Segala puji dan syukur yang tiada hentinya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Serta rahmat dan
karunia-Nya, saya tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terima kasih
untuk Ibu Upy Qhurotul Tufailah selaku guru mata pelajaran seni budaya yang telah memberikan
waktu untuk kami menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan, kami manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Namun saya berusaha
untuk menyelesaikan makalah ini walaupun tersusun sangat sederhana. Kiranya saya mohon
maaf apabila ada salah kata, dan kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumatra Barat sebagai salah satu daerah tujuan utama wisata di Indonesia tidak hanya
meyendiakan keindahan alam saja namun juga keindahan budaya seperti tari-tarian. Seiring
perkembangan zaman, seni budaya tari perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Masuknya budaya-
budaya baru ke-era globalisasi ini membuat seni tari menjadi sesuatu yang kurang diminati.
Untuk melestarikan kembali kebudayaan ari di Indonesia, kita perlu mempelajari kembali
jenis-jenis tari. Salah satunya yang akan kita bahas pada makalah ini yaitu Tari Piring. Asal-usul
Tari Piring berasal dari Sumatra Barat. Salah satu bentuk kesenian yang ada di Minangkabau
adalah Tari Piring yang masih banyak dijumpai di Sumatra Barat. Kehadiran piring bagi
masyarakat Minangkabau pada zaman dulu merupakan suatu hal yang menarik. Rasa
keingintahuan masyarakat terhadap suatu benda yang baru muncul menjadikannya sebagai
sumber inspirasi untuk dijadikan property lain di luar alat makan.
Tari Piring merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Jadi
agar seni Tari Piring tetap lestari, kita harus mengetahui semua hal tentang seni Tari Piring itu
sendiri. Semoga tulisan ini mampu memberikan kita pengetahuan yang lebih luas tentang Tari
Piring, sehingga kita mampu melestarikan warisan budaya ini.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kita penulis akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan
dengan seni Tari Piring yaitu :
Tujuan
Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
BAB 1
BAB 2
BAB 3
- Penutup
- Kesimpulan
- Kritik dan Saran
BAB 1
Sejarah Tari Piring
Salah satu bentuk kesenian yang ada di Minangkabau adalah Tari Piring yang masih
banyak dijumpai di Sumatra Barat. Kehadiran piring bagi masyarakat Minangkabau pada zaman
dahulu merupakan suatu hal yang menarik. Rasa keingintahuan masyarakat terhadap suatu benda
yang baru muncul manjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menjadika property lain di luar
alat makan.
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada
dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan
membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakan di dalam piring sembari
melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi Tari Piring tidak lagi digunakan
sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai
sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
- Sebagai hiburan
Berbagai macam tarian tradisional yang ada di Indonesia seperti Tari Piring ini memang
memiliki manfaat sebagai hiburan. Maksud dari hiburan ini jelas kita dapat katakan bahwa
adanya tarian-tarian yang dilakukan oleh sekelompok penari yang tentu akan memberikan
hiburan bagi para penonton. Tak heran jika Tari Topeng ini sering ditampilkan di panggung
pentas guna memberikan hiburan bagi para penonton
- Sebagai komunikasi
Dilain sisi, Tari Piring yang ditampilkan dalam suatu acara tertentu memiliki nilai
komunikatif terhadap orang yang melihatnya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa
gerakan-gerakan dalam Tari Piring memiliki pesan tertentu untuk disampaikan kepada orang
lain atau para menikmat. Dengan adanya komunikasi yang disampaikan melalui gerakan tari
inilah diharapkan para penikmat mampu menerjemahkan kedalam situasi dan kondisi
tertentu. Tak heran jika Tari Piring juga kerap disebut sebagai alat komunikasi
Kita ketahui bahwa gerakan-gerakan dalam tarian khususnya Tari Piring tentu akan
menambah keteranpilan khusus bagi para penari tarian tradisional. Dengan demikian seorang
penari yang menguasai gerakan tari maka dapat dikatakan keterampilannya bertambah
- Menyehatkan tubuh
Meskipun tari-tarian termasuk Tari Piring bukan salah satu cabang olahraga, namun gerakan
serta metode yang ada didalamnya diyakini dapat membantu tubuh kita untuk senantiasa
terjaga dalam kondisi yang sehat dan bugar.
BAB 2
Fungsi Tari Piring
Bagi masyarakat Minangkabau Tari Piring di samping jenis kesenian tradisional lainnya
sering digunakan dalam upacara yang bersifat tradisional, seperti upacara pengangkatan pengulu,
upacara pesta panen, perkawinan, dan khitanan. Jadi disini masyarakat menggolongkan kesenian
-kesenian tradisional (Tari Piring) ini kedalam kesenian tradisional karena seringnya tari
tradisional ini digunakan dalam upacara-upacara yang bersifat tradisional tersebut.
Properti utama yang digunakan untuk pertunjukan tari piring adalah dua buah piring.
Sudah dijelaskan diatas bahwa piringan ini si genggam dengan dua telapak tangan dengan tempo
gerakan yang sangat cepat sekali. Dengan gerakan berpola diayunkan ke depan fan belakang.
Dua cincin dan detingan piring adalah sebuah selingan bunyi pada saat jari penari diketukkan
kebagian bawah piring.
Tari ini mempunyai makna nilai transendental, hal ini terlihat pada saat pelaksanaan tata
cara Tari Piring. Piring-piring tersebut disusun diatas menandakan bahwa simbol yang
ditunjukan kea rah tuhan dan simbol rasa ucap syukur kepada tuhan
Kostum atau busana yang dipakai : pakaian yang digunakan para penaripun haruslah
pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.
Pada umumnya, pakaian yang berwarna-warni dan cantik adalah hal wajib bagi sebuah tarian.
Tetapi pada Tari Piring, sudah cukup dengan berbaju melayu dan bersamping saja. Warna baju
juga adalah terserah kepada penari Tari Piring karena lebih mudah di lihat oleh penonton
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Menurut kami seni Tari Piring merupakan perpaduan unsure raga, irama dan rasa di waktu
tertentu yang dimaksud untuk keperluan tertentu seperti pengucapan rasa syukur, untuk hiburan
atau dinikmati nilai keindahannya. Menurut kami Tari Piring mempunyai karakteristik yang
akhirnya menjadikan pembeda dari tari-tari tradisional yang ada di Indonesia. Meskipun setiap
tari-tarian mempunyai cirri masing-masing tetapi menurut pandangan kami Tari Piring selain
berkarakter juga memiliki nilai warisan budaya Indonesia khususnya Minangkabau.
Saat ini Tari Piring sudah termasuk yang mendunia, karena sesuai dengan permintaan Tari
Piring sering tampil diberbagai Negara seperti Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, dan
Australia. Kita seharusnya patut bangga atas eksistensi Tari Piring yang semakin mendunia.
Sedangkan masyarakat Indonesia justru melupakan dan malu untuk melestarikan tari-tarian
tradisional Indonesia, kita tidak pernah menyadari bahwa orang-orang dari berbagai Negara
malah justru mengagumi Tari Piring bahkan mengklaim. Bukan hanya Tari Piring saja, kita
sebagai generasi penerus bangsa harus mencintai apa pun jenis warisan budaya Indonesia
dengan berbagai macam keunikan dank has suku-suku yang ada di Negara kita ini.
C. Daftar Pustaka
- http://qudstafata.com/tari-piring/amp/
- http://wulananggriani26.blogspot.co.id/2013/05/makalah-tari-piring.html?m=1
- http://sssmansa.blogspot.co.id/2015/01/tari-piring.html?m=1