Anda di halaman 1dari 13

BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI PELABUHAN SURABAYA

Nama : Jhon Fischer Karmezach


Prodi : MTL B
NRP : 191060
Nama lembaga :STIMARYO
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA

1. Judul : Bongkar Muat Peti Kemas Di Pelabuhansurabaya


2. Diajukan oleh
Nama : Jhon Fischer Karmezach
NRP : 191060
Tempat Tanggal Lahir : Yamtimur, 22 Juni 2001
Jurusan : Manajemen Transportasi Laut
Angkatan : 2019
Alamat : Lingkungan Maria Mediatrix Langgur, Maluku
tenggara
3. Dosen Pembimbing : Ningrum Astriawati, S.Si, M. Sc

Yogyakarta, 22 Juli 2021


Penyusun,

Jhon Fischer Karmezach


NRP. 20191060 B

Mengetahui Menyetujui :
Ketua Jurusan MTL, Dosen Pembimbing,

Drs. Cahya Purnomo, M. Sc Ningrum Astriawati, S.Si, M. Sc


NIP. 19580220198703 1001 NIP. 198705222015042002

Mengetahui
Ketua STIMARYO,

Dr. Wegig Pratama, M.Pd


NIP. 19620827 198703 1002
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga proposal ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar proposal ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal
ini.
Yogyakarta, 22 Juli 2021

Jhon Fischer Karmezach


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
JUDUL PROPOSAL.....................................................................................................1
PENEGASAN ARTI JUDUL.......................................................................................1
ALASAN PEMILIHAN JUDUL..................................................................................2
LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................................2
RUMUSAN MASALAH..............................................................................................4
TUJUAN PENULISAN PROPOSAL..........................................................................4
MANFAAT PENYUSUNAN PROPOSAL.................................................................4
TINJAUAN TEORITIS................................................................................................4
METODOLOGI............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
RENCANA JADWAL KEGIATAN............................................................................9
1. Judul proposal
Judul yang akan saya bahas dalam proposal praktek kerja adalah “ BONGKAR
MUAT PETI KEMAS DI PELABUHAN “
A. Penegasan arti judul
Dari judul yang saya ambil penyusunan akan dapat menegaskan arti dari kata
kata yang dapat dalam judul “BONKAR MUAT PETI KEMAS DI
PELABUHAN”Sebagai berikut:
1. Bongkar
Bongkar muat menurut Gianto dkk dalam buku “Pengoprasian
Pelabuhan Laut” (1999:31-32), adalah sebagai berikut : Bongkar adalah
pekerjaan membongkar barang dari atas geladak atau palka kapal dan
menempatkan ke atas dermaga atau dalam gudang.
2. Muat
Pengertian Muat menurut Badudu (1994 ; 941) : “Berisi, pas, cocok,
masukada didalamnya, dapat berisi, memuat, mengisi, kedalam,
menempatkan.’Sedangkan menurut Forum Komunikasi Operator Terminal
(2002 ; 10) adalah: “Muat adalah kegiatan memuat barang muatan ke
kapal.”
3. Peti kemas
Petikemas dikemukakan sebagai berikut, menurut Sudjatmika
mengungkapkan bahwa petikemas secara umum dapat digambarkan sebagai
gudang yang dapat dipindahkan (Removable Warehouse) yang digunakan
untuk mengangkut barang merupakan komponen dari pada sistem
pengangkutan. Menurut Banu Santoso disebutkan bahwa sesuai dengan
International Converation For Save Container (CSC) dan International
Standard Organisation (ISO), dan dalam bukunya yang sama mengatakan
bahwa sesuai dengan customs convention container
4. Pelabuhan
Pelabuhan berasal dari kata port dan harbour, namun pengertiannya
tidak dapat sepenuhnya diadopsi secara harafiah. Harbour adalah sebagian
perairan yang terlindung dari badai, aman dan baik/cocok untuk akomodasi
kapal-kapal untuk berlindung, mengisi bahan bakar, persediaan, perbaikan
dan bongkar muat barang. Port adalah harbour yang terlindung, dengan
fasilitas terminal laut yang terdiri dari tambatan/dermaga untuk bongkar
muat barang dari kapal, gudang, transit dan penumpukan lainnya untuk
menyimpan barang dalam jangka pendek ataupun jangka panjang
(Triatmodjo, 1996).
B. Alasan pemilihan judul
1. Alasan ilmiah
Untuk mencari tambahan ilmu pengetahuan baik itu yang sudah di
peroleh dari kampus Sekolah tinggi maritime yogyakarta maupun yang
belum di peroleh di tempat praktek kemudian mengembangkan ilmu
tersebut khususnya di bidang kemaritiman.
2. Alasan praktis
Untuk dapat gambaran yang jelas yang yang berkitan denganjudul
yaitu peti kemas di pelabuhan.
C. Latar belakang masalah
Pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan barang yang tidak diproduksi
sendiri maka suatu negara membeli kebutuhan tersebut dari negara lain. Saat
ini kegiatan perdagangan antar negara tersebut sudah mengalami peningkatan
yang sangat pesat terlebih dalam era globalisasi ini dimana produk-produk
dalam negeri.
Perdagangan yang terjadi antara satu negara dengan negara lain
memerlukan pengiriman barang untuk memperlancar kegiatan kegiatan
perdagangan tersebut maka digunakan beberapa alat transportasi antara lain
adalah penggunaan kapal laut sebagai alat untuk mengangkut produkproduk
yang diperdagangkan tersebut. Dewasa ini transportasi barang melalui laut
merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan perekonomian suatu
negara termasuk Indonesia yang wilayahnya sebagai besar adalah laut. Oleh
karena itu pembangunan di sektor transportasi kelautan ini sangat penting
untuk diperhatikan.
Pelayaran Niaga (Shipping Business, Commercial Shipping atau Merchant
Marine) adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan ruang pada angkutan air
atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang dan
barang dagangan dari suatu pelabuhan asal (muat) ke pelabuhan tujuan
(bongkar), baik didalam negeri (interinsuler) maupun luar negeri (ocen going
shipping). (Suwarno, 2011)
Muatan adalah barang berupa break bulk (barang yang tidak dimasukan ke
dalam peti kemas) yang akan dikapalkan atau barang yang dimasukan ke
dalam peti kemas (container) untuk dikapalkan. Muatan kapal laut adalah
muatan milik shipper atau pemilik barang yang berupa muatan yang tidak di
kemas (general cargo) atau muatan yang dimasukan ke dalam peti kemas.
(Hananto Soewedo. 2015)
“D.A Lasse (2012) Menyimpulkan bahwa prinsip dasar pengiriman
barang dengan sistem angkutan peti kemas terbagi dua status, yakni Full
Container Load (FCL) dan Less Container Load (LCL). Status FCL adalah
status seluruh muatan satu unit peti kemas dimiliki satu pengiriman (single
consignor) dan satu penerima (single consignee). Pengirim bertanggung jawab
menyusun muatan ke dalam peti kemas (stuffing) di pelabuhan muat dan
penerima bertanggung jawab mengeluarkan muatan dari peti kemas (stripping)
di pelabuhan bongkar. Pergerakan peti kemas adalah dari Container Yard
(CY) ke CY. Status LCL adalah status muatan peti kemas dimiliki lebih dari
satu pengirim (multi shippers) di pelabuhan muat dan lebih dari satu penerima
(multi consignees) di pelabuhan bongkar. Pengangkut (carrier) bertanggung
jawab menyusun muatan ke dalam peti kemas (stuffing) dan mengeluarkan
muatan dari dalam peti kemas (stripping) masing-masing di Container Freight
Station (CFS) pelabuhan muat dan CFS pelabuhan bongkar.
Berdasarkan definisi tersebut di atas ada beberapa cara mengatasi
keselamatan dan keamanan barang yang diangkut maka dapat digunakan suatu
cara pengepakan dan pembungkusan yang lebih menjamin keselamatan barang
tersebut dari pencurian, perampokan maupun kerusakan yang disebabkan
faktor-faktor lainya. Sebagai salah satu alat yang dipilih untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dari kegiatan pengangkutan dengan kapal laut ini maka
digunakanlah apa yang saat ini dikenal dengan sebutan peti kemas (container).
Dengan menggunakan peti kemas ini dapat mengatasi keselamatan dan
keamanan barang yang diangkut karena mengunakan suatu cara pengepakan
dan pembungkusan yang lebih menjamin keselamatan barang tersebut dari
pencurian, perampokan maupun kerusakan yang disebabkan faktor-faktor
lainnya. Peti kemas ini juga mudah dalam proses pemuatan dan
pembongkarannya dari dan ke atas kapal karena bentuk dan ukurunnya yang
sudah ditetapkan secara Internasional.
Peti kemas disediakan oleh lembaga tertentu yang dalam hal ini adalah
pihak perusahaan pelayaran. Selain menyediakan peti kemas, pihak
perusahaan pelayaran juga membuat perencanaan pemuatan dan
pembongkaran peti kemas untuk ekspor maupun impor melalui kapal laut dan
kemudian mengkoordinasikannya dengan pihak pelabuhan, sehingga kegiatan
bongkar muat di pelabuhan dapat berjalan dengan lancar.
Salah satu perusahaan pelayaran tersebut adalah PT. Multiline Shipping
Company. Kegiatan perusahaan ini meliputi, kegiatan penerimaan pesanan
(order) untuk mengirimkan barang dari pengguna jasa atau EMKL (Ekpedisi
Muatan Kapal Laut) yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Bagian Pemasaran
di Kantor Pusat dan kegiatan bongkar atau muat barang yang dilaksanakan
oleh Bagian Operasional di pelabuhan. Dalam proses pengiriman barang ini
perlu dipersiapkan surat menyurat dan dokumen pengiriman barang sesuai
ketentuan yang berlaku. Untuk kelancaran proses kegiatan ini diperlukan
koordinasi yang baik. Namun dalam kegiatan operasional di pelabuhan,
perusahaan ini terlihat sering memberikan informasi yang tidak akurat ke
terminal bongkar muat khususnya yang berhubungan dengan pemesanan
tempat untuk menumpuk peti kemas di pelabuhan (ijin stack container ekspor)
D. Rumusan masalah
Dengan melihat latar belakang di atas, maka yang akan di bahas dalam
penulisan Proposal ini adalah:
1. Penjelasan tentang peti kemas
2. Apa saja jenis jenis peti kemas?
3. Bagaiman fasilitas peti kemas di pelabuhan?

E. Tujuan penulisan proposal

Adapun tujuan penulisan penyusunan sebagai berikut:

1. Agar membantu mengetahui tentang peti kemas

2. Agar membantu mengetahui jenis peti kemas

3. Agar mmbantu mengetahui fasilitas peti kemas di pelabuhan

F. Manfaat penyusunan proposal

Adapun manfaat penulisan proposal praktek kerja adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang pengertian peti kemas

2. Untuk mengetahui tentang jenis peti kemas

3. Untuk mengetahui fasilitas peti kemas

G. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian
Petikemas dikemukakan sebagai berikut, menurut Sudjatmika
mengungkapkan bahwa petikemas secara umum dapat digambarkan sebagai
gudang yang dapat dipindahkan (Removable Warehouse) yang digunakan
untuk mengangkut barang merupakan komponen dari pada sistem
pengangkutan. Menurut Banu Santoso disebutkan bahwa sesuai dengan
International Converation For Save Container (CSC) dan International
Standard Organisation(ISO), dan dalam bukunya yang sama mengatakan
bahwa sesuai dengan customs convention container
2. Jenis- jenis
Menurut Sudjatmika disebutkan bahwa jenis-jenis petikemas sebagai
berikut :
a. Dry Cargo Container
Jenis petikemas ini digunakan untuk mengangkut muatan umum
atau bisa disebut general cargo yang terdiri dari berbagai jenis barang
dagangan nya kering yang sudah dikemas dalam commodity packing
yang tidak memerlukan penanganan khusus.
b. Reefer Container
Jenis petikemas ini digunakan untuk mengangkut barang yang
harus diangkut dalam keadaan beku seperti ikan segar, daging hewan.

c. Bulk Container
Jenis petikemas ini digunakan untuk mengangkut muatan curah
(cargo), seperti, beras, gandum yang tidak dikemas. Konstruksinya
tidak menggunakan pintu biasa melainkan hanya bukaan kecil dibagian
bawah belakang untuk membongkar muatan curah tersebut.Sedangkan
untuk pemuatan barang di curahkan melalui bukaan yang pada atap
petikemas.
d. Open Side Container
Petikemas jenis ini mempunyai pintu yang berada di bagian
samping memanjang sepanjang petikemas tidak diberi pintu
sebagaimana jenis lainnya melainkan hanya terpal saja guna
melindungi muatan dari pengaruh cuaca kegunaannya petikemas ini
seperti mesin dan alat berat lainnya.
e. Soft Top Container
Petikemas jenis ini terbuka bagian atasnya dari bagian itulah
biasanyamuatan diletakkan dan diambil. Bagian atasnya biasanya
ditutup dengan terpal untuk melindungi pengaruh cuaca, petikemas ini
biasanya digunakan untuk barangbarang yang tingginya melebihi
ketinggian petikemas tersebut.
f. Open Top-Open Side Container
Petikemas ini hanya berupa geladak dengan empat tinggi sudut dan
empat set lubang untuk memasukkan locking pin. Petikemas ini di
gunakan untuk pengepalan barang berat yang tidak memerlukan
perlindungan terhadap pengaruh cuaca.
g. Tank Container
Jenis Petikemas ini berupa tanki baja berkapasitas 4000 galon (kl.
15.140 liter) yang dibangun di dalam kerangka petikemas jenis open
side petikemas ini digunakan untuk mengapalkan bahan kimia atau
bahan cair lainnya.
h. Flat rack Container
Jenis petikemas ini hampir berupa alas saja tapi memiliki dua sekat
yang terdapat di muka dan belakang berfungsi untuk memuat barang
atau muatan seperti head truck, dump truck, dan muatan yang tidak
dapat dimasukan dalam dry cargo container.
3. Fasilitas – fasilitas terminal petikemas terdiri dari:
a. Dermaga
Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan
menaikturunkan penumpang.
b. Lapangan Penumpukan
Lapangan penumpukan berarti tempat yang ditunjuk oleh pengangkut
danatau Pejabat Pemerintah di mana pengangkut atau agen
mengumpulkan, menyimpan atau menumpuk petikemas yang berisi
muatan diterima, dan di mana petikemas kosong diambil oleh pengirim
barang.
c. Container yard
adalah kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun
petikemas FCL (Full Container Load) yang akan dimuat atau dibongkar
dari kapal
Dari dua defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa lapangan
penumpukan adalah lapangan yang berada di area pelabuhan yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan atau menumpuk
petikemas/barang untuk dimuat atau dibongkar.

Metodedologi Penelitian
Adapun metodologi yang di gunakan dalam penyusunan proposal praktek
kerja ini:
1. Jenis Data
Data yang harus dikumpulkan adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yang dimaksud yaitu dengan menggunakan
metode deskriptif analitis, sedangkan data sekunder yang dimaksud
adalah data penunjang yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan
yang diambil dari sumber-sumber yang terkait dengan penelitian.
2. Sumber data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan yaitu di Terminal Peti Kemas di pelabuhan Surabaya
dengan cara wawancara dengan salah satu staff / karyawan PT.
Terminal Peti Kemas guna mengetahui kondisi dilapangan yang
ada.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dengan metode dokumentasi dimana memperoleh data dari kantor
Terminal Peti Kemas di pelabuhan Surabaya, literatur dan sumber-
sumber pustaka lainnya.
3. Metode Pengumpulan Data
Adapun cara pengumpulan data yang akan penyusun jelaskan adalah
dengan:
a. Metode survey
1) Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
atau wawancara langsung. Sebelumnya telah dibuat terlebih
dahulu kemudian ditunjukkan kepada responden untuk dapat
memberikan keterangan yang diperlukan atau dapat dilakukan
kepada pihak yang ditunjuk oleh TPKS untuk mewakili guna
memberikan keterangan yang diperlukan.
2) Studi pustaka
Mempelajari buku-buku referensi yang ada
hubungannya dengan obyek yang diteliti. Ini dilakukan untuk
memperoleh dasar-dasar teoritik mengenai masalah kualitas
pelayanan lapangan penumpukan TPKS terhadap waktu keluar
masuk peti kemas yang digunakan untuk menganalisa
kenyataan yang ada pada obyek yang diteliti.
4. Cara menganalisa data
a. Metode Kualitatif
Metode yang merupakan data yang bersifat menggolongkan
saja, tidak bisa dicacah atau dihitung atau uraian yang bersifat
keterangan tanpa rumus dengan angka-angka melainkan dengan
cara menggunakan perbandingan hal-hal yang berhubungan
dengan kinerja angkutan peti kemas yang akan diteliti.
Daftar pustaka
- http://eprints.upnjatim.ac.id/2249/4/cvr-bab1.pdf
- http://repository.stimart-amni.ac.id/1082/2/BAB%20II.pdf
- https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/C11A/2013/C.111.13.0108/C.
111.13.0108-06-BAB-III-20180205110256-EVALUASI-KINERJA-
ANGKUTAN-PETI-KEMAS-DI-TERMINAL-PETI-KEMAS-
SEMARANG-.pdf
- http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2015_1_1403_
Bab2.pdf
Rencana jadwal kegiatan

No TAHAP KEGIATAN YANG DI LAKUKAN Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Persiapan Penyelesaian administrasi X
Penyusunan proposal X
Konsultasi pembimbing X X X
Pengurusan izin/rekomendasi X
2 Pelaksanaan Praktek kerja X
Menhimpun data X
Mengelola data X
Menyusun rencana Laporan X
Membaca Referensi X X
3 Menyusun Konsultasi Pembimbing X
laporan
Pengetikan laporan X
Pengandaan laporan X
4 Penyelesaian Pelaksanaan ujian laporan X
Revisi dan perbaikan X
Pengadaan dan penelitian X

Yogyakarta,22 Juli 2021


Penyusun,

Jhon Fischer Karmezach


NRP.191060 B

Anda mungkin juga menyukai