Oleh:
Kelompok 4 (A03)
Aprilia Vira Firmanda 175080400111029
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi dan tujuan pengelolaan perikanan berkelanjutan
2. Menjelaskan pelaksanaan pengelolaan perikanan berkelanjutan
3. Menjelaskan landasan hukum pengelolaan perikanan di Indonesia.
4. Menjelaskan kebijakan pengelolaan perikanan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.5.2 Strategi Investasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Menurut Ningsih dan Heri (2012), untuk perikanan tangkap, strategi yang
diterapkan adalah:
1) hanya diperbolehkan pada WPP yang masih memiliki potensi dengan
memperhatikan kelestarian sumber daya perikanan (total alowable catch 5,2 juta
ton per tahun)
2) jenis sumber daya perikanan yang memiliki peluang untuk dimanfaat kan adalah
pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan cumi-cumi
3) pengembangan pemanfaatan sumber daya ikan diarahkan pada wilayah laut di
atas 12 mil (ZEEI)
4) dilaksanakan rasionalisasi jumlah armada dan relokasi wilayah penangkapan, serta
optimalisasi pengelolaan perikanan
5) pengembangan perikanan budidaya diarahkan kepada budidaya yang memiliki nilai
ekonomi tinggi seperti: udang, kerapu, kakap, rumput laut, bandeng, ikan hias,
mutiara, kerang-kerangan, nila, emas, gurame, dan patin; mengingat potensi lahan
tambak, kolam, dan perairan laut nasional masih besar
6) peningkatan produksi dalam rangka pemenuhan protein hewani, serta peningkatan
nilai tambah produk perikanan.
Menurut Ningsih dan Heri (2012), strategi pengembangan pariwisata bahari yang
diterapkan, mencakup:
1) mengembangkan investasi untuk sarana, prasarana, dan fasilitas pendukung
lainnya yang berwawasan lingkungan
2) melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan, serta mengembangkan nilai-nilai
asli budaya masyarakat lokal
3) mengembangkan keragaman aktivitas wisata, dan paket-paket wisata
terpadu/spesifik dan ekslusif
4) meningkatkan promosi dan pemasaran
5) meningkatkan koordinasi sektoral dan lintas sektor serta meningkatkan kerjasama
antar negara
6) mengembangkan data dan sistem informasi kawasan dan objek pariwisata\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Perikanan berkelanjutan adalah upaya memadukan tujuan sosial, ekonomi dan
ekologi. Konsep perikanan berkelanjutan bertujuan agar area fishing ground,
spawning ground, maupun nursery ground ikan tetap lestari serta memberikan
manfaat sampai generasi mendatang.
b. Pelaksanaan pengelolaan perikanan berkelanjutan meliputi perlindungan anak
ikan, batasan sistem kuota penangkapan, serta penutupan musim
penangkapan dan daerah perikanan. Pencegahan overfishing dan pendekatan
pengelolaan perikanan berbasis sumber daya lokal masyarakat dilakukan untuk
menjaga ketersediaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
c. Landasan hukum pengelolaan perikanan yang ada di Indonesa antara lain :
UUD RI tahun 1945 pasal 33, Konvensi Hukum Laut (United Nation Convention
of Law of the Sea) tahun 1982 pasal 61, United Nation Stock Agreement oleh
FAO tahun 1995, Code of Conduct for Responsible Fisheries oleh FAO tahun
1995 tentang Pengelolaan Perikanan Bertanggung Jawab, dan Undang-undang
nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan serta Undang-undang nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah.
d. Kebijakan Pengelolaan perikanan di Indonesia meliputi kebijakan makro
pembangunan kelautan dan perikanan serta strategi investasi dan pemanfaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan.
Dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang dihadapi, maka
diperlukan inovasi dan strategi kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya kelautan dan perikanan agar tujuan ekonomi, sosial dan ekologi pada
pengelolaan perikanan tersebut dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih dan Heri. 2012. Strategi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan. Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup Direktorat Kelautan dan Perikanan.
Suhana. 2009. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Dalam PerspektifKearifan
Lokal Desa Autubun, Maluku Tenggara Barat. Bulletin OnlineEdisi November -
Desember 2009. ISSN 1978 - 1571.