Anda di halaman 1dari 55

KELOMPOK 2

GOLONGAN IIIA, IVA, VA, & VIA


KELOMPOK 2
AFWAN ZIKRI
FAISHAL YUDA PRATAMA
M. ALFITRAH GILANG DIANTO
MOEHAMMAD YUSUF
PUTRI RAHMATILLAH
RIDHOTUL FAUZAN
TASYA MEISSY SYAHIDAR
GOLONGAN IIIA
Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-
logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman
yang sama. Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan
perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur
non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun
menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan
unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur
logam. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah :
boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium
(Tl). Unsur-unsur dari logam utama golongan IIIA umumnya
dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen
membentuk senyawa. Karakteristik unsur golongan IIIA:

• Memiliki tiga elektron valensi


• Kecuali Boron, semua anggotanya adalah logam.
• Semua anggotanya memiliki tingkat oksidasi +1 dan +3
• Meskipun sebagian besar bersifat logam, namun karena
kepadatan muatan yang tinggi ia cenderung membentuk
ikatan kovalen.
GOLONGAN
IIIA
SIFAT FISIKA
GOLONGAN
IIIA
SIFAT FISIKA
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
• Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
• Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
• Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al - Tl
• Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl
• Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki
titik cair yang besar
• Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
GOLONGAN IIIA

SIFAT KIMIA
1.Boron akan bereaksi dengan oksigen, halogen, asam pengoksidasi, dan alkali jika di
panaskan. Senyawa boron bersifat toksik

2. Aluminium sebagai agen pereduksi yang baik. Aluminium bersifat nontoksik.


Reaksi-reaksi logam aluminium sebagai berikut.
a. Reaksi Thermit
Fe2O3(s) + 2Al(S)  Al2O3(s) + 2Fe(l)
b. Reaksi dengan asam
2Al(s) + 6H+(aq)  2Al3+(aq) 3H2(g)
c. Reaksi dalam suasana basa
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l)  2(Al(OH)4)-(aq) + 3H2(g)
.
GOLONGAN IIIA

SIFAT KIMIA

d. Reaksi dengan oksigen


2Al(s) + 3/2O2(g)  Al2O3(s)

e. Aluminium oksida bereaksidalam suasanaasam dan basa


Al2O3(s) + 6H+(aq)  +3H2O(l)
Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O(l)  2(Al(OH)4)- (aq)

3. Galium mudah mengkorosi logam lain. Galium bersifat toksik ringan


4. Indium bersifat toksik ringan
Senyawa talium (III) mudah direduksi menjadi talium (I) atau sebagai pengoksidasi
kuat. Talium dan senyawanya bersifat sangat toksik.
GOLONGAN IIIA
CARA PEMBUATAN
• Aluminium (Al)
Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair. Proses
ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja
yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagaI katode. Adapun anode berupa batang-batang
karbon yang dicelupkan dalam campuran.

• Galium (Ga)
Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit
melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah
aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan
konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat
dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan
sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium
murni.

• Boron (B)
Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium.
Perhatikan reaksi berikut.
B2O3(s) + 3Mg(s)  3MgO(l) + 2B(s)
GOLONGAN IIIA
CARA PEMBUATAN
• Indium (In)
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari
pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam
indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni
dengan tujuan elektronik.

• Talium (Tl)
Logam talium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan
pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi. Walaupun logam
thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan
pada gabungan mineral potasium pada tanahliat, tanah dan granit. Sumber utama talium
ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfda lainnya. Logam thalium ditemukan
pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2.
Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.
GOLONGAN IIIA (MANFAAT)
Boron (B)
• Natrium tetraborat pentaidrat (Na­2­B­4­O­7­. 5H­2­O) yang digunakan­­ dalam menghasilkan kaca
gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
• Asam ortoborik (H­3­BO­3­) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca
gentian dan paparan panel rata.
• Natrium tetraborat dekahidrat (Na­2­B­4­O­7­. 10H­2­O) atau yang dikenal dengan nama boras
digunakan dalam penghasilan pelekat.
• Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang
semut atau lipas.
• Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosfosilikat.
• Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
• Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat
dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
GOLONGAN IIIA (MANFAAT)
Aluminium (Al)
• Digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut, sepeda.
• Pengemasan (kaleng, foil)
• Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
• Pada perlengkapan memasak
• Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan
dan menahan pemudaran dan korosi.

Galium (Ga)
• Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang.
• Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai
komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata
nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop
plutonium.
• Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar
cahaya.
• Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
GOLONGAN IIIA (MANFAAT)
Indium (In)
• Untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor
• Untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
• Untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
• Dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
• Digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser diodaberdasarkan senyawa
semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase
Epitaxy) teknologi.
• Dalam energi nuklir, reaksi (n, n’) dari 113In dan 115In digunakan untuk menghilangkan
jarak fluks neutron.

Talium (Tl)
• Radioaktif talium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada
pengobatan inti
• Talium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
• Talium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
• Talium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya
dilarang oleh banyak negara.
GOLONGAN IVA
Unsur pada golongan IV A adalah karbon (C), silicon (SI),germanium
(Ge), timah (Sn), timbal (Pb). Unsur-unsur tersebut tentunya memiliki
kegunaan tersendiri dalam kehidupan dan memiliki sifat/ karakteristik
masing-masing. Diantaranya :
• Memiliki empat elektron pada kulit terluar
• Kelogaman unsur golongan 14 berubah dari karbon (non logam)
sampai timbal (logam), silikon dan germanium tergolong kedalam
unsur semilogam
• Unsur karbon (kecuali senyawa karbid) dan silikon tidak
membentuk senyawa ion
• Semakin kebawah pada golongan 14, atom semakin mudah
melepaskan elektron.
GOLONGAN IVA

SIFAT FISIKA - Carbon (C)


GOLONGAN IVA

SIFAT FISIKA - Silika (Si)


GOLONGAN IVA

SIFAT FISIKA - Germanium


(Ge)
GOLONGAN IVA

SIFAT FISIKA - Timah (Sn)


GOLONGAN IVA

SIFAT FISIKA-Timbal (Pb)


GOLONGAN IVA

SIFAT KIMIA - Carbon (C)


GOLONGAN IVA

SIFAT KIMIA - Silika (Si)


GOLONGAN IVA

SIFAT KIMIA - Germanium


(Ge)
GOLONGAN IVA

SIFAT KIMIA - Timah (Sn)


GOLONGAN IVA

SIFAT KIMIA -Timbal (Pb)


GOLONGAN IVA

CARA PEMBUATAN
GOLONGAN IVA

CARA PEMBUATAN
GOLONGAN IVA (MANFAAT)
Carbon (C)
• Membuat pensil, raket tennis dan proses elektrolisis,
• digunakan sebagai unsurdekoratif dalam barang-barang perhiasan,
• bahan bakar fosil seperti gas metana, minyak mentah, bensin, dan diesel mengandung
persentase tinggi karbon. Bahkan gas memasak yang kita gunakan adalah hidrokarbon,
• Karbon digunakan sebagai dasar pelarut untuk tinta yang digunakan dalam printer

Silikon (Si)
• Silikon banyak digunakan terutama yang berhubungan dengan elektronika, misalnya
mikrokomputer, kalkulator, dan sebagainya. Penggunaan ini berkaitan dengan sifat
semikonduktor dari silikon.
• Kwarsa transparan digunakan untuk alat-alat optik misalnya lensa.
• Pasir/kwarsa digunakan untuk pembuatan gelas dan porselen.
• Natrium silikat/water glass digunakan dalam industri sabun sebagai pengisi
GOLONGAN IVA (MANFAAT)
Germanium (Ge)
• Sebagai bahan semi konduktor

Timah (Sn)
• Membuat kaleng makanan, perunggu

Timbal (Pb)
• Sejumlah besar timbal, baik sebagai logam maupun sebagai dioksida, digunakan dalam
baterai penyimpanan.
• Timbal juga digunakan dalam penutup kabel, seperti amunisi, sebagai elektroda, solder dan
sebagai bahan atap.
• Logam digunakan sebagai pelindung dari radiasi, mis. di ruang x-ray dan reaktor nuklir.
• Timbal oksida juga digunakan dalam pembuatan kaca kristal halus.
• Secara historis, timbal digunakandalam pipa ledeng.
• Tetraethyl lead digunakan sebagai zat anti-knock dalam bensin, dan sebagai tambahan pada
cat. Penggunaan ini telah dikurangi baru-baru ini karena masala hlingkungan tentang
keracunan timbal balik kumulatif
GOLONGAN VA
Unsur golongan VA adalah keluarga Nitrogen yang terdiri dari Nitrogen (N),
Posfor (P), Arsen (As), Stibium (Sb) dan Bismuth (Bi). Golongan VA mempunyai
5 elektron pada kulit terluarnya, 2 elektron pada subkulit s dan 3 elektron pada
subkulit p.

