Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KESENIAN TARI RIAU

Disusun Oleh :
Nama : Putri Retno Wardani
Kelas : X MIPA 3
No. Absen : 16

SMA NEGERI 1 PANARUKAN


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “BUDAYA MELAYU”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional Melayu di Riau  yang sangat penting kita ketahui.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang…………………………………………………………………………………. 1
2.     Rumusan Masalah……………………………………………………………………………… 1
3.     Tujuan Penulis…………………………………………………………………....................... 1

BAB II PEMBAHASAN
1.     Pengertian Tari Tradisi…………………………………………………………………………. 2
2.     Macam-macam tari tradisional riau…………………………………………………………….. 2
3.     Tari tradisional melayu yang umum kita ketahui………………………………………………. 4

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan………………………………………………………………….… 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk tari tradisi di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan.
Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut
tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia. Tarian daerah Indonesia dengan
beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan
kesenian, terutama di daerah riau yang memiliki tari tradisi melayu. Dengan mengenal lebih banyak
Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri
kita ini. Tarian tradisi di Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan
budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya
bangsa Austronesia danMelanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia
bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki
berbagai tarian khasnya sendiri.

2. Rumusan masalah

1. Pengertian tari tradisional


2. Macam macam tari tradisi melayu riau
3. Nilai dalam tari tradisi dalam tari zapin dan tari persembahan

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini guna memenuhi tugas dari Guru Sejarah yaitu Bapak
Fathor, S.Pd. Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh peserta didik adalah dapat
terus menjaga dan melestarikan seni tari tradisi yang ada di riau serta menemukan cara-cara terbaru
untuk mengatasinya agar tari tradisi riau dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
BAB 2
ISI

A. Pengertian Tari Tradisional


Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-
temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan
dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan indonesia sudah mengembangkan seni tarinya
tersendiri. Tari tradisional indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa
indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian bali, tarian jawa, tarian sunda, tarian
minangkabau, tarian palembang, tarian melayu, tarian aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari
yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan
gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau
gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.

B. Macam Macam Tari Tradisional Masyarakat Melayu Riau


1. Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)

Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk
menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa orang
melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

2. Tari Makyong

Tarian ini adalah jenis dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu.Makyong 
diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering kali dipentaskan di pematang
sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut dipentaskan oleh penari-penari topeng dan diiringi
alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak.

3. Tari Zapin
Tari zapin telah lama berkembang di banyak daerah di Indonesia dan salah satunya di
Kepulauan Riau. Tari ini banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan sarat kandungan agama dan
tata nilai. Tarian ini mempertontonkan gerakan kaki cepat mengikuti pukulan gendang (marwas).
Zapin awalnya hanya dilakukan penari lelaki namun kini penari perempuan juga ditampilkan

4. Tari Joged Lambak

Tari Joged Lambak adalah tarian yang kental dengan budaya Melayu. Gerak tariannya
cenderung lemah gemulai sementara lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama joget seperti
Serampang Laut, Tanjung Katung, dan Anak Kala. Alat musik yang digunakan antara lain
gendang, gong atau tetawak.

5. Tari Suku Melaut Teluk Meranti

Tarian yang berpijak pada tradisi masyarakat di Kabupaten Pelalawan, khususnya Suku
Laut di Kecamatan Teluk Meranti yang biasa menggunakan Ambong sebagai alat untuk
mengumpulkan dan membawa Niau (Kelapa). Pada garapan tari ini digambarkan bahwa ambong
sebagai properti tari dapat dimainkan juga sesuai dengan kebiasaan masyarakat memperlakukan
ambong itu. Ambong dipikul, ambong dijunjung, ambong dihentak, ambong digoyang, ambong
digegar, ambong ditungkup. 

6. Tari Manggar

Tari Manggar menceritakan mengenai Sejarah Kota Pekanbaru, yaitu ditemukannya


sebuah Kota yang bernama Sena yang kini dikenal dengan nama Senapelan.
7. Rentak bulian

Rentak Bulian adalah salah satu cara pengobatan yang berasal dari Suku Talang
Mamak,Indragiri Hulu.Rentak Bulian ini berasal dari kata Rentak dan Bulian,Rentak artinya
merentak ata melangkah,sedangkan Bulian adalah tempat singgah makhluk Bunian atau makhluk
halus dalam bahasa Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan unsur magis.
Tarian ini menggambarkan bagaimana cara orang setempat untuk mengobati orang sakit dengan
menggunakan mantra-mantra yang dipimpin oleh seorang dukun dan dayang-dayang wanita.
Fungsi dari tarian Rentak Bulian ini adalah : Sarana Pengobatan,Tolak Bala,Bertimbang
Adat,Membuang sumbang,Mematikan Tanah,Mengamankan binatang buas yang
mengamuk,Mengangkat pimpinan yang baru,Membuang pantang secara massal bagi masyarakat

8. Tari Olang-olang

Tari olang-olang adalah tarian yang disukai puak Melayu Sakai. Tarian ini menceritakan
bagaimana seorang pemuda menemui dari gadis kayangan, lalu bercinta kasih, kemudian
hubungan cinta kasih tersebut putus karena sigadis melanggar pantangan. Pantangan itu  ialah
gadis tersebut tidak boleh menari. Tarian ini mengambil dari gerak burung elang yang sedang
terbang. tarian ini dapat dijumpai di Kecamatan Siak dan Merbau.

C. TARI TRADISIONAL MELAYU YANG UMUM KITA KETAHUI


1. TARI TRADISI PERSEMBAHAN RIAU
Tari makan sirih (Persembahan) adalah salah satu tarian tradisional atau tarian klasik riau
(melayu) yang umumnya dipentaskan untuk menyambut dan dipersembahkan untuk menghormati
tamu agung yang datang. 
Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang
berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi
kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh
tamu yang lain. Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan
tari makan sirih. Bagi masyarakat Riau, sirih bukan hanya sekadar benda. Sirih juga menjadi
media perekat dalam pergaulan.
Melalui tarian, masyarakat Riau telah menunjukkan kesadaran bahwa manusia saling
berhubungan dengan manusia lainnya. Kesadaran sosial tersebut kemudian mampu
menumbuhkan komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menghormati
terhadap  sesama manusia. Adanya tari penyambutan untuk tamu menunjukkan bahwa, orang
Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.
Tari persembahan merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut
kedatangan tamu agung. Tari ini dibawakan oleh 5-9 orang (dan seringnya berjumlah ganjil)
dengan satu orang yang dianggap spesial karena membawa tepak sebagai persembahan kepada
tamu.
Filosofi pemberian tepak yang berisi sirih ini sangat tinggi. Karena apabila tamu
yang diberi sirih tidak mengambil (memakannya) maka dianggap tidak sopan. Bahkan pada
zaman kerajaan dahulu, raja akan murka bila sirih tersebut tidak dimakan.
Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki.
Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada
para tamu yang datang. Tari Makan Sirih pada umumnya ditarikan oleh kalangan remaja.
Nilai-nilai pada Tarian Persembahan Melayu Riau
Tari Makan Sirih mengandung nilai-nilai luhur antara lain :
a. Disiplin dan kesabaran
Nilai ini tercermin dari ragam gerak tari yang harus dipelajari dengan kedisiplinan dan
kesabaran agar dapat menguasai tari ini dengan baik. Salah satu syarat untuk dapat menarikan
tari Melayu adalah sang penari dapat menjiwai setiap gerakan, bukan hanya sekadar
melenggang saja.
b. Hiburan
Tari Makan Sirih menampilkan gerakan yang indah dan alunan musik yang gembira. Tamu
akan merasa terhibur jika disambut dengan tari ini.
c. Pelestarian budaya 
Pementasan tari ini dalam setiap pembukaan acara merupakan upaya pelestarian budaya
Melayu. Ketika mementaskan tari ini, sebenarnya ada tiga hal yang dilestarikan, yaitu tari,
lagu, dan busana Melayu.

2. TARI ZAPIN TRADISI MELAYU RIAU


Tari zapin mulanya berasal dari tanah arab yaitu yaman dimana tarian zapin tersebut
digunakan sebagai hiburan dikalangan istana khusuhnya di negeri parsi tarian zapin itu berasal.
Kemudian dibawa dari Hadramaut, oleh saudagar arab pada awal abad ke-16 dan masuk ke
Johor Lingga, 1824 tumbuh dan berkembang pada kerajaan Johor, Riau, dan Lingga. Barulah
tari zapin merebak ke sekitar daerah melayu seperti Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunei
Darussalam.
Perkembangan tari zapin identik dengan budaya melayu maupun dengan hal berpantun.
Seniman dan budayawan mampu membuat seni tradisinya. Tidak mandek tapi penuh dinamika
yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan. Makanya tari zapin masih eksis sampai saat
ini. Bagaimanapun juga walaupun tari zapin masih eksis sampai  sekarang tentunya ada daerah
yang membuat tari zapin itu lebih berkembang dikalangan masyarakatnya. Tari zapin pada saat
sekarang ini lebih berkembang di daerah pesisir pantai atau daerah kepulauan.
Tari zapin merupakan salah satu tari tradisi khususnya di Riau. Dimana tari zapin tradisi
penarinya hanya ditarikan oleh para lelaki tetapi pada saat sekarang ini tari zapin sudah
berembang dimana tari zapin sekarang sudah mengalami perubahan dan perkembangannya di
setiap gerakannya. Tari zapin tradisi pada zaman dahulu kala yang hanya dilakukan oleh para
penari lelaki akan mengangkat status sosialnya pada masyarakat dan selalu menjadi incaran oleh
para orang tua untuk dijodohkan kepada anaknya.
Tari zapin diciptakan berdasarkan unsur sosial masyarakat pendukungnya, bukan hanya
semata-mata sebagai uangkapan ekspresi, tetapi merupakan wajah batiniah dan ekspresi cultural
masyarakat yang melahirkan. Tarian ini lahir dilingkungan masyarakat melayu riau yang sarat
dengan berbagai tata nilai.
Nilai nilai dalam Tari Tradisi Zapin Riau
Kostum atau busana tari zapin secafra tradisi memakai pakaian melayu. Pakaian ini amat
banyak variasinya, karena dilatar belakangi oleh masyarakat dan kebudayaan melayu yang
majemuk. Kemajemukan ini terwujud melalui kontak-kontak budaya tempatan dengan budaya
luar yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Pakaian yang digunakan zapin
yang bernuansa islamiah itu lah yang menimbulkan nilai estetika yang tinggi sebab pakaiannya
saja sudah menimbulkan suatu norma kesopanan didalam berpakaian. Dan dengan cara
berpakaian itu saja sudah menjadi acuan dalam masyarakat dan menjadi aturan khusus serta
berpakaiannya sejalan dengan adat istiadat yang berlaku.
Fungsi penataan busana itu adalah:
a. Menutupi tubuh penari
b. Memperjelas garis-garis ruang gerak penari
c. Mendukung ungkapan suasana tari
d. Mempertegas identitas tari
e. Tidak mengganggu gerak penari.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan saran


Keragaman tari tradisi menjadi salah satu kekayaan Nusantara. Jenis tari tradisi disetiap daerah
mempunyai fungsi sesuai dengan pola kehidupan masyarakat daerah tersebut. Berdasarkan perannya
dalam kehidupan masyarakat, jenis tari dapat dikelompokan menjadi tari upacara, tari hiburan dan tari
tontonan. Setiap jenis tari tersebut mempunyai ciri-ciri tertentu, baik dilihat dari tujuannya, kostumnya,
maupun gerakanya.
Dapat diketahui mengenai  tari tradisi melayu yang telah dikaji, diantaranya ialah tari zapin,tari
persembahan,tari makyong, rentak bulian dll. Begitu pentingnya kesenian tradisional melayu bagi
generasi muda dan tidak hanya di Riau saja generasi muda melestarikannya melainkan juga kewajiban
seluruh masyarakat riau karena tari tradisional melayu merupakan salah satu kekayaan budaya seni tari
di Indonesia.  Sehingga, alangkah  baiknya apabila kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dan
menjunjunganya hingga ke kancah internasional sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap
kesenian tradisioanal kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. www.slideshare.net/macam-macam-kebudayaan-dan-kesenian-riau
2. gpswisataindonesia.blogspot.com/2015/10/tarian-tradisional-riau.htm
3. U.U Hamidy, Jagad Melayu Dalam Lintasan Melayu Riau, Bilik Kreatif Press, Pekanbaru 2004

Anda mungkin juga menyukai