Anda di halaman 1dari 6

TARI GAMBYONG

ANGGOTA KELOMPOK :
ADHE DEWA S.
ARIF FATKHUR R.
DICKY DARMAWAN
NAUFAL MAHADI K.
YUDHA FATHKUR R.
SEJARAH TARI GAMBYONG
Tari gambyong merupakan salah satu tari adat
yang berasal dari daerah sekitar Surakarta,
Jawa Tengah. Tari ini awal mulanya hanyalah
sebuah tarian jalanan atau tarian rakyat dan
merupakan tari kreasi baru dari perkembangan
Tari Tayub. Saat upacara panen dan hendak
menanam padi, masyarakat Surakarta tempo
dulu akan mempertunjukan tarian ini sebagai
undangan pada Dewi Sri atau Dewi Padi agar ia
memberkahi sawah mereka dengan hasil panen
yang maksimal.
KOSTUM TARI GAMBYONG
Ketika menari, para penari gambyong wajib
mengenakan kostum khusus berupa kemben
yang bahunya terbuka sampai bagian dada
serta bawahan berupa kain panjang bermofif.
Para penari juga mengenakan selendang
berwarna kuning dan dirias dengan sangat
cantik. Warna kostum tari gambyong ini
memang identik dengan warna kuning dan
hijau. Kuning melambangkan kekayaan, dan
hijau melambangkan kesuburan.
IRINGAN MUSIK

Tari gambyong akan selalu diiringi dengan musik


dari seperangkat gamelan dan tembang Jawa.
Gong, gambang, kenong, serta kendang akan
selalu dimainkan bersamaan dengan gerak para
penari gambyong. Dari beberapa alat musik
tersebut, kendang menjadi yang paling istimewa.
Kendang adalah panduan bagi para pemusik dan
penari untuk melakukan gerak atau bunyi tertentu.
Oleh karena hal tersebut, dalam tari gembyong,
kendang juga dijuluki sebagai otot tarian.
FUNGSI TARI GAMBYONG

Fungsi tari Gambyong dalam kehidupan


masyarakat dulunya berfungsi sebagai
pertunjukan hiburan bagi Sinuhun
Pakubuwono ke6 dan tari untuk
penyambutan ketika ada tamu kehormatan
berkunjung ke Kesunanan Surakarta
GERAKAN TARI GAMBYONG

Anda mungkin juga menyukai