Selatan. Di desa ini terdapat sebuah danau, yang menjadi obyek wisata yang sering
dikunjungi oleh masyarakat Buntok dan sekitarnya. Danau itu bernama Danau
Malawen.
Air danau malawen sangat bersih, dan juga sangat jernih. Danau ini
mempunyai daya tarik tersendiri. Dari danau ini muncul legenda tentang Piring
Malawen. Di sana juga terdapat legenda sepasang buaya, yang kabarnya adalah
jelmaan dari sepasang kekasih, yang bernama Kumbang Bernaung dan Putri Raja.
Desa sanggu dahulu kala adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang
raja. Sang raja tersebut mempunyai anak gadis, yang sangat cantik dan baik hati, serta
suka menolong sesama.Sang putri raja tersebut jatuh cinta pada pemuda miskin.
Pemuda miskin itu bernama Kumbang Bernaung. Kumbang Bernaung hidup di desa
bersama ibunya yang sudah tua. Meski tahu status mereka berbeda, namun kumbang
Raja sangat marah mengetahui putrinya, jatuh cinta pada pemuda dari rakyat
biasa yang menurutnya, tidak pantas dan tidak sederajat dengan putrinya yang cantik
dan kaya. Karena itu sang raja menjodohkan putrinya dengan seseorang pengeran dari
kerajaan lain. Namun keputusan sang ayah, tidak membuat sang putri putus asa.
Sehingga suatu hari sang putri dan kumbang lari meninggalkan tempat asal mereka.
Mengetahui kalau anaknya lari bersama Kumbang bernaung, sang raja sangat marah,
bernaung menjadi buaya hitam. Sepasang buaya putih dan hitam tersebut sampai
sekarang masih ada di danau malawen. Sementara piring malawen tersebut, menjadi
bukti sejarah kalau dulu kala ada sebuah kerajaan di desa Sanggu ini. Legenda
sepasang buaya hidup di danau malawen, dan legenda piring malawen, membuat
orang – orang ingin tahu lebih dalam, tentang danau malawen yang tenang, bersih,
danau malawen kita bisa melihat keindahan danau malawen. Sambil menikmati
segarnya air kelapa muda yang dijual oleh penduduk yang tinggal di sekitar danau
malawen. Harganya juga tidak mahal, jadi anda bisa berwisata tanpa mengeluarkan
banyak biaya. Di danau juga disediakan perahu, jika anda ingin menyelusuri danau
Danau malawen ramai dikunjungi pada hari sabtu sore, dan hari minggu dan
juga pada hari libur. Jika anda tidak menyukai keramaian, anda bisa berkunjung ke
danau malawen pada hari – hari biasa. Demikian sebuah cerita dari danau malawen
tersebut.