limbah
pertanian atau limbah industri dapat menyebabkan pencemaran air, algal
bloom, dan masalah ekologi.
- Overdosis Fosfor: Konsumsi berlebihan fosfor dalam diet dapat memiliki
dampak negatif pada kesehatan, termasuk masalah ginjal dan tulang.
- Fosfor dalam Baterai: Fosfor digunakan dalam baterai fosfat besi-litium
yang digunakan dalam kendaraan listrik

d. Belerang (S)
Belerang adalah unsur kimia yang terdapat dalam tabel periodik dengan
lambang “S” dan nomor atom 16. Ini adalah unsur nonlogam yang ada dalam
berbagai bentuk fisik, termasuk padat, cair, dan gas. Belerang memiliki
beberapa isotop, tetapi yang paling umum adalah belerang stabil dengan massa
atom sekitar 32. Belerang juga merupakan komponen penting dalam banyak
senyawa biologis, terutama dalam asam amino yang membangun protein,
sehingga memainkan peran penting dalam kehidupan organisme.
1. Sifat-sifat Belerang:

- Belerang (S) adalah unsur nonlogam.


- Bentuk alaminya dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk belerang
berbentuk padat, cair, dan gas.
- Belerang berwarna kuning pucat dan dapat membentuk kristal.

2. Sifat Kimia Belerang:

- Belerang bereaksi dengan oksigen untuk membentuk dioksida sulfur (SO2)


dan trioksida sulfur (SO3), yang berkontribusi pada pembentukan hujan asam.

- Belerang juga dapat mengalami reaksi dengan logam untuk membentuk


senyawa sulfida.
- Reaksi
Reaksi Pembakaran Belerang:
S₮ + O₂ → SO₂
Ini adalah reaksi pembakaran belerang dalam oksigen untuk membentuk
dioksida belerang (SO₂).

Reaksi Belerang dengan Hidrogen Sulfida:


S₮ + H₂S → 2 H₂ + S₆
Ini adalah reaksi di mana belerang bereaksi dengan hidrogen sulfida untuk
membentuk gas hidrogen dan bentuk ring dari belerang (S₆).

Reaksi Pembentukan Asam Sulfurik:


2 S₆ + 3 O₂ → 2 H₂SO₴
Ini adalah reaksi di mana belerang bereaksi dengan oksigen untuk membentuk
asam sulfurik (H₂SO₴).

Reaksi Belerang dengan Logam:


S₆ + 6 Na → 2 Na₂S₃
Ini adalah reaksi di mana belerang bereaksi dengan natrium untuk membentuk
natrium trisulfida (Na₂S₃).

3. Sifat Fisik Belerang :

- Wujud Fisik: Belerang dapat ada dalam beberapa wujud fisik, termasuk
padat, cair, dan gas, tergantung pada suhu dan tekanan.

- Warna: Belerang padat memiliki warna kuning pucat atau kuning lemon.
Pada bentuk padatnya, belerang terdiri dari kristal yang transparan.

- Jari-jari atom belerang bervariasi tergantung pada konteks kimia dan


fisisnya. Dalam konteks kimia, jari-jari atom sering diukur dalam unit
Ångström (Å) atau pikometer (pm).
Untuk referensi, jari-jari atom belerang dalam bentuk molekuler S₈ adalah
sekitar 102-104 pm (1 Ångström = 100 pm). Ini adalah jari-jari atom yang
mencerminkan jarak antara atom-atom dalam molekul S₈, di mana belerang
terbentuk oleh delapan atom yang saling terikat secara kovalen.

- Elektronifikasi belerang mengacu pada distribusi elektron dalam atom


belerang. Belerang memiliki nomor atom 16, yang berarti ada 16 elektron
yang mengelilingi inti atom. Konfigurasi elektron belerang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁴ 3d¹⁰ 4s² 4p⁴
Ini menggambarkan bagaimana 16 elektron dibagikan ke dalam lapisan dan
sublapisan yang berbeda dalam atom belerang. Lapisan pertama (n = 1)
memiliki 2 elektron, lapisan kedua (n = 2) memiliki 8 elektron, lapisan ketiga
(n = 3) memiliki 6 elektron, dan lapisan keempat (n = 4) memiliki 0 elektron
dalam keadaan dasarnya.

- Ionisasi belerang tergantung pada berapa banyak elektron yang ingin Anda
ionisasi. Belerang memiliki nomor atom 16, yang berarti ada 16 elektron yang
mengelilingi inti atom. Proses ionisasi menghasilkan ion positif dengan
menghilangkan satu atau lebih elektron dari atom belerang.
• Ionisasi pertama belerang melibatkan penghapusan satu elektron dari atom
belerang. Nilai energi ionisasi pertama belerang sekitar 10,36 elektronvolt
(eV).
•Ionisasi kedua belerang melibatkan penghapusan elektron kedua. Nilai energi
ionisasi kedua belerang lebih tinggi, sekitar 23,33 eV.
•Ionisasi ketiga belerang melibatkan penghapusan elektron ketiga. Nilai energi
ionisasi ketiga belerang lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 34,83 eV

4. Penggunaan Belerang:

- Belerang digunakan dalam pembuatan berbagai produk kimia, seperti


sulfuric acid (H2SO4), yang merupakan asam kuat yang digunakan dalam
berbagai industri.
- Belerang juga digunakan dalam pembuatan karet vulkanisasi dan pemutih.
- Dalam bentuk senyawa, belerang digunakan dalam obat-obatan dan produk-
produk kimia lainnya.

5. Kehadiran Belerang dalam Organisme:

- Belerang merupakan komponen penting dalam asam amino, yang merupakan


blok bangunan protein.
- Dalam bentuk sulfida, belerang juga dapat ditemukan dalam beberapa
mineral dan digunakan oleh mikroorganisme dalam siklus sulfur alami.

6. Isu Lingkungan:

- Pembakaran bahan bakar fosil dapat menghasilkan sulfur dioksida (SO2),


yang berkontribusi pada polusi udara dan masalah lingkungan seperti hujan
asam.

2. Kegunaan Unsur Unsur Periode Ketiga dan Senyawa Senyawa nya


a. Aluminium (Al)
Alumunium (AI) dan senyawanya memiliki beberapa kegunaan sebagai
berikut.

1. Alumunium bersifat lunak dan mudah dibentuk menjadi kawat atau bentuk-
bentuk yang lain. Dapat menghantarkan arus listrik lebih kuat daripada Cu.
2. Banyak digunakan sebagai rangka bangunan dan sering dibuat menjadi
paduan dengan Mg, Cu, dan Si untuk meningkatkan kekuatannya.
3. Digunakan dalam proses pengelasan melalui reaksi ternit. Reaksi termit
adalah reaksi antara AI dengan Fe2O3 menghasilkan panas yang tinggi
sehingga mampu menghasilkan energi yang cukup untuk melelehkan besi
selama pengelasan.

b. Silikon (Sl) dan Silikat


Silikon (Si) dan senyawanya memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut.

1. Silikon murni digunakan dalam transistor dan sel solar untuk menampung
energi dari matahari (karena bersifat sebagai seminkonduktor)
2. Paduan besi dan silikon digunakan dalam produksi paduan baja tahan asam
3. Unsur silikon digunakan dalam pembuatan polimer silikon

c. Fosfor (P)
Banyak digunakan sebagai pupuk karena fosfor nerupakan unsur yang banyak
diperlukan oleh tanaman. Kalsium fosfat dicampur dengan asam sulfat
membentuk pupuk superfosfat, suatu campuran antara kalsium dihidrogen
fosfat dengan kalsium fosfat dihidrat

Anda mungkin juga menyukai