Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK LAPANG

MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN

MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN PADA


PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) TANAH BERU,
KECAMATAN BONTO BAHARI, KABUPATEN BULUKUMBA

UMMUL MUHSINAT
L051 17 1011

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaiakan laporan yang berjudul “Manajemen
Pelabuhan Perikanan Pada PPI Tana Beru, Kab. Bulukumba”. Meskipun banyak
hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada dosen bidang studi dan
asisten pembimbing mata kuliah manajemen pelabuhan perikanan. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
laporan ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin di berikan kepada teman-teman dari
hasil laporan ini. Karena itu penulis berharap semoga laporan ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini. Penulis
berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Makassar, 9 Mei 2019

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii
DAFTAR TABEL............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................1
II. METODE PRAKTIK...................................................................................2
A. Waktu dan Tempat.............................................................................2
B. Bahan dan Alat...................................................................................2
C. Metode Praktik....................................................................................2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................4
A. Gambaran Umum Pelabuhan Perikanan............................................4
B. Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanah Beru.....................4
C. Kelayakan Lokasi...............................................................................8
D. Fungsi-fungsi Pelabuhan Perikanan.................................................10
IV. PENUTUP..........................................................................................…..13
A. Simpulan...........................................................................................13
B. Saran................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14
LAMPIRAN...................................................................................................15
iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Alat dan Bahan.....................................................................................2
2. Analisis Kelayakan Lokasi Pelabuhan Perikanan..................................9
3. Fungsi Pelabuhan Sebagai Pusat/Tempat..........................................11
4. Analisis Fungsi Integrasi.....................................................................12
iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
1. Dermaga...............................................................................................5
2. Kolam Pelabuhan..................................................................................5
3. Gedung Pelelangan..............................................................................6
4. Pemecah Gelombang...........................................................................6
5. Pabrik Es………………………………………………………………………7
6. SPBU…………………………………………………………………………..7
7. Penampungan Air Bersih......................................................................8
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelabuhan Perikanan (PP) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
merupakan salah satu sarana yang penting dalam usaha perikanan tangkap.
Pelabuhan memiliki peran sebagai tempat pelaksanaan sistem bisnis perikanan
dan didukung dengan kegiatan pemerintahan, digunakan sebagai tempat kapal
perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan serta dilengkapi
dengan berbagai fasilitas dan kegiatan penunjang perikanan. Pelabuhan
perikanan memiliki peran dan fungsi dalam kegiatan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan, antara lain untuk pelayanan tambat labuh kapal
dan bongkar muat ikan, pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan,
pemasaran dan distribusi ikan, pengumpulan data produksi, pelaksanaan
penyuluhan dan pengembangan masyarakat, pengawasan dan pengendalian
sumberdaya ikan, serta pelaksanaan fungsi pemerintahan (Haro et.al, 2014).
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan pelabuhan yang
diklasifikasikan dalam tipe D. Pelabuhan ini diperuntukkan untuk melayani
armada kapal penangkapan yang berukuran kecil. Pelabuhan ini dibangun untuk
mendukung kegiatan penangkapan ikan di daerah pantai dan lokasinya tersebar
di seluruh Indonesia. Salah satu PPI yang ada di Sulawesi Selatan adalah PPI
Tana Beru yang terletak di salah satu Kecamatan yang ada di Kab. Bulukumba.
Adapun praktik lapang kali ini guna mengetetahui fasilitas-fasilitas yang ada pada
PPI Tana Beru.

B. Tujuan
Tujuan dari praktik lapang ini adalah untuk mengetahui kelayakan lokasi
dan fungsional pelabuhan perikanan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tana
Beru.
2

II. METODE PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat


Praktik lapang Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dilakukan pada
Jum’at, 19 April 2019. Adapun tempat pelaksaan kegiatan praktik lapang ini yaitu
di Pangkalan Pendaratan Ikan Tana Beru Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten
Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakandalampraktiklapangyaitu:
Tabel 1. Alat dan Bahan
No Alat Kegunaan
1 Rollmeter Digunakan untuk mengukur panjang,
lebar dan tinggi fasilitas-fasilitas yang
ada di PPI Tana Beru
2 Kamera Digunakan untuk memotret fasilitas-
fasilitas yang ada di PPI Tana Beru

3 Alat tulis menulis Digunakan untuk mencatat semua


data-data yang dilaukan pada praktik
lapang di PPI Tana Beru
4 Pendulum Digunakan untuk mengukur kedalaman
kolam pelabuhan.
5 Kusioner Kumpulan pertanyaan yang akan
diajukan kepada narasumber.

C. Metode Praktik
Dalam praktik lapang ini dilakukan pengambilan data secara langsung
dengan mewawancarai dan melihat langsung keadaan yang ada di lapangan.
Pengambilan data dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi melibatkan mahasiswa turun lansung kelapangan untuk melihat
secara lansung keadaan di PPI Tana Beru. Tahap – tahap pengambilan data
yang dilakukan dalam praktek lapang, yaitu:
a.    Praktikan dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk turun kelapangan
b.    Mencatat hasil wawancara
c.    Melakukan pengukuran.
3

d. Mencatat data hasil pengukuran.    


2. Wawancara
Wawancara bertujuan untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Mahasiswa
melakukan wawancara langsung dengan beberapa nelayan dan petugas
mengenai sarana dan prasarana di PPI Tana Beru
3. Studi Literatur
Studi literatur yaitu membandingkan atau melengkapi segala kekurangan
yang ada pada kunjungan praktek lapangan dengan literatur yang digunakan,
dalam hal ini literatur yang berkaitan dengan manajemen pelabuhan perikanan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


4

A. Gambaran Umum Pelabuhan Perikanan

Jenis ikan yang biasa didaratkan pada PPI ini yaitu, ikan cakalang, ikan
tuna, ikan layang, ikan cendro, ikan teri, ikan bete-bete, ikan tongkol, ikan selar,
dan cumi-cumi, ikan cakalang. System penjualan yang berlaku pada PPI ini yaitu
dengan cara lelang. Daerah pemasarannya di sekitar Bulukumba, seperti Kajang,
dan beberapa tempat bahkan diluar Bulukumba, seperti Bantaeng dan
Jeneponto. Jenis alat tangkap yang mendarat pada PPI ini adalah alat tangkap
pancing, dan purse seine. Ukuran kapal yang digunakan yaitu kapal motor
temple sekitar 5 unit, kapal motor yang <5 GT biasanya 5 unit, kapal motor 5-<10
GT 2 unit biasanya ada pada saat musim timur, dan kapal motor 20-<30 GT.

B. Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanah Beru

1. Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapatkan dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan
menaikturunkan penumpang khusus untuk suatu pangkalan pendaratan ikan,
dermaga difungsikan sebagai tempat untuk merapat dan bertambatnya kapal
nelayan yang akan melakukan bongkar muat hasil tangkapan dan persiapan
pembekalan operasi penangkapan seperti bahan makanan, es, BBM, dan air
bersih.
Ada beberapa tipe pemilihan dermaga yang dipengaruhi oleh topografi
daerah pantai, jenis kapal yang dilayani dan daya dukung tanah. Ditinjau dari
posisinya, jenis dermaga yang ada di pangkalan pendaratan ikan Cempae masuk
dalam golongan dermaga yang sejajar dengan garis pantai. Pada dermaga
pangkalan pendaratan ikan Cempae yang selama ini dimanfaatkan oleh nelayan
untuk menyandarkan kapalnya adalah sepanjang 80 meter. Kapal-kapal yang
memanfaatkan dermaga tersebut, baik untuk membongkar muat, atau sekaligus
tempat menambatkan kapal karena pemiliknya berada di dekat pangkalan
pendaratan ikan tersebut jumlahnya cukup banyak. Pada bagian samping
pangkalan pendaratan ikan, kapal umumnya tambat untuk tinggal sementara,
sedangkan pada bagian dermaga, kapal tambat untuk bongkar muat dan tambat
umumnya horizontal.
Kebutuhan dermaga di pangkalan pendaratan ikan Tanah Beru untuk
melayani pembongkaran hasil tangkapan saat ini dari kapal ukuran kecil maupun
besar adalah rata-rata 200 unit pada musim barat sedangkan pada musim timur
5

jumlah kapal yang mendarat sebanyak 120 kapal, karena berdasarkan hasil
pengukuran di lapangan panjang dermaga saat ini adalah 344,6 m dan lebar
adalah 9,9 m. Sehingga untuk pengembangan kedepan masih layak dan tidak
membutuhakan pengembangan.

Gambar 1. Dermaga

2. Kolam Pelabuhan
Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat di mana kapal berlabuh, berolah
gerak, melakukan aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung
dari ombak dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi
dipelabuhan itu. Agar terlindung dari ombak biasanya kolam pelabuhan dilindungi
dengan pemecah gelombang.
Kolam pelabuhan yang ada di PPI Tanah Beru memiliki ukuran seluas ±
500 m yang memiliki fungsi sebagai alur pelayaran dan kolam putar.

Gambar 2. Kolam pelabuhan

3. Gedung Pelelangan
Pangkalan pendaratan ikan Tanah Beru memiliki tempat pelelangan ikan
dengan ukuran panjang 34,9 m dan lebar 19,5 m dengan daya tampung 200
gabus dengan kapasitas 60 kg/gabus.
Kondisi tempat pendaratan ikan pangkalan pendaratan ikan Tanah Beru
saat ini tidak dimanfaatkan oleh nelayan karena kurangnya kesadaran dari
nelayan terhadap prosedur pelelangan ikan yang ada di pangkalan pendaratan
ikan Tanah Beru. Sehingga dibutuhkan peran pemerintah khususnya departemen
dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Bulukumba yang mengelola pangkalan
6

pendaratan ikan Tanah Beru dengan mengadakan penyuluhan tentang prosedur


pelelangan ikan dan memberikan sanksi tegas terhadap nelayan yang tidak
mengikuti prosedur tersebut.

Gambar 1.Gedung Pelelangan

4. Pemecah Gelombang
Pemecah gelombang (breakwater) adalah prasarana yang dibangun
untuk memecahkan ombak/gelombang, dengan menyerap sebagian energi
gelombang. Pemecah gelombang harus didesain sedemikian sehingga arus laut
tidak menyebabkan pendangkalan karena pasir yang ikut dalam arus
mengendap di kolam pelanbuhan. Bila hal ini terjadi maka pelabuhan perlu
dikeruk secara reguler. Ukuran pemecah gelombang yang terdapat di Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) tidak diketahui karena kelompok kami tidak mengukur
panjang dan lebar saat praktik lapang.

Gambar 4. Pemecah gelombang

5. Pabrik Es
Es merupakan kebutuhan pokok bagi nelayan untuk mempertahankan
hasil tangkapannya selama di kapal, maupun sewaktu hasil tangkapan
7

didaratkan sampai dibawa keluar daerah. Untuk itu diperlukan perbaikan fasilitas
pabrik es yang memiliki luas panjang 7,2 m dan lebar 6 m agar kiranya
difungsikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh nelayan yang melakukan bongkar
muat atau mendaratkan kapalnya di pangkalan pendaratan ikan Tanah Beru.
Adapun suplai es yang masuk perharinya dalam jumlah ratusan.

Gambar 5. Pabrik Es

6. SPBU
Pengisian BBM di pangkalan pendaratan Tanah Beru dikelola oleh pihak
pemerintah yaitu PT. Pertamina dengan menyediakan tangki bahan bakar
dengan daya tampung 1.000 liter yang dapat memenuhi kebutuhan nelayan
untuk melaut. Pengisian BBM secara langsung jarang dilakukan karena harus
dibayar dengan kontan, dan kebanyakan nelayan mengisi BBM lewat agen
dengan harga lebih mahal akan tetapi pembayaran dilakukan setelah pulang dari
laut.

Gambar 6. SPBU

7. Penampungan air bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan bagi nelayan baik dalam
melakukan penanganan ikan maupun pada saat membersihkan kapal pada saat
telah melakukan penanganan. Untuk itu diperlukan perbaikan fasilitas
penampungan air bersih agar penampungan air bersih di PPI Tanah Beru dapat
berfungsi dengan kembali serta dapat dimanfaatkan oleh nelayan yang
8

melakukan bongkar muat atau mendaratkan kapalnya di pangkalan pendaratan


ikan Tanah Beru. Adapun suplai air bersih di pelabuhan ini sebanyak ± 10 ton.

Gambar 8. Penampungan Air Bersih

8. Fasilitas Penunjang Lainnya

Adapun fasilitas penunjang lainnya yang ada di PPI Tanah Beru selain
SPBU, juga terdapat pos pengawasan dengan luas 10,9 m × 9,3 m, kantor
pengelolaan dengan panjang 22,4 m dan lebar 17,2 m, wc seluas 16,56 m2, pos
satpam seluas 8 m2, dan kantin dengan panjang 10 m dan lebar 4,5 m.

C. Kelayakan Lokasi Pelabuhan


Jarak lokasi pelabuhan perikanan kedaerah penangkapan dikatakan jauh
karena beberapa nelayan yang menangkap ikan di perairan perairan kota hingga
ke Selayar dan mendaratkan hasil tangkapannya di PPI Tanah Beru, di daerah
PPI Tanah Beru juga banyak yang menjual ikan secara eceran atau paggandeng
lalu menjualnnya keliling kampong bahkan ke kecamatan lain yang berada cukup
dekat dengan Tanah Beru. Ketersedian areal perairan dan tanah dalam
kompleks pelabuhan perikanan yang cukup untuk pengembangan kedepan
dikatakan cukup tersedia karena di PPI tersebut terdapat beberapa tanah yang
kosong, dan juga tredapat beberapa bangunan-bangunan yang tidak terpakai,
sehingga jika bangunan tersebut diperbaharui maka dapat digunakann untuk
memperlancar kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Pangkalan Pendaratan
Ikan Tanah Beru.
Lokasi pelabuahan cukup menarik untuk pemukiman, perdagangan, dan
agro industry karena jika masyarakat membangun pemukiman dekat dengan
wilayah PPI maka masyarakat tersebut dekat jika ingin membeli ikan yang segar.
Sehingga dapat memudahakan masyarakat dalam hal perdagangan dan agro
industry karena dengan mudah akan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan
(ikan segar). Pada pelabuhan aman dari pengaruh gelombang aman karena
9

berdasarkan yang kami lihat pada saat megunjungi pangkalan pendaratan ikan
terdapat perlindungan buatan atau breakwater di sebelah kiri dermaga dimana
breakwater tersebut terbuat dari batu- batu yang berfungsi sebagai penahan
gelombang sehingga dermaga tersebut aman dari gelombang.
Kondisi dasar laut dan struktur tanah darat dalam pengembangan fasilitas
pelabuhan tergolong ideal. kemudian, tanah tempat pendaratan ikan dan
kompleks pelabuhan juga sangat baik tanpa ada pergeseran akibat adanya
bangunan yang dibuat di atasnya. Ketersediaan akses masuk/jalan menuju PPI
Tanah Beru sangat tersedia karena memudahkan oleh pengguna jalan. Namun
ketersediaan air bersih tidak tersedia sama sekali. pada toilet hanya dibuka pada
waktu tertentu dan kebersihan wc nya pun sangat kurang sehingga ketersediaan
air bersih sulit sehingga kurang nyaman bagi para pendatang maupu nelayan
yang menggunakan wc tersebut. Disisi lain PPI Tanah Beru memiliki daya listrik
yang memadai yaitu sekitar 16 tiang lampu jalan sehingga dapat membantu
masyarakat nelayan ketika melakukan pendaratan ataupun kegiatan di
pelabuhan saat malam hari.

Tabel 2. Analisis Kelayakan Lokasi Pelabuhan Perikanan


No Analisis Skor
1 Jarak lokasi pelabuhan ke daerah penangkapan 3
2 Jarak pelabuhan perikanan dengan konsumen 5
3 Ketersediaan areal perairan dan tanah dalam kompleks yang cukup 3
untuk pengembangan ke depannya
4 Lokasi pelabuhan menarik untuk pemukiman, perdagangan dan 3
agro industri
5 Pelabuhan aman dari pengaruh gelombang 5
6 Kemanan alur pelayaran kapal/kedalaman perairan 5
7 Biaya pembuatan kolam pelabuhan 3
8 Kondisi dasar laut dan struktur tanah darat dalam pengembangan 3
fasilitas pelabuhan
9 Ketersediaan akses jalan masuk, air bersih, pasokan listrik 1
10 Kesesuaian dengan RUTR dan Kebijakan Pemerintah 1
Total nilai 32
Nilai sebenarnya 50
Persentase 64%

Keterangan :
> 80 – 100 % Sangat Layak
> 50 - < 80 % Layak
< 50 Kurang Layak
10

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pangkalan pendaratan ikan


(PPI) Tanah Beru layak digunakan sebagai pangkalan pendaratan ikan. Dari
hasil analisis kelayakan yang dilakukan besar kelayakan pangkalan pendaratan
ikan (PPI) Tanah Beru ini sebesar 64%.

D. Fungsi-fungsi Pelabuhan Perikanan


1. Sebagai Pusat/ Tempat

Tempat labuh kapal ikan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanah Beru
dikatakan berfungsi karena kapal-kapal perikanan yang akan melakukan
pendaratan ikan, akan mendaratkan kapalnya di tempat labuh kapal, sehingga
dapat dikatakan tempat pendaratan ikan pada PPI ini juga berjalan sebagaimana
fungsinya. Pusat pemasaran dan distribusi ikan hasil tangkapan digunakan untuk
menampung dan mendistribusikan hasil tangkapan yang didaratkan oleh nelayan
sehingga dapat dikatakan pusat pemasaran pada PPI ini berfungsi sebagaimana
mestinya.

Pengendalian mutu hasil perikanan dimulai pada saat penangkapan


sampai kedatangan konsumen. Pelabuhan perikanan sebagai pusat perikanan
tangkap sebaiknya memiliki tempat khusus untuk melakukan pengendalian mutu
hasil perikanan agar nelayan dalam melaksanakan kegiatannya lebih terarah dan
terkontrol mutu produk yang dihasilkan. Pada PPI pembinaan mutu dan
pengolahan hasil perikanan berfungsi namun tidak berfungsi dengan baik karena
kurangnya sarana dan prasarana dalam melakukan pengolahan mutu. Untuk
meningkatkan produktivitas, nelayan memerlukan bimbingan melalui penyuluhan
baik secara teknis maupun manajemen usaha, maka dari itu diperlukan tempat
kerja yang bertugas melakukan pengumpulan data tangkapan dan hasil
tangkapan. Pada PPI ini dilakukan pengumpulan data dan hasil tangkapan,
nelayan langsung mnjual hasil tangkapannya kepada konsumen. Hal ini dapat
dikatakan bahwa pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan berfungsi
dengan sangat baik. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat
nelayan tidak berfungsi serta pelaksannan kesyabndaraannya juga berfungsi.

Tabel 3. Fungsi Pelabuhan Perikanan Tipe D


No Fungsi Pelabuhan Perikanan Tipe D Skor
1 Pelayanan pembinaan mutu/pengolahan hasil perikanan 5
2 Pengumpulan data tangkapan & hasil perikanan 5
3 Pelaksanaan penyuluhan & pengembangan masyarakat nelayan 5
11

4 Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan 3


5 Pengawasan & pengendalian sumberdaya ikan 5
6 Pelaksanaan kesyahbandaran 3
7 Pelaksanaan karantina ikan 5
8 Publikasi layanan sandar dan labuh kapal ikan/kapal pengawas 3
9 Pemantauan wilayah pesisir 5
10 Pengendalian lingkungan 5
11 Pelayanan tambat & labuh kapal 3
12 Pelayanan bongkar muat ikan 5
13 Pelayanan pengolahan ikan 3
14 Pemasaran dan distribusi ikan 1
15 Pemanfaatan lahan & fasilitas 1
16 Perbaikan dan pemeliharaan kapal 5
17 Layanan logistic dan perbekalan kapal 5
18 Wisata bahari 1
19 Layanan jasa lainnya 3
Total bobot 38.5
Nilai perolehan 70
Nilai penuh 50
Nilai kesesuaian 140%

Keterangan:
> 80 – 100 % Sangat berfungsi
> 50 - < 80 % Berfungsi
< 50 Kurang berfungsi

Dari hasil analisis fungsi pelabuhan sebagai tempat dapat disimpulkan


bahwa fungsi pelabuhan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanah Beru sangat
berfungsi.

2. Fungsi Integrasi

Pada pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanah Beru melakukan kerja


sama langsung dengan pemerintah Kabupaten Bulukumba, dalam segi
pembangunan fasilitas pelabuhan. Pada pelayanan informasi di PPI ini berfungsi
namun pelayanannya tidak dilakukan pada hari libur sehingga pada pratik lapang
ini tidak didapatkan aktivitas pengurus PPI. Pengendalian lingkungan pada
12

pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanah Beru dikatakan berfungsi karena wilayah
PPI terlihat bersih.

Tabel 4. Analisis Fungsi Integrasi


No Fungsi Integrasi Skor
1 Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian SDI serta karantina 3
2 Pelayanan informasi dan IPTEKS 5
3 Pemantauan wilayah pesisir dan bahari 3
4 Pengendalian lingkungan 3
Total nilai 14
Nilai sebenarnya 50
Persentase 28%
Keterangan:
> 80 – 100 % Sangat berfungsi
> 50 - < 80 % Berfungsi
< 50 Kurang berfungsi

Dari hasil analisis fungsi integrasi di pangkalan pendaratan ikan (PPI)


Tanah Beru dapat disimpulkan bahwa pangkalan pendaratan ikan berdasarkan
fungsi integrasinya kurang berfungsi

IV. PENUTUP
A. Simpulan

Dari hasil analisis kelayakan yang dilakukan besar kelayakan pangkalan


pendaratan ikan (PPI) Tanah Beru ini sebesar 64%, sehingga dapat dikatakan
PPI ini berfungsi. Pada hasil analisis fungsi pelabuhan sebagai tempat dapat
disimpulkan bahwa fungsi pelabuhan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanah
Beru ini juga dikatakan berfungsi berfungsi. Sedangkan pada hasil analisis fungsi
integrasi di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Tanah Beru dapat disimpulkan
bahwa pangkalan pendaratan ikan berdasarkan fungsi integrasinya kurang
berfungsi.

B. Saran

Sebaiknya kedepannya dilakukan banyak pengembangan terhadap


fungsi-fungsi fasilitas di PPI Tanah Beru ini, karena banyak fasilitas-fasilitas yang
disiapkan namun tidak digunakan sebagaimana mestinya hal ini terjadi karena
kurangnya penyuluhan penggunaan fungsi fasilitas dari pemerintah.
13

DAFTAR PUSTAKA

Arif, F. 2006. Analisis Program Dan Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara


(PPN) Pekalongan. Jurnal manajemen perikanan.vol (7).32-38

Haro, T. B. S. et.al. 2014. Kajian Peran dan Strategi Pengelolaan Pangkalan


Pendaratan Ikan Hamadi. Jurnal Manajemen Perikanan dan Kelautan.

Murdiyanto, B., 2002. Pelabuhan Perikanan Fungsi, Fasilitas, Panduan


Operasional, Antrian Kapal. Edisi Pertama. Jurusan Pemanfaata
Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB. Bogor

Pratikto W.A, Ir. H.D. Armono dan Ir. Suntoyo. (1997). Perencanaan Fasilitas
Pantai dan Laut. Edisi pertama. BPFE – Yogyakarta.

Rahardjo, B. 2008. Evaluasi Daya Dukung Pangkalan Pendaratan Ikan Klidang


Lor Kabupaten Batang Untuk Pengembangan Perikanan
Tangkap.TESIS. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Semarang.
14

LAMPIRAN
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai