TARI TRADISIONAL
TARI ZAPIN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
AJRUL LIHUL
WITRI NOVARIANA
TITIK THASIA
INDAH FALENTI
SUSI KUSMAWATI
GURU PEMBIMBING
ZASMILI INDA ROZA, M.Sn
SMA N 1 MUKOMUKO
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
A. LATAR BELAKANG........................................................................................
a. GERAK.....................................................................................................
b. IRINGAN..................................................................................................
c. TATA BUSANA.......................................................................................
d. TATA RIAS..............................................................................................
e. ACCESSORIES.........................................................................................
f. PROPERTI................................................................................................
g. POLA LANTAI.........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................
C. TUJUAN.............................................................................................................
D. MANFAAT.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur alhamdulllah atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah senibudaya.
Penyusunan laporaan ini adalah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah.
Makalah ini dapat dibuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak lain. Oleh
karena itu kani mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu latihan
dan makalah ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekeliruan dan
kekurangan.Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah di
kemudian hari.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang lingkup isi pembelajaran senitari mencangkup apresiasi karya senitari dan
mengekspresikan diri melalui karya seni tari. Oleh karena itu wawasan umum yang luas
tentang tari dan bagaimana mengembangkan materi ajar tari, akan membantu guru dalam
melaksanakan pencapaian kompetensi dasar senisiswa.
Untuk cakupan apresiasi guru perlu memahami bagaimana mengembangkan kegiatan
apresiasi siswa, antara lain membahas tari, jenisnya, serta hal hal yang menyangkut
analisa keindahan dan keunikan tari. Tahapan apresiasi juga diperlukan untuk
membimbing siswa melakukan kegiatan apresiasi. Cakupan berkarya seni memberikan
rangsangan guru SMK untuk melakukan kegiatan produksi seni. Keterampilan melakukan
gerak diperoleh sendiri berdasarkan pengamatan alam lingkungan, maupun
mengeksplorasi tari yang telah eksis baik di daerah setempat, nusantara, maupun
mancanegara. Di sini guru harus aktif sendiri dan mempunyai kreativitas yang cukup
tinggi. Setelah jadi tarian, selanjutnya perlu diperagakan dirancang untuk disajikan dalam
sebuah pagelaran.
b. Ritme/iringan
Di atas telah disebutkan bahwa tari adalah suatu gerak ritmis.Untuk memperkuat dan
memperjelas gerak ritmis dari suatu bentuk tarian dapat dilaksanakan dengan
iringan.Iringan tersebut pada umumnya berupa suara atau bunyi-bunyian.Sumber
bunyi sebagai iringan tari yang pertama adalah suara manusia sendiri.
Bangsa-bangsa primitif menari-nari dengan teriakan-teriakan sebagai musik
pengiringnya.Anak kecil menari-nari dengan teriakan iringan nyanyian suara ibu atau
inang pengasuhnya.Selanjutnya pada tingkat berikutnya demi keserempakan gerak
mereka menari-nari dengan tepuk tangan sebagai pengiringnya.Hal ini ada kalanya
disamping dengan nyanyian ada juga dengan tepuk tangan.Tarian Seudati dari Aceh
merupakan tarian pria yang ditarikan secara massal dikuatkan dengan suatu tepukan
tangan pada perut.
Bangsa Indian di pedalaman Amerika ataupun bangsa Pigmi di pedalaman
benua Afrika menari-nari dengan menghentakkan kaki ke tanah.Suara yang
ditimbulkan karena hentakan kaki itulah yang dipergunakan sebagai iringannya.
Setelah mereka mengenal senjata atau tongkat, maka suara hentakan kaki tadi diganti
dengan suara yang ditimbulkan dari hentakan tongkat pada tanah, ataupun suara lain
yang ditimbulkan jarena pukulan tongkat dengan tongkat lain.
Selama orang laki-laki menari-nari, maka keluarga mereka melingkari sambil
menyanyi ataupun bertepuk tangan membantu menguatkan suara si penari. Ada
kalanya para istri mereka dan anak-anaknya memukul-mukul dahan pohon yang telah
tumbang sebagai alat bunyi-bunyian yang dia mainkan dengan cara dipukul-pukul,
seperti sekarang dapat kita lihat sebagai kentongan ataupun lesung alat penumbuk
padi.
Di Jawa Tengah sampai saat ini ada suatu pertunjukan yang disebut Ketoprak
lesung, dan lesung tadi dipergunakan sebagai alat bunyi-bunyian pengiringnya.
Disamping alat musik pukul, dalam perkembangannya juga dikenal alat musik tiu
seperti seruling. Tari-tarian yang diiringi dengan seruling sampai saat ini masih
banyak terdapat di pulau Bali.Bunyi-bunyian dapat pula berbentuk alat petik seperti
kecapi Sunda atau siter dan clempung di Jawa Tengah. Alat bunyi lainnya ada yang
cara membunyikannya dengan ditepuk baik sebelah sisi atas Tata
c. Rias
Tata Rias wajah merupakan suatu kegiatan untuk merubah penampilan atau
mempercantik wajah yang pada umunya dilakukan oleh wanita walaupun sebenarnya
dipakai di dunia modeling,fotograpy dan untuk kepentingan dunia entertainment.Ada
beberapa jenis tat arias wajah denagn berbagai macam fungsi dan situasi yang bisa
kita pakai tergantung dari kebutuhan tiap pribadi dan tempat sebagai berikut:
a) Tata rias wajah sehari-hari (Daily Make Up) tat arias ini biasanya dipakai
untuk kepentingan sehari-hari,dengan kebutuhan untuk berangkat
kerja ,kuiah ataupun untuk sekedar jalan-jalan
b) Tata rias wajah sore dan malam hari atau biasanya kita kenal dengan
Evening Make Up jenis tat arias ini biasanya dipakai dala situasi pada sore
atau malam hari dengan kombinasi dan perpaduan warna yang lebih jelas
c) Tata rias wajah korektif(Make Up Corectifi)
Tata rias wajah ini lebih cenderung pada kebutuhan untuk memperbaiki
atau menkoreksi beberapa bagian wajah yang kurang proportional dengan
caramenyamarkan bagian yang kurang dan menonjolkan setiap kelebihan
dengan cara bermain warna yang terang dan gelap.
Fungsi Tata Rias :
a) Mengubah wajah manusia yang wajar menjadi wajah lain sesuai karakter
b) Mengatasi efek cahaya yang kuat
c) Menguatkan karakter yang terjalin dalam cerita ataupun kedua sisinya,
d. Tata Busana
Pengertian tata busana berasal dari kata “Busana’’ di ambil dari bahasa sansekerta
“bhusana”.Namun dalam bahasa Indonesia terjadi pergeseran arti “busana” menjadi
“padanan pakaian”.Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan
dua hal yang berbeda.Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari
ujung rambut sampai keujung kaki.Busana ini mencakup busana
pokok,pelengkap(milineris dan accesoris) dan tata riasnya.Sedangkan pakaian
merupakan bagian dari busana yang tergolong busana pokok.Jadi pakaian merupakan
busana pokok yang di gunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.
Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status social si
pemakai.Selain itu busana juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang
yang melihat.Untuk itu dalam busana banyak hal yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan sehingga diperoleh busana serasi,indah dan menari
Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara
memilih,mengatur dan memperbaiki,dalam hal ini adalah busanasehingga dipeoleh
busana yang lebih serasi dan indah.
Fungsi Tata busana tari yaitu:
a) Sebagai alat untuk melindungi tubuh
b) Sebagai alat untuk mencitrakan kesopanan
c) Sebagai alat untuk memenuhi hasrat manusia akan keindahan
e. Accesoris
Accesoris Tari Zapin Adalah perlengkapan busana tari itu berupa perhiasan
Contoh:
Kopiah
Selendang
Kepak musang
Kipas
Songket
Bros
Anting anting
f. Properti
Yang dimaksud dengan perlengkapan tari adalah perlengkapan yang tidak termasuk
kostum, tidak termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan
penari. Misalnya kipas, pedang, tombak, panah. Cobalah identifikasi yang
lainnya. Property seolah-olah menjadi satu dengan badan penari, maka
penggunaannya harus diperhatikan. Di samping itu agar perlengkapan tersebut dapat
memberikan kesan yang menguntungkan pada suatu adegan, maka sering ukurannya
dibuat lebih besar dari yang sesungguhnya.
g. Pola Lantai
Pola lantai merupakan pola atau denah yang dilakukan seorang penari dengan
perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang.Pola lantai tari
tunggal nusantara secara umum dapat berupa garis lurus dan garis lengkung. Berikut
ini kami akan membahas bentuk-bentuk pola lantai dari garis lengkung dan garis lurus
disertai pergeseran dan perpindahan posisi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud definisi seni tari ?
2. Apa sajakah unsure-unsur dalam seni tari Zapin ?
C. TUJUAN
1. Siswa dapat kreatifitas dalam Seni Budaya dalam Seni Tari
2. Siswa biar mempunyai rasa cinta terhadap Seni Budaya khususnya Seni Tari
D. MMANFAAT
1. Supaya siswa lebih berkreativitas dalam Seni Budaya khususnya Seni Tari
2. Supaya siswa lebih mempunyai rasa cinta terhadap Seni Budaya khususnya Seni Tari
BAB II
PEMBAHASAN
Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada
hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu "Zaffan" yang artinya
penari dan "Al-Zapin" yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab
dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian
ini adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang
Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri
sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin
diperkenalkan di Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang
bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada
tahun 1950-an dan 1960-an terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.
Dalam tarian Melayu dikenal istilah rentak, yaitu motif irama (musik) tertentu yang
mendasari motif gerak tertentu (Dewan Kesenian Jakarta, 1978: 99). Rentaklah yang
membangun suasana dan identitas tari Melayu. Rentak yang dikenal antara lain rentak
Zapin, rentak Joget, rentak Ghazal, rentak Melayu, rentak Mak Inang, rentak Nobat, dan
sebagainya. Semua rentak di atas masih dapat dibagi dalam tiga garis besar, yaitu rentak
cepat, rentak sedang, dan rentak lambat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, t.t.:
124)
Zapin masuk ke nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13
Masehi. Para pedagang dari Arab dan Gujarat yang datang bersama para ulama dan
senimannya, menelusuri pesisir nusantara. Diantara mereka ada yang tinggal menetap
ditempat yang diminati, dan ada pula yang kembali dinegeri mereka setelah perdagangan
mereka usai. Bagi yang menetap kemudian mernikahi penduduk setempat dan
berketurunan hingga kini.
Zapin, salah satu dari kesenian yang dibawah para pendatang tersebut kemudian
berkembang dikalangan masyarakat pemeluk agama Islam. Sekarang kita dapat
menemukan Zapin hampir diseluruh pesisir Nusantara, seperti : pesisir timur Sumatra
Utara, Riau dan Kepulauannya, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu,
Lampung, Jakarta, pesisir utara – timur dan selatan Jawa, Nagara, Mataram, Sumbawa,
Maumere, Seluruh Pesisr Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo,
Ternate, dan Ambon. Sedangkan dinegara tetangga terdapat di Brunei Darussalam,
Malaysia, dan Singapura
Di Nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang mengalami perubahan
secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat turunan Arab. Jenis kedua
adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal, dan disesuaikan dengan
lingkungan masyarakatnya. Kalau zapin Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka zapin
Melayu sangat beragam dalam gayanya. Begitu pula sebutan untuk tari tersebut tergantung
dari bahasa atau dialeg lokal dimana dia tumbuh dan berkembang. Sebutan zapin
umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di Jambi, Sumatera Selatan
dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan Bedana terdapat di Lampung, sedangkan di
Jawa umumnya menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung member nama jepin,
di Sulawesi disebut jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen.
Semenatara di Nusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.
Zapin dapat ditemui pada helat perkawinan, khitanan, syukuran, pesta desa, sampai
peringatan hari besar Islam. Umumnya penari zapin hanya lelaki. Diiringi musik ensemble
yang terdiri dari pemain marwas, gendang, suling, biola, akordion, dumbuk, harmonium,
dan vocal. Pola tarinya sangat sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang. Gerak
tarinya mendapat inspirasi dari kegiatan manusia dan alam lingkungan. Misalnya : titi
batang, anak ayam patah, siku keluang, sut patin, pusing tengah, alif, dan lainnya.
Pertunujukan zapin biasanya ada atraksi dari para penari-penari mahir untuk menunjukkan
kepiawaiannya dalam berinprovisasi dengan music iringan. Beratus tahun zapin hidup
dalam kelompok-kelompok kecil masyarakat dan berfungsi sebagai hiburan dan sekaligus
penyampaian nasehat-nasehat untuk masyarakat melauli pantun dan syair lagunya.
Kalaupun terjadi perubahan masih dalam denyut evolusi yang mengalir secara alamiah.
Permasalahan pelestarian tradisi, adat istiadat, mengaitkan dengan keagamaan, beberapa
faktor yang menyebabkan kurang tumbuh dan berkembangnya jenis tari ini.
Tari Zapin berkembang tidak hanya dikalangan istana tetapi juga di kalangan masyarakat
Melayu dengan ragam-ragam dan gerak yang cukup khas. Dalam konteks seni tari, Islam
memberikan kontribusi ke dalam berbagai jenis tari, seperti pada tari Zapin. Dengan
berbagai normanya seperti adanya gerak sembah atau salam, gerak ragam-ragam (langkah
belakang siku keluang), anak ayam, anak ikan, buang anak, lompat kecil, lompat tiung, 44
Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni pisau belanak, pecah, tahto, tahtim dan lain-
lainnya. (Muhammad Takari, 2008:108)
Zapin Pulau
Zapin Arab
Zapin Singapura
Zapin Tempurung
Zapin Nelayan
Tarian Zapin menumpukan pada langkahan dengan posisi kaki selalu tertutup dan tidak
merendah. Kebanyakan posisi badan selalu bergerak seperti ombak mengalun. Posisi
tangan tidak diperlihatkan secara jelas, tangan kanan maupun tangan kiri berada dibawah
bahu. Biasanya lagu yang dinyanyikan dalam Tarian Zapin berunsur keagamaan, kata-kata
nasihat, pujian kepada kebesaran agama dan kesempurnaan Budi Pekerti.
Sungguhpun Tarian Zapin mempunyai pengaruh Arab-Parsi, tetapi dari segi pakaian
penari-penari memakai pakaian Melayu selengkapnya yaitu bagi laki-laki berkain
samping, memakai baju teluk belanga, cekak musang, memakai kain sarung tenunan siak,
dan bersongkok sedangkan wanita memakai kurung, kain sarong, kebaya panjang, hiasan
kembang goyang untuk sanggul, gelang atau dukuh.
Alat musik utama yang digunakan untuk mengiringi Tarian Zapin adalah gambus, rebana,
gendang dan marwas tetapi, untuk Zapin Arab hanya menggunakan alat musik berupa
Marwas dan Gambus. Petikan gambus untuk membawakan lagu sedangkan rentak
gendang / rebana menentukan retak dan pecahan tari. Lagu-lagu pengiring tarian Zapin
pertama kali diciptakan oleh Tengku Mansor dan dinyanyikan oleh istrinya Cik Norlia
yang berasal dari Singapura. Beberapa lagu yang diciptakannya adalah: Ya Salam, Yale-
Yale, Tanjung Serindit, Sri Pekan, Lancang Kuning, Gambus Palembang, dan Lancang
Daik. Contoh lagu-lagu pengiring tarian Zapin lainnya adalah: Nasib Lancang Kuning,
Pulut Hitam, Bismillah, Sanaah, Saying Sarawak, Lancing Balai, Anak Ayam Patah, Zapin
Asli, Gndang Rebana, dll.
Tahto 1
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini
merupakan gerak yang ditampilkan diawal-awal Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan
sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 8
hitungan per 1 kali.
Tahto 2
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu
dilakukan setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu diawal dan
diakhir setelah gerak Tahto1. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Tahto 3
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu
dilakukan setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali juga yaitu diawal
dan diakhir setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Bebas
Gerak ini merupakan gerak yang selalu ditampilkan dalam Tarian Zapin. Gerak ini
dilakukan diantara gerak-gerak yang lain, ada yang sebanyak 1 kali maupun sebanyak 2
kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
Shut
Gerak ini bermakna Mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan .
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas yang sebelumnya adalah gerak Tahto 3. Gerak ini
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Shut maju dan Shut mundur. Gerak ini dilakukan
sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
Siku Keluang
Gerak ini bermakna Dinamis kehidupan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2
kali yang sebelumnya adalah gerak Shut maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2
kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
Mata Angin
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 1 kali yang sebelumnya adalah gerak Siku
Keluang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 1 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak
16 hitungan.
Titik Batang
Gerak ini bermakna Bahwa keteguhan hati dan keterampilan dalam menghadapin
cobaan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak
Mata Angin. Gerak ini Dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur dimana diantara
gerak Titik Batang maju dan mundur itu terdapat 1 kali gerak bebas yang memisahkan
gerak itu. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
Pusing Tengah
Tari zapin dimainkan oleh penari laki-laki maupun perempuan dengan gerekan yang relatif
sama, letak perbedaannya terdapat pada gerakan tangannya. Pola tarian ini sangat sederhana
dengan pengulangan secara berkesinambungan.
Gerakan tari zapin berasal dari inspirasi kegiatan manusia dengan alam atau lingkungan.
Misalnya, Titi Batang, Anak Ayam Patah, Siku Keluang, Sut Patin, Pusing Tengah, Alif dan
sebagainya. Masing-masing gerakan tersebut mengandung makna dan dilakukan secara
berirama dan terpola.
DAFTAR PUSTAKA
www.docstoc.com/docs/75171236/Pengertian-Seni-Tari
fcomp2010.blogspot.com/2011/03/makalah-sejarah-seni-tari.html
mengerjakantugas.blogspot.com/2009/.../pengertian-tari-seni-tari.htm..
afand.abatasa.com/post/detail/5341/pengertian-tari-seni-tari
carapedia.com/pengertian_definisi_tarian_info2185.html
id.answers.yahoo.com › Semua Kategori › Seni & Insani › Seni Tari
restyamelia.blogspot.com/2012/03/definisi-seni-tari.html
materisenibudayablog.blogspot.com/
LAMPIRAN