Anda di halaman 1dari 19

1

LAPORAN PRAKTIK LAPANG


MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN

ANALISIS KINERJA PELABUHAN PENDARATAN IKAN


(PPI) CEMPAE, PARE-PARE SULAWESI SELATAN

NURSALAM SAPUTRA (L051 18 1010)


HANIFA PURNAMAWATI (L051101011)
ASHILAH MUTHIAH USMAN (L051181012)
UMMI FATMA (L051181013)
NURANNISA LIRA (L051181014)

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan
sebuah praktek lapang dan menyelesaikannya dengan baik. Sehingga akhirnya
terusunlah sebuah laporan dari praktek lapang ini. Laporan ini saya susun
dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas
praktik lapang mata kuliah Manajemen Pelabuhan Perikanan.
Dengan selesainya laporan resmi praktik lapang ini, maka saya tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan praktek lapang ini
Demikian ini laporan praktik lapang yang telah saya buat. Mohon kritik
dan sarannya apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan. Semoga laporan
Praktik Lapang Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Juga bermanfaat bagi saya, selaku penulis.

Makassar, 13 November 2019

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .............................................................................1
B. Tujuan .........................................................................................1
II. METODE PRAKTIK
A. Waktu danTempat ......................................................................2
B. AlatdanKegunaan .......................................................................2
C. Metode Pengambilan Data .........................................................3
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PelabuhanPerikanan .....................................4
B. Kinerja Pelabuhan Perikanan ....................................................11
IV.PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................17
B. Sara ..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Parepare adalah salah satu Kota/Kab di  Propinsi Sulawesi Selatan


mempunyai batas dan wilayah yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Pinrang, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sidrap,
Sebelah Selatan Kabupaten Barru, dan Sebelah Barat berbatasan dengan selat
Makassar. Kota Parepare terletak antara 3° 57’ 39” – 4° 04’ 49” LS dan 119° 36’
24” – 119° 43’ 40” BT. Daerah ini terletak pada daerah pantai yang memiliki
potensi perikanan yang cukup besar dan mempunyai peluang untuk
pengembangan pengolahan hasil usaha penangkapan ikan laut, lebih dari itu
merupakan sentra perdagangan hasil perikanan utamanya yang berasal dari
Kabupaten Pinrang dan Barru (DKPP, 2007). Untuk mendukung peningkatan
produksi maka fungsi pelabuhan sangat berperan penting.
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan pelabuhan yang
diklasifikasikan dalam tipe D. Pelabuhan ini diperuntukkan untuk melayani
armada kapal penangkapan yang berukuran kecil.Pelabuhan ini dibangun untuk
mendukung kegiatan penangkapan ikan di daerah pantai dan lokasinya tersebar
di seluruh Indonesia. Salah satu PPI yang ada di Sulawesi Selatan adalah PPI
Cempae yang terletak di Kota Pare-Pare.
Dari hal ini maka dapat dievaluasi apakah sebuah pelabuhan layak
dikembangkan atau tidak.Dengan menggunakan optimasi maka diharapkan
dapat diketahui jumlah optimal kapal ikan yang dibutuhkan untuk mendapat hasil
tangkapan yang maksimal serta tingkat optimal kebutuhan panjang dermaga dan
kolam pelabuhan yang dibutuhkan (Triatmodjo, 1996).

B. Tujuan
Tujuan dari praktik lapang ini yaitu :
1. Untuk mengetahui kinerja pelabuhan perikanan PPI cempae, Pare-pare.
5

I. METODE PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat


Praktik lapang mata kuliah Manajemen Pelabuhan Perikanan
dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019. Bertempat di Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Cempae, Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan

Gambar 1. Peta lokasi praktik lapang 2019

B. Alat dan Kegunaan


Adapun alat dan kegunaan yang digunakan praktik lapang ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan kegunaan
No. Alat Kegunaan
Sebagai alat pengukur fasilitas-fasilitas
1. Roll Meter
pelabuhan.
Untuk mencatat hasil pengukuranfasilitas-
2. Alat Tulis
fasilitas pelabuhan dan hasil wawancara.
Untuk mendokumentasikan kegiatan
3. Kamera pengukuran fasilitas-fasilitas pelabuhan dan
wawancara.
6

C. Metode Pengambilan Data


Metode praktik yang digunakan pada praktik lapang yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan data yang
ingin di selidiki.Dalam hal ini observasi yaitu melakukan pengambilan data
langsung pada objek yang telah ditentukan.Observasi ini dilakukan dengan
cara mengelompokkan fasilitas-fasilitas di PPI ke dalam kategori fasilitas
pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang. Kemudian melakukan
pengukuran dan mendokumentasikan masing-masing fasilitas tersebut.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait yang dianggap
mampu memberikan informasi.Wawancara bertujuan untuk mendapatkan
informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan untuk dijawab
oleh orang yang diwawancarai. Adapun pertanyaan yang dilontarkan adalah
pertanyaan tentang fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang
serta permasalahan-permasalahan yang ada di PPI Cempae, kemudian
mencatat hasil wawancara.
3. Studi Literatur
Studi literatur yaitu cara yang dipakai untuk mengumpulkan data-data
yang berhubungan dengan teknologi penangkapan ikan. Studi literatur bisa
didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan internet.Literatur yang
digunakan dalam hal ini literatur yang berkaitan dengan pengelolaan PPI
Cempae.
7

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pelabuhan Perikanan


Kota Pare-Pare merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang
memiliki posisi strategis karena terletak pada jalur perlintasan transportasi darat
maupun laut, baik arah Utara – Selatan maupun Timur – Barat, dengan luas
99,33 km2 yang secara geografis terletak antara 3o57’ 39” - 4o04’ 49” Lintang
Selatan dan 119o36’ 24” - 119o43’ 40” Bujur Timur (POKJA AMPL-BM Kotaare-
pare).
Praktik lapang terpadu yang diadakan di Kota Pare-pare pada tanggal 21
April 2018 berlokasi di PPI Cempae Pare-pare dan berada pada titik koordinat
3o59’25,575” lintang selatan dan 119o37’58,805” bujur timur. PPI Cempae Pare-
pare merupakan salah satu pelabuhan perikanan di Kota Pare-pare dimana
didalamnya terdapat fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan untuk mendukung
kegiatan perikanan.
1. Fasilitas
a. Fasilitas pokok
1) Dermaga
Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada
dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang
dari.Keadaan demaga sekitar bersih dan air laut yang tidak
tercemar.Keadaan Dermaga dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2.Dermaga
2) Breakwater (Pemecah Gelombang)
Breakwater berfungsi sebagai pelindung bagi pelabuhan dari
gelombang dan arus yang bisa mengakibatkan abrasi pada fasilitas
yang lain. Breakwater yang dimiliki merupakan breakwater alami yang
terletak di depan dan melingkari dermaga. Keadaan Breakwater dapat
dilihat pada gambar 4.
8

Gambar 4.Breakwater.
3) Bollard
Bollard adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan (tambat)
kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal.Bollard
pada semua dermaga  terbuat dari besi cor dan diangkur/ ditanamkan
pada pondasi dermaga sehingga mampu untuk menahan gaya yang
bekerja pada penambatan kapal di dermaga. Bollar digunakan sebagai
tambatan kapal yang berlabuh dengan mengikatkan tali yang di pasang
pada haluan, buritan dan badan kapal ke dermaga.Bollar diletakan pada
sisi dermaga, bollard yang ada di PPI Cempae berjumlah 4 buah,
Keadaan bollard dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5.Bollard
b. Fasilitas Fungsional
1) Tempat Pelelangan Ikan
Tempat pelelangan ikan (TPI) adalah sebuah pasar yang biasanya
terletak di dalam pelabuhan atau pangkalan pendaratan ikan, dan di tempat
tersebut terjadi transaksi penjualan ikan dan hasil laut baik secara lelang
9

maupun tidak.Biasanya TPI ini dikoordinasi oleh Dinas Perikanan, Koperasi,


Perikanan,atau Pemerintah Daerah.Keadaan TPI dapat dilihat pada
gambar 6.

Gambar 6.Tempat pelelangan ikan


2) Gedung mesin es
Tempat untuk mencetak kebutuhan es batu dalam jumlah banyak
dan waktu yang singkat dibandingkan jika mencetaknya dalam lemari es
atau kulkas. Mesin es batu ini memiliki perbedaan fungsional yakni bisa
menjaga cetakan es dalam bentuk es kristal yang dibentuk oleh
air.Keadaan gedung mesin es dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Gudang mesin es


3) Gedung pengolahan ikan
Pengolahan ikan adalah upaya yang dilakukan terhadap
sumberdaya ikan melalui proses pengolahan secara tradisional maupun
modern, baik secara fisika, kimia, mikrobiologis atau kombinasinya,
untuk dijadikan produk akhir yang dapat berupa ikan segar, ikan beku
dan bentuk olahan lainnya, guna mengawetkan dan memperbaiki
penampakan/penampilan (appearance) sifat-sifat fisika, kimia dan nilai
gizi serta nilai tambahnya (value added) untuk memenuhi konsumsi
manusia.Keadaan gedung pengolahan ikan dapat dilihat pada gambar
8.
10

Gambar 8. Gudang pengolahan ikan


4) Kios
Di PPI Cempae Pare-pare terdapat kios dengan dimensi 5,65m x
4,5m. dari beberapa kios terdapat kios yang tidak digunakan.Keadaan
Kios dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Kios
4) Kantor / Ruang Administrasi
Kantor Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cempae merupakan
fasiltas penunjang yang dimiliki oleh PPI Cempae dengan ukuran
panjang 22,06 m dan lebar 12,32 m untuk menunjang kelancaran
kegiatan di PPI Cempae.Keadaan Kantor dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10.Kantor / Ruang Administrasi


c. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung yang ada di PPI Cempae adalah sebagai berikut:
1) SPBU
11

Sebagai tempat pengisian bahan bakar berupa solar. SPBU yang


ada pada peabuhan ini sudah tidak difungsikan lagi. Keadaan SPBU
dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. SPBU


2) Instalasi air bersih
Tidak terdapat air bersih untuk pembersihan ikan-ikan. Air yang
digunakan untuk membersihkan ikan adalah air yang diambil langsung
dari laut menggunakan sero.
d. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan atau memberikan
kemudahan bagi masyarakat umum. Fasilitas penunjang yang terdapat di
PPI Cempae adalah sebagai berikut :
1) Ruang Pertemuan/Baruga
Baruga merupakan tempat pertemuan bagi nelayan, staf pelabuhan
maupun masyarakat sekitar. Baruga di PPI Cempae memiliki ukuran
panjang 22,23 m dan lebar 10,06 m. Keadaan baruga dapat dilihat pada
gambar 12.

Gambar 12.Ruang Pertemuan / Baruga


2) Mess
12

Mess merupakan rumah dinas yang disediakan bagi staff pelabuhan


yang bekerja di PPI Cempae. Mess tersebut memiliki ukuran panjang
7,7 m dan lebar 6,15 m.Keadaan mess dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Mess


3) Warung / Kantin
Warung merupakan fasilitas penunjang yang dimiliki oleh PPI
Cempae, dengan ukuran panjang 5,3 m dan Lebar 3,7 m. Keadaan
warung dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Kantin


4) Mushollah
Mushollah berfungsi sebagai pusat kegiatan kerohanian bagi umat
muslim yang berada di sekitar lokasi PPI Cempae baik bagi nelayan,
staff pelabuhan, maupun masyarakat sekitar. Mushollah yang ada di PPI
Lantora Mushollah memiliki ukuran panjang 7,65 m dan lebar 6,24 m.
Keadaan mushollah dapat dilihat pada gambar 15.
13

Gambar 15. Mushollah


5) Toilet
Toilet adalah fasilitas penunjang yang terdapat di PPI Cempae dan
diperuntukkan bagi pengunjung PPI ataupun para nelayan. Panjang
4,67 m dan lebar 2,26 m.toilet tersebut tidak berfungsi dengan baik dan
saat praktik lapang, toilet tersebut sangat kotor dan tidak terawat,
Keadaan toilet dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Toilet


2. Hasil Penangkapan
Jenis-Jenis Ikan yang didaratkan yaitu ikan baronang,ikan layang,ikan
tuna,ikan tongkol,ikan teri,cumi-cumi, ikan terbang, ikan barakuda, dan ikan
cendro dengan rata-rata ikan yang didaratkan perhari yaitu mencapai 1 ton.
Adapun sistem penjualan di PPI Cempae tersebut yaitu dengan cara
pelelangan langsung di tempat tersebut ataupun dipasarkan dengan daerah
pemasaran yaitu Sidrap,Pangkajene,Suppa,Tanru Tedong,dan Soppeng.
3. Kapal dan Alat Penangkap Ikan
Adapun ukuran kapal yang ada di PPI Cempae Pare-pare yaitu:
Tabel 2. Ukuran kapal
No. Jenis Unit Keterangan
1. Motor temple 30 unit Biasa 50-100 unit
2. Kapal motor < 5 GT 5 unit Biasa 50-100 unit
14

3. Kapal motor 5 - <10 GT 2 Unit Biasa ada saat musim timur


Kapal motor 20 - <30 Ukuran kapal yang ada 29
4. 1 unit
GT GT
Pernah ada tahun 2004
5. Kapal Motor 30 - 50 GT - namun jumlahnya tidak
diketahui
Adapun jenis alat tangkap yang mendaratkan ikan yaitu pancing,purse
seine, cantrang,dan bagan tancap.

B. Kinerja Pelabuhan Perikanan


1. Jumlah ikan yang didaratkan
Menurut hasil wawancara dengan nelayan, jumlah ikan rata rata yang
didaratkan kurang lebih 1 sampai 2 ton perhari, sehingga tergolong sangat
baik untuk tipe pelabuhan D.
2. Jumlah kapal labuh atau sandar
Menurut hasil wawancara dengan nelayan , julah kapal labuh dan
bersandar di pelabuhan cempae Pare-pare termasuk cukup, 2 sampai 10
kapal perhari.
3. Jumlah suplai es
Berdasarkan hasil wawancara kami di PPI Cempae Pare-pare jumlah
suplai es kurang lebih 3,2 sampai 2 ton perhari sehingga dapat dikategorikan
sangat baik .
4. Jumlah suplai BBM
Menurut data yang didapat bahwa suplai BBM di pelabuhan Cempae
tidak berfungsi, sehingga nelayan sulit mendapatkannya..
5. Suplai air bersih per hari
Menurut hasil wawancara di PPI Cempae Pare-pare, memperoleh suplai
air bersih yang lancar sehingga masyarakat atau nelayan tidak sulit untuk
memperolehnya .
6. Perbaikan alat tangkap per hari
Menurut hasil wawancara bahwa perbaikan alat tangkap nelayan yang
ada di PPI cempae seperti jaring dan jenis alat tangkap lainnya tidak
dillakukan setiap hari adapun jika diperbaiki tidak secara maksimal.
7. Perbaikan kapal/ alat tangkap
Berdasarkan hasil wawancara, perbaikan kapal yang dilakukan oleh
nelayan tidak setiap hari , sehingga di kategorikan cukup.
8. Jangkauan Daerah Pemasaran
15

Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan dengan pegawai


disana, daerah pemasaran Pangkalan Pendaratan Ikan Cempae meliputi
daerah nasional, regional, maupun lokal sehingga di kategorikan sangat
baik

9. Pemanfaatan Fasilitas Pengolahan


Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang kami lakukan, Di PPI
Cempae Pare-pare terdapat gedung pengolahan perikanan namun tidak
dimanfaatkan karena saat praktik lapang, gedung tersebut terlihat kosong
dan tutup.
pemanfaatan untuk fasilitas pengolahan masih kurang karena
sebagian besar dari fasilitas sangat kurang untuk dimanfaatkan, sehingga
di kategorikan kurang dari 50%

10. Ketersediaan Fasilitas Tambahan


Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, fasilitas tambahan yang
tersedia pada PPI Cempae hanya beberapa yang tersedia, seperti MCK,
Pertokoan, Pos Jaga, dan Balai Pertemuan Nelayan. Sehingga di
kategorikan hanya beberapa yang tersedia

Adapun analisis kinerja kapal dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 3. Analisis kinerja kapal
No. Criteria penilaian kelayakan Skor
1. Jumlah ikan di daratakan
1.1≥2 ton perhari
1.2≥1-<2 ton per hari 5
1.3<ton per hari
2 Jumlah kapal labuh/sandar
2.1≥15 kapal per hari 1
2.2≥10-<15 kapal perhari
2.3<1 tn per hari
3 Jumlah suplay es
3.1≥2 ton per hari
3.2≥1-<2 ton pe hari 5
3.3<1 ton per hari
4 Jumlah suplai BBM
16

4.1≥4.500 liter per hari


4.2≥2.000-<4.500 per hari 1

5 Suplai air bersih perhari


5.1≥25.000 liter 5
5.2≥15.000-<25.000 liter
5.3<15.000 liter
6 Perbaikan alat tangkap/hari
6.1≥10 alat tangkap
6.2≥5-<10 alat tangkap 1
6.3<5 alat tangkap
7 Perbaikan kapal/ alat tangkap
7.1≥10 kapal per hari
7.2≥5-<10 kapal 1
7.3< kapal atau mesin
8 Jangkauan daerah pemasaran
8.1 Nasional, regional, lokal 5
8.2 Regional, lokal
8.3 lokal
9 Pemanfaatan fasilitas pengolahan
9.1≥85-100%
9.1≥50-<85% 1
9.2<50%
10 Ketersediaan fasilitas a tambahan
10.1 tersedia semua
10.2 beberapa tersedia 3
10.3 tidak tersedia
Total bobot 28
28
Nilai perolehan
50
Nilai penuh
56%
Nilai kesesuaian
Berdasarkan tabel analisis kelayakan pelabuhan, setiap criteria dinilai
dengan skor 1 (kurang), 3( sedang), dan 5 (tinggi). nilai kelayakan (%) hasilnya
56% yang masuk dalam kategori layak.
Keterangan :
> 80 – 100 % Sangat Layak
> 50 - < 80 % Layak
< 50 Kurang Layak
17

III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktik lapang ini, dapat disimpulkan bahwa:
18

1. PPI Cempae yang terletak di Kecamatan Soreang, Kota Pare-pare


memiliki 4 macam fasilitas yaitu :
a. Fasilitas pokok
b. Fasilitas fungsional
c. Fasilitas pendukung
d. Fasilitas penunjang
2. Fasilitas yang ada di PPI Cempae sebagian besar sudah digunakan
sebagai mana mestinya tetapi ada beberapa fasilitas yang tidak
digunakan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu agar fasilitas yang ada dapat
difungsikan kembali. Hal ini untuk menunjang pengoprasian penangkapan
menjadi lebih efisien misalnya pada penggunan fasilitas bahan bakar dan fasilitas
yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perikanan. 1994. Petunjuk Teknis Pengelolaan Pelabuhan


Perikanan. Jakarta : Direktorat Bina Prasarana.

Triatmodjo, B. (1996). Pelabuhan. Yogyakarta, Beta Offset.

POKJA AMPL-BM Kota Parepare


19

Anda mungkin juga menyukai