Anda di halaman 1dari 21

PENCARTERAN KAPAL III

F. SYARAT TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN CARTER


G. SURAT MUATAN DALAM PERJANJIAN KAPAL
H. EVALUASI

RETNO
ANGGORO
F. Syarat tambahan dalam perjanjian charter
• Dalam perjanjian charter terdapat berbagai syarat tambahan
(additional clauses) atau back letteryang arus dianggap sebagai bagian
dari perjanjian charter tersebut.
• Additional clauses merupakan syarat tambahan dalam pelaksanaan
perjanjian charter. Istilah-istilah yang terdapat di dalamnya perlu
dimengerti maksudnya dan tujuannya
1. Subject free atau subject open
• Istilah ini dijumpai waktu tawar • Isiah ini perlu diberikan pada
menawar ruanagn kapal. waktu tawar menawar ruangan
• Yang berarti bahwa pemilik kapal kapal Karena pada umumnya
atau pencharter baru terikat perjanjian charter dimulai
pada penawaran (offerte), jika melalui perantara (chartering
pada waktu terjadi penawaran, broker atau chartereing agents
kapal atau barang-barang yang
akan diangkut belum diberikan
kepda orang lain
• sehingga ada kemungkinan • Oleh karena itu untuk
bahwa belum mengetahui bahwa menghindari akibat tidak baik
kapal atau barang-barang yang dari penawaran ganda,
akan diangkut telah diberkan diperlukan istilah subjek free.
oleh pemiliknya kepada orang • Untuk kapal digunakan istilah
lain sewaktu perantara sedang subject ship being free
tawar menawar dengan pihak
ketiga maupun perantara telah • Untunk barang menggunakan
memberikan kepada orang lain istilah subject cargo being free
sewaktu pemiliknya sedang tawar
menawar dengan pihak ketiga.
2. Prompt ship atau spot boat
• Kondisi ini semata mata berdasarkan • Jika pencharter belum dapat
spekulasi, dimana kapal menuju menetukan tanggal atau wktu
pelabuhan tanpa kontrak pemuatan dimulai atau dijanjikan
pengangkutandengan harapan beberpa lama kemudian, kontrak
mendapat muatan setibanya di pengangkutan yang demikian ada
pelabuhan tersebut dengan sewa kalanya diterima oleh pemilik kapal,
charter yang lebih tinggi karena kapal tetapi dengan sewa carter yang lebih
dapat segeramemuat mu atan tinggi, karena kaapl mengeluarkan
setelah kontrak pengangkutan biaya selama menunggu
muatan ditutup/ disepakati.
3. Subject to stem dan free stem
• Dalam syarat ini realisasi • Pada umumnya pemilik kapal
penutupan charter yang telah baru dapat diberitahukan
ditanda tangani tergantung bebrapa hari setelah charter
keadaan di pelabuhan ditutup nahwa stem telah
pemuatan, yaitu apakah disediakan dan pemuatan dapat
pencharter akan memperoleh seegera dimulai.
cukup muatan di sana atau tidak
Realisasi penutupan charter yang demikian dapat terjadi
disebabkan oleh muisalnya hal-hal sebgai berikut:
• Di pelabuhan A pencharter telah memiliki barang 6000 ton yang
akan diangkut. Tapi daya muat kapal 8000 ton sehingga msih
kurang 2000 ton lai. C/P ditandatangani dengan syarat subject
to stem sehingga kekurangan yang 2000 ton akan dipenuhi jika
pencharter memperoleh tambahan barang di pelabhan A.
mungkin juga barangn yang diperoleh kurang dari 2000 ton.
• Untuk itu pemilik kapal menunggu pemberitahuan dari
pencharter bahwa stem barang telah disediakan, atau stem
telah disediaan tanpa tambahan barang 2000 ton atau kurang
dari 2000 ton dengan catatan bahwa pencharter bersedia
membayar sewa charter penuh untuk 8000 ton
4. Subject to license being granted
• Barang-barang yang diangkut
adaalh milik pemerintah sehingga
diperlakukan lebih dulu izin dari
Syarat ini dipergunakan jika pejabat yang berwenang agar
realisasi charter baru setelah barang-barang dapat dimuat di
mendapat izin dari pemerintah. dalam kapal
Keadaan yang demikian dapat • Kapal yang akan disewakan
terjadi karena: adalah milikmpemerintah
sehingga diperlukan lebih dulu
izin dari pejabat yang berwenang
agar kapal dapat dipergunakan
untuk mengangkut barang-
barang.
5. Dead weight all told
• Istilah dead weight all told (DWAT) • Jika dalam surat perjanjian
yang tercantum di dalam surat charter dari charter perjalanan
perjanjian charter maksudnya adalah tidak disebutkan istilah all told,
di dalam dead weight kapal termasuk:
maka perlu lebih dulu diselidiki
1.Berat muatan apa yang dimaksud dengan DWT
2.Berat bahan bakar apakah hanya cargo deadweight
3.Air ketel atau apakah termasuk bahan-
4.Berat air minum, air mandi bahan bakar, air ketel, air
5.Perlengkapan dan suku cadang minum/mandi, perlengkapan
6.perbekalan
dan suku cadang dan perbekalan
6. Colecet freight and advanced freight
• Dalam charter perjalanan • Kan tetapi adakalanya pemilik
(voyage charter) uang tambang kapal memperoleh pembayaran
biasanya dibayarkan di lebih dulu sebagian dari uang
palebuhan pembongkaran tambang di pelabuhan
sewaktu penyerahan barang- pemuatan sesuia dengan yang
barang kepada penerima barang disetujui kedua belah pihak.
• Dengan adanya syarat ini maka
jika pemilik kaapl atau agen
mempergunakan haknya, maka
kepada pencharter
diberitahukan secara tertulis
sebelum pemuatan dimulai.
7. Final Sailing
• Pembayaran di muka uang • Yang dimaksud final sailing adalah
tambang baik semua maupun setelah kapal berlayar meninggalkan
pelabuhan pemuatan, yaitu pada saat
sebagian seperti yang diuraikan melalui batas pelabuhan dan sama
di atas, ada kalanya dibayar sekali tidak akan kembalike pelabhan
bukan pada waktu surat muatan pemuatan tadi sebelum menyelesaikana
di atnda tangani, tetapi pada pembayaran yang bersangkutan.
waktu kapal on final sailing atau • Dalam acara pembayaran uang tambang
beberapa hari kemudian setelah yang demikian, redaksi on signing bills
of lading diganti dengan redaksi on final
final sailing. sailing ataupun misalnya dua
harikemudian.
8. Distance Freight
• Adakalanya kapal yangs edang
berada di pelabhan pembongkaran, • Dalam hal ini kapal menalukan
karena air laut pelabuhantersebut kegiatan pembongkaran dengan
akan segera membeku sebab sedang aman dan senantiasa dalam keadaan
musim dingin, kapal harus terapung.
meninggalkan pelabuhan tersebut • Maka uang tambang barang-barang
dan berlayar ke pelabuhan lain yang tersebut dinaikan sebanding.
terdekat dimana kapal dapat
• Tambahan atau kenaikan uang
meneruskan/melakukan
pembongkarannya tanpa resiko tambang yang demikian disebut
distance freight
9. Distress freight
• Distress freight pada umumnya • Ada kalanya oenwaran muatan dari
bias dialami oleh kapal kapal pengirim barang mengalai
dengan system tramper jika kegagalan sehingga pencharter tidak
pencharter mencharterkan kapal dapat menyediakan cukup muatan
atas dasar tariff uang tambang biasa
tersebut bertindak sebagai
pengangkut/ carrier • Agar kapal tetap berlayar denagn
cukup muatan ada kalanya sisa
ruangan kapal yang belum terisi
muatan dimuati barang barang
dengan tarif freight yang lebih
rendah
• Tarif uang tambang yang lebih rendah
ini yang disebut dengan distress
freight.
• Yang mnederita kerugian dalam hal ini
adalah pencharter karena dia harus
membayar uang tambang penuh
kepada pemilik kapal
10 cesser clause / Lien clause
• Dalam dunia charter wakil pencharter
• Jika pencharter tidak dikenal atau kurang dapat bertindak sebagai:
dikenal oleh pemilk kapal maka akan timbul 1.Atas nama principalnya dan dengan
keragu-raguan pada pemilik kapal perihal nyata menyebut nama principalnya
apakah pencharter dapat dipercayai telah memberikan kuasa penuh
mengenai realisasi perjanjian charter tersebut 2.Atas nama principalnya tetapi
mengenai: kedudukan prinsipalnya hanya sebagai
1. Pembayaan sewa charter agen saja dari pencharter yang
sebenarnya
2. Pembayaran demurrage dan dead freight 3.Atas nama pihak ke tiga tetapi ia tidak
dapat menyebutkan nama pihak ketiga
tersebut
4.Tidak membritahukan apapun kepad
pemilik kapla/brokernya perihal
pencharter yang sebenarnya
• Agar perjanjian charter dapat ditutup walaupun
timbul keragu-raguan pada pemilik kapal, maka dalam
surat perjanjian charter dicantumkan syarat cesser
clause yang berrati bahwa tanggung jawab
pencharter berakhir setelah barang-barang dimuat
kedalam kapal
Syarat yang lain antara lain:
11. Full reach and burden 20. Both ends
12. Misrepresentation 21. Deadfreight
13. Full and complete cargo 22. Demmurage, dispatch and damages
14. Guaranted space per ton for detention
15. Free alongside ship 23. Per like day
16. Free in and out 24. Berth terms / liner terms
17. Free in and out, stowed and 25. Birth rates
trimmed 26. Laydayss reversible
18. Overside delivery clause 27. Opening and closing of hatches
19. Lighterage clause 28. Winchesbreakdown
29. Workable hatches
30. Balespace/ grain space
31. Or substitute
32.Penalty clause
G. Surat Muatan Dalam Perjanjian Charter Kapal
1. Surat Muatan dalam Perjanjian carter

Dalam carter waktu (time charter) seluruh ruangan kapal disewa oleh
pencharter untuk jangka waktu tertentu sehingga tidak ada Surat Muatan
(SM) yang dikeluarkan oleh pemilik kapal untuk pencharter.

Kalaupun pemilik kapal mengeluarkan surat muatanmaka sm itu


adalah untuk pihak ketiga yang barangnya diangkut dengan kapal
carter tersebutata persetujuan pencharter karena biasanyadalam
carterw aktu, pencharter yang mnegeluarkan SM untuk pihak ketiga
jika pencharter bertindak sebagai pengangkut
Lain halnya dengan pencratrean menurut perjalanan
(voyage charter) , karena pencarteran kapal hanya untuk
satu kali atau dua kali pelayaranatau pulang pergidan
mungkin pula pencharter terdiri dari beberapa orang,
maka pemilik kapal perlu mengeluarkan SM untuk
masing-masing pencharter.

Anda mungkin juga menyukai