Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan
Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia
tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Tarian
daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya
akan adat kebudayaan kesenian. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
suku bangsa dan budaya Indonesia. terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tari tradisional
merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-temurun, serta biasanya
mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing,
suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli
antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan.
Setiap provinsi atau daerah yang ada di Indonesia memiliki tari tradisional masing-masing
seperti tari Kecak dari provinsi Bali, tari Andum dari provinsi Bengkulu dan tari babujungan dari
provinsi Kalimantan Selatan. Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi macam-
macam tari tradisional yang ada di Indonesia, khususnya di provinsi Kalimantan Selatan, tidak
hanya ada tari Babujungan tetapi juga ada tari tari Gandut, tari Dadap, tari baksa panah dan lain-
lain. Tari tradisional yang ada di Kalimantan Selatan biasanya dipertunjukkan dalam rangka
acara perkawinan, kelahiran, peringatan peristiwa penting maupun dalam hal menyambut
kedatangan tamu. Seperti tari Radap Rahayu yang diperuntukkan sebagai penghormatan dalam
menyambut tamu penting yang datang, misalnya tamu kerajaan yang datang ke Keraton pada
zaman dahulu.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukan dalam makalah ini yaitu :
1. Seni Tari Tradisional?
2. Sejarah Seni Tari Banjar?
3. Sejarah Tari Radap Rahayu?
4. Ragam Gerak Tari Radap Rahayu?

C. Tujuan
Tujuan yang dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas Seni Budaya yang telah diberikan oleh guru pengajar.
2. Memberikan ilmu pengetahuan dan rasa cinta terhadap tari tradisional Kalimantan Selatan
khususnya Tari Radap Rahayu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Seni Tari Tradisional


Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari
tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan,
dan ekspresi. Selain itu, seni tari memiliki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap
dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki
dijinjitkan atau dengan meloncat loncat. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang
atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-
temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan
dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya
tersendiri. Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual
dan upacara keagamaan. Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian Bali, tarian Jawa,
tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan masih
banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini.

B. Sejarah Tari Seni Banjar


Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-abad. Budaya
tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan Persia. Adat
istiadat Banjar yang melekat dengan kehidupan sosial warga masyarakat yang bercirikan Islam
terus terjaga dan dipertahankan, nampak dari aktivitas kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini
dapat juga disaksikan melalui berbagai pentas kesenian Banjar yang sering ditampilkan dalam
acara-acara resmi, seperti tari-tarian dan lagu Banjar
Seni tari suku banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan
istana (keraton), dan seni tari dikembangkan oleh rakyat. Seni tari keraton ditandai dengan nama
“Baksa” yang berasal dari bahasa Jawa (beksan) yang menandakan kehalusan gerak dalam tata
tarinya.

C. Sejarah Tari Radap Rahayu


Tari Radap Rahayu adalah tari semi klasik daerah Banjar yang dipetik dari upacara Puja
Batam (berdoa’a) diatas kapal Prabayaksa yang kandas di Pembatanan (Lok Baintan) sungai
Martapura, dari perjalanan pulang dari Majapahit yang membawa Raden Putra Suryanata
kembali kenegara Dipa (Amuntai). Dari upacara Bantan (Puja) disusunlah suatu tarian upacara
adat Tapung Tawar oleh Amir Hasan Kiai Bondan (Budayawan Kal-Sel) yang diberi nama
Upacara Beradab atau yang kemudian disebut Radap Rahayu. Pada tahun 1950, tari Radap
Rahayu ini dikembangkan oleh Amir Hasan Kiai Bondan sendiri melalui sebuah organisasi
Badan Kesenian Peradaban Kebudayaan Indonesia Kal – Sel (Perpekindo Kal – Sel) dan pada
tahun 1956 tari Radap Rahayu mulai berkembang dan dikenal masyarakat luas.

D. Sinopsis Tari Radap Rahayu


Asal muasal Tari Radap Rahayu adalah ketika Kapal Perabu Yaksa yang ditumpangi Patih
Lambung Mangkurat yang pulang lawatan dari Kerajaan Majapahit, ketika sampai di Muara
Mantuil dan akan memasuki Sungai Barito, kapal Perabu Yaksa kandas di tengah jalan. Perahu
menjadi oleng dan nyaris terbalik. Melihat ini, Patih Lambung Mangkurat lalu memuja “
Bantam” yakni meminta pertolongan pada Yang Maha kuasa agar kapal dapat diselamatkan. Tak
lama dari angkasa turunlah tujuh bidadari ke atas kapal kemudian mengadakan upacara beradap-
radap. Akhirnya kapal tersebut kembali normal dan tujuh bidadari tersebut kembali ke
Kayangan. Kapal melanjutkan pulang ke Kerajaan Dwipa.
Dari cerita ini lahirlah Tari “ Radap Rahayu “ ( anonim ). Tarian ini sangat terkenal di
Kerajaan Banjar karena dipentaskan setiap acara penobatan raja serta pembesar-pembesar
kerajaan dan juga sebagai tarian penyambut tamu kehormatan yang datang ke Banua Banjar,
upacara perkawinan, dan upacara memalas banua sebagai tapung tawar untuk keselamatan.
Tarian ini termasuk jenis tari klasik Banjar yang beraliran melayu dan bersifat sakral. Dalam
tarian ini diperlihatkan para bidadari dari kayangan turun ke bumi untuk memberikan doa restu
serta keselamatan . Gerak ini diperlihatkan pada gerakan awal serta akhir tari dengan gerak
“terbang layang”. Sayair lagu Tari Radap Rahayu diselingi dengan sebuah nyanyian yang isi
syairnya mengundang makhluk-makhluk halus ( bidadari ) ketika ragam gerak “Tapung Tawar”,
untuk turun ke bumi.
Jumlah penari Radap Rahayu selalu menunjukkan bilangan ganjil, yaitu : 1,3,5,7 dan
seterusnya. Tata Busana telah baku yaitu baju layang. Hiasan rambut mengggunakan untaian
kembang bogam. Selendang berperan untuk melukiskan seorang bidadari, disertai cupu sebagai
tempat beras kuning dan bunga rampai untuk doa restu dibawa para penari di tangan kiri. Seiring
lenyapnya Kerajaan Dwipa, lenyap juga Tari Radap Rahayu. Tarian tersebut kembali digubah
oleh seniman Kerajaan Banjar bernama Pangeran Hidayatullah. Namun kembali terlupakan
ketika berkecamuknya perang Banjar mengusir penjajah Belanda. Pada tahun 1955 oleh seorang
Budayawan bernama Kiayi Amir Hasan Bondan membangkitkan kembali melalui Kelompok
Tari yang didirikannya bernama PERPEKINDO ( Perintis Peradaban dan Kebudayaan
Indonesia) yang berkedudukan di Banjarmasin. Sampai saat ini PERPEKINDO masih aktif
mengembangkan dan melestarikan Tari Radap Rahayu.

E. Ragam Gerak Tari Radap Rahayu


Seperti halnya pada tarian keraton/kerajaan lainya, ciri gerakan tari Radap Rahayu adalah
gerak-gerak tari kerajaan Banjar. Perwujudan gerak tarinya sangat berkaitan dengan kegiatan
atau peristiwa berdasar konteksnya. Vokabuler gerak dibuat untuk memberikan aksen dari
peristiwa adat yang khas dari suku ‘Banjar ‘ atau Pesisir yang menyebut dirinya sebagai turunan
orang Banjar asli. Penghayatan tarian semacam ini tentunya terbatas pada wilayah adat yang
mendasarinya. Berdasar wujudnya, apabila diamati bentuk-bentuk gerak tari Radap Rahayu tidak
berbeda jauh dengan bentuk gerak tarian Banjar pada umumnya. Hanya gaya penyajian geraknya
yang kental memberikan ciri khas etnis kerajaan Banjar yang sesuai dengan irama hidup
masyarakat Banjar. Kemiripan tatanan tari antara daerah satu dengan lainnya tidak terlepas dari
latar belakang sejarah keberadaannya.
Tari secara keseluruhan ditandai oleh ciri umum. Sikap dada yang tegap, langkah-langkah
yang tenang terukur, gerak-gerak lengan dengan variasi arah yang luas tetapi dengan posisi stabil
pada siku, gerak yang serba halus tertahan, gerak-gerak leher yang terolah dalam berbagai
variasi, penggunaan selendang untuk memperluas kemungkinan bentuk, serta tarikan wajah yang
tidak “dimainkan” tanda dari tarian.
Adapun ragam-ragam gerak tari radap rahayu yaitu Tarbang layang, Limbai kipas,
Dandang Mangapak, Mandoa (sembahan), Mambunga, Alang Manari, Lontang Penuh, Lontang
Setengah, Gagoreh Sembadra, Gagoreh Srikandi, Mantang, Tarbang layang seperti gerakan
(1), Mendoa ( sesembahan ), seperti gerakan ( 4 ), Membunga, seperti gerakan ( 5 ), Tapung
Tawar, Puja Bantam ( Sasar Selendang ), Angin Tutus, Tarbang Layang ( Penutup ).

F. Kostum dan Perlengkapan Tari Radap Rahayu


Perlengkapan Tari Radap Rahayu
Perlengkapan Perlengkapan
Kostum Property
kepala badan

Baju Kembang Rapai/


Mahkota Kalung Samban
Layang Beras Kuning

Tapih Air
Bokor Bunga Bogam Anting Barumbai
Guci

Selendang Selendang Gelang


Karang Jagung
Panjang Panjang Keroncong

 Cemara/Rambut
Palsu

Kambang Goyang

a. Kostum Tari Radap Rahayu


Tari Radap Rahayu ditarikan oleh remaja putri, jumlah penari yang biasanya terdiri dari
tiga orang, namun kadang ditarikan lebih dari tiga. Dalam tari Radap Rahayu para penarinya
menggunakan baju Layang yaitu bagian bahu terbelah. Dimana untuk Kostum tari Radap Rahayu
merupakan kostum dari para remaja putri kerajaan Banjar
b. Properti Tari Radap Rahayu
Properti dalam tari Radap Rahayu yaitu sebuah cupu kecil (bokor : bahasa Jawa) yang
berisi bunga mawar merah dan putih yang nantinya ditaburkan sebagai simbol menghilangkan
hal-hal yang tidak baik dalam diri orang disekitarnya atau yang melihat tari Radap Rahayu
tersebut. Sajian tari Radap Rahayu diawali sembahan dan diakhiri oleh sembahan.
c. Kelengkapan Busana Tari Radap Rahayu
 Hiasan kepala (mahkota gunungan)
 Kambang goyang
 Kalung samban barangkap
 Anting-anting barumbai
 Gelang keroncong
 Bunga bogam / Karang jagung
 Catik sirih diantara kening
d. Tata Rias Tari Radap Rahayu
Tata rias yang digunakan dalam pementasan tari radap rahayu hampir sama dengan tari
yang lainnya yaitu bedak misalnya bedak merk viva yang sudah terkenal sejak dulu, lipstik,
pemerah pipi, pensil alis.

e. Alat Musik
Didalam pertunjukan tari Radap Rahayu, dimainkan beberapa alat musik. Diantara :
1. Terbang/rebana 2 buah
2. Biola 1 buah
3. Seruling 1 buah
4. Panting 2 buah
5. Gong 1 buah
6. Babun 1 buah

Syair lagu tari Radap Rahayu


Dangar-dangar kami bahiau, Dangar-dangar kami manyaru,
Ikam turun dikukus manyan, Ikam turun di kukus dupa.
Dangar-dangar kami bahiau, Dangar-dangar kami manyaru,
Ikam turun jangan saurangan, Bawa-I kawan nang sarasi.
Kami mainjam tangan nang dinginan, Mamapai pusaka nang badatu,
Ikam turun jangan saurangan, Bawa-I kawan nang sarasi.
Tampurung dibawah batu, Ikam turun baranak bacucu,
Sampailah baminantu, Rukui rahayu didalam nagari,
BAB III
PEMBAHASAN

