TARI SERIMPI
DISUSUN OLEH:
No.Abs : 30
Kelas : X IPS 2
SMA N 1 KAYEN
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT ,yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya ,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini .
Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Seni Budaya yang
dibimbing oleh Bapak Galuh Pintoko ,dan untuk memperluas pengetahuan saya dan
pembaca makalah ini . Dalam makalah ini saya mengucapkan terima kasih sebesar besarnya
,karena saya dapat menyelesaikan tugas saya .
Dalam penulisan makalah ini ,saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna .Untuk itu saya meminta maaf atas kekurangan yang ada .Kritik dan saran untuk
kalian saya harapkan.Saya pun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca ,dan
khususnya bagi saya sendiri sebagi penulis makalah ini.
2. Diskripsi
Tari serimpi merupakan salah satu jenis tarian yang berasal dari Jogjakarta dan
Surakarta. Konon, tarian ini merupakan bentuk penyajian tari Jawa klasik dari tradisi Kraton
Kesultanan Mataram yang kemudian dikembangkan hingga sekarang.
Hampir semua jenis tarian memiliki sejarahnya tersendiri, tak terkecuali tari serimpi.
Pasalnya, tari ini bermula di era kerajaan Mataram ketika Sultan Agung memerintah yaitu
pada tahun 1613 – 1646.
Tarian yang merupakan karya seni tertua di Jawa ini dianggap suci dan sakral dikarenakan
hanya dipentaskan di dalam lingkungan keraton sebagai kegiatan ritual. Sehingga tidak heran,
hanya penari yang terpilih saja yang boleh mementaskannya.
Pada tahun 1755, Kerajaan Mataram terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Surakarta dan
Kesultanan Jogjakarta. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan pada gerakan tarian. Namun
meski demikian inti dari tarian ini tetap sama.
Di tahun 1788 – 1820, tari ini muncul di lingkungan Keraton Surakarta. Bahkan sejak tahun
1920 hingga sekarang tarian ini masih dimasukkan dalam pelajaran Taman Siswa Jogjakarta,
kelompok tari dan Karawitan Krida Beksa Wirama.
Awalnya, tari ini dinamakan Srimpi Sangopati yang berarti kandidat penerus raja. Namun,
kata Serimpi sendiri memiliki arti perempuan. Di sisi lain, Dr. Priyono beropini bahawa
Serimpi berasal dari kata dasar “impi” yang berarti mimpi.
Maksudnya adalah ketika melihat tarian lemah gemulai ini selama kurang lebih satu jam,
penonton bagaikan dibawa ke alam lain atau alam mimpi.
Selain gerakannya yang gemulai dan lemah lembut, penari serimpi ini juga terlihat cantik dan
anggun dengan dandanan khas Jawa dan busana yang dikenakannya. Pada zaman dahulu,
busana yang digunakan berupa pakaian pengantin putri Yogyakarta.
Namun seiring berjalannya waktu, busana yang digunakan oleh penari adalah baju tanpa
lengan pada bagian atas dan kain jarik atau kain batik bermotif untuk bagian bawah.
Di bagian kepala, penari didandani dengan gelungan yang dihiasi bunga serta hiasan kepala
berupa bulu burung kasuari. Tidak hanya itu, untuk mempercantik penampilan, ditambahkan
pula beberapa aksesoris seperti gelang, kalung dan anting.
Dan yang tidak kalah penting yaitu selendang yang diikatkan di pinggang serta keris yang
diselipkan di bagian depan menyilang ke kiri.
Selain busana dan aksesoris, tari serimpi diiringi dengan gamelan khas Yogyakarta. Ketika
penari keluar dan masuk, penari akan diiringi dengn gendhing sabrangan. Kemudian
dilanjutkan dengan gendhing ageng atau gendhing tengahan dan gendhing ladrang. Pada saat
adegan perang, penari akan diiringi ayak-ayakan dan srebengan.
Nah itulah hal-hal mengenai tari serimpi yang bisa diketahui. Tapi Serimpi adalah wujud dari
kebudayaan Indonesia yang wajib dilestarikan dan dijaga sebelum diklaim oleh bangsa lain.
Maka dari itu kita mulai menjaganya dengan terus mementaskan di acara-acara dan disetiap
kesempatan yang ada seperti perlombaan, hari kemerdekaan dan mengadakan pementasan
sebagai hiburan.
3. Analisis
4. Interpretasi
Dari perasaan saya sendiri mengenai tari serimpi ,timbul perasaan yang mendalam dalam
pembawaan hariannya yang sangat lemah lembut gemulai ,serta iringan musiknya yang
membawakan perasaan tenang.
5.Simpulan
Fungsi tarian srimpi sendiri pada masa lalu dipertunjukkan sebagai salah satu ritual sakral
dalam acara-acara tertentu seperti pisowanan agung dan peringatan hari penting dalam
keraton.
Namun demikian sejak masa kemerdekaan terlebih setelah tahun 70-an tarian ini mulai
dikenalkan pada masyarakat umum sebagai kesenian hiburan.
6. Daftar Acuan
https://brainly.co.id/tugas/16672531#readmore