VII. CHARTER
1. DEFINISI CHARTER KAPAL MENURUT KUHD RI YAITU :
Dalam pasal 453 KUHD,di sebutkan bahwa perjanjian charter adalah perjanjian antara
pemilik kapal dengan charter untuk memakai sebuah kapal yang sewanya di hitung
berdasarkan lamannya pemakaian atau menurut perjalan yang di sewa
tertentu.
2. PERSETUJUAN
KE
PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN
DALAM
berserta
seluk
beluknya
,DWT,DW
cargo
,balesspace,atau
Near Where The Ship Can Safely Get And Lie Always Afloat).
h. Prosedur penyerahan surat pemberitahuan dari nakhoda atau agent pemilik kapal
(Owner Agents) kepada penyewa kapal (Pencharter) yang isisnya menyatakan bahwa
kapal siap memulai pembongkran / pemuatan (Notice Of Readines = Nor).
i. Sewa charter dan syaratsyarat pembayaran.
j. Syaratsyarat lain antara lain mengenai syarat pembebasan dan syaratsyarat
tambahan (Additional Clauses).
3. VOYAGE CHARTER DI SEBUT JUGA DEEDWEIGHT CHARTER ATAW
SPACE CHARTER YAITU :
Voyage Charter adalah : Perjanjian sewa menyewa kapal antara shipowner dengan
charterer atas sebuah kapal lengkap dengan nakhoda dan anak buah kapal untuk satu
atau lebih pelayaran untuk mengangkut barangbarang dan
penumpang umum
CHARTER
dimana sewa di hitung berdasarkan summer deedweight capacity yang besar sewa di
hitung dari banyaknya barang yang angkut sesuai charter party.
Dalam charter semacam ini, kapal dapat di sewa untuk seluruh atau sebagian
ruangannya, dan kapal harus melayani sesuai trayek yang di janjikan dalam charter
party. Sehubungan dengan itu ,maka charter semacam in di sebut pula Space Charter
atau Deadweight Charter.
4. SUATU CHARTER PARTY DAPAT DIBATALKAN OLEH CHARTERER
KARENA SELUK BELUK TIDAK SESUAI DENGAN KENYATAAN,
SEBUTKAN CLASULE YANG MENDUKUNG PEMBATALAN TERSEBUT ?
Misrepresentation / Pembatalan (Clausula 12) :
Maksudnya : Charterer dapat membatalkan perjanjian charter bilamana dalam voyage
charter shipowner memberikan keterangan yang tidak tepat mengenai Space kapal,
Cargo DWT, Speed kapal, dan lainlain, sehingga charter gagal memuat seluruh
muatannya atau kapal terlambat tiba di pelabuhan tujuan karena speed tidak sesuai
dengan yang diberitahukan tanpa ganti rugi, bahkan dalam time charter keterlambatan
kapal karena akibat pemberitahuan speed yang salah menimbulkan hak bagi charterer
yang mengajukan claim kepada shipowner.
5. ADA 2 CARA PEMBAYARAN SISA BAHAN BAKAR YANG ADA DI KAPAL
BAIK DARI CARRIER KE CHARTERER MAUPUN DARI CHARTERER
SETELAH MASA CHARTER BERAKHIR, SEBUTKAN DAN JELASKAN KE
2 CARA TERSEBUT.
Cost Price (Harganya sesuai dengan harga pembelian).
Current Price (Harganya sesuai dengan harga yang tercatat dalam pasar).
6. KAPAN KAPAL CHARTER DIANGGAP TIBA?
Kapal charter dianggap tiba apabila kapal tersebut sudah berada di pelabuhan tujuan.
7. PROSEDUR PENYODORAN NOTICE OF READINESS ( NOR ) ADALAH :
CHARTER
Pemberian secara tertulis oleh Nahkoda ( Master ) kepada charterer bahwa kapal siap
untuk dimuat atau dibongkar. NOR harus diserahkan dalam jam kerja yang berlaku
dipelabuhan setempat. Saat mulainya layday dapat dihitung dengan memperhatikan
penyerahan dan penerimaan NOR.
8. CHARTER DAPAT MENYEWAKAN KEMBALI KAPAL KE PIHAK KE
TIGA,JELASKAN TANGGUNG JAWAB DESPONEN OWNER ?
Disponen owner terjadi ketika kapal Yang di sewa oleh charterer di charterkan lagi
kepada pihak ketiga dan pihak ketiga bertanggung jawab kepada Disponen owner
tersebut.