Anda di halaman 1dari 14

MAKA

LAH
SENI TARI NUSANTARA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni
Budaya

Disusun oleh :
Ai Hasanah
Dini Erlina
Eka Saskia
Juanda Sopyan
Ramadan Ginal Alam

MA AL – FALAH
Desa Mekarjaya Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana.

Makalah ini berisikan tentang seni tari nusantara. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Cianjur, November 2017

Penulis
Daftar Isi
1. BAB I

Pendahuluan……………………………………………………………....1
1. Latar Belakang…………………………………………………………1
2. Tujuan Penulisan………………………………………………………2
2. BAB II
Pembahasan………………………………………………………………3
1. Tari Tradisional………………………………………………………..3
2. Tari Tradisional Nusantara…………………………………………….4
a. Tari Seudati……………………………………………………..4
b. Tari Jaipong…………………………………………………….5
c. Tari Sintren……………………………………………………..5
d. Tari Zapin………………………………………………………6
e. Tari Gong……………………………………………………….6
f. Tarian Melinting………………………………………………...7
g. Tari Perang……………………………………………………...7
h. Tarian Sajojo……………………………………………………8
i. Tarian Pakarena………………………………………………….8
j. . Tari Tortor……………………………………………………...9
3. BAB III
Kesimpulan……………………………………………………………...10
1. Kesimpulan…………………………………………………………...10
2.
Amanat………………………………………………………………..10
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik
maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan
Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas
dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia,
menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya
besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka
perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi
atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila
ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka
masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara
kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang
berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung
pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian Indonesia seni
tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari
akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai
budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya
sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno
tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang
dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
1

2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu guna memenuhi tugas dari guru
mata pelajaran Seni Budaya yaitu Bapak Rifki. Manfaat yang dapat di peroleh
oleh penyusun melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
acuan dalam membuat makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya
tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah
diperbaiki serta
untuk menambah wawasan kami mengenai seni tari di Indonesia. Melalui
makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setelah
membaca makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah
di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
2

BAB II
PEMBAHASAN

1. Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan
secara turun-temurun, juga biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan
religi. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli
antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan
upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti
tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian
untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan
pertanian, yang di ilhami oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya
menampilkan gerakan berulang – ulang dan
tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang
tersembunyi dalam diri manusia. Tari tradisional Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari
seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian
Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari
yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini
3
2. Tari Tradisional di Nusantara

Berikut ini beberapa contoh nama-nama tari Tradisional di seluruh Indonesia.

a. Tari Seudati

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari


provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti
saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad utusan Allah.
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang
mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit
dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman
penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan
menjadi Kesenian Nasional Indonesia.
4
b. Tari Jaipong

Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa
Barat. Menurut catatan sejarah kebudayaan Indonesia tarian ini diciptakan oleh
seorang seniman berdarah Sunda yakni Gugum Gumbira. Namun dari sumber
lain disebutkan bahwa pencipta gerakan dalam tarian jaipongan adalah H
Suanda dan Gugum Gumbira hanyalah salah satu tokoh yang mengenalkan
tarian ini kepada masyarakat Bandung.
c. Tari Sintren

Sintren (atau juga dikenal dengan Lais) adalah kesenian tari tradisional
masyarakat Jawa, khususnya di Cirebon. Kesenian ini terkenal di pesisir
utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, antara lain
di Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Tegal,
Banyumas, Kuningan, dan Pekalongan. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian
dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih
dengan Sulandono.
5
d. Tari Zapin

Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti
pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Diperkirakan berasal
dari Yaman, Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat
pengaruh Arab. Tarian
tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai
media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik
petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang
disebut marwas. Sebelum tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-
laki namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari
campuran laki-laki dengan perempuan. Kalimantan Barat
e. Tari Gong

Tari Gong atau dapat disebut juga Tari Kancet Ledo adalah salah satu
tarian Dayak Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Dayak Kenyah. Tarian ini
ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik
pengiringnya. Tari ini biasanya dipertunjukkan pada saat upacara penyambutan
tamu agung atau upacara menyambut kelahiran seorang bayi kepala suku.
Gerakan dalam Tari Gong mengekspresikan tentang kelembutan seorang
wanita.
6
Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut
gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah
Gong, diiringi dengan alat musik Sampe.
f. Tarian Melinting

Tari Melinting merupakan tarian tradisional dari peninggalan Ratu


Melinting yang berada di Labuhan Meringgai Lampung Timur Indonesia. Tari
Melinting sudah mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama, yaitu sejak
masuknnya Islam ke Indonesia. Tari Melinting merupakan salah satu kesenian
tari yang menggambarkan Keperkasaan dan Keagungan Keratuan Melinting.
Tari Melinting merupakan Tarian Adat Tradisional Keagungan Keratuan
Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting. Tari Melinting sebelum
mengalami perkembangan penyempurnaan pada tahun 1958, adalah mutlak
sebagai tarian keluarga Ratu Melinting yang pementasanya hanya pada saat
Gawi Adat (Keagungan Keratuan Melinting) saja. Dimana para penarinya hanya
sebatas putera dan puteri Ratu Melinting yang di pentaskan di Balai Adat.

g. Tari Perang

Tari Perang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
daerah Papua Barat. Tarian ini menggambarkan jiwa kepahlawanan dan
kegagahan masyarakat Papua. Biasanya tarian ini dibawakan oleh para penari
pria dengan berpakaian adat dan membawa panah sebagai atribut menarinya.
7
Tari Perang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal
di Papua Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat,
hiburan, maupun budaya.
h. Tarian Sajojo

Tari Sajojo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
daerah Papua. Tarian ini juga termasuk jenis tarian pergaulan yang bisa
ditarikan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, tua maupun muda. Tari
Sajojo merupakan salah satu tarian
tradisional yang cukup terkenal di Papua dan sering ditampilkan di berbagai
acara, baik adat, hiburan, maupun acara budaya.
i. Tarian Pakarena

Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang


diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat
semacam suling (puik-puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan
oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten
Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan
Selayar yaitu “Tari Pakarena Gantarang”. Disebut sebagai Tari Pakarena
Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan
pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata.
Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari perempuan ini
pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali
Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
8
j. Tari Tortor

Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang.


Secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-
gerakannya menunjukkan tortor adalah sebuah media komunikasi, di mana
melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.
Tortor dan musik gondang ibarat koin yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum
acara dilakukan terbuka terlebih dahulu tuan rumah (Hasuhutan) melakukan
acara khusus yang dinamakan Tua ni Gondang, sehingga berkat dari gondang
sabangunan
9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Seni Tari merupakan gerakan - gerakan ritmis anggota tubuh sebagai ekspresi
atau pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti bebagai alunan musik
yang fungsinya memperkuat dari pada maksud yang ingin disampaikan. Jadi,
seni tari tidak hanya asal menggerakkan anggota tubuh saja, akan tetapi
memiliki maksud, tujuan, dan makna tertentu yang ingin disampaikan si penari
bagi yang melihat. Makna tersebut dapat berupa filosofis, keagamaan,
pendidikan, amanat, kepahlawanan, dan lain sebagainya.

2. Amanat
Selain kita mendapat wawasan tentang seni tari nusantara yang ada di
Indonesia, kita juga harus bisa mengembangkan dan melestarikannya. Dengan
cara sedikit demi sedikit mempelajari tarian – tarian tersebut. Disamping itu
pula, kita dapat melatih keseimbangan tubuh, meningkatkan daya konsentrasi,
dan menambah kekompakan dan solidaritas jika dilakukan secara kelompok.
10
Daftar Pustaka
1. https://indomenari.blogspot.co.id/2016/06/tari-jaipong-hasil-kreativitas-
seniman.html

Anda mungkin juga menyukai