Anda di halaman 1dari 12

TARI TRADISIONAL ZAPIN MELAYU

Disusun oleh Kelompok 6:

Yenni Murni ButarButar


Ahmad Muflih Firdaus
Jelsika Maryamir
Nur Fatimah
Jihan Miftahul
Muh Rafly

SMA NEGERI 4 MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb, Shalom.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang bertema: “TARI
TRADISIONAL ZAPIN MELAYU”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
seni budaya.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis memperoleh data dari berbagai sumber. Penulis
menyadari akan keterbatasan yang ada , sudah barang tentu dari berbagai segi dalam makalah ini
masih ada kekurangan. Walaupun demikian, penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan makalah ini. Yang dalam prosesnya tidak sedikit mengalami cobaan dan
hambatan yang harus dihadapi.

Namun puji syukur, atas bantuan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Memberikan
kemudahan bagi penulis sehingga makalah ini akhirnya dapat terselesaikan.

Makassar, 08 Agustus 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………......I

DAFTAR ISI………………………………………………………….II

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….1

A. Latar Belakang……………………………………………….…1
B. Rumusan Masalah……………………………………………....2
C. Manfaat/ Tujuan………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….3

A. Pengertian Tari Zapin…....……………………………...……...3


B. Sejarah Tari Zapin…….…..……………………………..……..3
C. Tehnik Persembahan Tari Zapin…..……………………..…....4
D. Gerak-Gerak Dalam Tari Zapin……………………………..…5
E. Iringan Tari…………………………………………………….6
F. Tata Busana……………………………………………………7
G. Properti Tari…………………………………………………...7

BAB III PENUTUP……………………………………………….....8

A. Kesimpulan…………………………………………………….8

B. Saran………………………………………...………………....8

DAFTAR PUSAKA……………………………...………………….9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negeri dengan aneka keragaman budaya. Beberapa diantaranya lahir
dari suatu akulturasi kebudayaan sehingga menciptakan kesenian baru. Salah satunya
adalah Tari Zapin yang berasal dari Riau dengan nilai budaya dan keluhurannya.

Tari Zapin merupakan tarian yang berasal dari negeri Yaman yang populer dalam
kalangan masyarakat Melayu di Indonesia, terutama di wilayah yang bermayoritas
Melayu seperti di Sumatra (Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Utara, Sumatra Selatan),
Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan (Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur),
tarian ini terus dilestarikan oleh masyarakat Riau secara turun temurun dan tidak
tergeser oleh perkembangan zaman.

Berdasarkan sejarahnya, Tarian Zapin merupakan hasil dari gabungan dua kebudayaan,
Yaitu budaya Melayu dan budaya Arab pada masa lalu. Akulturasi ini terjadi karena
kedatangan orang-orang Arab ke wilayah Riau dan tinggal disini.

Tarian Zapin dilakukan secara berpasangan dan digunakan sebagai sarana hiburan
masyarakat. Konsep tari Zapin sebagai refleksi dari masyarakat Melayu lebih dominan
pada gerak kaki sedangkan tangan dibaratkan sebagai pengimbang saja.

Musik pengiringnya terdiri dari dua alat musik utama, yakni gambus dan gendang kecil
yang disebut marwas. Lagu zapin Melayu merupakan salah satu lagu karya cipta dari pak
Ngah, composer dan arranger Asal Malaysia. Lagu ini dinyanyikan dan di populerkan
oleh artis asal Indonesia "Lesty kejora" dan di rilis pada 25 Januari 2016.

Lagu yang dipilih sebagai single terbaru Lesti ini bercerita tentang keindahan tari zapin.
Lagu ini tidak bercerita yang sedih-sedih. Musiknya rancak, upbeat dengan nuansa
melayu tetapi tetap ada unsur dangdutnya.

Dalam lirik lagu Zapin Melayu dari Lesti Kejora ternyata mempunyai makna yang
mendalam di balliknya. Makna yang ada pada lirik lagu Zapin Melayu dari Lesti Kejora
yakni tentang seseorang yang tengah menari bahagia. Dan lagu zapin Melayu juga
memiliki makna jangan malu untuk menari dan bernyanyi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tari Zapin Melayu?
2. Seperti apa sejarah tari Zapin Melayu?
3. Bagaimana Tehnik Persembahan Tarian Zapin?
4. Seperti apa Gerak-Gerak Dalam Tarian Zapin?
5. Apa saja Iringan Tari?
6. Jelaskan tata rias dan tata busana dalam tarian Zapin Melayu?
7. Apa saja Properti Tari Zapin Melayu?

C. Manfaat penulisan

1. Untuk mengetahui/memahami tetang Tari Zapin Melayu


2. Untuk mengetahui memahami tetang sejarah Tari Zapin Melayu
3. Untuk mengetahui/memahami tetang Tehnik Persembahan Tarian Zapin
4. Untuk mengetahui/memahami tetang Gerak-Gerak Dalam Tarian Zapin
5. Untuk mengetahui/memahami tetang Iringan Tari
6. Untuk mengetahui/memahami tetang tata rias dan tata busana dalam tarian Zapin
Melayu
7. Untuk mengetahui/memahami tetang Properti Tari Zapin Melayu
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tari Zapin


Tarian Zapin merupakan salah satu dari tarian rumpun Melayu yang menghibur
sekaligus surat dengan pesan agama dan pendidikan. kata Zapin sendiri berasal dari
bahasa Arab yaitu "Zaffan" yang artinya penari dan "Al- Zapin" yang berarti gerak
kaki.

Pada era tahun 2000 an, tari Zapin ini pernah mewabah keseluruh daerah dan
menjadi kesenian budaya yang acap kali diperlombakan. Zapin sendiri memiliki
kaidah dan aturan yang tidak boleh diubah (baku), namun keindahan gerak serta
musiknya tetap indah dan sedap dipandang, serta nyaman ditelinga ketika mendengar
musik dan syair-syair walaupun aturannya tidak pernah diubah dari dulu.

B. Sejarah Tari Zapin Melayu Di Indonesia


Jika dirunut dari sejarahnya, tari zapin sebetulnya bermula dari sebuah tarian
khusus bagi kalangan istana di kesultanan Yaman di masa silam. Pada masa
perdagangan lintas benua yakni sekitar awal abad 16, saudagar Arab membawa
kesenian ini dan memperkenalkannya pada masyarakat pemeluk agama Islam di
sekitar Selat Malaka.

Pada tahun 1824 tarian ini mulai tumbuh dan berkembang pada dikerajaan Johor,
Riau, dan Lingga, khususnya didaerah Riau Tari zapin ini berkembang di daerah
Siak Sri Indrapura, Bengkalis dan Pelalawan, disetiap daerah yang terdapat perbedaan
latar belakang.

Di Pekanbaru sendiri tarian ini diperkenalkan oleh seorang songkok yang berasal
dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini baru
popular di Pekanbaru pada tahun 1950-1960-an terutama di kampung Tanjung
Gemuk dan kampung Lamir.

Sekarang kita dapat menemukan Zapin hampir diseluruh pesisir Nusantara, seperti:
pesisir timur Sumatra Utara, Riau dan Kepulauannya, Jambi, Sumatra Selatan,
Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, pesisir utara-timur dan selatan Jawa,
Nagara, Mataram, Sumbawa, Maumere, Seluruh Pesisr Kalimantan, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Ternate, dan Ambon. Sedangkan dinegara tetangga
terdapat di Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura Tari Zapin.

Sebelum tahun 1960 di Riau zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki yang
dianggap dapat mengangkat status sosialnya di masyarakat. Dimana sang penari
akan menjadi incaran para orang tua untuk dijodohkan kepada anak perempuannya.
Seiring berkembangnya zaman, di Riau tarian ini yang awalnya hanya
dibawakan penari lelaki, namun akhirnya juga disusul dengan penari perempuan.
Bahkan sering juga ditampilkan secara bersama antara perempuan dan laki-laki.

Pada awal kemunculunya. Tari Zapin ditampilkan di atas tikar madani. Dengan
aturan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu penari
sedang membawakan atau menarikan tari Zapin tersebut.

Di Nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang mengalami
perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat keturunan Arab.
Jenis kedua adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal, dan
disesuaikan dengan lingkungan masyarakatnya.

Kalau zapin Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka zapin Melayu sangat beragam
dalam gayanya. Begitu pula sebutan untuk tari tersebut tergantung dari bahasa atau
dialeg lokal dimana dia tumbuh dan berkembang.

Sebutan zapin umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di


Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan Bedana terdapat
di Lampung, sedangkan di Jawa umumnya menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan
cenderung member nama jepin, di Sulawesi disebut jippeng, dan di Maluku lebih
akrab mengenal dengan nama jepen. Semenatara di Nusatenggara dikenal dengan
julukan dana-dani. Zapin dapat ditemui pada helat perkawinan, khitanan, syukuran,
pesta desa, sampai peringatan hari besar Islam.

C. Tehnik Persembahan Tarian Zapin


Sebagai sebuah tarian persembahan, Tarian Zapin terbagi kepada 3 peringkat:
Peringkat ke-1: Pemukaan atau pembuka tari
Peringkat ke-2: Pecahan atau gerak serta lenggang tari
Peringkat ke-3: Penutup tarian

Tarian Zapin menumpukan pada langkahan dengan posisi kaki selalu tertutup dan
tidak merendah. Kebanyakan posisi badan selalu bergerak seperti ombak mengalun.
Posisi tangan tidak diperlihatkan secara jelas, tangan kanan maupun tangan kiri berada
dibawah bahu. Biasanya lagu yang dinyanyikan dalam Tarian Zapin berunsur
keagamaan, kata-kata nasihat, pujian kepada kebesaran agama dan kesempurnaan
Budi Pekerti. Dalam tarian Melayu dikenal istilah rentak, yaitu motif irama (musik)
tertentu yang mendasari motif gerak tertentu.
D. Gerak-Gerak Dalam Tari Zapin
Gerak-gerak dalam Tarian Zapin antara laki-laki dan perempuan adalah sama, yang
membedakan hanyalah gerak tangannya saja. Gerak-gerak dalam Tarian Zapin:

Tahto I
Gerak ini bermakna sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini merupakan gerak
yang ditampilkan diawal-awal Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali
yaitu pada awal dan akhir Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per
1 kali.

Tahto 2
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu
dilakukan setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu diawal
dan diakhir setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per I kali.

Tahto 3
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu
dilakukan setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali juga yaitu
diawal dan diakhir setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan
per 1 kali.

Bebas
Gerak ini merupakan gerak yang selalu ditampilkan dalam Tarian Zapin. Gerak ini
dilakukan diantara gerak-gerak yang lain, ada yang sebanyak 1 kali maupun sebanyak
2 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.

Shut
Gerak ini bermakna mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan. Gerak
ini dilakukan setelah gerak bebas yang sebelumnya adalah gerak Tahto 3. Gerak ini
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Shut maju dan Shut mundur. Gerak ini dilakukan
sebanyak 16 hitungan per 1 kali

Siku Keluang
Gerak ini bermakna dinamis kehidupan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebus 2
kali yang sebelumnya adalah gerak Shut maja mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak
2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.

Mata Angin
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 1 kali yang sebelumnya adalah gerak Siku
Keluang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 1 kali, Gerak ini dilakukan
sebanyak 16 hitungan.
Mata Angin.
Gerak ini Dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur dimana diantara gerak
Titik Batang maju dan mundur itu terdapat I kali gerak bebas yang memisahkan gerak
itu. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.

Titik Batang
Gerak ini bermakna Bahwa keteguhan hati dan keterampilan dalam menghadapi
cobaan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak
Mata Angin. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur dimana
diantara gerak Titik Batang maju dan mundur itu terdapat 1 kali gerak bebas yang
memisahkan gerak itu. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 htungan per 1 kali.

Pola tarinya sangat sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang. Gerak tarinya
mendapat inspirasi dari kegiatan manusia dan alam lingkungan. Misalnya: titik
batang, anak ayam patah, siku keluang, sut patin, pusing tengah,
alif, dan lainnya.

E. Iringan Tarian
Ada 2 elemen yang mengiringi pertunjukan tari Zapin. Keduanya yaitu tetabuhan
alat musik dan syair melayu yang dinyanyikan sebagai pesan moral. Khusus untuk
tari Zapin yang murni berasal dari budaya Arab, hanya ada 2 alat musik yang
digunakan untuk mengiringinya, yaitu Marwas dan Gambus. Sementara tari zapin
yang telah mengalami akulturasi dan perkembangan kerap ditampilkan dengan
iringan orkestra beberapa alat musik, seperti gambus, akordeon, rebana, gendang,
gitar, dan marwas(gendang kecil).

Gambus

Akordeon Rebana
F. Tata Busana
Agar menampilkan performa terbaik, penari pria maupun wanita akan ditias
sedemikian rupa. Sedangkan busana yang dikenakan oleh penari laki-laku adalah
pakaian adat Melayu, meliputi baju kurung, cekak musang, plekat, kopiah, songket,
bros, dan bawahan seluar.

Sementara itu, penari perempuan mengenakan baju khas Melayu meliputi baju
kurung labuh, selendang tudung manto, kain samping, serta kain songket. Selain itu,
tidak lupa pula aksesoris seperti kalung, anting-anting, hiasan kembang goyang, dan
lainnya. Mengenai warna baju yang digunakan umumnya berwarna cerah, seperti
merah, biru, hijau dan kuning.

Kostum penari zapin juga mendapat pengaruh model Islami. Fungsinya adalah ntuk
menutup tubuh, memperjelas ruang gerak, mempertegas identitas tari, tidak
mengganggu gerakan serta memberikan nilai estetika. Nilai kesopanan juga
ditampilkan dalam setiap pementasan tari zapin.

G. Properti Tari
Selain busana adat Melayu, ciri khas lain dari tari zapin adalah penggunaan properti
tari. Meskipun dapat dilakukan tanpa properti pelengkap, namun penggunaannya
akan memberikan nuansa yang lebih indah. Misalnya properti berupa selendang
sampur yang dikenakan oleh penari perempuan sehingga semakin memperindah
gerakan tarian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tari adalah salah satu ekspresi budaya yang sangat kaya, tetapi paling sulit
untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Mengamati gerak laku sangat mudah, tetapi
tidak mengetahui maknanya.

Seperti tari Zapin Melayu yaang melambangkan adat dan budaya masyarakat
Melayu. Ia memberikan gambaran sebenar mengenai kehidupan semulajadi dan
cara hidup mereka. Perkara yang paling unik tentang seni tarian adalah setiap
negeri mempunyai hasil tarian yang identik dengan negeri masing-masing.

B. Saran
Tari Zapin Melayu sudah langka karena arus oleh perkembangan sosial ataupun
gejala alamiah, terutama di daerah asalnyasedangkan di lain pihak, ada gejala
peninggalan kebudayaan Melayu yang sudah tersebar jauh dari daerah asalnya.

Dalam pembicaraan sehari-hari tidak lagi ada keganjilan mengenai tari Melayu
yang melampaui batas daerah asalnya itu.
Dilihat dari kepentingan komunikasi, gejala pemekaran kebudayaan Melayu telah
menumbuhkan rasa persatuan dalam kehidupan kebangsaan kita.

Uraian di atas memberikan kesadaran kepada kita, betapa pentingnya


mempelajari aspek penggarapan baru, di samping kewajiban untuk memperdalam
pemahaman nilai-nilai tradisi sendiri. Dari sumber pustaka yang sangat terbatas
diketahui bahwa tari-tarian istana Melayu di masa lalu menuntut ketekunan dan
keterampilan teknis yang cukup tinggi.

Pelestarian dan pengembangan tari tradisi pada intinya harus berpijak pada
ukuran kehidupan kesenian, dengan tetap menyadari adanya ukuran-ukuran lain.
Dalam tari tradisi diperlukan kelanjutan yang bersifat kreatif serta mengandung
unsur pembaharuan, keutuhan, dan kemantapan sesuai dengan jiwa masa kini.
DAFTAR PUSTAKA

Rimbakita.com. (2018). Tari Zapin – Sejarah,Makna, Gerakan, Busana dan Properti


Diambil kembali dari https://rimbakita.com/tari-zapin/
Pada tanggal 8 Agustus 2023

Wikipedia (2021 Oktober 27). Zapin Melayu


Diambil kembali dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Zapin_Melayu
Pada tanggal 8 Agustus 2023

Kompasiana (2022 November 5). Lirik Lagu Zavin Melayu yang Dipopulerkan Lesti Kejora
Diambil kembali dari
https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/etalase/amp/pr-
635791604/lirik-lagu-zavin-melayu-yang-dipopulerkan-lesti-kejora-lengkap-dengan-
terjemahan-dan-makna-di-baliknya
Pada tanggal 8 Agustus 2023

Anda mungkin juga menyukai