Kelompok II
AUFA MUSFIDAH
1611103010025
Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, berkat rahmat dan
hidayahnya serta shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa
manusia keluar dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan sehingga laporan yang berjudul “Survei Ketersediaan Air Di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kura Raja ” dapat selesai tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada asisten praktikum mata kuliah Perencanaan dan Optimasi
Industri Perikanan serta teman-teman yang turut memberikan konstribusi besar
dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Semua kegiatan praktikum ini
dilaksanakan dibawah pengawasan asisten yang ahli dibidangnya, serta dilakukan
dengan metode yang efisien dan tepat.
Laporan ini di buat semaksimal mungkin, tetapi masih terdapat kekurangan
didalam tulisan maupun cara penulisan. Oleh sebab itu, praktikan mengharapkan
saran dari asisten agar penulisan laporan kedepannya lebih baik dan benar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Praktikum................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 5
3.3 Cara Kerja ................................................................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 6
4.1 Hasil Pengamatan..................................................................................... 6
4.2 Pembahasan.............................................................................................. 6
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9
5.2 Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
LAMPIRAN ......................................................................................................... 10
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat dan Bahan .............................................................................................. 5
2. Hasil Pengamatan ......................................................................................... 6
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Dokumentasi................................................................................................. 10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah :
1. Apa peranan air dalam kebutuhan perikanan di PPS Kuta Raja?
2. Bagaimana system penyediaan air di PPS Kuta Raja?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang atas daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan system
bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar,
berlabuh dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjung periknan. Pelabuhan perikan diklasifikasikan
menjadi empat katagori utama yaitu : pelabuhan perikanan samudera (PPS),
pelabuhan perikanan nusantara (PPN), pelabuhan perikanan pantai (PPP), dan
pangkalan pendaratan ikan (PPI). (PER.16/ MEN/2006).
Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan
dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan dan
dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai ikan
didistribusikan. Seperti kegiatan bongkar muat, penangan hasil tangkapan dan lai-
lain. Pelabuhan perikanan adalah pusat pengembangan ekonomi perikanan ditinjau
dari aspek produksi, pengolahan dan pemasaran, baik berskala lokal, nasional
maupun internasional. (Magdalena, 2007)
Fungsi dan peranan dari pelabuhan perikanan merupakan pengembangan dari
tujuan awal pembangunan pelabuhan perikanan dimana tujuan tersebut dibuat atau di
rancang agar pembangunan pelabuhan memiliki arah yang jelas dalam menjalankan
fungsi dan peranannya. Fungsi perikana dilihat dari segi aktivitasnya sebagai tempat
pembokaran dan pendaratan ikan, pelabuhan sebagai tempat pengolahan, pelabuhan
sebagai tempat pemasaran, dan pelabuhan juga sebagai tempat pembina terhadap
masyarakat nelayan., (Gigentikan, 2010)
Sumberdaya air memiliki pengertian yang utuh tentang air, mencakup wujud
tempat, jumlah, kualitas dan perilaku air di muka bumi. Berdasarkan siklus hidrologi
diketahui awal sumber air tawar adalah hujan. Air hujan mengalir sesuai dengan
daerah jatuhnya sebagian akan berubah menjadi uap air yang kembali membentuk
awan, sebagian mengalir sebagai iar sungai dan dan sebagian tertahan sebagai air
danau serta sebagian lagi mengalir air tanah. Baik air tanah maupun air permukaan
sebagian besar selanjutnya akan bermuara ke laut dan bercampur dengan air laut
sehingga menjadi air asin. Air daratan menguap akan bergabung dengan air yang
3
berasal dari laut yang selanjutnya menjadi awan dan akan jatuh lagi menjadi air
hujan. (Arsyad,200)
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) bertujuan menghasilkan air yang
memenuhi standar kualitas air bersih dengan harga yang sesuai bagi konsumen.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) mengambil air baku dari sumber-sumber air seperti
sungai atau danau, dan melewatkannya melalui proses-proses atau perlakuan tertentu.
Proses pengolahan air permukaan menjadi air bersih atau air minum secara umum
dapat diterangkan sebagai berikut (1) Pengambilan air baku (Water Intake): tahap
pengambilan air permukaan yang akan diproduksi di instalasi (2) Proses
pembubuhan bahan koagulan (coagulation). Koagulan adalah zat kimia yang
ditambahkan ke dalam air baku yang akan diolah di dalam tangki (coagulation tank).
