Anda di halaman 1dari 3

NAMA :RIMA MEGAWANTI

NIT :561911337447 K
NO :19
KELAS :T4C

MID SEMESTER PEMBELIAN DAN SEWA MENYEWA KAPAL

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. time charter
b. voyage charter
2. Dalam pasal berapa diatur pengertian tentang time charter dan voyage charter tersebut ?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. owners market
b. charterers market
4. Dalam keadaan bagaimana timbulnya owners market atau charterers market tersebut ?
5. Apa yang dimaksud dengan klausul-klausul berikut ini :
a. Subject to stem dan free stem
b. Subject to licence being granted
c. Prompt ship atau Spot boat
d. Subject free atau Subject open
e. Distance freight

JAWABAN:
1.
a. Time Charter (charter menurut waktu), adalah persetujuan dengan mana pihak yang
satu (si yang mencharterkan), mengikatkan diri untuk, selama waktu-waktu tertentu, kepada
pihak lawannya (si pencharter), dengan maksud untuk memakai kapal tersebut dalam
pelayaran dilautan guna keperluan pihak yang terakhir ini, dengan pembayaran suatu harga
yang dihitung menurut lamanya waktu.

Persyaratan umum:
1. Pemilik kapal, menerima sejumlah uang sewa ( charterer hire rate) dari pihak penyewa
( Charterer) selanjutnya menyerahkan kapal dimaksud kepada penyewa untuk dipergunakan
mengangkut sejumlah barang muatan.
2. Waktu penyewaan( Lamanyan sewa menyewa) telah di tentukan ( satu,tiga,enam bulan
atau satu tahun)
3. Ditentukan pula biaya-biaya apa saja yang menjadi beban pihak pemilik kapal dan
penyewa kapal.
4. Semua beban yang terkait dengan kapal ( gaji ABK,perawatan kapal, perbekalan dan lain-
lainnya) menjadi beban tanggungan pihak pemilik kapal ( ship’s owner) tetapi biaya-biaya
pelabuhan sandar,DSB dimana kapal yang di sewa itu singgah/ meninggalkan pelabuhan,
bahan bakar minyak,air minum dan biaya-biaya lain terkait dengan kepentingan penyewa,
maka semua beban biaya tersebut, menjadi tanggung jawab pihak penyewa ( Charterer).

b. Voyage Charter (charter menurut perjalanan), adalah persetujuan dengan mana


pihak yang satu (si yang mencharterkan) mengikatkan diri untuk menyediakan sebuah kapal
tertentu, seluruhnya atau sebagian, kepada pihak lawannya (si pencharter) dengan maksud
untuk baginya mengangkut orang-orang atau barang-barang melalui lautan, dalam satu
perjalanan atau lebih, dengan pembayaran suatu harga pasti untuk pengangkutan ini.

Ketentuan umum:
1.Pemilik kapal akan menanggung semua biaya-biaya kapal baik saat kapal berada di
pelabuhan, dalam proses pengangkutan, semua biaya-biaya kebutuhan kapal termaksuk bahan
bakar dan air minum.
2.Penyewa hanya berkewajiban mambayar uang sewa muatan sesuai tariff yang telah di
sepakati bersama untuk satu trayek angkutan ( Voyage Hire Rate)

2. Ketentuan-ketentuan mengenai Charter tanpa awak atau bareboat charter diatur dalam
buku II Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer”) mengenai sewa menyewa.

Voyage dan Time Charter Party

Pengertian Voyage dan Time Charter berdasarkan hukum Indonesia terdapat dalam pasal 453
Kitab Undang-undang Hukum Dagang ( “KUHD” ).

3. a. Owner Market
Suatu situasi dan kondisi (sikon) dimana pihak Ship Owner menguasai pasaran charter,
karena kebutuhan akan ruang kapal lebih besar dari perusahaan ruangan kapal, sehingga Ship
Owner posisinya lebih kuat daripada Charter.
b. Charterer Market
Suatu sikon dimana pihak dimana pihak Charterer menguasai pasaran charter, karena
persediaan ruangan kapal lebih besar dari kebutuhan permintaan sehingga Charterer lebih
kuat posisinya daripada Ship Owner.

4. Jadi asal mula timbulnya Charter Business ini antara lain sebagai berikut
1. Berkaitan dengan investasi atau pengadaan dalam usaha pelayara
2. Untuk memenuhi kebutuhan jadwal pelayaran dalam waktu tertentu
3. Akibat adanya booming muatan (komoditi) pada masa tertentu, akibat perilaku
didunia perdagangan berskala Nasional, Regional, dan Internasional
4.Adanya usaha atau Pengusaha yang khusus berkegiatan di bidang sewa-menyewa
kapal miliknya

5. a. Subject to Stem dan Free Stem, maksudnya realisasi charter party tergantung pada
ketersediaan muatan yang cukup bagi pencanter dipelabuhan pemuatan. Selama muatan
belum cukup atau belum tiba untuk dimuat, pencarter belum terikat pada C/P dalam arti
biaya- biaya operasi kapal dibayar ship owner. Untuk meringankan beban biaya yang
ditanggung ship owner, pen-charter semestinya menginformasikan bilamana muatan tersedia
dan siap dimuat.
b. Subject to Liciense Being Granted, penawaran dimana realisasi charter party efektif
setelah setelah terbit izin dari penguasa (pemerintah). Pada penawaran semacam ini sangat
mungkin kapal dan muatannya adalah milik penguasa (pemerintah).
c. Prompt Ship, adalah penawaran dimana kapal yang ditunjuk akan siap diserahkan
setelah penandatanganan C/P (biasanya ≤ satu minggu). Spot Boat, maksudnya adalah
setelah penandatanganan C/P kapal siap diserahkan dan siap melakukan pemuatan. Klausul
Spot Boat dan Promt Ship tawaran yang mewajibkan owner menyediakan kapal segera;
karenanya sewanya lebih mahal
d. Subject Free atau Subject Open, adalah penawaran dimana Shipowner baru terikat
pada penawaran yang diberikan kalau pada waktu penawaran diterima charterer kapal yang
ditunjuk tidak dalam employment pihak pen-charter lain. Contoh: “MV Trisakti offered for a
time delivery ± April 17, 2012 , subject free” Penawaran seperti ini kurang memberikan
kepastian hari/ tanggal bagi kepentingan charterer
Pada umumnya istilah ini diperlukan apabila perjanjian charter dilakukan lewat
perantara (chartering brokers dan chartering agents). Hal ini disebabkan ,1.Pihak
perantara(chartering brokers maupun chartering agents)belum mengetahui bahwa kapal yang
akan disewakan atau barang muatan yang akan dikirim telah diberikan pemilik kapal atau
pemilik barang ekpada pihak ketiga , pada saat perantara sedang melakukan
penawaran.Begitupun sebaliknya pihak perantara( chartering brokers atau chartering agents)
telah memberikan ruang kapal atau barang muatan kepada orang lain sewaktu pemilik kapal
atau pemilik barang sedang melakukan tawar menawar dengan pihak ketiga.Oleh karena itu
untuk menghindari akibar buruk dari penawaran ganda ini maka dipergunkan istilah subject
free atau subject open.
Untuk kapal = SUBJECT SHIP BEING FREE
Untuk barang = SUBJECT CARGO BEING FREE

e. Distance Freight, adalah ketentuan yang meberikan hak kepada owner mengenakan
tarif tambahan yang dibayar charteres jika karena sesuatu alasan keselamatan , kapal harus
membongkar muatan dipelabuhan la in dari pada yang disepakati dalam C/P. Pelabuhan
alternatif tersebut berlokasi pada jarak melebihi 100 mil laut, sehingga wajar bagi owner
memungut tambahan biaya.

Anda mungkin juga menyukai