Anda di halaman 1dari 5

UNSUR PERIODE 4

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Andreas Pakpahan
2. Lamtiurma lumbantoruan
3. Maria Benedikta Pasaribu
4. Novi Fransisca Simanungkalit

Kelas:
XII MIPA 2

SMA SWASTA KATOLIK SIBOLGA


Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat

A. Sifat Umum
Unsur Transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan
utama, diantarnya sebagai berikut.
1. Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair san titik didih
yang relative tinggi.
2. Bersifat paramagnetic.
3. Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna.
4. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi.
5. Membentuk berbagai macam ion kompleks.
6. Bedaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai
katalis, baik dalam proses industry maupun dalam metabolisme.

B. Sifat Logam
1. Nikel (Ni)
Nikel memiliki sifat keras, mudah dibentuk dan ulet, dan memiliki konduktivitas
listrik dan panas yang relatif tinggi untuk logam-logam transisi.
2. Tembaga (Cu)
Tembaga murni sifatnya halus dan lunak.
3. Zink (Zn)
Logam ini keras dan rapuh pada sebagian besar suhu tetapi menjadi lunak antara suhu
100 hingga 150 °C.
4. Galium (Ga)
Galium merupakan benda padat yang mudah melebur pada suhu rendah namun
mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan.
5. Germanium (Ge)
Germanium bersifat keras, getas, dan berkilau. Germanium stabil di udara dan air,
serta tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali asam nitrat.
6. Arsenik (Ar)
Arsenik mudah teroksidasi oleh udara dan pada suhu tinggi akan terbakar membentuk
awan putih arsenik trioksida.
7. Selenium (Se)
Selenium memiliki sifat fotovoltaik dan fotokonduktif yang baik, dan digunakan
secara luas dalam aplikasi elektronik, seperti fotosel, lightmeter, dan sel surya.
8. Bromin (Br)
Bromin memiliki wujud cair, agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau
tidak enak, dan dapat mengiritasi mata dan kerongkongan.
9. Kripton (Kr)
Kripton bersifat tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, apabila diletakkan pada
medan listrik bertegangan tinggi, kripton akan memancarkan cahaya berwarna putih.
C. Kelimpahan Unsur Periode 4 di Alam
1. Nikel (Ni)
Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen, dan silikat.
Nikel sering ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran.
2. Tembaga (Cu)
Tembaga secara alami terdapat di dalam lapisan kulit bumi dalam berbagai bentuk
seperti sulfida (chalcopyrite, bornite, chalcosite, covellite), dalam bentuk karbonat
(azurite dan malachite), dalam bentuk silikat (chrysycolla dan dioptase) dan juga
sebagai tembaga murni.
3. Zink (Zn)
Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende,
senyawa karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit.
4. Galium (Ga)
Kelimpahan galium di kerak bumi hanya berkisar 0,0018(18ppm). Produksi galium
sangat rendah jika dibandingkan dengan unsur lain. Galium dapat ditemukan pada
beberapa bijih, termasuk bauksit dan spalerit, dan di temukan di mineral seperti
diaspora dan germanit.
5. Germanium (Ge)
Germanium menyusun sekitar 2 ppm kerak bumi. Germanium merupakan unsur
paling melimpah nomor 52. Germanium ditemukan di tanah dengan rata-rata
konsentrasi 1 ppm. Di air laut, germanium ada sekitar 0,5 ppt (part per trillion).
Germanium dijumpai di tubuh manusia dengan konsentrasi 71,4 ppb.
6. Arsenik (Ar)
Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang
merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik.
7. Selenium (Se)
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan
klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap
yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida.
8. Bromin (Br)
Senyawa ini ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di
perairan laut Mati dengan kadar 4500 – 5000 ppm.
9. Krypton (Kr)
Kripton tidak ditemukan dalam mineral mana pun dan hanya sedikit konsentrasi
Kripton yang bisa ditemukan di udara.

D. Warna Senyawa
1. Nikel (Ni)
Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemas an.
2. Tembaga (Cu)
Permukaan tembaga berwarna jingga kemerahan.
3. Zink (Zn)
Senyawa zink dari unsur transisi tidak berwarna.
4. Galium (Ga)
Logam ini memiliki warna abu-abu seperti perak.
5. Germanium (Ge)
Berwarna abu-abu keputihan.
6. Arsenik (Ar)
Berwarna kuning dan metalik.
7. Selenium (Se)
Padatan yang bisa berwarna abu-abu 'metalik' (bentuknya yang paling stabil), merah
atau hitam.
8. Bromin (Br)
Berbentuk cairan berwarna merah.
9. Kripton (Kr)
Kripton adalah gas tidak berwarna.

E. Cara Pengolahan
1. Nikel (Ni)
• Pengeringan di Tanur Pengering.
• Kalsinasi dan Reduksi di Tanur.
• Peleburan di Tanur Listrik.
• Pengkayaan di Tanur Pemurni.
• Granulasi dan Pengemasan.
2. Tembaga (Cu)
Untuk memperoleh tembaga, dilakukan 4 proses tahap pemisahan, yaitu: Flotasi
(pengapungan) busa untuk memekatkan bijih tembaga, Pemanggangan (roasting) bijih
yang sudah diperkaya yaitu reaksi dengan udara, Reduksi dan Pemurnian dengan
elektrolisis.
3. Zink (Zn)
Satu metode dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara
memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi oksidanya dengan
arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
4. Galium (Ga)
Galium dapat dibuat dari hasil proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit
melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi galium pada larutan alkali dari sebuah
aluminium.
5. Germanium (Ge)
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng,
dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat
dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang
sangat reaktif.
6. Arsenik (Ar)
Kebanyakan arsenik dibuat dengan reduksi karbon dari debu oksida arsenik yang
dikumpulkan.
7. Selenium (Se)
Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau
asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral
yang mengandung kalium nitrat).
8. Bromin (Br)
Pada skala industry, bromin dihasilkan dengan mengektraksi air laut. Hal ini karena
kandungan air laut Br – tinggi (kira-kira 70 ppm). Mula-mula pH air laut dibuat
menjadi 3,5 dan kemudian direaksikan dengan Cl2(g) untuk mengoksidasi Br –
menjadi Br2(g).
9. Kripton (Kr)
Air laut sebagai sumber utama Br. Setiap 1 m³ air laut terdapat 3 kg bromin (Br2).
Bromin didapatkan dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air
laut.

F. Manfaat/Kegunaan Logam
1. Nikel (Ni)
Manfaat nikel adalah salah satunya untuk pembuatan baja. Karena nikel memiliki
ketahanan korosi yang baik, tahan suhu tinggi, dan tahan karat
2. Tembaga (Cu)
 Sebagai konduktor panas dan listrik di pelbagai perabotan rumah tangga.
 Digunakan sebagai campuran pembuatan perhiasan.
 Material pembuatan uang logam.
 Campuran pembuatan pestisida pembunuh hama dan serangga.
3. Zink (Zn)
Berguna dalam peralatan komunikasi, perangkat keras, alat musik, dan katup air.
Selain itu, unsur ini sering digunakan sebagai agen anti korosi, dan galvanisasi
(pelapisan besi atau baja)
4. Galium (Ga)
Dapat mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes
(LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
5. Germanium (Ge)
Sebagai serat optik dan sistem optik inframerah, juga untuk polimerisasi katalis dan
dalam elektronik dan aplikasi sel surya.
6. Arsenik (Ar)
Digunakan secara industri dalam pengolahan kaca, pigmen, tekstil, kertas, perekat
logam, pengawet kayu, dan amunisi juga digunakan dalam proses penyamakan kulit,
pestisida, aditif pakan, dan obat-obatan.
7. Selenium (Se)
Sebagai antioksidan kuat, zat ini membantu mengurangi peradangan yang dapat
merusak sel tubuh dan jantung.
8. Bromin (Br)
Digunakan untuk desinfektan, zat tahan api, senyawa pemurni air, pewarna, obat,
pembersih sanitasi, brominida anorganik untuk fotografi.
9. Kripton (Kr)
Untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan campuran kripton dan argon.

Anda mungkin juga menyukai