Koagulan ini mempunyai sifat dapat mengikat kotoran yang berupa koloidal yang
terdapat dalam air baku. Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan Aluminium
sulphate (Alum). (3) Proses pengendapan (sedimentation), berfungsi untuk
membuang partikel-partikel seperti lanau, pasir dan bahan flokulasi yang terapung
melalui pengendapan. Flokulasi adalah pembentukan gumpalan-gumpalan halus
melalui pencampuran. (4) Proses filtrasi (filtration), tahap penyaringan bahan-bahan
flokulasi sisa yang masih halus. (5) Netralisasi, tahap pembubuhan larutan kapur
yang bertujuan mengatur derajat keasaman air. (Beni, 2003)
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Air bersih merupakan suatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Air
bersih ialah suatu hal yang harus dipenuhi oleh suatu pelabuhan perikanan. hal ini
dikarenakan kegiata-kegiatan yang dilakukan dipelabuhan sebagian besar
memerlukan air bersih, misalnya kebutuhan untuk air minum, mandi, mencuci,
kebutuhan bahan baku pabrik es, kebutuhan pengolahan dan kebutuhan lainnya.
Berdasarkan hasil praktikum tentang kebutuhan air di PPS Kuta Raja didapatkan
bahwa Sumber air yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Samudera Kuta Raja
berasal dari PDAM, Sumur bor dan Air laut (air di kolam labuh). Dari ketiga sumber
air ini dapat kita prediksikan bahwa ketersedian air yang terdapat di PPS Kuta Raja
masih sangat sedikit. Hal ini dapat dilihat bahwasanya nelayan memdapatkan air dari
PDAM serta menggunakan air laut (kolam labuh).
6
Para nelayan yang akan melaut biasanya membawa air bersih untuk pembekalan
di kapal. Air bersih tersebut tidak di dapatkan secara Cuma-Cuma atau telah tersedia
di PPS lampulo namun para nelayan ini mendapatkan air bersih dari PDAM yang
telah di beli oleh pihak yang memiliki kapal. Air bersih ini digunakan untuk
memenuhi kegiatan melaut seperti kegiatan memacak, mencuci pakain dan peralatan
dan lain-lain. Pembekalan air bersih disediakan dalam satu trip melaut, biasanya
dalam jangka waktu 10 hari atau lebih. Dalam satu trip melaut nelayan membutuhkan
sebanyak 5 ton air bersih atau 5000 Liter. Namun tidak jarang para nelayan
kehabisan air bersih. Untuk mengatasi permasalah tidak tercukupi air ini bianya
nelayan akan memminta kepada kapal lain yang berada di sekitarnya.
Air laut (air kolam labuh) juga dimanfaatkan oleh nelayan untuk pembersihan
hasil tangkapan. Perbersihan hasil tangkapan ini dilakukan setalah melakukan
aktivitas melaut atau ikan telah selesai didaratkan. Penderatan hasil tangkapan
merupakan aktivitas pembongkaran hasil tangkapan dalam palkan yang kemudian
akan dididtribusikan ke konsumen. Cara penanganan hasil tangkapan yang telah
didaratkan juga akan mempengaruhi mutu ikan. Maka ikan harus dicuci
menggunakan air bersih. Namun yang kita lihat di PPS Kuta Raja, pencucian atau
pembersihan hasil tangkapan menggunakan air laut (air kolam labuh) yang sudah
tercemar dengan sampah, minyak, dan air pembuangan lainya. Sehingga ikan yang
ter dapat di PPS Kuta Raja memiliki tingkat ketahanan yang rendah (mudah
mengalami pembusukan). Air laut juga di manfaatkan untuk membersihkan palka
dan alat tangkap serta juga dilakukan pembersihan kapal. Hal ini berpangaruh
terhadap ketahan kapal dan juga alat tangkap. Ketahanan alat tangkap dan kapal akan
menurun. Pelabuhan Perikanan Samudera Kuta Raja juga terdapat sumur bor yang
bertujuan untuk di manfaatkan oleh nelayan dalam melakukan kegiatan perikanan.
namun kebanyakan para nelayan tersebut tidak memamfaatkan air sumur bor, hal ini
dikarenakan air sumbur bor termasuk dalam payau.
7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:
1. Peranan air bersih di PPS Kuta Raja digunakan untuk pembekalan air melaut,
sementara untuk mencuci hasil tangkapan, palka, alat tangkap menggunakan air
laut.
2. Sistem penyediaan air PPS Kuta Raja bersal dari sumur bor tetapi sumur in
kurang digunakan oleh nelayan. Para nelayan banyak menggukan air PDAM dan
air laut.
3. Ketersediaan air bersih di PPS Kuta Raja belum cukup untuk memenuhi
kegiatan perikanan.
5.2 Saran
Diharapkan semoga praktikum selanjutnya berjalan lebih lancar dan lebih baik
lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
10