Anda di halaman 1dari 2

DANAU MALAWEN

Desa Sanggu berada 15 Kilometer dari Buntok, ibukota kabupaten Barito

Selatan. Di desa ini terdapat sebuah danau, yang menjadi obyek wisata yang sering

dikunjungi oleh masyarakat Buntok dan sekitarnya. Danau itu bernama Danau

Malawen.

Air danau malawen sangat bersih, dan juga sangat jernih. Danau ini

mempunyai daya tarik tersendiri. Dari danau ini muncul legenda tentang Piring

Malawen. Di sana juga terdapat legenda sepasang buaya, yang kabarnya adalah

jelmaan dari sepasang kekasih, yang bernama Kumbang Bernaung dan Putri Raja.

Desa sanggu dahulu kala adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang

raja. Sang raja tersebut mempunyai anak gadis, yang sangat cantik dan baik hati, serta

suka menolong sesama.Sang putri raja tersebut jatuh cinta pada pemuda miskin.

Pemuda miskin itu bernama Kumbang Bernaung. Kumbang Bernaung hidup di desa

bersama ibunya yang sudah tua. Meski tahu status mereka berbeda, namun kumbang

dan sang putri raja memutuskan hidup bersama.

Raja sangat marah mengetahui putrinya, jatuh cinta pada pemuda dari rakyat

biasa yang menurutnya, tidak pantas dan tidak sederajat dengan putrinya yang cantik

dan kaya. Karena itu sang raja menjodohkan putrinya dengan seseorang pengeran dari

kerajaan lain. Namun keputusan sang ayah, tidak membuat sang putri putus asa.

Sehingga suatu hari sang putri dan kumbang lari meninggalkan tempat asal mereka.

Mengetahui kalau anaknya lari bersama Kumbang bernaung, sang raja sangat marah,

sehingga sang raja mengutuk putrinya dan kumbang.


Konon saat di kutuk, sang putri berubah menjadi buaya putih dan kumbang

bernaung menjadi buaya hitam. Sepasang buaya putih dan hitam tersebut sampai

sekarang masih ada di danau malawen. Sementara piring malawen tersebut, menjadi

bukti sejarah kalau dulu kala ada sebuah kerajaan di desa Sanggu ini. Legenda

sepasang buaya hidup di danau malawen, dan legenda piring malawen, membuat

orang – orang ingin tahu lebih dalam, tentang danau malawen yang tenang, bersih,

jernih, namun menyimpan banyak misteri alam.

Di desa Sanggu juga terdapat perkebunan kelapa jadi jika berkunjung ke

danau malawen kita bisa melihat keindahan danau malawen. Sambil menikmati

segarnya air kelapa muda yang dijual oleh penduduk yang tinggal di sekitar danau

malawen. Harganya juga tidak mahal, jadi anda bisa berwisata tanpa mengeluarkan

banyak biaya. Di danau juga disediakan perahu, jika anda ingin menyelusuri danau

malawen anda bisa menyewa perahu dengan harga relatif murah.

Danau malawen ramai dikunjungi pada hari sabtu sore, dan hari minggu dan

juga pada hari libur. Jika anda tidak menyukai keramaian, anda bisa berkunjung ke

danau malawen pada hari – hari biasa. Demikian sebuah cerita dari danau malawen

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai