Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang
Seni dan budaya yang berkembang saat ini dan masa-masa yang akan
datang tidak mungkin terlepas dari benang merah budaya di masa lampau. Hal
ini menjadi fakta yang tidak dapat dipungkiri, sebab selain sebagai kodrat,
tampaknya juga disadari bahwa unsur-unsur budaya masa lampau masih
dibutuhkan dan berguna bagi pembentukan budaya masa kini dan masa-masa
yang akan datang. Dengan kata lain perkembangan kesenian pada saat ini
merupakan kelanjutan dari kesenian pada masa lampau. Hal ini terbukti
dengan adanya unsur-unsur kesenian yang memiliki ciri khas tersendiri atau
biasa disebut identitas.
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang
digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa
manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia,
kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi
menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan
nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan
solidaritas suatu masyarakat.
Salah satu jenis tari pertunjukan yang banyak muncul di berbagai
daerah di Indonesia salah satunya adalah tari topeng, dari mulai topeng
Cirebon, topeng malang hingga topeng Madura, dan daerah lainnya
terutama yang pada zaman dahulu masuk ke dalam wilayah kerajaan
singosari dan kemudian majapahit. Tari topeng memang kerap ditarikan
pada raja Jawa yang salah satunya adalah Hayam Wuruk yang konon
menari di depan kaum perempuan.
Dari sekian tari topeng yang ada di Indonesia ini, salah satunya yang
menarik adalah tari topeng dari Madura. Pada dasarnya tari topeng dari
Madura ini hampir sama dengan topeng Malang, mengingat kedua daerah
ini pada abad ke 13 memiliki latar belakang sejarah yang sama yakni
menjadi bagian dari kerajaan Singosari. Yang membedakan keduanya
mungkin hanya pada sisi cerita dan setting panggung saja.
Suatu kebudayaan yang tinggi nilainya dimiliki oleh kabupaten
Sumenep-Madura, yakni berupa topeng dalang madura. Seni topeng ini
sangat menarik perhatian para turis, baik domestik, maupun mancanegara.
Disebut topeng (tokop) sesuai dengan perannya masing-masing.Dinamakan
Topeng Dalang karena jalan ceritanya dibawakan oleh seorang dalang,
kecuali semar,bagong,pitro,garing yang disebut panakawan. Seorang
dalang harus mempunyai kemampuan mengatur jalannya cerita dengan
suara yang berbeda, baik suara laki-laki maupun suara perempuan, juga
harus pandai membawakan kidung(ngejung) sesuai dengan peran tiap-tiap
pemain. Semua pemainnya terdiri atas laki-laki dan tidak biasa pemain
topeng dari wanita.

Para pemain topeng dibedakan atas peran putri dan peran putra,
sedangkan peran putra dibedakan atas tarian yang halus,menengah dan
keras. Dan biasanya diikuti dengan klenengan yang sesuai. Topeng dalang
Madura di Sumenep dibedakan 2 versi, yaitu versi kalianget dan versi
slopeng(dasuk). Kedua jenis versi itu sama-sama menarik perhatian
mancanegara. Terbukti sudah pernah dipentaskan diluar negeri yaitu
perancis, jepang,amerika serikat, dan belgia dengan bayaran yang sangat
tinggi, yang menambah devisa negara.

Versi Kalianget : Pakar: Sabidin, Ekstranya: Branyak (putra kembang


dan tarian putri kembar), tokop (topeng) tokoh kasar, kumisnya hanya
dengan dicat hitam, Gungsingnya hanya di kaki kanan (bagi tokoh kasar),
warna tokop tertentu berbeda (misalnya: Gatot Kaca merah), tariannya
lebih sederhana, Panakawan: Semar dan bagong.

Saat ini topeng di kalianget yang memainkan bukan hanya orang tua,
tetapi anak-anak kecil bisa memainkannya, ada TK, SD. Dari tehnik
gerakannya tidak kalah bagus dari orang tua yang memainkan. Dari
gerakan sama seperti topeng dalang, hanya saja yang memperankannya
anak-anak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan topeng dalang saat ini di kalangan anak usia
dini?
2. Apa yang membedakan gerak topeng dalang dewasa dan anak kecil?

Anda mungkin juga menyukai