Anda di halaman 1dari 16

KLIPING

MACAM-MACAM SENI TARI DAN ALAT MUSIK


DARI JAWA BARAT

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ai Fitri
Rini
Septy
Tania

KELAS VIII H
SMP NEGERI 1 BANTARUJEG
2017
MACAM-MACAM SENI TARI DAN ALAT MUSIK SUNDA

A. MACAM-MACAM SENI TARI DARI JAWA BARAT

1. Tari Jaipongan

Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal


Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-
an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis
musik dan tarian pergaulan yang digali dari
kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara,
khususnya Jawa Barat. Meskipun termasuk seni
tari kreasi yang relatif baru, jaipongan
dikembangkan berdasarkan kesenian rakyat yang
sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk
Tilu, Kliningan, serta Ronggeng. Perhatian Gumbira pada kesenian rakyat yang
salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul
perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau
Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak
mincid dari beberapa kesenian menjadi inspirasi untuk mengembangkan kesenian
jaipongan.

2. Ketuk Tilu

Nama ketuk Tilu sendiri diambil dari salah satu pengiringnya yaitu boning yang
dipukul sebanyak tiga kali sebagai isyarat bagi alat instrument lainnya untuk ikut
dimainkan. Lirik yang digunakan untuk tarian ini terdiri dari pantun (kalimat
dengan 2 kalimat pertama segaai sampiran/kulit dan 2 kalimat berikutnya sebagai
isinya). Lirik ini biasanya dipersiapkan sebelum pertunjukan namun, tak jarang
Ronggeng melantunkan lagu yang liriknya dibuat secara spontan. Tari Ketuk Tilu
terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama si pengiring melantunkan irama rebab,
kendang maupun gamelan untuk menarik perhatian masyarakat agar berkumpul.
Bagian kedua, ketika semua orang sudah berkumpul, muncullah para penari yang
memperkenalkan diri sembari berlenggak lenggok.Puncaknya adalah bagian
ketiga yaitu saat pertunjukan. Pada bagian ini, penonton diajak menari
berpasangan oleh para penari. Adakalanya
untuk menari secara khusus, penonton harus
memberikan sejumlah uang atau pasak.

3. Tari Sisingaan

Pertunjukan Sisingaan pada dasarnya dimulai dengan tetabuhan musik


yang dinamis. Lalu diikuti oleh permainan Sisingaan oleh penari pengusung
sisingaan, lewat gerak antara lain: Pasang/Kuda-kuda, Bangkaret, Masang /
Ancang-ancang, Gugulingan, Sepakan dua, Langkah mundur, Kael, Mincid,
Ewag, Jeblag, Putar taktak, Gendong Singa, Nanggeuy Singa, Angkat jungjung,
Ngolecer,Lambang, Pasagi Tilu, Melak cau, Nincak rancatan, dan Kakapalan.
Sebagai seni Helaran, Sisingaan bergerak terus mengelilingi kampung, desa, atau
jalanan kota. Sampai akhirnya kembali ke tempat semula. Di dalam
perkembangannya, musik pengiring lebih dinamis, dan melahirkan musik
Genjring Bonyok dan juga Tardug.

4. Tari Topeng Cisalak

Topeng Cisalak tidak bisa terlepas dari lingkup budaya Betawi. Dulunya, Topeng
Cisalak bernama Topeng Kinang. Namanya diambil dari pelopornya yaitu Djioen
dan Kinang. Mereka sering berkeliling dari Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang
bahkan sampai Kerawang jika ada yang nanggap. Seperti pada pelaksanaan suatu
acara, tari Topeng Cisalak pun juga memiliki tahapan pada pertunjukannya, yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan penutup. Persiapan dilakukan dengan memasang
spanduk dan tirai terlebih dahulu. Pelaksanaan diawali dengan ngukus dan
penyediaan sesaji. Sesajinya
berupa kemenyan dan serutu
yang dibakar, minuman tujuh
rupa, bunga tujuh rupa, rujak,
beras, nasi dan ayam bekakak.
Pertunjukan biasanya dihadiri
oleh orang orang yang
mengharapkan sesuatu, baik itu
kesehatan, keuntungan, atau berkah lainnya. Pelaksanaan selanjutnya adalah
pemukulan gong sesuai hari pementasan. Baru kemudian Tari Topeng dimainkan
dan disambung dengan tarian lain sampai penutup. Pesona Topeng Cisalak
mungkin makin meredup sekarang, karena banyaknya budaya yang masuk ke
Indonesia sehingga menggeser minat masyarakat dan generasi penerus, dan
karena kurang kuatnya dukungan dari pemerintah pusat. Bandingkan dengan
pemerintah dari negara luar yang sangat apresiatif terhadap budayanya. Alangkah
bagusnya jika nantinya pemerintah Indonesia bisa memberikan dukungan terbaik
untuk budayanya sendiri.

5. Tari Ronggeng Gunung Ciamis


Ciamis adalah suatu
daerah yang ada di Jawa
Barat. Di sana ada tarian
khas yang bernama
Ronggeng Gunung.
Ronggeng Gunung
sebenarnya masih dalam
koridor terminologi
ronggeng secara umum,
yakni sebuah bentuk kesenian tradisional dengan tampilan seorang atau lebih
penari. Biasanya dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring.
Penari utamanya adalah seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah
selendang. Fungsi selendang, selain untuk kelengkapan dalam menari, juga dapat
digunakan untuk "menggaet" lawan (biasanya laki-laki) untuk menari bersama
dengan cara mengalungkan ke lehernya.

6. Tari Pakujajar

Tarian ini karya Toto Sugiarto dengan penata gending, Ujang Hendi. Tarian ini
pertama digelar pada Festival Tari Kreasi Jawa Barat di Taman Mini Indonesia
Indah, dan meraih Terbaik Kedua dari Penata Tari dan Rias Busana. Berikut
adalah penampilan di Taman Budaya 9 Juni 2007.

7. Tari Topeng Tumenggung Priangan

Tari Topeng Priangan adalah tarian yang berasal dari Jawa Barat. Dalam topeng
Tumenggung sesaat terasa nuansa atmosfir pada musik Karawitan Priangan. Pada
tari topeng Tumenggung ini
pula diiringi oleh juru
kawih/sinden. Iringan musik
terasa berbeda, kendang
sebagai pembungkus irama
gerak tari ditabuh dengan
ditepak, seperti pola kendang
pada tepak kendang tari gaya
Priangan.

Karya Topeng Priangan bersumber dari Topeng Cirebon gaya Palimananyang


penyebarannya ke wilayah Priangan dilakukan oleh dalang (penari) TopengWentar
serta putri-putrinya yaitu Ami, Dasih, dan Suji. Nugraha mulai memperdalam
Topeng Cirebon pada 9September 1959 bersama Enoch Atmadibrata dan Soosman
kerabat dekat R. SambasWirakusumah yang pernah belajar Topeng Cirebon
kepada Wentar. Tari Topeng Priangan karya Nugraha, merupakan reinterpretasi,
improvisasi, modifikasi atau inovasi serta seleksi terhadap Topeng Cirebon
sehingga terjadi transformasi budaya meliputi aspek gerak, tata busana,
iringan,dan konsep estetik yang digunakannya.

8. Tari Merak
Tari merak hampir sama tari jaipong namun tari merak ini lebih bersifat gembira
karna itu tari ini sering dipakai sebagai tari penyambutan saat ada acara seperti
pernikahan, Tari ini sangat indah karna tari ini merupakan ungkapan dari
keindahan burung merak itu sendiri.

9. Tari Wayang

Tari wayang mulai dikenal


masyarakat pada masa
kesultanan Cirebon pada abad
ke-16 oleh Syekh Syarif
Hidayatullah, yang kemudian
disebarkan oleh seniman
keliling yang datang ke daerah
Sumedang, Garut, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya.

Berdasarkan segi penyajiannya tari wayang dikelompokkan menjadi 3 bagian


antara lain :

1.Tari Tunggal yaitu tarian yang dibawakan oleh satu orang penari dengan
membawakan satu tokoh pewayangan. Contoh : Tari Arjuna, Gatotkaca, dll

2.Tari berpasangan, yaitu tarian yang dibawakan oleh dua orang penari atau lebih
yang keduanya saling melengkapi keutuhan tariannya, contoh : Tari Sugriwa,
Subali dll.

3.Tari Massal yang berjumlah lebih dari satu penari dengan tarian atau ungkapan
yang sama. Contoh : Tari Monggawa, Badaya.

10. Tari Katumbiri


Tarian ini karya Prof. Iyus
rusliana S.st. Katumbiri adalah
pelangi yang dalam hal ini
digambarkan oleh tujuh orang
penari putri dengan
mengenakan kostum berwarna
warni sesuai dengan warna
pelangi. Tari katumbiri
mempunyai ciri khas gerak
yang tidak sama dengan tari sunda kebanyakan (karya R. Tjetje Soemantri (alm),
lebih inovative dan dinamis ditunjang dengan tataan gending yang melodius
ritmik dan adanya hentakan-hentakan pada moment gerak tertentu.

Tari ini yang ditarikan di acara Riksa Budaya Sunda 2010 di Pusat Kegiatan
Mahasiswa (PKM) Universitas Pendidikan Indonesia. Dibawah bimbingan
Lingkung Seni Sunda Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Universitas Pendidikan
Indonesia.
B. ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT

1. Angklung

Saya yakin alat musik yang satu ini tidak asing lagi di telinga kita. Angklung
adalah alat musik tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Suku Sunda di
Indonesia. Bambu adalah bahan dasar pembuatan alat musik satu ini. Dan
Angklung ini adalah alat musik jenis yang dimainkan dengan cara digoyang
karena bunyi yang dihasilkan berasal dari benturan antara bambu tersebut. Ukuran
angklung ini bermacam-macam, ada yang kecil dan ada juga yang berukuran
besar.

