Anda di halaman 1dari 14

“BUDIDAYA IKAN HIAS CUPANG”

MAKALAH

Di susun oleh:

Kelas XI MIA 2

SUMITRA

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS

SMAN 7 KABUPATEN TANGERANG

Jl Raya Kresek Kp. Cibulan, Patrasana, Kresek, Tangerang, Banten 15620, Indonesia
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, segala puji hanya baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga
penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah dengan judul ”Budidaya Ikan Cupang”. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini.
Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Kresek, 30 Maret 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1

BAB II PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN ......................................... 2

A. Wadah Budidaya ................................................................................ 2


B. Ciri-ciri Induk Jantan dan Betina ...................................................... 2
C. Teknik Pemijahan dan Produksi ........................................................ 3
D. Pembesaran Anak ............................................................................... 4
E. Tahap Pemberian Makan ................................................................... 4
F. Tahap Pemindahan Anakan ............................................................... 5
G. Pembesaran ........................................................................................ 6
H. Pemanenan dan Paca Panen ............................................................... 6

BAB III ANALISIS EKONOMI ................................................................. 7


A. Analisis Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias ................................ 7

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 10

A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat
khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga
dapat merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut
ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili
Anabantidae (Labirynth Fisher).
Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan
hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam
budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut
adalah ikan cupang hias.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Teknik Budidaya Ikan Cupang?


2. Apa Saja Tahapan Kegiatan Pembudidayaan Ikan Cupang?
3. Bagaimana Analisis Ekonomi terhadap budidaya ikan cupang?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan Cupang (Betta splendens).
2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan cupang
(Betta splendens).
3. Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PKWU KELAS 11 IPA SMAN 7
KABUPATEN TANGERANG.

1
BAB II
PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN

A. Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium


yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40
x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran,
yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat
dipakai untuk memijahkan ikan.

B. Ciri-Ciri Induk Jantan dan Betina


1. Ciri-ciri Induk Jantan

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain
warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit,
sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak
menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

2. Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :


1) Umur ± 4 bulan
2) Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
3) Gerakannya agresif dan lincah.
4) Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
5) Ciri-ciri ikan betina :
6) Umur telah mencapai +- 4 bulan
7) Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
8) Gerakannya lambat.
9) Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
10) kondisi badan sehat.

2
C. Teknik Pemijahan dan Produksi

Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang
pada induk betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada
saluran pengeluaran dapat terlihat.
Pada prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap
wadah yang terpisah (akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang
ditempatkan didalam bak). Sebelum dicampurkan induk betina dimasukkan
dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang busa.
Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan
melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung
dipermukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti
untuk makan.
Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan
dengan jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh
jantan menyelubungi induk betina membentuk huruf " U " dengan ventral
saling berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur yang segera
dibuahi sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk
jantan dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses
pemijahan berlangsung selama + 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang
sama. Ketika aktifitas pemijahan berakhir, induk betina dipindahkan dari
tempat pemijahan untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun
sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter
selama 24 jam untuk mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan.
Sedang induk jantan tetap pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga
telur sampai menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak
1000-1500 butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta
pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan
berupa cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.

3
D. Pembesaran Anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning
telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat
pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk
lebih cepat tumbuh.

E. Tahap Pemberian Makanan

Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang


dari 5 hari bisa dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari
tersebut masih mempunyai cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning
telur yang melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru mulai diberi
makanan berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah .
dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke
3 dimana anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa:
Kutu air yang disaring. Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih
dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk, Cacing sutra .
Diagram Pemberian makanan anakan:
§ Hari 0-5 -----------> Tidak perlu diberi apa apa
§ Hari 5-10 -----------> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus
§ Hari 10-17 -----------> Diberi kutu air yang telah disaring
§ Hari >17 -----------> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra

4
F. Tahap Pemindahan Anakan

Setelah melewati 4 tahup yang pertama mengenai cara pembarian pakan ,


sekarang yang perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang
tersebut ke dalam kolam pendederan, tentunya anda harus menyediakan
tempatnya. :)
Tahapan persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam bak
pendederan harus disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah
yang umum digunakan yaitu: Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau bak
semen. Demikian pula dengan penempatannya, akan lebih baik bila
ditempatkan ditempat yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari
yang cukup
1. Untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan
tumbuhan enceng gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan
perlakuan yang dibarikan kepada buirayak dapat dilihat sebagai berikut:
2. Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan
menggunakan bak fiberglass ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak
tersebut dapat berkembang dengan baik. Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi
bak.
3. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan
daun ketapang dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan
selama 1 hari. Cara pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara
langsung dari akuarium, tetapi jangan lupa untuk melakukan "penyifonan"
untuk membuang kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di kolam
pendederan kira-kira 1 bulan.
4. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan
sampai berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan
minimal 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air.

5
G. Pembesaran

Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding.


Perlu diingat, bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan
siripnya(lebih optiman). isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang
digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan,
sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa
karton, kertas, dll) antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah
akuarium biasa yang kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan.
Tujuannya agar proses penyortiran dapat berjalan lebih mudah.
Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning
telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat
pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih
ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak
ikan dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan
dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
H. Pemanenan dan Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat
dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang
berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke
dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta
menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai
terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

6
BAB III

ANALISIS EKONOMI

A. Analisis Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias

Analisis Biaya Budidaya Cupang Hias


Asumsi Modal Awal
Indukan 5 pasang Rp 1.500.000,00
Sarana produksi Rp 1.000.000,00
TOTAL Rp 2.500.000,00

Asumsi Biaya Operasional Per Bulan


Sewa tempat Rp 250.000,00
Pakan dan obat-obatan Rp 100.000,00
Biaya gaji karyawan per orang Rp 400.000,00
Biaya listrik dan air Rp 100.000,00
Biaya transportasi Rp 150.000,00
Biaya perangkat kemasan Rp 25.000,00
Biaya lain-lain Rp 50.000,00
TOTAL Rp 1.075.000,00

Pendapatan Per Bulan*


Cupang hias @ 1.500 Rp 1.500,00 Rp 2.250.000,00
TOTAL Rp 2.250.000,00
* Ditetapkan harga jual cupang hias adalah Rp 1.500,00 per ekor.

7
Keuntungan Per Bulan
Keuntungan per bulan didapatkan dari selisih antara pendapatan per bulan
dengan asumsi biaya operasional per bulan.
Pendapatan per bulan Rp 2.250.000,00
Asumsi biaya operasional per bulan (Rp 1.075.000,00)
TOTAL Rp 1.175.000,00

Skala usaha pemasaran cupang hiasbergantung dari modal awal yang


diinvestasikan dan tersedianya modal kerja untuk menutupi biaya
operasional. Misalnya,unit usaha pembibitancupang hias membutuhkan sarana
produksi berupa rak dan akuarium besar serta kolam pendederan. Kemudian,
sarana produksi ini dapat dipakai selama 5 tahun. Dalam unit usaha pembibitan
dibutuhkan waktu 1,5—2 bulan untuk dapat menghasilkan penjualan. Untuk
itu dibutuhkan modal awal dan biaya operasional untuk 2 bulan pertama.
Dengan asumsi perhitungan tersebut, modal yang dibutuhkan unit usaha
pembibitan adalah sebesar Rp 4.650.000,00. Berikut ini adalah analisis biaya
yang dibutuhkan oleh unit usaha pembesaran:
Asumsi Modal Awal
Sarana produksi Rp 3.000.000,00
TOTAL Rp 3.000.000,00

Asumsi Biaya Operasional Per Bulan


Burayak cupang @1.500 Rp 1.500,00 Rp 2.250.000,00
Pakan dan obat-obatan Rp 100.000,00
Biaya sewa tempat Rp 250.000,00
Biaya gaji karyawan per orang Rp 400.000,00
Biaya listrik dan air Rp 100.000,00
Biaya transportasi Rp 150.000,00

8
Biaya perangkat kemasan Rp 25.000,00
Biaya lain-lain Rp 50.000,00
TOTAL Rp 3.325.000,00

Pendapatan Per Bulan**


Cupang hias @ 1.200 Rp 4.000,00 Rp 4.800.000,00
TOTAL Rp 4.800.000,00
** Asumsi kematian cupang selama pembesaran sebesar 20%.
Ditetapkan harga cupang hias adalah Rp 4.000,00 per ekor.

Keuntungan Per Bulan


Pendapatan per bulan Rp 4.800.000,00
Asumsi biaya operasional per bulan (Rp 3.325.000,00)
TOTAL Rp 1.475.000,00

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpilkan sebagai berikut.
1. Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah
memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter
persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak
memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan
pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di
selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari
jentik-jentik nyamuk (encuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi
kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat
pertumbuhan anak ikan..
2. Ikan akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika
faktor eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika ikan
jantan maupun ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan.
Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air.
3. pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih
ikan cupang yang berkualitas.

B. Saran
Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualitas
airnya karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/01/budidaya-ikan-cupang-betta-
spelendes.html
http://barbiekannisa.blogspot.com/2013/11/laporan-perencanaan-usaha-budidaya-
ikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai