Anda di halaman 1dari 11

Sejarah HAM Hak Asasi Manusia merupakan hak yang diberikan Tuhan Yang

Maha Esa kepada manusia yang bersifat kodrati. Maka dari itu tidak ada
kekuasaan apapun yang dapat mencabutnya sejak manusia itu dilahirkan hingga
sampai akhir hayat nanti. Hak asasi manusia bersifat universal, artinya berlaku
dimana saja dan untuk siapa saja serta tanpa dapat diambil oleh siapapun.
Sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, HAM wajib untuk dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM). Untuk itu, kita sebagai warga Negara yang baik sangat perlu
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status,
golongan, jabatan, keturunan dan lain sebagainya.
Pada dasarnya hak asasi manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling
fundamental yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar
tersebut, maka lahirlah hak-hak asasi lain, atau tanpa kedua hak dasar ini, hak
asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan. Di indoensia, seseorang yang
melanggar HAM berarti dia bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus
permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM.
Berikut ini adalah Sejarah perkembangan dan perumusan hak asasi manusia di
Dunia. Perkembangan atas pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara
perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan tersebut antara lain dapat
ditelusuri sebagai berikut.
1. HAK ASASI MANUSIA DI YUNANI
Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan
dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak hak asasi manusia.
Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada
penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai nilai keadilan dan kebenaran.
Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan
kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya.
2. HAK ASASI MANUSIA DI INGGRIS
Inggris sering disebutsebut sebagai negara pertama di dunia yang
memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hakhak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai
dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen
tersebut adalah sebagai berikut :
2.1 Magna Charta
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti
oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenangwenang terhadap rakyat dan
para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan
rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John
untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam
Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau
dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun

dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna


Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang
prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi
lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia
mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada
kekuasaan raja.
Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :
Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan
kebebasan Gereja Inggris.
Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hakhak sebagi berikut :
Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
penduduk.
Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi
yang sah.
Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan
bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar
tindakannya.
Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja
berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
2.2 Petition Of Rights
Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hakhak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada
raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut
hak-hak sebagai berikut :
Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
2.3 Hobeas Corpus Act
Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan
seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :
Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah
penahanan.
Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
2.4 Bill Of Rights
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan
diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :
Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen.
Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masingmasing .
Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
3. HAK ASASI MANUSIA DI AMERIKA SERIKAT
Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam,seperti
hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami
sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak
melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John Locke mengenai

hak hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES.
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776,
suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara
bagian, merupakan pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung
pernyataan Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh
Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup,
kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebhagiaan.
John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah
memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama,
hidup lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat
bahwa manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya
dilindungi oleh negara.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai
negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam
konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu
memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas
Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai pendekar hak
asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy
Carter.
Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :
Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and
expression).
Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya
(freedom of religion).
Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari kekejaman
dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman), Jepang,
dan Italia. Kebebasan kebebasan tersebut juga merupakan hak (kebebasan)
bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi.
Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga
hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar.
4. HAK ASASI MANUSIA DI PRANCIS
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada
awal Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenangwenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES
DROITS DE LHOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak
manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini
mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau
kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite).
Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis
yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan
tersusunnya Declaration des Droits de Ihomme et du Citoyen. Kemudian di
tahun 1791, semua hak-hak asasi manusia dicantumkan seluruhnya di dalam
konstitusi Prancis yang kemudian ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793

dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793 dan 1795. revolusi ini diprakarsai
pemikir pemikir besar seperti : J.J. Rousseau, Voltaire, serta Montesquieu. Hak
Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu antara lain :
1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.
2) Manusia mempunyai hak yang sama.
3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.
4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta
pekerjaan umum.
5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.
6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan.
7) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
Adanya kemerdekaan surat kabar.
9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat.
10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
11) Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan.
12) Adanya kemerdekaan rumah tangga.
13) Adanya kemerdekaan hak milik.
14) Adanya kemedekaan lalu lintas.
15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah.
5. HAK ASASI MANUSIA OLEH PBB
Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan piagam
hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB membentuk
komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai pada
bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun
kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan
di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu
berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia
tentang Hak Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang
terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8
negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10
Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.
Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap
orang mempunyai Hak :
Hidup
Kemerdekaan dan keamanan badan
Diakui kepribadiannya
Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk
mendapat jaminan hokum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka
umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah
Masuk dan keluar wilayah suatu Negara
Mendapatkan asylum
Mendapatkan suatu kebangsaan
Mendapatkan hak milik atas benda
Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
Bebas memeluk agama
Mengeluarkan pendapat
Berapat dan berkumpul
Mendapat jaminan sosial
Mendapatkan pekerjaan

Berdagang
Mendapatkan pendidikan
Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat
Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan

Majelis umum memproklamirkan Pernyataan Sedunia tentang Hak Asasi Manusia


itu sebagai tolak ukur umum hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa dan
menyerukan semua anggota dan semua bangsa agar memajukan dan menjamin
pengakuan dan pematuhan hak-hak dan kebebasan- kebebasan yang termasuk
dalam pernyataan tersebut. Meskipun bukan merupakan perjanjian, namun
semua anggota PBB secara moral berkewajiban menerapkannya.
6. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi
manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan
harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan
hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya
memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa
memperhatikan hak orang lain.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita
tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau
kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan
tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan
demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,
yakni:
Undang Undang Dasar 1945
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat
dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut :
Hak hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
Hak hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
Hak hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk
mendirikan partai politik.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan ( rights of legal equality).
Hak hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya
hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan

(procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan,


penggeledahan, dan peradilan.
Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam
Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.
Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum
terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di
Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju
Belanda dari Indonesia.
Human Rights Human Rights
History of Human Rights Human Rights are rights granted by God Almighty to
the people who are natural. Therefore there is no any power to revoke since man
is born until the until the end of life later. Human rights are universal, ie
applicable anywhere and to anyone and without can be taken by anyone. As the
grace of God Almighty, human rights must to be respected, upheld and protected
by state law, the Government and every person, for the sake of honor and the
protection of human dignity (Article 1 paragraph 1 of Law No. 39 Year 1999 on
Human Rights and Law . 26 Year 2000 on Human Rights Court.) For that, we as
good citizens need to uphold the very values of human rights without distinction
of status, class, occupation, heredity and so forth.
Basically, human rights consists of two basic rights that most fundamental of
rights of equality and liberty rights. From both these basic rights, it gives birth to
other rights, or without both of these basic rights, other human rights will be
upheld difficult. In the premises, someone who violate human rights means he is
against the law in force in Indonesia. Human rights organizations have the
container take care of the problem of the human rights of Komnas HAM.
Here is a history of the development and formulation of human rights in the
World. The development of recognition of human rights was walking slowly and
diverse. These developments, among others, can be traced as follows.
1. HUMAN RIGHTS IN GREECE
Greek philosophers, like Socrates (470-399 BC) and Plato (428-348 BC) laid the
foundation for the protection and guarantee of recognition of rights human
rights. Encourage the community to do its conception of social control to a
despotic ruler and did not recognize the value the value of justice and truth.
Aristotle (348-322 BC) taught the government should base his rule on the
willingness and the will of its citizens.
2. HUMAN RIGHTS IN THE UK
Britain is often touted as the first country in the world who fight for human rights.
The first milestone for the victory of human rights occurred in the UK. The
struggle is visible in the presence of various documents state that successfully
developed and validated. These documents are as follows:
2.1 Magna Charta
At the beginning of XII century, King Richard is known for fair and wise have been
replaced by King John Lackland an arbitrary act against the people and the

nobles. Arbitrary actions of King John the cause of discontent of the nobles who
finally managed to bring King John to make an agreement called the Magna
Charta or Great Charter.
Magna Charta was sparked on June 15, 1215 which contains the basic principle
limitation of royal power and human rights more important than the sovereignty
of the king. None of the free citizen can be detained or deprived of their wealth
or exiled or in any way deprived of his rights, but based on legal considerations.
Charter Magna Charta it signifies the victory has been achieved because of
certain rights that the principle has been recognized and guaranteed by the
government. The Charter is a symbol of the emergence of the protection of
human rights because it teaches that the law and the law degree higher than the
power of the king.
The contents of the Magna Charta is as follows:
? King and his descendants promised to respect the independence, rights, and
freedom of the Church of England.
The king promised the kingdom of free people to give the rights as follows:
The safety officers and tax collectors will respect the rights of residents.
Police or prosecutors can not prosecute someone without a legitimate evidence
and witnesses.
Someone who is not a slave will not be detained, arrested, convicted without
the protection of the state and without a legitimate reason as the basis for his
actions.
If a person without legal protections already detained, the king promised to
correct his mistake.
2.2 Petition Of Rights
Basically the Petition of Rights contains questions about peoples rights and their
guarantee. The petition was filed by the nobles to the king in front of parliament
in 1628. It contained an outline demanded the rights as follows:
Taxes and charges must be accompanied by special approval.
Citizens should not be forced to receive the army in his home.
Soldiers may not use the law of war in peace.
2.3 Hobeas Corpus Act
Hobeas Corpus Act is a law governing the detention of a person created in 1679.
Its contents are as follows:
A person detained immediately checked within 2 days after arrest.
Reasons must be accompanied by proof of ones detention is lawful.
2.4 Bill Of Rights
Bill of Rights is a law that was sparked in 1689 and received the British
parliament, which it regulates:
Freedom in parliamentary elections.
Freedom of speech and expression.
Taxes, the laws and the formation of the standing army should be parliaments
permission.
The right of citizens to embrace the religion according to their respective
beliefs.
Parliament has the right to change the kings decision.

3. HUMAN RIGHTS IN THE UNITED STATES


Thought philosopher John Locke (1632-1704) who formulated natural rights, such
as the right to life, liberty, and property (life, liberty, and property) to inspire as
well as a grip for the American people during the revolt against British rule in
1776. Thought John Locke on the rights basic rights is seen clearly in the
Declaration of Independence of the United States, known as the Declaration of
Independence OF THE UNITED STATES.
American Revolution with its Declaration of Independence July 4, 1776, a
declaration of independence that was announced by acclamation by the 13
states, is also a charter of rights human rights because it contains the
statement Behold, all nations are created equal degree by the Supreme Creator.
That all men are endowed by the Creators right to life, liberty, and freedom to
enjoy kebhagiaan.
John Locke describes the state of the status of the naturalist, when human beings
have basic rights as individuals. In these circumstances together, to live more
advanced as it is called with the status Civilis, Locke argued that humans are
located as citizens of their basic rights protected by the state.
Declaration of Independence in the United States of America as a country place
that gives protection and guarantee of human rights in its constitution, although
officially the French people had already been started since the time of Rousseau.
All above services president Thomas Jefferson president of the United States
other well-known as warriors of human rights was Abraham Lincoln, and
Woodrow Wilson and Jimmy Carter.
Presidential Message Flanklin D. Roosevelt on the four freedoms was saying in
front of the United States Congress on January 6, 1941 namely:
Freedom to speak and gave birth to the mind (freedom of speech and
expression).
Freedom to choose religion according to conviction and belief (freedom of
religion).
Freedom from fear (freedom from fear).
Freedom of shortage and famine (Freedom from Want).
Freedoms were intended as the opposite of cruelty and oppression against
fascism under the totalitarianism of Hitler (Germany), Japan, and Italy. Freedom
freedom is also a right (freedom) for mankind to achieve a lasting peace and
independence. Roosevelts four freedoms are in essence a pillar of human rights
the most basic and fundamental.
4. HUMAN RIGHTS IN FRANCE
The struggle for human rights in France were formulated in a manuscript at the
beginning of the French Revolution. The struggle was conducted against the
arbitrariness of the old regime. The manuscript is known as the Declaration DES
DROITS DE LHomme CITOYEN ET DU is a statement about human rights and
citizens. Statements that are triggered in 1789 proclaimed the right to liberty,
equality, and fraternity or solidarity (Liberte, Egalite, Fraternite).
Lafayette is the pioneer of human rights enforcement French people residing in
America when the American Revolution erupted and resulted in drafting of the
Declaration des Droits de Ihomme et du Citoyen. Later in the year 1791, all
human rights be included entirely in the French constitution which is then added

and expanded again in 1793 and 1848. Also in the constitution of 1793 and
1795. This revolution was initiated thinkers thinkers such as: JJ Rousseau,
Voltaire, and Montesquieu. Rights are summed up in the declaration include:
1) Man is born free and remain independent.
2) Humans have the same rights.
3) Human freedom to do something without harming the other party.
4) Citizens have the same rights and have the position and public works.
5) People should not be accused and arrested except according to law.
6) Human mempunai freedom of religion and belief.
7) Human freedom out of mind.
8) The independence of newspapers.
9) The existence of freedom come together and convene.
10) The existence of freedom of association and assembly.
11) The freedom to work, trade, and carry out craft.
12) The independence of the household.
13) The independence of the property.
14) The existence kemedekaan traffic.
15) The right to life and make a living.
5. UN HUMAN RIGHTS BY
After the second world war, started in 1946, drafted the draft charter of human
rights by the organizations socio-economic cooperation to the United Nations is
composed of 18 members. United Nations established a human rights
commission (commission of human rights). Session begins in January 1947 under
the leadership of Mrs. Eleanor Rossevelt. Just 2 years later, on December 10,
1948 UN General Assembly held at the Chaillot Palace, Paris received good work
of these committees. The work is in the form of Universal Declaration of Human
Rights or the World Declaration on the Rights Human Rights, which consists of
30 chapters. Of the 58 countries that terwakil in the general assembly, the 48
countries expressed approval, 8 countries abstained, and 2 other countries
absent. Therefore, every December 10th is celebrated as Human Rights Day.
Universal Declaration of Human Rights among others include, That every person
has the right:
Living
Independence and security agencies
Recognized personality
Getting recognition in common with another person under the law to get legal
guarantees in criminal cases, as examined in public, presumed innocent unless
there is valid evidence
Entry and exit the territory of a State
Obtaining asylum
Obtain a nationality
Obtain the property of the object
Freedom to express thoughts and feelings
Free embraced religion
Removing the opinion
convene and gather
Getting a social security
Getting a job
Trading
Obtain education

Participate in the cultural movement in society


Enjoy the arts and participate in scientific advancement
General Assembly proclaimed the World Declaration on Human Rights as a
common measure of operating results as a people and nation and called on all
members and all nations to promote and ensure the recognition and compliance
with the rights and freedoms included in the statement. Although not a treaty,
but all UN members are morally obliged to implement it.
6. HUMAN RIGHTS IN INDONESIA
Human Rights in Indonesia based on Pancasila and empties. Which means the
Human Rights received a strong guarantee of the nations philosophy, Pancasila.
Lead to the Pancasila is intended that the implementation of human rights must
pay attention to the lines specified in the provisions of the philosophy of
Pancasila. For the Indonesian people, carrying out human rights does not mean
carry with freely, but must consider the provisions contained in the view of life of
Indonesia, the Pancasila. This is due basically there is no right that can be carried
out multak without regard to the rights of others.
Each right will be limited by the rights of others. If in exercising their rights, we
do not pay attention to the rights of others, then what happens is a clash of
rights or interests in the life of society, nation, and state.
Republic of Indonesia recognizes and upholds human rights and basic human
freedoms as the rights bestowed by God and not separate from the man who
should be protected, respected, and enforced to improve kemanusisan dignity,
prosperity, happiness, and intelligence and fairness.
Various human rights instruments owned by the Republic of Indonesia, namely:
Act the 1945 Constitution
Legislative Act No. XVII/MPR/1998 on Human Rights
Act Act No. 39 of 1999 on Human Rights
In Indonesia largely inconclusive, human rights can be differentiated as follows:
Right personal rights (personal rights) which includes freedom of expression,
freedom of religion, and freedom of movement.
Rights the economic rights (property rights) which includes the right to own
something, the right to buy and sell and use.
Right political rights (political rights) are rights to participate in the
government, the right to select (choose and vote in elections) and the right to
form political parties.
Human rights to get the same treatment in law and governance (rights of legal
equality).
Rights the social and cultural rights (social and culture rights). For example
the right to choose education and culture untukmengembangkan rights.
Human rights to get treatment and protection of the judicial procedure
(procedural rights). For example, regulations in terms of detention, arrest,
search, and the judiciary.
In concrete terms for the first time the Human Rights stated in the Charter of
Human Rights as an assessment parley Peoples Republic of Indonesia Number
XVII/MPR/1998.
Human rights violations in Indonesia is still much unfinished / finished so expect
developments in Indonesia ham world can materialize into a better direction.

One of the ham in Indonesia is that Munir was killed on the aircraft on the way to
the Netherlands from Indonesia.
Simak

Anda mungkin juga menyukai