2. Arumba
Arumba merupakan alat musik yang juga terbuat dari bambu sama seperti
angklung. Nama Arumba sendiri sebenarnya adalah singkatan dari alunan rumpun
bambu. Dan pada awalnya alat musik tradisional Jawa Barat yang satu ini
menggunakan pentatonis sebagai tangga nada yang ia hasilkan. Namun saat ini
Arumba menggunakan nada diatonis.

3. Gendang

Siapa sih dari kita yang tidak apa itu alat musik Gendang? Nah, seperti pada
umumnya yang kita ketahui bahwa gendang adalah alat musik tradisional yang
terbuat dari kayu yang dibentuk seperti tong dengan kulit yang diregangkan
dikedua ujungnya lalu dipukul hingga mengeluarkan bunyi yang khas. Kulit yang
digunakan untuk membuat gendang ini biasanya adalah kulit sapi, kulit kerbau,
atau kambing.

4. Calung
Hampir sama dengan angklung, Calung ini juga termasuk alat musik tradisional
Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Namun, biasanya bambu yang digunakan
untuk membuat Calung ini adalah bambu hitam dan ada juga yang terbuat dari
bambu putih. Bedanya dengan Angklung adalah alat musik jenis ini dimainkan
dengan cara dipukul bagian ruas batang bambunya.
5. Kecapi

Kecapi adalah alat musik yang dimainkan dengan cara memetik senarnya. Kecapi
ini terbuat dari kayu yang dibentuk kotak sedemikian rupa yang diatasnya terdapat
senar yang dipetik dan getarannya menghasilkan suara.

6. Suling

Suling juga terbuat dari bambu. Alat musik jenis tiup ini di Jawa barat terdapat
dua macam. Ada suling yang dibuat dengan 4 lubang, dan ada yang dibuat dengan
6 lubang. Yang 4 lubang mengeluarkan suara lebih berdengung dibanding dengan
suling yang memiliki 6 lubang.
7. Rebab

Rebab adalah alat musik tradisional jawa barat yang dimainkan dengan cara
menggesek dua buah senarnya. Rebab terbuat dari kayu dan untuk menggetarkan
suaranya ditutup dengan kulit tipis yang memiliki tangga nada pentatonis.

8. Karinding

Karinding adalah salah satu alat musik tiup tradisional Sunda. Ada beberapa
daerah tempat pembuatan alat musik ini, yaitu Citamiang, Pasirmukti,
(Tasikmalaya), Lewo Malangbong, (Garut), dan Cikalongkulon (Cianjur) yang
dibuat dari pelepah kawung (enau).
Lantas, bagaimana cara memainkan alat musik Karinding?
Anggota tubuh bernama bibir menjadi intrumen memainkan alat musik Karinding,
yaitu dengan disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta
resonansi suara.
Kadang dimainkan oleh satu orang (solo) atau bisa juga alat musik yang berasal
dari Jabar ini dimainkan secara pergrup (2 sampai 5 orang). Seorang diantaranya
disebut pengatur nada atau pengatur ritem.
Penuturan Abah Olot nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada 4 jenis,
yaitu:
tonggeret,
gogondangan,
rereogan,
dan iring-iringan.

9. Tarawangsa

Tarawangsa adalah salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat.
Menurut informasi yang barhasil ditemukan, istilah Tarawangsa sendiri
memiliki dua pengertian:
(1) alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau
besi dan
(2) nama dari salah satu jenis musik tradisional Sunda.

10. Jentreng
Kabar baiknya, Jentreng ternyata sama dengan Tarawangsa. Hanya saja,
Tarawangsa atau jentreng masih sangat asing bagi sebagian rakyat Indonesia. Hal
ini disebabkan kesenian yang satu ini masih jarang sekali orang yang tahu.

11. Celempung

Mengejutkan, alat musik Celempung kabarnya adalah alat musik tradisional dari
Jawa Barat yang asal mula keberadaannya tidak diketahui berasal darimana.
Mengapa? Kasih tahu gak ya:)
Pertunjukan keseniangan Celempungan dapat disaksikan dalam acara-acara
hajatan seperti pernikahan, khitanan atau pesta kenegaraan serta upacara-upacara
lainnya.
Terbuat dari hinis bambu, alat musik ini melahirkan gelombang resonansi yang
ada dalam ruas batang bambu.

12. Jengglong

Alat musik Jengglong adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa
Barat. Menurut sejarah, alat musik Sunda ini masih satu keluarga dengan bonang,
saron dan goong.
Jengglong terdiri dari enam buah yang penempatannya ada yang digantung dan
ada yang disimpan.

Anda mungkin juga menyukai