Anda di halaman 1dari 18

BAB 1 PENDAHULUAN

Seratus tahun yang lampau aluminium merupakan unsur yang jarang dan sangat mahal, lebih mahaldari emas. Dewasa ini, kecuali besi, aluminium adalah logam yang lebih banyak digunakan dibandingkan dengan logam lain. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan tergolong pada jenis logam berat. Aluminium termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan bersama magnesium dan platina. Aluminium merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%) dan paling banyak ketiga, tetapi tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya. Di antara logam logam golongan III A, aluminium adalah salah satu logam terpenting yang terdapat pada kerak bumi. Bijih aluminium yang digunakan untuk produksi aluminium adalah bauksit. Bijih ini mengandung hidrat aluminium oksida, Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O serta oksida besi, silikon, titanium, sedikit tanah liat dan silikat. Kadar aluminium oksida ( alumina) dapat mencapai 35 % 60%.

Unsur- unsur golongan IIIA terdiri dari: Boron ( B ) Boron terletak diperbatasan antara logam dan nonlogam dalam sistemperiodik. Dari unsur- unsur yang ada dalam golongan IIIA, boron merupakanunsur non logam sedangkan unsur lainnya adalah logam ( Ganesh dan stuppy,2007). Aluminium ( Al ) Aluminium merupakan logam yang keras, meskipun sangat elektro positif,tahan terhadap korosi disebabkan karena aluminium mempunyai lapisan oksidayang sangat kuat. Lapisan oksida yang tebal, dilapiskan secara elektrolisis padaAl yang disebut proses anodisasi ( Cotton dan wilkinson, 1989 ).

1| P a g e

Galium ( Ga ) Gallium , Ga, di antara logam yang ada galium memiliki perbedaan titik leleh dan titik didih terbesar. Karena galium meleleh sedikit di atas suhu kamar,rentang suhu keberadaan cairan galium sangat lebar dan galium digunakan dalamtermometer suhu tinggi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, galium digunakan untuk produksi senyawa semikonduktor galium arsenida, GaAs dan galium fosfida,GaP. Indium (In) Indium adalah logam lunak dan juga memiliki titik leleh rendah. Indiumdigunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa semikonduktor InP, InAs,dsb. Indium memiliki dua keadaan stabil, In (I) atau In (III), dan senyawa In (II)dianggapsenyawa valensi campuranindium monovalen dan trivalen. Thalium ( TI ) Talium juga memiliki dua valensi Tl(I) dan Tl(III), dan Tl(II) adalah jugasenyawa valensi campuran Tl monovalen dan trivalen. Karena unsur ini sangatberacun logam dan senyawa ini harus ditangani dengan sangat hati-hati. Karenasenyawa ini adalah reduktor lemah dibandingkan Na(C5H5), taliumsiklopentadiena, Tl(C5H5), kadang digunakan untuk preparasi senyawasiklopentadienil, dan merupakan reagen yang bermanfaat dalam kimiaorganologam. Galium, Indium, Thallium ( Ga ), ( In ), ( Tl ). Diperoleh dengan cara elektrolisis larutan garam- garamnya dalam air;Ga, In bersifat lunak, putih, dan merupakan logam yang cukup reaktif, mudahlarut dalam asam. Sedangkan Tl larut secara lambat dalam H2SO4 atau HCl(Cotton dan wilkinson, 1989 ). Sifat-sifat unsur golongan yang terletak pada golongan III A (B, Al, Ga, In, Ti) adalah sebagai berikut : Memiliki energi ionisasi yang merendah semakin ke bawah namun kembali naik pada unsur Ti Memiliki jari-jari atom yang semakin tinggi semakin ke bawah Sifat logam semakin tinggi semakin ke bawah

2| P a g e

Boron secara alami tidak reaktif kecuali pada temperatur tinggi, sedangkan Alumunium sangat reaktif Membentuk ikatan kovalen dengan unsur halogen (Cl, Br, F) dan mempunyai titik didih yang rendah (bersifat volatil) Dapat membentuk senyawa kompleks hidrat

3| P a g e

BAB II PEMBAHASAN
ALUMINIUM Aluminium adalah logam yang ringan, tidak mengalami korosi, sangat kuat, terutama jika dibuat aliasi. Oleh karena sifat sifat ini, aluminiumdigunakan untuk membuat kendaraan yang ringan dan hemat energi. Demikian pula aluminium banyak digunakan dalam bangunan modern dari bingkai jendela sampai kerangka ruang perkantoran. Dirumah modern dapat dijumpai berbagai perlengkapan yang dibuat dari logam, dari alat alat masak, cangkir, ceret, sampai pada lemari es dan alat pencuci. SIFAT FISIS Nomor atom konfigurasi elektron massa atom relatif kerapatan/g cm titik leleh / K titik didih /K volume atom/cm energi (kj/mol) energi (kj/mol) energi (kj/mol) entalpi penguapan entalpi hidrasi entalpi pengatoman jari jariatom jari jari ion potensial elektroda 284 -4690 314 143 50 -1,66 ionisasi ketiga 2740 ionisasi kedua 1820 ionisasi 13 [Ne] 3s2 3p1 26,98 2,69 932 2730 10 pertama 577

4| P a g e

Karakteristik Aluminium Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya 2, 7 gr/cm3, sedangkan besi 8,1 gr/cm3 ) Kuat : terutama jika dipadukan dengan logan lain, paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat, seperti duralium (campuran Al, Cu, Mg) Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok. Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin mesin / alat pemindah panas. Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel kabel listrik overhead maupun bawah tanah. Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi oleh unsur unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.

SIFAT KIMIA Merupakan unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik ( Potensial reduksinya E = - 1,67 v ) Bereaksi dengan air dan melepaskan H2 dan aluminium oksida yang kuat dan menempel pada logam yang melindungnya . 2Al (s) + 3H2O (l) Al2O3(S) + 3H2(g) Oksida ini dibuat khusus melapis tipis aluminium di anoda dalam sel elektrolitik yang disebut Aluminium anodis .

5| P a g e

Unsur unsur golongan IIIA akan mambentuk oksida jika bereaksi dengan oksigen, reaksi yang terjadi secara umum adalah : 4M + 3O2 2M2O3 Pembentukan halida dapat terjadi jika logam logam IIIA direaksikan dengan halogen. Reaksi yang terjadi secara umum adalah : 2M + 3X M2X3 Aluminium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer 2Al (s) + 6H+(aq)2Al3+(aq) + 3H2(g) 2Al (s) + 2OH-(aq) + 2H2O(l)2AlO2-(aq) + 3H2 (g) Dengan adanya HNO3 pekat menyebabkan aluminium tidak mengalami reaksi. Hal ini dipengaruhi oleh kuatnya daya oksidasi dari HNO3 . Sehingga terbentuk oksida yang melapisi logam dan akhirnya logam terlindungi. Alumuinium mengalami Reaksi termit Sifat afinitas terhadap oksigen dari aluminium yang akan secara spontan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya . 2Al(s) + Fe2O3(s)Al2O3(c) + 2Fe (c)
Kalor yang dihasilkan mencapai 3000 C

Aluminium anhidrat dari halida adalah senyawa yang kecenderungannya membentuk molekul dimer ( 2 isomer ) yang terbentuk oleh pasangan 2 satuan AlX3 ( khususnya dalam uap larutan ).
Cl Al Cl Cl Cl Al Cl Cl

6| P a g e

Alumunium klorida atau garam aluminium terlarut dalam air . AlCl3(s) + 6H2O (l) [Al(H2O)6]3+(aq) +3Cl-(aq)

Ion heksa aquaaluminium (III)

Biasa disebut ion Al3+ Ion AL3+ yang kecil dengan muatan besar menarik elektron dari ikatan O-H dari air . Sehingga berperan sebagai donor proton . Basa artinya menerima proton . [Al(H2O)6]3+(aq) + H2O[Al(H2O)5(OH)]2+(aq) + H3O+(aq) Dengan basa yang lebih kuat dari air seperti S2- atau CO32- akan terbentuk endapan hidroksida . 2[Al(H2O)6]3+(aq) + 3S2-(aq)2[Al(OH)3(H2O)3](s) + 3 H2S (g) Reaksi yang sama akan terjadi jika kedalam larutan Al3+ tersebut ditambahkan basa yang lebih kuat seperti NaOH . [Al(H2O)6]3+(aq) + 3OH- (aq)2[Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2O (l) Endapan akan melarut apabila NaOHnya berlebihan [Al(OH)3(H2O)3](s) + OH-(aq) [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2O (l) Reaksi tersebut diatas dapat berjalan sebaliknya , bila ditambah asam . [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H3O+ (aq)[Al(OH)3(H2O)3](s) + H2O [Al(OH)3(H2O)3](s) + H3O+(aq)[Al(H2O)2(OH)4]+(aq) + H2O Al2O3 bersifat amfoter . Zat ini melarut dengan lambat , baik dalam asam encer maupun basa encer . Asam : Al2O3(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2O(l)
7| P a g e

Basa

: Al2O3(s) + 2OH- (aq) + 3H2O

2Al(OH)4-(l) H = +3,67 Kj mol-1 Endoterma

Al2O3 .3H2O Al2O3 + 3H2O

Al2O3 .3H2O

Al2O3 + 3H2O

H = +3,67 Kj mol-1

Endoterma AlCl3
O

Al2Cl6

air

Al(H2O)63+

Cl2 Dipanaskan

HCl (p)

Asam

Basa CO32NH3(aq)

Al Elektrolisis

Al2O3

dipanaskan

Al(OH)3(H2O)3 endapan putih

( dalam klorit ) I2+air HNO3 (p) Tidak terjadi reaksi Al3 Basa encer Asam OH berlebih

Al(OH)63Bagan reaksi kimia aluminium 1. Sn, Pb dan Bi Sn ( timah putih) , Pb ( timah hitam) dan Bi akan memiliki biloks +4 apabila bereaksi dengan asam pengoksidasi Sn + 4 HCl SnCl4 + H2
8| P a g e

Sn + 4 HNO2 + 2 O2

SnO2 + 4NO2 + 2H2O

Pb hanya membentuk senyawa Pb (II), bila teroksidasi sangat kuat oleh asamasam seperti HNO3 3 Pb + 8 HNO33 Pb(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O Karena Sn lebih stabil dari Pb sebab tinakat oksidasi Sn relatif lebih tinggi daripada Pb. Sn + 2 Cl2 SnCl4

Pb + Cl2PbCl2 Bi3+ lebih stabil dari Bi5+ 4 Bi + 3O2 2Bi2O3 2 Bi + 3 Cl22 BiCl3 Oksidasi Bi2O3 menjadi Bi2O5 membutuhkan kondisi oksidasi yang sangat kuat Senyawa BiCl5(+5) merupakan oksidator kuat sehingga cenderung tereduksi atau akan mengoksidasi Cl- menjadi Cl2 Sn dan Pb larut dalam basa dengan melepaskan H2 Sn(s) + 2 OH-(aq) + 2H2O(l) Sn(OH)42-(aq) + H2 Pb(s) + 2 OH-(aq) + 2H2O(l)Pb(OH)42-(aq) + H2 Tingkat oksidasi Pb2+ lebih stabil dari Sn2+ sebab ion stanit Sn(OH)42- merupaka pereduksi kuat, sedangkan ion plumbit Pb(OH)42- merupakan pereduksi lemah (sulit teroksidasi). Pemanasan secara hati-hati PbO di udara menghasilkan Pb3O4 6PbO + O22Pb3O4

Ion Plumbit Pb(OH)42- dapat teroksidasi menjadi PbO2 dengan oksidator kuat seperti OCl9| P a g e

Pb(OH)42- + OCl-

PbO2 + H2O + 2OH- + Cl-

EKSTRAKSI ALUMINIUM Pengolahan Bijih Aluminium Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orstedpada tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam keadaan murni. Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun 1827 dengan memodifikasi proses Orsted. Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun) namun ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat dan meninggal dunia pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya sangat mahal turun secara drastis. Pemurnian Aluminium dengan Proses Martin-Heroult

Biji aluminum yang penting sebagai sumber aluminum adalah bauksit. Bauksit yang dihasilkan dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan alat-alat tertentu, biasanya Ballmil. Setelah halus ditambahkan larutan NaOH pekat untuk melarutkan Al2O3 yang ada dalam bauksit sedangkan zat lain tidak larut. Al2O3(s) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

10| P a g e

Setelah dilakukan pemisahan larutan NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3. NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + NaCl(aq) Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150C sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air. Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3H2O(g) Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana yang disebut sel Hall-Heroult. Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan alumina dilelehkan terlebih dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekita 2000C menjadi 900C. Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk proses elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult. Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi grafit yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan. Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak menuju katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2 akan bergerak menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi dalam sel elektrolisis Al2O3(l) 2Al3+(aq) + 3O2(aq) Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l) 4 Anoda : 2O2(l) O2(g) + 4e 3 4Al3+(aq) + 6O2(aq) 4Al(l) + 3O2(g)

11| P a g e

Gambar Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al2O3dalam kriolit Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660C. Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lamakelamaan akan berkurang dan perlu diganti pada saat-saat tertentu. Penggunaan aluminium makin lama makin penting sejalan perkembangan teknologi. Hal ini didukung oleh oleh sifatnya yang menarik dengan harga yang relatif murah. Selain itu aluminium termasuk logam yang ringan bersama-sama dengan magnesium dan titanium. Walaupun memiliki berbagai kelebihan namun logam aluminium maupun paduannya memiliki kekurangan, salah satunya yitu tidak bisa di las atau disolder. Hal ini tentu sangat merugikan, sebab jika sebagian kecil dari aluminium yang mengalami kerusakan maka semua bagian harus diganti dengan yang baru.

12| P a g e

SUMBER DAN CARA MEMPEROLEH ALUMINIUM Aluminium Sumber : Al terdapat di alam sebagai bauksit (Al2O3.nH2O) dan kriolit (Na3AlF6) Pada tahun 1825 oersted memperoleh Al murni dengan cara mereduksi AlCl3 dengan K-Hg AlCl3(s) + 3K(Hg)x(l) 3 KCl(s) + Al(Hg)3x(l)

Disaring, lalu dioksidasi sehingga Hg akan menguap dam logam Al akan diperoleh Proses Hall-Heroult(1866) Pada proses ini Al diperoleh dengan cara katalisis Al2O3 yang dilarutkan dalam leburan kriolit Bahan baku bauksit masih merupakan campuran Al2O3,Fe2O3 dan SiO2, sehingga perlu dilakukan pemurnian untuk memperoleh alumina murni dan tahapan elektrolisis Reaksi Pemurnian : Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O(l) SiO2(s) + 2OH-(aq)SiO32-(aq) + H2O(l) 2[Al(OH)4]- + CO22 Al(OH)3(s) + CO32-(aq) 2Al(OH)3Al2O3 + 3H2O Elektrolisis : Sel elektrolisis dibuat dari basa yang dilapisi grafit(katoda), sedangkan anoda dibuat dari karbon Reaksi pada elektroda rumit Katoda Anoda : AlF4- + 3e Al + 4F 2 [Al(OH)4] (aq)

: 2 AlOF64- + C CO2 + AlF63- + AlF4- + 4e

Secara sederhana reaksi pada elektroda dapat ditulis sebagai berikut:

13| P a g e

Katoda Anoda

: 2 Al3 + 6e : 3O22-

2Al 3/2 O2 + 6e

Oksigen yang terbentuk pada sushu operasi dapat mengoksidasi anoda. Reaksi keseluruhan : 2Al2O3 (dalam klorit) + 3C(s) Sumber timah putih (Sn) dan timah hitam (Pb) Terdapat dalam bentuk sulfidanya ((Pb galena) Sebagai SnO2 dalam bijinya disebut cassiterit Pb sebagai PbSO4, PbCO3, PbS Cara memperoleh : Pengubahan cassiterite (SnO2) menjadi loam Sn dilakukan dengan cara: mula-mula biji dipanaskan diudara terbuka dengan temperature tinggi agar oksida-oksidanya yang merupakan impurities akan menguap, mislanya arsen dan sulfur. Setelah itu SnO2 direduksikan dengan karbon SnO2 + C Sn + CO2 4Al(l) + 3CO2(g)

Pemurnian logam dilakukan dengan sel elektrolitik. Timah putih yang tidak murni diapakai sebagai anoda dan akan melarut lalu melapisi katoda. Unsure Sn terjadi dalam 3 bentuk fasisi yang berbeda (gejala alotropi). Dibawah suhu 13,2oC secara perlahan-laham Sn putih berubah menjadi serbuk logam (Sn abu-abu). Logam Pb diperoleh dari bijinya dengan pemanasan pada temperature tinggi di udara. 2PbS + 3O2 2PbO + SO2

Oksida yang dihasilkan direduksi dengan karbon 2PbO + C 2Pb + CO2


14| P a g e

Logam Pb yang dihasilkan mengandung impurities Ag,Au dan logam logam lainnya: Pemurnian secara elektrolitik seperti pada Sn. 3. Bismuth (Bi) Sumber : Sebagai oksidanya Bi2O3 dan sulfide Bi2S3

Cara memperoleh : Sulfide mula-mula dipanaskan di udara untuk mengubah menjadi oksida sebelum direduksi. 2 Bi2S3 + 9O2 2Bi2O3 + 6 SO2 2Bi2O3 + 3C 4Bi + 3CO2 KEGUNAAN ALUMINIUM Pengangkutan (kenderaan, kapal terbang, jentera, kenderaan landasan, kapal laut, dsb.) Pembungkusan (tin aluminum, kerajang aluminium, dsb.) Rawatan air Pembinaan (tingkap, pintu, sisian, dawai binaan, dsb. Barangan pengguna tahan lama (perkakas, peralatan dapur, dsb.)
Talian penghantaran elektrik (berat pengalir aluminium adalah setengah daripada

berat tembaga dengan kekonduksian yang sama dan lebih murah [1]) Jentera
besi waja MKM dan magnet Alnico, sungguhpun aluminium secara sendirinya

adalah tidak bermagnet Aluminium ketulenan unggul (SPA, 99.980% to 99.999% Al), digunakan dalam elektronik dan cakera padat.
Serbuk aluminium, agen pemperakan yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan

aluminium juga dimasukkan dalam cat alas, terutamanya kayu cat penyebu semasa pengeringan, serpihan akan bertindan lalu membentuk lapisan kalis air. Aluminium beranod adalah lebih stabil kepada pengoksidaan lanjut, dan digunakan dalam pelbagai bidang pembinaan.

15| P a g e

Kebanyakan penenggelam haba komputer moden dalam unit pemprosesan pusat adalah diperbuat daripada aluminium kerana ia mudah diperbuat dan mempunyai kekonduksian haba yang baik. Penenggelam haba tembaga adalah lebih kecil tetapi adalah lebih mahal dan sukar untuk dikilangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan aluminium dibanding logam-logam yang lain:

Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena memiliki daya hantar listrik yang baik ini aluminiumdigunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang harganya lebih mahal.

Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap mengkilat).

Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik. Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak.

Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain.

Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela.

16| P a g e

IDENTIFIKASI ALUMINIUM Untuk mengidentifikasi logam aluminium dapat dengan melakukan uji kering yaitu dengan menggunakan uji pipa tiup. Senyawa-senyawa aluminium bila dipanaskan dengan natrium karbonat di atas arang dalam nyala pipa tiup, menghasilkan zat padat putih yang tak dapat dileburkan. Yang berkilau ketika panas. Jika residu dibasahkan dengan satu atau dua tetes larutan kobalt nitrat dan dipanaskan lagi, diperoleh suatu massa biru yang tak terleburkan ( biru Thenard atau kobalt meta-aluminat). Penting sekali untuk tidak memakai larutan kobalt nitrat berlebihan, karena ini menghasilkan kobalt oksida hitam, Co3O4, pada pemijaran, yang menutupi warna dari biru Thenard itu. 2Al2O3(s) + 2Co+ + 4NO3 2CoAl2O4(s) + 4NO2 (g) + O2 (g)

Cara lain untuk melakukan uji ini adalah dengan merendam beberapa kertas saring dalam krus, residu berwarna biru.

17| P a g e

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/51220473/kimia-unsur-golongan-3a http://www.slideshare.net/dedendrmn/mengenal-aluminium-prosesnya Ahmad, Hizkia Drs. Buku Kimia Unsur dan Radio Kimia Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT.Kalman Media Pustaka.

18| P a g e

Anda mungkin juga menyukai