KELOMPOK IV
ANGGOTA:
PRODI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu,kesehatan, semangat,
kemudahan, serta tenaga dalam menyelesaikan tugas laporan ini, sehingga makalah yang
berjudul "Budidaya Ikan Nila" selesai tepat pada waktunya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui, mempelajari, memahami
bagaimana cara-cara yang baik untuk membudidayakan ikan nilai agar hasil melimpah ruah.
Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar- besarnya teruntuk
teman – teman dalam kelompok yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, yang selalu
memberikan motivasi, masukan, kritikan maupun saran yang sangat membangun, demi
tercapainya suatu makalah yang baik. Kami mengharapkan hasil makalah yang telah dibuat ini
dapat menjadi salah satu bahan referensi untuk semua orang, serta teruntuk diri sendiri sebagai
pelajar dalam mengembangkan potensi akademiknya.
Kelompok IV
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………........
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A. Latar belakang …………………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..
A. ………………………………………………………………………..
B. ………………………………………………………………………..
C. ………………………………………………………………………..
D. ………………………………………………………………………..
E. ………………………………………………………………………..
A. Latar belakang
Ikan Nila (Tilapia Nilotica) nama nila diambil dari nama nilotica, dan kata nilotica berasal
dari kata nile atau nil, yaitu nama sungai besar di Afrika. Ikan nila sendiri kali pertama di
perkenalkan ke Indonesia Oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT)
sekitar 30 tahun yang lalu sebagai ikan peliharaan dan ikan konsumsi. Ikan Nila merupakan
jenis ikan air tawar yang mudah dikembangbiakan dan toleransinya yang tinggi terhadap
perubahan lingkungan yang memudahkan pemeliharaannya. Rasanya cukup gurih dan di
gemari masyarakat Indonesia. jenis Ikan Nila yang banyak di budidayakan di Indonesia, Ikan
nila Srikandi, ikan nila Larasati, ikan nila Best, ikan nila Nirwana, ikan nila Citralada, ikan nila
gesit, dan ikan nila Merah.
Teknik pembesaran Ikan Nila terapannya sangat mudah dilakukan sekali, baik dilakukan.
skala rumah tangga atau skala besar (perusahaan). Tempatnya pun dapat dilaksanakan di
kolam tanah, kolam tembok dan Keramba jaring Apung (KJA). Untuk pemasarannya sangat
luas baik dalam negeri maupun luar negeri (ekspor) seperti masyarakat Jepang dan Singapura,
ukuran besar yang berat badannya di atas 500 gram. Bagi konsumsi dalam negeri akan banyak
menunjang usaha perbaikan gizi keluarga.
Dilihat dari prospeknya, baik dalam maupun luar negeri sangat menjanjikan, perlu langkah
yang perlu meningkatkan produksi agar dalam negeri maupun luar negeri dapat terpenuhi.
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengeringan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memulainya dengan mengeringkan dasar kolam.
Kita bisa mengeringkan kolam mini dengan cara dijemur di terik matahari langsung yang bisa
dilakukan selama 3 sampai 7 hari.
Pengeringan ini biasanya sesuai dengan kondisi cuaca pada saat mengeringkan kolam. Jika
cuaca sering hujan, maka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeringkan kolam
tanah. Namun, jika pada musim kemarau, hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat
daripada musim hujan. Jadi, alangkah baiknya melakukan tahap pengeringan kola mini pada
musim kemarau, agar hasilnya dapat optimal dan maksimal.
Sebagai acuannya, tanah sudah cukup kering jika permukaan tanah mulai terlihat retak. Tapi
ingat, jangan sampai tanah mengeras menyerupai batu, maka kolam tanah tersebut tidak bisa
dijadikan kolam. Selain ciri-ciri itu, kita bisa mencoba kegemburan tanahnya dengan menginjak
tanah. Ketika menginjak tanah tersebut, maka tanah akan meninggalkan jejak kaki dengan
kedalaman sekitar 1 sampai 2 cm.
Pembajakan Tanah
Setelah tanah dikeringkan, cangkul atau bajaklah tanah dengan kedalaman sekitar lebih dari
10 cm. usahakan, jika menemukan sampah, kerikil, atau kotoran, buang benda-benda tersebut.
Selain itu, juga perlu membersihkan lumpur hitam yang berbau busuk.
Keasaman Tanah
Umumnya, tanah memiliki tingkat keasaman rendah atau di bawah 6 pH. Padahal dalam
budidaya ikan nila memerlukan air tawar yang membutuhkan keasaman sekitar 7 sampai 8 pH.
Maka dari itu, kita perlu menetralkan tanah tersebut dengan melakukan pengapuran pada
tanah. Kita bisa menggunakan dolomite atau kapur pertanian untuk melakukan proses
pengapuran pada tanah tersebut.
Dosis pengapuran tanah ini harus seimbang dengan keasaman tanah, agar tidak kelebihan
dosis pada tanah. Acuan takarannya yaitu, jika tingkat keasaman tanah 6 pH, maka yang
dibutuhkan adalah 500kg/ha, untuk tanah yang 5 – 6 pH maka diperlukan 500 sampai 1500
kg/ha, sedangkan untuk tanah yang 4 – 5 pH maka diperlukan 1 sampai 3 ton/ha.
Aduklah kapur secara merata dan usahakan kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah
hingga kedalaman 10 cm. kemudian, diamkan tanah tersebut 2 sampai 3 hari sampai benar-
benar tingkat keasaman tanah sesuai dengan yang diharapkan.
Pemupukan
Setelah menjalani proses keasaman tanah, saatnya melakukan pemupukan pada tanah
yang bakal dijadikan kolam. Untuk melakukan pemupukan kolam, gunakan pupuk organik
sebagai pupuk dasar atau landasannya. Kita bisa menggunakan jenis pupuk kandang atau
pupuk kompos. Hal ini dikarenakan bahwa pupuk organik sangat baik untuk kesuburan tanah.
Anda bisa menggunakan pupuk sebanyak 1 sampai 2 ton per hektarnya.
Sebarkan merata pupuk tersebut ke kolam tanah dan biarkan pupuk tersebut terserap di
dalam tanah dengan mendiamkan selama 1 sampai 2 minggu. Setelah itu, bisa menambahkan
pupuk urea sebanyak 50 sampai 70 kg/ha dan TSP 25 sampai 30 kg/ha. Cukup diamkan pupuk
urea tersebut selama 1 sampai 2 hari.
Perlu diketahui bahwa pemupukan ini merupakan prosedur yang digunakan untuk
memberikan nutrisi bagi tumbuhan renik dan hewan yang ada di dalam kolam tersebut. Dengan
demikian, tumbuhan dan hewan tersebut dapat dijadikan sebagai pakan alami untuk ikan nila.
Menggenangi Air
Langkah selanjutnya adalah menggenangi kolam dengan air. Namun, pengairan ini
dilakukan bukan sembarangan, yaitu dilakukan secara bertahap. Pertama, tuangkan air ke
dalam kolam tanah, hingga air mencapai ketinggian 10 sampai 20 cm. diamkan air tersebut
selama 3 sampai 5 hari agar tanah yang mengeruh dan menyatu dengan air dapat mengendap
ke dasar kolam.
Diperlukan sinar matahari untuk kolam agar organisme air seperti gangga contohnya dapat
tumbuh dengan baik. Kemudian, bisa melanjutkan pengisian air ke kolam hingga air mencapai
ketinggian sampai 75 cm.
Pengelolaan Air
Perhatikan air kolam, jika ingin memiliki ikan nila yang berkualitas perlu memperhatikan
kualitas air dari kandungan oksigen dan pH air. Kita juga bisa memperhatikan kadar NH3, CO2,
dan H2s pada air kolam. Jika kadar oksigen dalam kolam mulai menurun, sebaiknya air
diperderas dengan memperbesar debit air. Jika air kolam ini mulai berbau busuk, kemungkinan
air kolam mulai mengandung NH3 dan H2S dan segera lakukan penggantian air. Untuk
mengganti air, keluarkan air kotor sebesar 1/3 nya dari air kolam, kemudian ganti dengan air
baru ke dalam kolam. Debit air kolam sebesar 100 m persegi yang normal itu sebesar 1
liter/detik.
Pemberian Pakan
Dalam budidaya ikan nila, pengelolaan pakan ikan nila sangatlah penting. Dapat
menggunakan pelet dengan kadar protein sebesar 20 sampai 30 persen. Umumnya, ikan nila
ini membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuh setiap harinya. Kita bisa memberikan
pakan pada ikan nila ini pada pagi dan sore hari. Selain itu, setiap dua minggu sekali ukur berat
badan ikan nila dengan menggunakan sampel satu ekor ikan nila dan kita bisa menyesuaikan
jumlah pakan yang harus diberikan ke ikan nila Anda.
Begini perhitungannya:
Jika dalam satu kolam terdapat 1500 ekor nila dengan ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-
rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15 gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675
gram atau 6,75 kg per harinya.
a. Ikan Hidup
penanganan ikan hidup adalah mengusahakan agar ikan – ikan tersebut sampai ke konsumen
dalam kondisi hidup, segar, dan sehat. Untuk itu, diperlukan system angkutan yang dapat
menjamin ikan dalam keadaan hidup sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam
pengangkutan ikan, hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah oksigen (O2 ) ikan. Ikan
– ikan yang aktif bergerak dan yang masih kecil membutuhkan oksigen lebih banyak.
Kandungan oksigen dalam air dingin lebih banyak dibandingkan dengan air panas. Oleh karena
itu, dalam angkutan ini, gunakan air yang bersuhu rendah sesuai dengan habitat ikan. Alat
untuk mengangkut ikan hendaknya disesuaikan dengan jarak yang ditempuh.
Waktu pengangkutan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, karena pada saat itu,
suhu udara tidak terlalu tinggi sehingga ikan dapat bertahan hidup. Jumlah ikan dalam alat
pengangkutan sebaiknya tidak terlalu padat agar tidak kekurangan oksigen.
A. Kesimpulan
Usaha Pemeliharaan Ikan Nila (Tilapia Nilotica) memiliki prospek yang cukup bagus,
Perkembangan di pasar juga memiliki daya jual yang tinggi karena di tunjang dengan rasa ikan
nila yang cukup gurih dan digemari oleh masyarakat. Pemeliharaan Ikan Nila (Tilapia Nilotica) di
kolam tanah atau kolam tembok merupakan salah satu cara budidaya ikan yang mudah
dikembangkan dan pola budidaya ikan mulai digandrungi masyarakat. Budidaya ikan nila juga
sebagai alternatif sumber pendapatan dan pemenuhan gizi keluarga. Makanan untuk Ikan Nila
(Tilapia Nilotica) juga tidak sulit, karena ia akan menyantap berbagai jenis makanan alami yang
dibuat khusus (pellet). Oleh karena dibudidayakan dengan banyak cara, maka Ikan Nila (Tilapia
Nilotica) dapat dibuat alternatif pemilihan usaha.