Periode tiga terdiri dari 8 unsur yaitu, natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosforus,
belerang, klorin, dan argon.
1. Sifat Sifat Unsur
a. Alumunium (Al)
Aluminium adalah Aluminium merupakan logam unsur kimia dengan
lambang Al di table periodik serta bernomor atom 13. Aluminium bukanlah
jenis logam berat melainkan logam berlimpah urutan ketiga dengan elemen
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi. Menurut pengamatan di seluruh
dunia aluminium merata digunakan dalam berbagai macam produk.
Konduktor listrik yang baik juga konduktor panas yang baik merupakan
perwujudan dari Aluminium, karena tahan korosi, termasuk bahan ringan, juga
kuat. Hal ini menjadikannya banyak digunakan sebagai bahan kabel
bertegangan tinggi, badan pesawat terbang, dan juga berbagai alat rumah
tangga. Seperti panci, botol minum dan masih banyak lainnya.
- Reaksi
- jari jari elektron adalah ukuran jarak rata-rata dari inti atom ke elektron di
lapisan terluar atom. Ini adalah parameter penting dalam kimia dan fisika
atom. Jari-jari elektron dapat bervariasi tergantung pada keadaan atom dan
molekul. Untuk atom tunggal, jari-jari elektron dapat diukur dalam unit seperti
angstrom (Å) atau nanometer (nm).
3. Penggunaan Aluminium
- Dapat digunakan sebagai wadah makanan dan lainnya di dapur. Hal ini
karena aluminium dapat dibuat menjadi kertas atau lembaran tipis yang
disebut dengan aluminium foil.
4. Dampak lingkungan
b. Silikon (Sl)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik. Unsur kimia yang juga disebut sebagai zat pasir ini ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur metaloid tetravalensi,
bersifat lebih tidak reaktif daripada karbon (unsur nonlogam yang tepat berada
di atasnya pada tabel periodik, tetapi lebih reaktif daripada germanium,
metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi
mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya: silikon pertama kali
dibuat dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium (dari
kata bahasa Latin: silicis), dengan akhiran -ium yang berarti logam. Meski
begitu, pada tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon karena sifat-sifat
fisiknya lebih mirip dengan karbon dan boron.
- Silikon berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik didih
masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius.
- Silikon mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam bentuk cair
dibanding dalam bentuk padatannya. Tapi seperti kebanyakan substansi
lainnya, silikon tidak akan bercampur ketika dalam fase padatnya, tetapi hanya
meluas, sama seperti es yang memiliki massa jenis lebih kecil daripada air.
Karena mempunyai konduktivitas termal yang tinggi (149 W·m−1·K−1),
silikon bersifat mengalirkan panas sehingga tidak pernah dipakai untuk
menginsulasi benda panas.
- Jari-jari atom silikon bervariasi tergantung pada konteks kimia dan fisisnya.
Untuk referensi, jari-jari atom silikon dalam keadaan padat dalam struktur
kristal berbeda dengan jari-jari atom dalam molekul atau ion silikon. Dalam
konteks kimia, jari-jari atom sering diukur dalam unit Ångström (Å) atau
pikometer (pm).
Dalam struktur kristal padat, seperti dalam kristal berlian, jari-jari atom
silikon dapat berkisar antara sekitar 111 pm hingga 117 pm (1 Ångström = 100
pm). Ini adalah jari-jari atom yang mencerminkan jarak antara atom-atom
dalam jaringan kristal padat silikon.
- Wujud : Silikon berbentuk padat dan mudah pecah, dengan titik lebur dan
titik didih masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius.
- Reaksi
4. Penggunaan Silikon :
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone. Silikon
dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
c. Fosfor ( P)
Fosfor adalah sebuah unsur kimia dengan lambang “P” dan nomor atom 15.
Fosfor banyak terdapat di alam sebagai senyawa. Fosfor terdapat dalam semua
organisme sebagai organofosfor dan dalam kalsium fosfat seperti
hidroksiapatit dan fluoropatit dalam tulang dan gigi. Dalam industri unsur
fosfor diperoleh dari mineral mineral fosfat melalui pemanasan mineral pada
suhu 1200°C – 1500°C.
- Reaksi fosfor di tanah bergantung pada tingkat keasaman, pada tanah masam,
fosfor terlarut dalam larutan tanah bereaksi dengan Fe dan Al membentuk
kelarutan rendah Fe dan Al fosfat.
- Reaksi
3. Sifat fisik
- Warna : tidak memiliki warna tetapi dapat juga berwarna merah atau putih.
4. Kegunaan Fosfor
Ada empat bentuk fosfor yang biasa digunakan saat ini: putih, hitam, merah,
dan ungu.
• Fungsi utama fosfor adalah dalam pembentukan tulang dan gigi.
• Fosfor juga dapat ditemukan dalam berbagai produk seperti baking powder,
pupuk, dan kembang api.
•Fosfat juga digunakan dalam produksi barang pecah belah halus dan gelas
khusus.
5. Dampak
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki berbagai dampak tergantung pada
penggunaannya. Berikut adalah beberapa dampak umum fosfor:
d. Belerang (S)
Belerang adalah unsur kimia yang terdapat dalam tabel periodik dengan
lambang “S” dan nomor atom 16. Ini adalah unsur nonlogam yang ada dalam
berbagai bentuk fisik, termasuk padat, cair, dan gas. Belerang memiliki
beberapa isotop, tetapi yang paling umum adalah belerang stabil dengan massa
atom sekitar 32. Belerang juga merupakan komponen penting dalam banyak
senyawa biologis, terutama dalam asam amino yang membangun protein,
sehingga memainkan peran penting dalam kehidupan organisme.
1. Sifat-sifat Belerang:
- Wujud Fisik: Belerang dapat ada dalam beberapa wujud fisik, termasuk
padat, cair, dan gas, tergantung pada suhu dan tekanan.
- Warna: Belerang padat memiliki warna kuning pucat atau kuning lemon.
Pada bentuk padatnya, belerang terdiri dari kristal yang transparan.
- Ionisasi belerang tergantung pada berapa banyak elektron yang ingin Anda
ionisasi. Belerang memiliki nomor atom 16, yang berarti ada 16 elektron yang
mengelilingi inti atom. Proses ionisasi menghasilkan ion positif dengan
menghilangkan satu atau lebih elektron dari atom belerang.
• Ionisasi pertama belerang melibatkan penghapusan satu elektron dari atom
belerang. Nilai energi ionisasi pertama belerang sekitar 10,36 elektronvolt
(eV).
•Ionisasi kedua belerang melibatkan penghapusan elektron kedua. Nilai energi
ionisasi kedua belerang lebih tinggi, sekitar 23,33 eV.
•Ionisasi ketiga belerang melibatkan penghapusan elektron ketiga. Nilai energi
ionisasi ketiga belerang lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 34,83 eV
4. Penggunaan Belerang:
6. Isu Lingkungan:
1. Alumunium bersifat lunak dan mudah dibentuk menjadi kawat atau bentuk-
bentuk yang lain. Dapat menghantarkan arus listrik lebih kuat daripada Cu.
2. Banyak digunakan sebagai rangka bangunan dan sering dibuat menjadi
paduan dengan Mg, Cu, dan Si untuk meningkatkan kekuatannya.
3. Digunakan dalam proses pengelasan melalui reaksi ternit. Reaksi termit
adalah reaksi antara AI dengan Fe2O3 menghasilkan panas yang tinggi
sehingga mampu menghasilkan energi yang cukup untuk melelehkan besi
selama pengelasan.
1. Silikon murni digunakan dalam transistor dan sel solar untuk menampung
energi dari matahari (karena bersifat sebagai seminkonduktor)
2. Paduan besi dan silikon digunakan dalam produksi paduan baja tahan asam
3. Unsur silikon digunakan dalam pembuatan polimer silikon
c. Fosfor (P)
Banyak digunakan sebagai pupuk karena fosfor nerupakan unsur yang banyak
diperlukan oleh tanaman. Kalsium fosfat dicampur dengan asam sulfat
membentuk pupuk superfosfat, suatu campuran antara kalsium dihidrogen
fosfat dengan kalsium fosfat dihidrat