PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Tak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan dimana
pertama kali berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan
pada masyarakat Bali kecak pertama kali berkembang menjadi seni
pertujukan di Bona, Ganyar, sebagai pengetahuan tambahan kecak
pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil
dari perpaduan suara yang membentuk melodi yang biasanya dipakai
untuk mengiringi tarian Sahyang yang disakralkan. Dan hanya dapat
dipentaskan di dalam pura. Kemudaian pada awal tahun 1930an
astist dari desa Bona, Gianyar mencoba untuk mengembangkan
tarian kecak dengan mengambil bagian cerita Ramayana yang
didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang yaitu tradisi tarian
yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat, sehingga
tari ini akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni
pertunjukan.
Tari kecak atau Seni tari Kecak merupakan sebuah seni tari yang
berasal dari Bali Indonesia, Seni Tari Kecak ini dipertunjukkan oleh
banyak [puluhan atau lebih] para penari laki-laki yang duduk berbaris
melingkar dan dengan irama tertentu dan sambil menyerukan “cak”
serta mengangkat kedua lengan. Para penari yang duduk melingkar
tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur
melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para
penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama,
Shinta,Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang
sering dipentaskan seperti :
Ciri khas tari kecak adalah harmonisasi suara dan gerak yang
ditampilkan puluhan penarinya dan semuanya itu dilakukan bahkan
tanpa adanya seseorang yang bertugas sebagai pemberi
komando.Tentu tidak mudah mengharmonisasikan suara dan gerak
sekian puluh orang untuk menjadi sebuah rangkaian tari bernuansa
magis tersebut. Inilah salah satu keunggulan Bali, selain memiliki
pesona keindahan alam yang menjadikannya dinobatkan sebagai
Pulau Dewata, Bali juga mampu mengolah dan mengemas seni
budayanya menjadi sebuah sajian atau atraksi wisata yang menarik
bagi wisatawan.
2.7 Fungsi Tarian Kecak
Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api (Kecak
and Fire Dance). Pertunjukan terakhir ini semacam bonus yang dapat
mengundang decak kagum para penonton. Usai pertunjukan,
penonton juga dipersilahkan untuk mengambil gambar bersama para
penari.
Cerita yang paling popular dalam tari kecak adalah cerita Ramayana
pada bagian dimana Raja Rama dan istrinya Dewi Shita serta adiknya
Laksamana tengah berada di dalam hutan karena diasingkan dari
kerajaan mereka. Berikut scene scene dalam tari kecak :
Scene 1 :
Rama Sita dan Laksamana sedang berada dalam hutan tiba tiba
muncul seekor kijang emas (penjelmaan dari pembantu Raja
Rahwana yang ditugaskan untuk memancing agar Rama
meninggalkan Sita sendirian) mendekati mereka kemudian menjauh
seakan ingin mengajak mereka bermain melihat kijang yang lucu
tersebut Sita minta ke pada raja Rama untuk menangkapnya.
Sebelum Rama pergi meninggalkan Sita, Rama minta adiknya
Laksamana menjaga Sita, kemudian Rama meninggalkan Sita dan
laksamana untuk mengejar kijang emas yang berlari menjauh……….
Tak selang beberapa lap kemudian terdengar suara kesakitan yang
mirip suara Rama serta minta tolong…… . Mendengar itu Sita merasa
cemas kemudian minta Laksamana untuk menyusul Rama,
Laksamana tidak percaya kalau suara itu adalah suara Rama karena
dia tahu Rama tidak mungkin dapat dilukai oleh sekor kijang. Namun
Sita tidak mau mengerti dia malah marah pada Laksamana dan
menuduh Laksamana sengaja membiarkan Rama mati sehingga dia
bisa mengawini Sita kelak. Karena terus didesak oleh Sita akhirnya
Laksmana mau pergi menyusul Rama. Sebelum meninggalkan Sita
sendirian Laksamana membuat lingakaran dan minta Sita untuk tetap
berada dalam lingkaran. Setelah Laksamana pergi kemudian muncul
sorang pendeta yang sebenarnya adalah penjelmaan Rahwana.
Pendeta ini minta air kepada Sita. Karena merasa iba Sita
memberikan air kepada pendeta tersebut dengan menjulurkan
tangannya keluar lingkaran. Seketika itu juga pendeta tua itu
berubah menjadi Rahwana. Kemudian membawa Sita pergi.
Scene 2
Dikisahkan Sita telah berada di Kerajaan Alengka ditemani oleh
Trijata – kemenakan dari Rahawana yang ditugaskan untuk menjaga
Sita. Sita terlihat sedih menangisi nasib yang menimpanya sanbil
terus berharap Rama datang untuk menyelamatkannya. Kemudian
muncul Kera Putih – Hanoman. Pada awalnya Sita mengira Hanoman
ini juga merupakan penjelmaan Rahwana, namun setelah Sang
Hanoman menjelaskan bahwa dirinya adalah utusan dari Raja Rama,
serta menyerahkan cincin sebagai bukti. Kemudian Sita memberikan
bunga kepada Hanoman untuk diserahkan kepada raja Rama.
Sebelum meninggalkan kerajaan Alengka Hanoman membakar
taman dan beberapa tempat di kerajaan Alengka sebagai pesan pada
Rahwana bahwa Rama akan datang untuk menyelamatkan Sita.
Scene 3
Scene 4
Scene 5
2.11 Properti
2. Gelang kincringan
3. Make up
4. Tempat sesajen
5. Topeng
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran