DANDI PRATAMA
NIT 05.17.032.1.41/N
TAHUN 2019
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Terapan yang saya tulis dengan judul :
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut , kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan
di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan
SURABAYA,...............................
.
Materai 6000
DANDI PRATAMA
NIT. 05.17.032.1.41
iii
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN
SURABAYA, ……………………2019
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika
PENGESAHAN PROPOSAL
KARYA ILMIAH TERAPAN
Dandi Pratama
NIT. 05.17.032.1.41/N
Ahli Nautika Tingkat III
Menyetujui:
A.A Istri Sri Wahyuni,S.SiT.,M.Sda. Capt. Damoyanto Purba,M.Pd. Dyah Ratnaningsih,S.S., M.Pd.
Penata Tk. I (III/d) Penata(III/c) Penata Tk. I (III/d)
NIP.19781217 200512 2 001 NIP. 19730919 201012 1 001 NIP. 19800302 2002502 2 001
Mengetahui:
KATA PENGANTAR
karena atas segala kuasa, berkat, rahmat, dan anugrah-Nya yang telah Ia berikan,
Penulis sangat menyadari bahwa di dalam karya ilmiah terapan ini masih
banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik
penulisannya. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh penulis masih
kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat digunakan
membantu dalam penyelesaian karya ilmiah terapan ini dan juga rasa bangga yang
setinggi-tingginya kepada:
6. Capt. Dedy Suryanto dan Wiwi Damilah selaku orang tua yang selalu
8. Serta rekan-rekan kelas Nautika B Diploma III yang telah membantu dalam
Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan
di dalam penulisan proposal ini. Penulis berharap semoga proposal ini dapat
SURABAYA,.............................2019
Penulis
DANDI PRATAMA
vii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ix
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................ii
PERSETUJUAN SEMINAR...............................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................6
C. BATASAN MASALAH.............................................................................6
D. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................6
E. MANFAAT PENELITIAN.........................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8
A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA..............................................8
1. SEJARAH MLC (MARITIME LABOUR CONVENTION)....................9
2. MLC Sebagai Hukum Maritim Internasional.........................................11
3. POKOK-POKOK ATURAN DALAM MLC.........................................13
4. PENERAPAN MARITIME LABOUR CONVENTION (MLC)...............17
C. KERANGKA PENELITIAN.....................................................................27
BAB III..................................................................................................................28
A. JENIS PENELITIAN ..............................................................................28
B. LOKASI PENELITIAN.............................................................................29
C. SUMBER DATA ..............................................................................29
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA..........................................................29
E. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL......................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Convention, 2006
MLC 2006 ini adalah instrument hukum yang dibuat oleh Organisasi
sahkan pada bulan Februari 2006 di Jenewa, Swiss. sesuai dengan kebiasaan
tersebut.
2
Menurut salah satu artikel pada MLC 2006, konvensi ini baru bisa
diberlakukan (come into force) satu tahun setelah 30 negara anggota atau
St Kitts and Nevis, Tuvalu, Togo, Poland, Palau, Sweden, Cyprus, Russian
pelaut, maka sudah tepat apabila ILO membuat MLC 2006 ini sebagai
sup13 \l 1057 ]
terjamin saat berlayar akan berbanding lurus dengan kualitas kerja pelaut
yang semakin baik. Semakin tinggi kualitas kerja pelaut maka tingkat minat
masyarakat untuk menjadi pelaut juga akan semakin tinggi sehingga pada
serta kualifikasi yang cukup demi menunjang kualitas kinerja pelaut dan
kualifikasi bagi pelaut sehingga dapat dipenuhi oleh pemilik atau operator
kapal sejalan dengan amanat dari dasar negara Indonesia, Pancasila yang
kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya (dalam hal ini termasuk pelaut). Lebih
1945) pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”, oleh
untuk dipekerjakan secara layak dan manusiawi. Oleh karena itu analisa dan
4
belum diratifikasi oleh pemerintah Indonesia, maka dari itu penulis tertarik
untuk meneliti kembali MLC 2006 ini dikarenakan telah diratifikasi oleh
perusahaan kapal dianjurkan untuk meratifikasi MLC 2006 ini. salah satu
perusahaan pelayaran Malaysia, motor vessel (MV) hung lee IV dan motor
vessel (MV) hung lee VI, tidak membayar gaji enam pelaut Indonesia
selama tiga bulan dan enam bulan. kini sedang ditangani oleh Jabatan Laut
Bhd, juga tidak membayar gaji puluhan anak buah kapal (ABK) Indonesia
htt08 \l 1057 ]. Kemudian oleh karena itu, seperti yang sudah diatur dalam
klausal kedua MLC 2006 yang menetapkan mengenai upah pelaut yang
biaya hidup dan kebutuhan awak kapal. Berdasarkan MLC 2006 yang
untuk juru mudi adalah 592 dolar AS (Rp 8,3 juta). Ditambah tunjungan,
total upahnya menjadi 1.038 dolar AS (Rp 14,6 juta) sebulan. Mulai 1
Januari 2016, ILO menaikkan upah bagi pelaut yang bekerja di kapal-kapal
ocean going. Untuk juru mudi, upah pokoknya naik dari 592 dolar menjadi
614 dolar AS (Rp 8,6 juta) sebulan, sementara upah pelaut dalam negeri
kehidupan pekerja tentu perlu diatur berapa parameter jumlah upah untuk
bagi pelaut dan awak kapal yang bekerja di atas kapal, Pemerintah
dalam berbagai instrumen hukum salah satunya pada MLC 2006. Untuk
semakin maju, sejahtera, aman, dan tenteram di dalam bingkai dan landasan
B. RUMUSAN MASALAH
Karya Ilmiah Terapan ini. Adapun perumusan masalah itu sendiri, antara
lain:
di atas kapal ?
C. BATASAN MASALAH
pembahasan pada masalah hak-hak pelaut dan upah kerja yang terjadi hanya
D. TUJUAN PENELITIAN
kapal yaitu:
E. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini, manfaat yang ingin dicapai peneliti dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang mengalami kecelakaan kerja, contoh nya pada perusahaan PT. Tampok
karawang, ada lima orang yang selamat dan yang tidak selamat (tenggelam
bersama kapal) ada dua orang, yakni Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin.
nakhoda (korban) yang sampai detik ini belum dipenuhi oleh pihak
dan-santuan-kematian-pelaut-tak-dibayar-ppi-kepri-gugat-perusahaan-
pelayaran-di-phi-tanjung-pinang/.)
B. LANDASAN TEORI
pada sektor kelautan dan persaingan yang adil bagi para pemilik
Undang yang melindungi hak bagi mereka yang bekerja di laut dan
Day) pada sidang Dewan IMO tahun 2009 bahwa pada tahun 2010
paut dengan lingkungan maritim dalam arti luas yang mengurus tata
tertib dalam masyarakat maritim dan oleh karena itu harus ditaati
konvensi ini mengenai hak-hak dasar dan hak normatif pelaut, yaitu :
b. Kondisi kerja.
Pekerja Maritim (MLC 2006) berlaku bagi semua pelaut, baik yang
kapal. Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang telah
yang telah diatur dalam MLC. Oleh karena itu, pelaut Indonesia saat
ini telah memiliki perlindungan hak yang telah dijamin oleh negara.
\l 1057 ]
2) Sertifikat Kesehatan
pelaut.
b. Kondisi Kerja
2) Upah
layanan mereka.
Setiap pelaut memiliki hak untuk cuti dari karena itu peraturan ini
5) Repatriasi
kembali ke rumah.
7) Manning Level
Manning level, maksud dari manning level ialah setiap kapal harus
pekerjaan mereka.
Kecelakaan
kesejahteraan mereka.
5) Jaminan Sosial
kapal asing.
metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
pokok aturan dalam MLC semua yang ditetapkan dalam aturan di atas
atas kapal. Usia minimum pada saat mulai berlakunya Konvensi ini
2) Sertifikat Kesehatan
kapal.
21
b. Kondisi Kerja
dalam perjanjian tertulis yang jelas dan dapat diterima secara hukum
dan harus konsisten dengan standar yang ditetapkan dalam kode etik.
menggabungkan kolektifan.
2) Upah
22
memastikan bahwa jam kerja atau jam istirahat bagi pelaut diatur.
Seperti jam kerja para pelaut harus 8-14 jam dan memiliki istirahat
tidak kurang dari 10 jam. Setiap anggota harus menetapkan jam kerja
diberikan cuti tahunan dan dibayar dalam kondisi yang sesuai, sesuai
dengan ketentuan dalam kode etik. Pelaut harus diberi cuti darat
5) Repatriasi
kompensasi saat kapal hilang atau telah kandas. Pelaut berhak atas
7) Manning Level
dengan personil yang cukup untuk operasi kapal yang aman, efisien
keterampilan dan lapangan kerja yang lebih baik bagi pelaut yang
berdomisili di wilayahnya.
24
peralatan kapal hanya berlaku untuk kapal yang dibangun pada atau
setelah tanggal ketika konvensi ini mulai berlaku bagi anggota yang
tanggal ketika lunas diletakkan atau pada saat yang sama dari
kontruksi.
kualitas yang tepat, nilai gizi dan kuantitas yang cukup memenuhi
latar belakang agama. Pelaut yang berada di atas kapal harus diberi
asuransi sakit, luka atau kematian yang terjadi saat mereka bekerja di
atas kapal.
Kecelakaan
kapal
seperti
kode etik.
5) Jaminan Sosial
C. KERANGKA PENELITIAN
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
pendekatan induktif. Selain itu kami juga memberikan data data yang sesuai
dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga penelitian kami dapat
masalah yang peniliti tulis, dan juga metode kualitatif ini peniliti dapat
B. LOKASI PENELITIAN
C. SUMBER DATA
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh untuk data sehubungan dengan masalah yang akan peniliti tulis.
yaitu :
perwira atau crew di atas kapal pada saat praktek laut di laksanakan
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh
[ CITATION Sar08 \l 1057 ] cara-cara yang dapat digunakan oleh peniliti untuk
sebagai berikut
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Wawancara
kapal.
diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, hasil ini akan diperoleh dari
terdiri dari :
a. Seleksi data, yaitu menyeleksi data yang sudah terkumpul, apakah sudah
bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah
tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan
data.
3. Display Data
menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat
dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan
dokumentasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2015/12/17/banyak-di-bawah-umr-
saatnya-standard-upah-pelaut-ditetapkan. (2015, 12 17)