ENTREPRENEUR
DI SUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
DESI LUSIANA
FIRTIH WULAN DARI
ROMI RAMPOSA
ST. RAHMATUL MARYAMAH
S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ARTHA BODHI ISWARA
SURABAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Makan adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup, tidak hanya
manusia tetapi hewan serta tumbuhan juga membutuhkan makan. Sebab makanan itulah yang
nantinya akan diolah dan dijadikan sumber energy, sehingga kita dapat terus beraktivitas.
Umumnya orang akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan, dengan maksud lebih
hemat dan terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut kini mulai berubah, dimanamana tersebar rumah makan yang menyediakan berbagai jenis menu, terutama makanan siap saji.
Selain karena lebih praktis dan harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, alasan lain yang
membuat orang suka makan di rumah makan / warung-warung makan adalah karena adanya
perbedaan suasana, serta kenyamanan yang di dapat dari fasilitas-fasilias yang memang sengaja
disediakan demi kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu alasan orang lebih
memilih makan di rumah makan, karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan
makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha rumah makan dapat dijadikan sebagai
peluang usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai
kapanpun, dan prospek kedepannya semakin bagus seiring bertambahnya jumlah penduduk.
B. Tujuan Khusus
1. Sebagai contoh yang bisa ditiru apabila ingin menjalankan suatu usaha
2. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Entrepreneur
3. Manfaat Penulisan
1. Menambah pengetahuan tentang warung makanan dan bagaimana cara membukanya
2. Sebagai masukkan bagi pihak pemilik warung makan agar usaha yang dijalani
semakin berkembang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian
Pengertian dari wirausaha adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Berikut ini digambarkan perkembangan teori dan definisi wirausaha yang asal katanya
adalah terjemahan dari entrepreneur. Istilah wirausaha ini bersal dari entrepreneur (bahsa
Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau gobetween.
Sebagai contoh dari pengertian go-between atau perantara yang dimaksudkan dalam
istilah bahasa Perancis entrepreneur adalah pada saat Marcopolo yang mencoba merintis dalam
jalur pelayaran dagang ke timur jauh.Dia setuju mendatangani kontrak untuk menjual barang dari
seorang pengusaha. Kontrak ini memberi pijaman dagang kepada Marcopolo dengan bagian
keuntungan sebesar 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal tidak menanggung resiko apa-apa
sedangkan si pedagang yang belayar menanggug resiko besar.Pada saat pelayaran tiba di tujuan
dan barang dagangan dijual maka si pemilik modal menerima keuntungan lebih dari 75%
sedangkan si pedagang menerima keuntungan yang lebih kecil.
Kemudian pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan
seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek produksi. Orang ini tidak menanggung
resiko akan tetapi pemimpin proyek menyediakan sumber-sumber yang diperlukan. Bentuk
entrepreneur pada abad pertengahan ini berbentuk clerical yaitu orang yang bertanggug jawab
dalam pekerjaan arsitek seperti untuk pekerjaan bangunan istana dan sebagainya.
Pada abad ke 17 istilah entrepreneur digambarkan sebagai orang yang melakukan kontrak
pekerjaan dengan pemerintah untuk memasok produk tertentu.Kontrak ini memakai harga tetap
keuntungan atau kerugian yang di peroleh dari pekerjaan ini adalah merupakan dari kerugian
wirausaha.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat
adanya peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut.
Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang
baru. Sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk
mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Dalam beberapa segi pandangan hikayat Amerika, entrepreneur di gambarkan sebagai
tokoh pahlawan yang membuka hutan, menaklukkan gunung, membendung sungai menciptakan
dam, membangun masyarakat baru, menanjak dari orang yang tiada sampai orang yang ada,
kesemuanya itulah yang membentuk bangsa Amerika sebagai bangsa baru.
Dalam kepustakaan bisnis beberapa sarjana Amerika memberi arti entrepreneurship
sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha bari dengan maksud
memperoleh keuntungan (laba), memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang
produksi atau distribusi barang-barang ekonomi atau jasa.
Meskipun orang dapat memberi arti entrepreneur dan entrepreneurship berbeda, namun
pendapat Schumpeter pada tahun 1912 masih banyak diikuti berbagai kalangan.
Pandangan berwirausaha, sekarang tampaknya lebih maju dan memasuki sector
pemerintahan.Pemerintah mulai menginginkan pengolahan asset Negara secara wirausaha.Para
pejabat dengan segala aparatnya harus bertindak sebagai wirausaha, mengelola asset
negara.Pemerintah mulai mengurangi subsidi yang makin lama semakin merongrong keuangan
Negara.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
Faktor Usaha
Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.
Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain
Adanya tim yang dapat diajak bekerjasama dalam berusaha
Adanya dorongan orang tua untuk membuka usaha
Adanya sumber-sumber yang biasa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan, modal,
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi
sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu
disiapkan sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada
tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat
agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan
baik.
5. Sebab sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun,
sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang
berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi
kikir maka ia jelas irit.
j. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
6. Konsep Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan terdiri dari :
a. Produk
Produk yang diproduksi dibuat sendiri dan memiliki berbagai macam
variasi bentuk dan rasa produknya.
b. Price
Harga
dari
berbagai
produk
yang
ditawarkan
relatif
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengenalan produk
Sentiling adalah salah satu nama makanan dalam bentuk kue tradisional. Kue
tradisional sentiling merupakan kue yang terbuat dari bahan dasar singkong yang diparut
halus kemudian diberi berbagai macam jenis warna sehingga membuat kue ini menjadi
lebih indah ketika disajikan. Sentiling memang salah satu nama makanan yang memang
sudang sudah terkenal dimana-mana. Kue ini memiliki rasa yang enak juga memiliki
tekstur yang sangat kenyal. Tampilan warna warni yang terdapat pada kue ini membuat
semua orang menjadi tertarik dan ingin mencobanya. Disini kami akan membagikan
resep dan proses pengolahan untuk membuat kue sentiling singkong.
2. Lokasi
Beberapa pilihan lokasi untuk berjualan sentiling adalah di pinggir jalan raya
yang ramai, dekat perumahan, perkantoran, sekolah, ataupun kampus dan di pasar
tradisional. Pastikan tempat berjualan berada pada lokasi yang mudah terlihat dan sering
di lewati banyak orang.
3. Sasaran pemasaran
Makan tradisional sentiling untuk semua kalangan. Mulai dari anak-anak sampai lansia.
Makanan sentiling ini sangat bergizi untuk masa pertumbuhan anak-anak.
4. Penetapan Harga
Harga untuk satu porsi sentiling 1.500 / per porsi
5. Promosi
Promosi usaha Es doger antara lain dengan menata dan menyusun bahan-bahan
yang sudah disiapkan serta memasangkan sepanduk semenarik mungkin, sehingga
menarik orang yang melintas.
6. Resiko
Parutan kelapa tidak bisa bertahan lama dan harus segera dimakan. Kondisi ini
menjadi risiko usaha sentiling. Karena itu, pedagang sentiling harus memperkirakan dan
membawa parutan kelapa seperlunya untuk dicampur ke dengan sentiling tersebut.
7. Resep sentiling
Bahan :
air secukupnya
garam secukupnya
Cara Membuat :
a. Campurkan singkong parut, garam, gula pasir, pasta vanili dan air dalam satu wadah,
aduk sampai tercampur rata
b. Bagi adonan yang sudah tercampur rata menjadi 3 bagian
c. Masing -masing bagian diberi beberapa tetes pewarna makanan yang berbeda, aduk
hingga merata
d. Bentuk adonan pewarna menjadi bentuk balok panjang kemudian kukus selama 35 menit
atau sampai matang
e. Setelah matang, potong-potong kue sentiling membemtuk dadu
f. Campurkan kelapa parut dengan sedikit garam aduk rata lalu kukus selama 5 menit
g. Gulingkan kue sentiling yang sudah dipotong-potong dengan kelapa parut yang sudah
dikukus
h. Kue sentiling siap disajikan
8. Penyajian per porsi :
Masukkan sentiling yang berwarna-warni ke dalam mika dan taburin dengan parutan
kelapa di atasnya. Lalu di staples
BAB IV
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Produk yang kami buat ini adalah sentiling, sebuah makanan tradisional yang terbuat dari
singkong dan tabutan parutan kelapa yang rasanya manis setelah digigit. Kami menjualnya
dengan harga yang tidak terlalu mahal yaitu Rp.1.500 ( kantong anak kos ). Makanan ini
dikemasi dengan mika plastik yang berlogo . yang berarti es yang berasal dari Bandung.
Dan diberi juga sendok plastik untuk memudahkan kita untuk menikmati es doger.
2. Saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, kami mengharapkan adanya
saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah
kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://waterfres.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalah-kewirausahaan-lengkap.html
http://blastogi.blogspot.co.id/2013/07/tugas-makalah-kewirausahaan_1.html
http://www.resepnasional.com/cara-membuat-kue-sentiling-singkong-kenyal/
LAMPIRAN
Hasil wawancara :
Pukul 3 sore kami menuju ke lokasi ( samping KOST ), disana kami bertemu dengan ibu Ambon,
lalu kami berbincang-bincang dengan ibu Ambon.
Kami
Ibu Ambon
Kami
: kenapa ibu ingin membuka usaha makanan, bukannya usaha makanan disini
sudah banyak, bahkan sudah makanan ada 3 sebelum usaha ibu ini?
Ibu Ambon
: Saya percaya rejeki sudah ada yang mengatur, reseki sendiri-sendiri. Saya
tidak takut tersaingi usaha makanan ini dengan usaha makanan dengan yang lain
Kami
: apa yang membuat ibu yakin kalau usaha makanan ibu yakin bisa bersaing
dengan usaha makanan yang lain?
Ibu Ambon
: dulu saya buka usaha mie ayam dan usaha promo travel pos sebelum usaha
makanan ini, usaha makanan ini sudah 1 tahun yang lalu. Waktu usaha mie ayam
saya ke keteledor karena banyak pembeli, waktu itu banyak pembeli yang
mengarankan untuk dilengkapi dengan nasi. Sehingga sekarang saya membuka
usaha makanan ini
Kami
Ibu Ambon
: sejak usaha saya mie ayam itu sekitar sudah 13 tahun yang lalu
Kami
: selama ibu membuka usaha ini, rintangan apa saja yang telah ibu rasakan?
Ibu Ambon
: untung yang kemaren saya sisihkan, jadi saya selalu mempunyai tabungan dari
ke untungan kemaren
Kami
Ibu Ambon
: pembeli sudah tahu tempat saya, karena saya dulu kan usahanya mie ayam dan
promo travel pos
Kami
Ibu Ambon