Tari Radap Rahayu merupakan salah satu tari tradisional semi klasik yang berasal dari
daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tari ini merupakan tari tradisional yang telah ada sejak
zaman kerajaan Banjar berdiri hingga sampai sekarang. Awal mulanya tari Radap Rahayu
disusun/diciptakan berdasarkan upacara Bantam/puja Bantam (puja-pujaan/berdoa) yang
dilakukan untuk keselamatan kapal Raden Putra Suryanata yang baru saja kembali dari Kerajaan
Majapahit ke negara asalnya di negara Dipa (Amuntai). Selama perjalanan pulang ke negara
Dipa (Amuntai), kapal Parabayaksa yang ditumpangi oleh Raden Putra Suryanata kandas di
tengah perjalanan tepatnya di daerah Pambantanan (Lok Baintan) sungai Martapura, sehingga
dilakukanlah pemujaan Bantam untuk keselamatan.
Pada dasarnya gerakan-gerakan tari Radap Rahayu tak jauh beda dengan tari-tari
tradisional banjar pada umumnya, hanya gaya penyajian geraknya yang memberikan ciri khas
etris kerjaan banjar yang sesuai dengan kebudayaan dan pola hidup masyarakat banjar. Tari
Radap Rahayu biasanya ditarikan oleh remaja putri dengan menggenakan baju layang, yaitu baju
yang bagian bahunya terbelah, dengan jumlah minimal 3 orang atau lebih. Dan biasanya jumlah
penari dalam tarian Radap Rahayu berjumlah ganjil.
Pada zaman dahulu tari Radap rahayu sangat terkenal di kalangan kerajaan Banjar. Tarian
ini sering sekali dipentaskan untuk acara penobatan raja serta pembesar-pembesar kerajaan.
Selain itu tarian radap rahayu juga sering dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu kerajaan
yang mengunjungi keraton serta untuk upacara pernikahan. Namun seiringnya waktu, tari Radap
Rahayu mulai tenggelam seiring dengan runtuhnya kerajaan Dipa. Namun pada tahun 1995
seorang Budayawaan asli Banjar yang bernama Amir Hasan Kiai Bondan kembali
menghidupkan tarian Radap Rahayu melalui sebuah Organisasi yang bernama PERPEKINDO (
Perintis Peradaban dan Kebudayaan Indonesia).
Dengan kegigihan Amir Hasan Kiai Bondan, tari radap rahayu kembali berkembang dan
dikenal sampai dengan sekarang. Dan saat ini, tari Radap Rahayu sering ditarikan/dipentaskan
pada acara-acara tertentu saja, misalnya untuk menyambut warga asing yang berkunjung ke
daerah Banjar, upacara pernikahan (walau sekarang sangat jarang menemukan tarian-tarian
tradisional pada upacara pernikahan) dan pada ajang pentas seni kebudayaan.
Adapun ragam gerakan-gerakan yang terdapat pada tari Radap Rahayu dapat dijabarkan sebagai
berikut,

1. Tarbang Layang

· Gerak kaki jinjit keduanya,lutut ditekuk sedikit,berjalan cepat dengan langkah kecil-
kecil,turun naik pada hitungan 2,4,6,8

· Tangan kiri memegang cupu setinggi antara dada dan perut.

· Gerak tangan dilimbaikan di atas cupu dan kesamping kanan badan berulang-ulang
selaras dengan turun naik gerak kaki.

· Gerak terbang layang ini berputar 2 kali putaran.

· Duduk perlahan-lahan dengan kedua lutut menempel lantai,ujung jari kaki diekstensi,
tumit menyangga pantat. Dilakukan 4 hitungan.

Letakkan cupu di lantai dengn 4 hitungan.

2. Limbai Kibas

· Dari posisi duduk langsung masuk Limbai Kibas sambil berdiri. perlahan.

· Limbai Kibas Kanan : Kedua tangan diayun ke atas kesamping badan dimulai sisi kanan
badan.

· Tangan kanan ayun tinggi lurus ke atas, tangan kiri setengah badan, dilakukan 4
hitungan, hitungan ke 4 pergelangan tangan dipatahkan tapak tangan menghadap ke atas , turun
perlahan dengan 4 hitungan, dengan diikuti kedua tangan turun, kaki membentuk posisi
jumanang bentuk huruf T kanan.

· Limbai Kibas Kiri : Sebaliknya dari Limbai Kibas Kanan. Kaki membentuk posisi
jumanang bentuk huruf T kiri.

· Limbai Kibas ini dilakukan 4 kali


3. Dandang Mangapak

· Kedua kaki jinjit menyangga tubuh, kedua tangan kanan dan kiri diangkat dikepakkan di
atas kepala dengan hitungan 4, badan serong ke kanan.

· Kedua tangan turun silang di depan badan sedikit ke bawah, posisi kaki bergerak pindah
ke arah serong kiri dengan 4 hitungan.

· Lakukan gerakan sebaliknya.

· Dilakukan sebanyak 4 kali. Tiap 2 kali dtutup dengan golak bahu seiiring gerakan ayunan
tangan ke depan telapak tangan ke depan. Penutup kedua dengan volume kecil sambil turun ke
posisi duduk.

4. Mendoa ( Sesembahan )

· Turun perlahan dengan posisi duduk lutut dan tumit depan menyangga tubuh. Badan naik
turun dengan posisi sembah di bawah dagu (hit 2 X 4 )

5. Mambunga

· Perlahan-lahan tangan dibuka, tangan kiri terbuka di atas cupu dan tangan kanan turun
naik mengikuti irama lagu. Badan sedikit condong ke depan.

· Setiap akhir lagu kedua tangan diputar di atas cupu seraya dikepakkan kesamping
belakang kanan kiri ( kedua sisi badn )

· Dilakukan satu lagu.

6. Alang Manari

· Kedua kaki jinjit bergerak ke samping kanan – kiri.

· Kedua tapak tangan di depan badan, tapak tanga menghadap ke luar dengan posisi miring
ke kanan – kiri sesuai dengan arah berjalan ke samping kanan – kiri secara bergantian setiap 4
hit.

· Kemudian kepakkan dan putar bergantianke kanan lalu ke kiri.


· Dilakukan selama irama seperti terbang layang.

7. Lontang Penuh

· Basik kaki jumanang ( T ) kanan.

· Tangan kiri di atas paha kiri, tangan kanan lurus serong ke depan kiri turun naik diikuti
ayunan telapak tangan dengan 2 hit.,ayun tangan kanan limbai turun ke samping badan kanan
bawah pinggul 2 hit.

· Ganti kaki basik jumanang kiri, lakukan lontang penuh pada sisi kebalikannya.

8. Lontang Setengah

· Basik kaki jumanang ( T ) kanan.

· Tangan kiri di atas paha kiri, tangan lurus ke depan ( hit.1), serong ke kiri ( hit 2),ke
depan (3), ke kanan ( hit 4 ), ke depan ( hi5 ), Hit 6,7,8 ayunan tangan kanan limbai turun ke
samping badan kanan bawah pinggul.

· Ganti kaki basik jumanang kiri, lakukan lontang setengah pada sisi kebalikannya.

9. Gagoreh Sembadra

· Kaki kiri dorong ke depan, putar tangan kanan lurus ke depan atas dan tangan kiri
melintang di bawah siku tangan kanan ( hit.1,2)

· Kaki kanan dorong ke depan, lakukan gerakan ini kebalikan dari Gagoreh Sembadra
kanan. Gerakan ini cukup satu kali kanan dan satu kali kiri.

10. Gagoreh Srikandi

· Basik kaki jumanang ( T ) kanan, pergelangan tangan kanan dan kiri diputar ke atas.
Tangan kanan sebatas daun telinga kanan dan tangan kiri melintang di bawah siku tangan kanan
( hit 2 ) Posisi badn dan kepala agak dicondongkan kekanan saat melakukan gerakan ini.

· Basik kaki jumanang ( T ) kiri, lakukan gerakan ini kebalikan dari Gagoreh Sembadra
kanan. Gerakan ini cukup satu kali kanan dan satu kali kiri.

11. Mantang

· Jumanang kanan ( T ) melebar kesamping.

· Tangan kanan diputar ke atas sebatas daun telinga kanan dan tangan kiri putar lurus ke
bawah sebatas pinggul kiri mengikuti kaki yang membuka.

· Lakukan gerakan sebaliknya dengan memutar badan ke depan kanan.


· Gerak Mantang ini dilakukan 2 kali samping kanan – kiri, jalan ke depan dengan
tumpuan tumit depan untuk memutar badan ke kanan atau ke kiri bergantian dilakukan 4 kali.
Berbalik jalan ke arah belakang 4 kali, kemudian berbalik kembali ke arah depan 2 kali dan ke
samping kiri – kanan.

12. Tarbang Layang, seperti gerakan ( 1 )

13. Mendoa ( sesembahan ), seperti gerakan ( 4 )

14. Membunga, seperti gerakan ( 5 )

· Gerakan terakhir hit, 7 putar tangan masing-masing ke dua sisi badan dan hit. 8 ambil
cupu dengan tangan kiri dan ujung selendang di tangan kanan pindahkan ke lengan kiri.

· Kemudian berdiri untuk melakukan gerak Tapung Tawar.

15. Tapung Tawar

· Berjalan ke arah 4 penjuru mata angin ( Paksina, Masyrik,Daksina ,Magrib ) setiap lagu
diawali dari jalan ke depan.

· Dimulai melangkah kaki kanan hit 1 diikuti tangan kanan limbai di atas cupu, hit 2
melangkahkan kaki kiri diikuti limbai ke samping belakang badan.

· Melangkah kaki kanan hit 3 diikuti tangan kanan limbai di atas cupu, hit 4 melangkahkan
kaki kiri diikuti limbai ke samping belakang badan, hit 5 limbai ke depan di atas cupu (posisi
kaki kanan masih di belakang ) hit 6,7 gerak pergelangan tangan ke kanan – kiri, hit. 8 ambil
beras kuning langsung ditabur ke atas.

· Berikutnya diulang gerakan ini sampai empat penjuru.

16. Puja Bantam ( Sasar Selendang )

· Duduk seperti ragam mendoa, ambil kedua ujung selendang.

· Badan diangkat, kedua tangan angkat lurus ke depan dan putar pergelangan tangan.

· Tarik tangan kanan ke samping belakang kanan dengan diikuti pandangan mata dan
badan condongkan ke belakang.

· Bergantian untuk gerak tangan kiri, lakukan kebalikan derak seperti pada point ( 3 ).

· Sasar Selendang dilakukan 3 kali ( kanan,kiri,kanan), langsung berdiri mengikuti irama


lagu untuk melakukan gerak Angin Tutus.
17. Angin Tutus

· Gerak basik kaki seperti terbang layang. Tangan kanan direntangkan lurus ke atas dan
tangan kiri lurus ke samping bawah dengan gerak memutar ke kanan lalu balas ke kiri dan
seterunya.

· Duduk kembali kemudian ambil cupu dan berdiri kembali

18. Tarbang Layang ( Penutup )

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Tari merupakan seni yang mengekspresikan sebuah perasaan yang tertuang dalam
gerakan-gerakan indah atau mimik muka yang mempunyai makna di setiap geraknya.

2. Tari tradisional merupakan sebuah tarian yang terlahir dari berbagai upacara adat yang
memiliki nilai filosofi, simbolis, dan religious yang telah diwariskan turun temurun sejak zaman
dahulu.

3. Seni tari suku banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di
lingkungan istana (keraton), dan seni tari dikembangkan oleh rakyat.

4. Tari radap Rahayu yaitu tari tradisional yang berasal dari Kalimantan selatan yang
disajikan oleh para wanita secara berkelompok atau bersama-sama dengan jumlah yang ganjil
dalam rangka penobatan raja, menyambut tamu-tamu agung serta upacara pernikahan.

5. Adapun ragam-ragam gerak tari radap rahayu yaitu Tarbang layang, Limbai kipas,
Dandang Mangapak, Mandoa (sembahan), Mambunga, Alang Manari, Lontang Penuh, Lontang
Setengah, Gagoreh Sembadra, Gagoreh Srikandi, Mantang, Tarbang layang seperti gerakan (1),
Mendoa ( sesembahan ), seperti gerakan ( 4 ), Membunga, seperti gerakan ( 5 ), Tapung Tawar,
Puja Bantam ( Sasar Selendang ), Angin Tutus, Tarbang Layang ( Penutup ).

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan penulis dalam makalah ini yaitu hendakanya dengan membaca
makalah ini, pembaca sadar akan pentingnya kesenian tari tradisional khususnya Tari Radap
Rahayu yang merupakan tari tradisional khas banjar yang perlu dilestarikan agara anak-cucu
kelah bisa mengenal kesenian tari tradisional daerahnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Desy Handayani, 2013. Tari Radap Rahayu. http://desyhandayani07.blogspot.com. Diakses


Tanggal 07 Januari 2016 pukul 14.00 wita.

Khofifah, 2011. Tari Radap Rahayu. http://seni-khofifah.blogspot.com. Diakses tanggal 07


Januari 2016 pukul 14.05 wita.

Anda mungkin juga menyukai