Semua unsurnya, kecuali nitrogen, merupakan zat padat pada suhu kamar. Secara
keseluruhan, unsur – unsur golongan VA merupakan unsur non logam, kecuali
Arsen (As) dan Stibium (Sb) yang bersifat metaloid (semi logam) dan Bismut (Bi)
yang bersifat logam.

Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Unsur
semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Bahan yang bersifat
semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang
rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih
tinggi.
GOLONGAN VA

SIFAT FISIKA
GOLONGAN VA

SIFAT FISIKA
GOLONGAN VA

SIFAT KIMIA

1) Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan bunga api listrik
tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
2) Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida dengan reaksi seperti
berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
3) Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya seperti berikut.
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)
GOLONGAN VA

SIFAT KIMIA
1) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan
logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3.
Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l) + PH3(g)
2) Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitutrihalida, PX3 dan pentahalida PX5.
3) Membentuk asam okso fosfor
Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi
seperti berikut.
P4O6(aq) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq)
Molekul oksigen merupakan gas reaktif dan dapat bereaksi dengan banyak zat, umumnya menghasilkan oksida.
Hampir semua logam bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. [1]
Belerang (S8) bereaksi dengan oksigen menghasilkan belerang dioksida dengan nyala biru yang khas
S8(s) + 8O2(g) → 8SO2(g)
GOLONGAN VA
CARA PEMBUATAN
• Unsur Nitrogen
Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan ke
dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang
melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk
menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan
hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom
di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada
pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit
menguap terkumpul di dasar kolom.

• Senyawa Amonia
Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersial
dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber-
Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan
katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut.
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)
Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm.
GOLONGAN VA
CARA PEMBUATAN
GOLONGAN VA
CARA PEMBUATAN
• Unsur Fosfor
Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir,
dan kokas dengan reaksi seperti berikut.
Ca3(PO4)2(l) + 3SiO2(s) → 3CaSiO3(l) + P2O5(s)
2P2O5(s) + 10C(s) → P4(s) + 10CO(g)
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah
dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C
tanpa udara.
GOLONGAN VA (MANFAAT)
Unsur Nitrogen
• Kegunaan nitrogen terutama digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara.
Gas nitrogen cair digunakan sebagai bahan pembeku dalam industri pengolahan makanan.

Senyawa Amonia
• Kegunaan dari amonia adalah pembuatan es, membuat HNO3, garam-garam amonium, dan
sabun amonia.

Senyawa Asam Nitrat


• Asam nitrat digunakan untuk membuat pupuk-pupuk buatan NH4NO3 dan Ca(NO3)2.

Unsur Fosfor
• Fosfor kuning digunakan untuk pembuatan P2O5, yang digunakan untuk mencegah karat
dan fosfor merah digunakan untuk membuat kepala batang korek api. Senyawaan fosfor
antara lain asam fosfat yang dibuat dengan mereaksikan uap fosfor dengan air. Asam fosfat
berguna dalam pembuatan pupuk dan detergen
GOLONGAN VIA

Kalkogen adalah unsur kimia golongan VIA dari tabel


periodik. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan
oksigen. Golongan ini terdiri dari unsur Oksigen (O),
belerang (S), Selenium (Se), Telurium (Te), dan Polonium
(Po). Berdasarkan sifatnya, Oksigen, Sulfur, dan Selenium
bersifat non logam. Telurium bersifat semi logam,
sedangkan Polonium menunjukkan sifat logam dan juga
bersifat radioaktif. Perubahan sifat ini yang menyebabkan
titik leleh cenderung meningkat dari atas ke bawah
meskipun tidak teratur.
GOLONGAN
VIA
SIFAT FISIKA
GOLONGAN VIA

SIFAT KIMIA

• Oksigen (O)
Oksigen merupakan unsur yang reaktif. Dalam keadaan bebas, unsur ini terdapat dalam dua bentuk
molekul, yaitu molekul oksigen diatomik O2 dan bentuk alotropinya, yaitu molekul triatomik yang
dikenal dengan ozon O3. Oksigen dapat bersenyawa dengan berbagai unsur. Oksigen yang bersenyawa
dengan unsur lain dikenal dengan nama oksida. Oksigen merupakan gas yang mempunyai peran dalam
proses pembakaran (unsur pembakar), yang pertama kali dikenali oleh Carl Wilhelm Scheele pada saat
memanaskan raksa(II) oksida. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Joseph Priestley, yang kini
dikenal sebagai penemu oksigen.
GOLONGAN VIA

SIFAT KIMIA

• Belerang (S)
Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s dari gas mulia. Belerang
akan bertidak sebagai penerima elektron apabila bereaksi dengan logam, belerang juga merupakan unsur
yang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia.
Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut.
Dengan logam
Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam.
Contoh: Fe(s) + S(s) → FeS(s)

Reaksi dengan nonlogam


Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon disulfida.
Contoh: C(s) + S (s) → CS (s)
GOLONGAN VIA

SIFAT KIMIA
• Belerang (S)

Sifat kimia dari belerang adalah tidak larut dalam air atau H2SO4 memiliki titik lebur
129oCdan titik didihnya 446oC. Belerang mudah larut dalam CS2, CCl4, minyak bumi,
minyak tanah, dan anilin. Merupakan penghantar panas dan listrik yang buruk dan
apabila di bakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau
busuk.
Pada suhu kamar, sulfur merupakan padatan yang lunak berwarna kuning terang. Pada
dasarnya belerang tidak berbau namun bau yang melekat pada belerang disebabkan
oleh hidrogen sulfida dan senyawa belerang organik. Sulfur di bakar dengan nyala biru
memancarkan sulfur dioksida.
`Sulfur tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam karbon disulfida (CS2) dan
dalam pelarut organik lain seperti benzena meskipun dengan kelarutan yang rendah.
Keadaan oksidasi sulfur meliputi -2, +2, +4 dan +6. Sulfur membentuk senyawa yang
stabil dengan semua unsur lain kecuali dengan gas mulia.
GOLONGAN VIA

SIFAT KIMIA
Selenium (Se)
• Selenium ada dalam beberapa bentuk allotropik. Bentuk paling stabil, kristal
selenium heksagonal, berwarna abu-abu metalik. Kristla selenium monoklinik
berwarna merah tua. Selenium amorf berwarna merah dalam bentuk bubuk dan
hitam dalam bentuk vitreous.
• Selenium ‘logam’ abu-abu kristal menghantarkan listrik lebih baik dalam cahaya
daripada di gelap (fotokonduktif) dan dapat mengkonversi cahaya langsung
menjadi listrik (fotovoltaik).
• Dengan cara yang sama seperti belerang membentuk sulfida, sulfat, dan sulfit,
selenium bergabung dengan logam dan oksigen untuk membentuk selenida,
(seperti seng selanida, ZnSe), selenat, (seperti kalsium selenat, CaSeO4), dan
selenit (seperti perak selenit, Ag2SeO3).
• Meskipun gas hidrogen selenide (SeH2) sangat beracun, tidak mungkin kita
akan bertahan cukup lama untuk diracuni, karena gas ini memiliki bau yang
menjijikkan
GOLONGAN VIA

SIFAT KIMIA
Telurium (Te)
• Di antara sifat-sifat kimia atom telurium kita dapat menyebutkan bahwa ia
memiliki total 52 elektron yang didistribusikan sebagai berikut: Pada lapisan
pertama kita menemukan 2 elektron, dalam 8 elektron kedua, pada lapisan ketiga
kita melihat 18 elektron, pada elektron keempat, 18 elektron dan di lapisan kelima
memiliki 6 elektron.
• Telurium adalah bagian dari kelompok unsur yang dikenal sebagai metaloid atau
semi-logam dan mereka memiliki sifat antara logam dan bukan logam. Ini adalah
semikonduktor listrik dan dalam bentuk aslinya dalam keadaan padat. Ini
merupakan sekitar 10 – 9% dari batuan beku yang dapat kita temukan di
permukaan bumi.
• Telurium adalah mineral yang sering digunakan sebagai aditif untuk baja dan
umumnya dicampur dengan aluminium, tembaga, timah, atau timah. Ketika
ditambahkan ke karet, ia memiliki kemampuan untuk mempercepat proses
penyembuhan dan membuat produk lebih rentan terhadap penuaan dan cenderung
terpengaruh oleh minyak, yang melembutkan karet normal.
GOLONGAN VIA

SIFAT KIMIA

Polonium (Po)
• Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram), dengan sebuah kapsul yang
mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500 C.
• Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0,012 Gy/jam. Sejumlah
curie (1 curie = 〖 3.7×10 〗 ^10 Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi
di sekitar gas.
• Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam polonium dari
asam organik terbakar dengan cepat, halida amina dapat mereduksi nya menjadi logam.
GOLONGAN VIA
CARA PEMBUATAN
GOLONGAN VIA
CARA PEMBUATAN
Oksigen (O)

2) Pembuatan Gas Oksigen di Industri


Pembuatan gas oksigen untuk keperluan industri dilakukan dengan cara distilasi udara
cair.
Udara yang mengandung 21% oksigen dan 78% nitrogen didinginkan hingga suhu -200 ℃
dengan tekanan tinggi sehingga udara mencair. Kemudian, udara cair tersebut secara
berangsur-angsur dipanaskan. Pada suhu -195,8 ℃, nitogen akan menguap, dan
selanjutnya dipisahkan. Pada suhu -183 ℃, oksigen cair akan menguap sehingga dapat
dipisahkan dari gas lainnya.
GOLONGAN VIA
CARA PEMBUATAN
• Belerang (S)
Belerang diperoleh dengan proses Frash yaitu dengan memasukkan uap panas ke dalam
tanah yang mengandung belerang melalui pipa agar mencair. Belerang yang telah mencair
dipompa keluar dengan tekanan udara.

• Selenium (Se)
Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam
sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang
mengandung kalium nitrat).
Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami di
lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan ataupun
dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan.
GOLONGAN VIA
CARA PEMBUATAN
• Telurium (Te)
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara
elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari
pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon
(0,45 kg) telurium. Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan
Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut:
Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan
rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang
dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara
Telluride diubah menjadi tellurite natrium.
GOLONGAN VIA
CARA PEMBUATAN
• Polonium (Po)
Bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya.
Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari radium. Pada tahun 1934, para ahli menemukan
bahwa ketika mereka menembak bismut alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi
yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan
cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor
nuklir. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa
paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan
dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron,
tapi proses ini terlalu mahal.
GOLONGAN VIA
CARA PEMBUATAN
• Polonium (Po)
Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan
adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi
alotrop. Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210
memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang dilepaskan
sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon -222 (Rn-222), memancarkan
partikel alfa.
GOLONGAN VIA (MANFAAT)
Oksigen (O)
• Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan sebagian besar
makhluk hidup lainnya.
• Oksigen berperan dalam proses pembakaran.
• Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat
tinggi dan digunakan untuk mengelas logam.
• Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja
• Digunakan pada proses sintesis metanol dan am
• Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket.
• Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan
sebagai oksidator.
GOLONGAN VIA (MANFAAT)
Belerang (S)
• Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti
asam sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.
• Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih
logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator
• Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa
• Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk
mesiu (bahan peledak)
• Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
• Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo
digunakan dalam fotografi
• Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
GOLONGAN VIA (MANFAAT)
Selenium (Se)

Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat


dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan
untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan
sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

Telurium (Te)
• Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk
digunakan dalam permesinan.
• Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam
sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
• Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan
ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.
• Telurium juga digunakan dalam keramik.
GOLONGAN VIA (MANFAAT)
Polonium (Po)
• Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa (α)
• Digunakan dalam penelitian ilmiah tentang nuklir
• Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi
• Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan
akumulasi muatan-muatan listrik
• Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi
termoelektrik ada satelit angkasa
• Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk
menghasilkan sumber neutron
• Untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-lain
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai