Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur yang dikelompokan berdasarkan
kesamaan sifatnya ke dalam golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokan menjadi
unsur logam, nonlogam, semilogam dan gas mulia.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melimpah.sumber unsur-unsur
kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut dan atmosfer baik dalam bentuk unsur
bebas (Pt, Au,C, N2, O2 dan gas-gas mulia), senyawa maupun campurannya.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat
memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
1.2  Rumusan Masalah

1.3  Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
      2.1.1 Pengertian Unsur Transisi
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada
subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan
IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat
khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur  golongan utama, seperti sifat magnetik,
warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.
Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt
(Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Skandium (Sc) skandium ditemukan dalam berbagai bijih logam, tetapi
keberadaannya di alam jarang ditemukan. Keberadaannya di alam diperkirakan
antara 5 ppm hingga 30 ppm. Contoh senyawa yang mengandung skandium
adalah Sc(OH)3 dan Na3ScF6.
 Titanium (Ti) merupakan logam ke sembilan terbanyak 0,6 persen kerak
bumi. Titanium di alam dapat ditemukan dalam mineral rutil (TiO2) dan ilmenit
(FeTiO3). Contohnya senyawa yang mengandung unsur Titanium TiCl4.
Vanadium (V) adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit
bumi sekitar 0,02 % massa. Vanadium ditemukan dalam mineral vanadit
(Pb3(VO4)2), patronit (V2S5), dan karnotit (K2(UO2)2(VO4)3H2O). Contoh senyawa
yang mengandung unsur vanadium adalah V2O5 yang digunakan untuk katalis
pada pembuatan asam sulfat.
Kromium (Cr), terletak pada golongan VI B periode keempat dan
merupakan salah satu logam yang penting ditemukan sekitar 122 ppm dalam
kerak bumi. Kromonium ditemukan dalam mineral kromit (FeCr2O4).
Mangan (Mn), ditemukan dalam mineral pirolusit (MnO2). Contoh senyawa
yang mengandung unsur mangan adalah KMnO4, yang banyak digunakan sebagai
zat pengoksidasi dalam analisi di labolatorium.
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2%
massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi
umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3),
siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4). Logam Besi bereaksi dengan larutan
asam klorida menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah Fe(s) +  2 H+
(aq) ——>  Fe2+(aq) +  H2(g). Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi
logam Besi menjadi ion Fe3+. Sementara larutan asam nitrat pekat akan
membentuk lapisan oksida Fe3O4 yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut.
Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan
+3. Beberapa contoh senyawa Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O
(hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam). Ion Fe2+ dapat dengan mudah teroksidasi
menjadi ion Fe3+bila terdapat gas oksigen yang cukup dalam larutan
Fe2+. Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi (III) adalah Fe2O3 (coklat-
merah) dan FeCl3 (coklat).
Kobalt (Co) di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit
 

(CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.


Bijih nikel (Ni) di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit
[(Fe,Ni)9S8) dan gernarit(H2(NiMg)SiO4-. 2H2O).
Tembaga (Cu) merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious
metal). Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih
mineral, seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O),
melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2). Semua senyawa Tembaga (I) bersifat
diamagnetik dan tidak berwarna (kecuali Cu2O yang berwarna merah), sedangkan
semua senyawa Tembaga (II) bersifat paramagnetik dan berwarna. Senyawa
hidrat yang mengandung ion Cu2+ berwarna biru. Beberapa contoh senyawa yang
mengandung Tembaga (II) adalah CuO (hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS
(hitam).
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende
(ZnS), dan calamine (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti hemimorfit
(ZnO.ZnSiO3.H2O).
Dalam kehidupan sehari-hari,kita sering mendengar kata-kata sepeti
tembaga,besi, emas dan perak. Bagaimana posisi unsur-unsur tersebut dalam tabel
periodik? Unsur-unsur tersebut terletak pada golongan transisi periode ke empat
dan ke lima. Disini kami hanya menjelaskan tentang unsur-unsur transisi periode
ke empat.

2.4 Kegunaan Unsur Transisi

2.4.1 Skandium = SC

a. Untuk menghasilkan cahaya berintesitas tinggi


b. Radioaktifnya sebagai perunut pada pemurnian minyak bumi
c. Senyawanya sebagai aditif lampu uap-Hg dan transmisi TV warna

2.4.2  Titanium = Ti

a.  Komponen penting logam paduan untuk pesawat, peluru kendali


b.  Karena ketahanannya terhadap air laut maka digunakan juga untuk pembuatan
peralatan kapal yang langsung bersentuhan dengan laut, seperti kipas body kapal
dan sebagainya.

2.4.3 Vanadium = V

a . Reactor nuklir
b.  Pembuatan baja tahan karat, untuk per, serta peralatan kecepatan tinggi
c.  Oksidanya (V2O5) untuk keramik dan katalisator.

2.4.4 Kromium = Cr

a. Paduan logam untuk pembuatan baja.


b. Pewarna logam dan gelas
c. Sebagai katalisator
           
2.4.5 Mangan = Mn

a. Komponen penting paduan logam, karena sifatnya keras, kuat,dan ketahanannya


tinggi
b. Memperbesar fungsi Vitamin B dalam tubuh
c. KMnO4 sebagai oksidator kuat dalam bidang kesehatan

2.4.6 Besi = Fe

a. Sebagai logam utama pada pembuatan baja


b. Besi dengan paduannya digunakan untuk pembuatan rel, tulangan beton.
c. Digunakan untuk berbagai peralatan dalam kehidupan sehari-hari.

2.4.7 Kobal = Co

a. Karena keras, tahan karat dan penampilannya menarik maka sering digunakan
untuk menyepuh logam lain
b. Pewarna biru pada porselen, kaca, genting
c. Pewarna sumber sinar gamma dalam bidang kesehatan

2.4.8 Nikel = Ni

a.  Paduan logam baja dan logam lain


b.  Pelapis permukaan logam
c.  Sebagai katalisator
d.  Pewarna hijau pada keramik/porselen
e.  Komponen pada baterai

2.4.9 Tembaga = Cu

a.  Peralatan kelistrikan, sebagai rangkian dan kawat kabel.


b.  Logam paduan pada kuningan dan perunggu

2.4.10 Seng = Zn

a.  Komponen paduan pada huruf mesin cetak


b.  Sebagai logam patri
c.  ZnO untuk industry cat, kosmetik, farmasi, tekstil.
d.  Zns untuk sinar X dan layar TV.

2.5 Dampak Negatif Penggunaan Unsur Transisi


       2.5.1 Limbah Fe
Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai dapat
menyebabkan pertumbuhan fitoplankton yang tidak terkendali. Hal ini
menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan mengganggu
pertumbuhan ikan dan hewan air lainnya.

2.5.2 Cr dalam penyamakan kulit

Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah mengerutnya


bahan sewaktu pencucian. Krom ini sangat beracun dan menyebabkan kanker.

2.5.3 Mn dalam pengelasan dan pembuatan baja


Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan dihasilkan
suatu asap dalam jumlah yang banyak. Asap ini bersifat racun dan dapat
mengganggu sistem saraf pusat.

2.5.4 Cu
Pada penambangan tembaga, akan terbuang pasir sisa yang masih
mengandung logam Cu. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan maka akan
membahayakan organisme-organisme di perairan tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang
lain. Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium
(Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe),
Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

Beberapa sifat logam:


   Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik yang
baik. Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut dan elastis. Banyak
di antaranya dapat membentuk ion – ion berwarna yang berubah – ubah   menurut
keadaan bilangan oksidasinya :
1.    Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau positif.
2.    Dapat membentuk senyawa kompleks.

   Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau titik
leleh  tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.
     Kegunaan unsure-unsur periode keempat :
a.  Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi
b.  Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.
c.  Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis pembuatan
belerang.
d.  Kromium digunakan untuk bahan pembuatan baja, nikrom, stanless steel.
e.  Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalam pembuatan
alat-alat listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau ferromanganese.
f.  Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memori komputer,
dan pita rekaman.
g.  Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam)
h.  Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan logam
i.   Tembaga digunakan untuk kabel – kabel, pipi – pipa, kaleng makanan dan untuk
alat-alat elektronik.
j.   Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan bahan
cat putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.

3.2 Saran
  Manfaatkanlah unsur transisi periode keempat yang ada di bumi dengan
sebaik-baiknya dan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif
juga serta jangan disalahgunakan dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Muchtaridi.Sandri Justiana.2007.Kimia Tiga.Yudistira.Jakarta.


http://aminahhareem.blogspot.com/
http://www.amazine.co/27097/skandium-sc-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/skandium/
vinaarifitriyanti.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-unsur-transisi-
periode.html?m=1
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/08/kelimpahan-pembuatan-
kegunaan-unsur-transisi-dampak-negatif-bahaya.html

Anda mungkin juga menyukai