SENI BUDAYA
Oleh :
i
Kata Pengantar
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat
limpahan rahmat beliau kami dapat menyelesaikan laporan makalah ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya, mengenai “Tari
Baris Tunggal”. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan pertunjukan tari.
Terkadang kita bisa menyaksikan di layar televisi ataupun di sebuah pertunjukan tari di
publik. Dan di makalah ini kami akan menguraikan Tari Tradisi Baris Tunggal yang
mencakup asal usul, tata gerak, serta busana busana khas tari ini
Kami menyusun makalah ini, selain untuk menyelesaikan tugas juga untuk
memperluas wawasan kami tentang Seni Tari Tradisi Baris Tunggal. Kami menyadari bahwa
dalam laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, terutama dalam kelengkapan materi
dan pemadatannya. Oleh karena itu kami tetap mengaharapkan saran dan kritikan anda
semua. Akhir kata kami ucapkan parama santhi.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
ii
DAFTAR ISI
Judul.......................................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................7
Daftar Pustaka........................................................................................................................8
iii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki ribuan pulau. Dimana setiap pulau
mempunyai keunikan masing-masing. Baik dilihat dari letak, keadaan dan kebudayaanya.
Letak yang strategis tidak luput menjadi faktor Indonesia dikenal oleh banyak kalangan
mancanegara, hal ini tentu semakin mempermudah Indonesia memperkenalkan
kebudayaanya yang begitu banyak dan unik. Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddhayahyang merupakan bentuk jamak dari buddhi ( budi/akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bali adalah
salah satu pulau dari lebih tiga belas ribu pulau yang membangun bumi nusantara. Sejak lama
bali yang kecil mungil ini dikenal masyarakat dunia karena keunikan dan hasil kebudayaan
yang dimiliki dari jaman dahulu kala sampai dewasa ini. Pulau bali yang di dalam peta
terlihat bagaikan seekor bebek, mulutnya berada di barat, ekornya di timur, dan kakinya di
selatan dengan telornya pulau Nusa Penida. Dari bentuknya saja dapat kita lihat keunikan
yang tidak ada duanya. Secara umum tari dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah yang diiringi irama, lagu, musik, yang
diselaraskan dengan ekspresi tarinya dalam suatu ruang. Bagi masyarakat Bali tarian tidak
bisa dipisahkan dari setiap kegiatan keagamaan, namun dengan anggapan seperti ini bukan
berarti setiap orang Bali bisa menari. Ada yang memang lahir mempunyai bakat ini, biasanya
juga bapak dan ibu ataupun kakeknya dulu juga penari. Kesenian tari bagi masyarakat Bali
memang tak bisa dipisahkan. Tarian Bali, seperti Legong, Janger, Baris, Kecak, adalah tarian
yang disakralkan dan mengalami masa jaya pada tahun 1930. Pada awalnya, tari-tarian yang
ditekuni oleh para pragina (penari) adalah jenis tarian sakral sebagai bagian tak tenpisahkan
dengan prosesi upacara dan hanya dipegelarkan tatkala diselenggarakan upacara keagamaan
di Pura. Selanjutnya tumbuh pula jenis tarian yang merupakan pelengkap suatu prosesi
keagamaan dan bahkan lebih jauh berkembang menjadi media komunikasi masyarakat
sekaligus sebagai sarana hiburan.Tari di bali menurut fungsinya dibagi menjadi tiga, yaitu tari
wali, tari bebali, tari balih-balihan. Tari wali merupakantari yang dipentaskan sehubungan
1
dengan dilaksanakan suatu upacara keagamaan di suatu Pura. Perangkat tari seperti busana,
topeng atau juga barong sangat dikeramatkan oleh warga penyungsungnya serta disimpan di
suatu Pura sehingga dipersyaratkan adanya upacara khusus saat diambil dari tempat
penyimpanannya, saat ditarikan serta di simpan kembali pada tempatnya. Pada kesempatan
kali ini kami akan membahas tari baris tunggal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Komposisi tubuh yang di gunakan untuk mengiringi tari Baris Tunggal biasanya terdiri
atas :
1. Menarikan Bagian
Pepeson (Gilak)
2. Menarikan Bagian
Pengadeng (Bapang)
3. Menarikan Pekaad
(Gilak Jerih)
1. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaan
yang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini:
1. Mungkah lawang
.2. Ngagem kanan dan kiri
3. Majalan najek dua (Nayog)
4. Ngopak Lantang
5. Ngalih Pajeng
6. Malpal
4
2.3 Tata Busana
Tari baris dapat dicirikan dari busana yang digunakan penarinya. Para penari, yang
semuanya pria, menggunakan mahkota berbentuk segi tiga dihiasi kulit kerang yang berjajar
vertikal di bagian atasnya. Selain itu, tubuh penari dibungkus kostum berwarna-warni yang
terlihat longgar, menjuntai ke bawah, dan bertumpu pada bagian pundak. Kostum atau busana
ini akan mengembang saat penari melakukan gerakan memutar dengan satu kaki,
memberikan efek dramatis dalam koreografi yang dibawakan.
Busana yang di gunakan adalah sangat lengkap terdiri dari :
· Badong
· Awir
· Lamak
· Celana panjang
· Baju bludru
· Stewel
· Gelang kana
· Gelungan
· Keris
5
2.5 Upaya Melestarikan Tari Baris Tunggal
Kita sebagai generasi muda sangat berperan penting dalam pelestarian Tari
Tradisional Bali khususnya Tari Baris Tunggal. Berikut adalah upaya upaya yang dapat
dilakukan dalam melestarikan tari Baris Tunggal:
1. Turut serta mempelajari tentang Tari Baris Tunggal baik itu sejarah tentang tari Baris
Tunggal maupun mempelajari cara menari tari Baris Tunggal yang baik dan benar.
2. Mencintai tari tradisi yaitu tari Baris Tunggal dengan selalu menjunjung tinggi kebudayaan
tradisional khas daerah.
3. Tidak mempelajari tarian modern yang berasal dari Barat secara berlebihan.
4. Tidak mengandalkan tarian modern dan menjadikannya tolok ukur keindahan seni tari.
5. Mengadakan pertunjunkan seni yang mengunggulkan kesenian tradisional Bali.
6
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diketahui mengenai keunikan tari Bais Tunggal yang
telah dikaji, diantaranya ialah pengertian, asal-usul, tata gerak dan macam-macam busana tari
Baris Tunggal dari daerah masing-masing. Serta diuraikan mengenai upaya-upaya
melestarikan kesenian tari tradisional tersebut. Begitu pentingnya kesenian tradisional tari
Baris Tunggal bagi generasi muda dan tidak hanya di Bali saja generasi muda
melestarikannya melainkan juga kewajiban seluruh masyarakat Indonesia karena tari Baris
Tunggal merupakan salah satu kekayaan budaya seni tari di Indonesia. Sehingga, alangkah
baiknya apabila kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dan menjunjunganya hingga ke
kancah internasional sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap kesenian tradisioanal
kita.
3.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA