Anda di halaman 1dari 37

KARYA ILMIAH TERAPAN

IMPLEMENTASI OLAH GERAK KAPAL PADA SAAT DRAFT


MAKSIMUM DI PERAIRAN DANGKAL DI ATAS
MT. TRANSKO BIMA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Diploma III

MOH. IQBAL FIRMANSYAH

NIT 05.17.036.1.53

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021
i

IMPLEMENTASI OLAH GERAK KAPAL PADA SAAT DRAFT


MAKSIMUM DI PERAIRAN DANGKAL DI ATAS
MT. TRANSKO BIMA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Diploma III

MOH. IQBAL FIRMANSYAH

NIT 05.17.036.1.53

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Moh. Iqbal Firmansyah

Nomor Induk Taruna : 05.17.036.1.53/N

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

IMPLEMENTASI OLAH GERAK KAPAL PADA SAAT DRAFT


MAKSIMUM DI PERAIRAN DANGKAL DI ATAS MT. TRANSKO
BIMA

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang
di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA,.......................................

Materai 6000

MOH. IQBAL FIRMANSYAH


NIT. 05 17 036 153
1)
1

Pl HSI 11 II AN SI MI>Al< KAin A ILMIAH 11 KAl’A.N

Judul
: IMI'I.LMI M ASI OLAH <•! I<AK KAPAL PAHA SAAI
BRAII MAKSIMI M BI ,M KAl DANGKAL IH Al AS Ml.
IRANSKO IHMA
Niiimi 1 arimu
MOH UJIIAI IIILMANSYAII
N11
05 17 016 1.53/N

Program 1 )ikl.ii : Ahli Nautika I mgknt III


Dengan mi dinvuiakim lelah memenuhi sviir.ii untuk <li veminarkan
SURABAYA..........................................

Menvelujui

Pembimbing II

Penata I k.I (11|/d I


NIP. 198008092005022001

Mengetahui

Ketua Jurusan Nautika

•y
Capi. TRI iMl’LYATNO BllblllllhinANTO..S.Si.T,. M.Pd
Penala (lll/cj
NIP. 19751101 200912 I 002

Dipindai dengan CamSeanner


IMPLEMENTASI OLAH GERAK KAPAL *AAT 1,1 A
MAKSIMUM IH PERAIHAN DANGK .

Disusun < )lch :

MOH. IQIIAI. IIRMANNYAII

NTT. 05.17.036.1.5VN

Ahli Nautika Tingkat III (DIPLOMA III)

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah lerapan


Politeknik Pelayaran Surahnya

Pada Tunggal.....................2021

Menyetujui

Mengetahui
Ketua Jurusan Nautika

Penala\(lll/c)
NIP. 19751101^00912 I 002

Dipindai dengan CamSeanner


v

KATA PENGANTAR

Puji syukur akan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena atas segala

kuasa, dan anugrah-Nya yang telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal penelitian ini dengan mengambil judul :

“ IMPLEMENTASI OLAH GERAK KAPAL PADA SAAT DRAFT MAKSIMUM

DI PERAIRAN DANGKAL DI ATAS MT. TRANSKO BIMA “

Dalam usaha menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini, dengan penuh rasa

hormat setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan, motivasi, bimbingan dan petunjuk serta dorongan yang sangat

berarti bagi penulis.

Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini, saya menyampaikan ucapan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kedua Orang Tua Tercinta.

2. Bapak Capt. Heru Sutanto, M. M selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

3. Bapak. Capt. Tri Mulyanto Budhi Hartono, S.Si.T., M. Pd. selaku Ketua Jurusan

Nautika Politeknik Pelayaran Surabaya.

4. Bapak I"ie Suwondo,S.SI.T,M.Pd. selaku pembimbing I dan Ibu SEREATI

HASUGIAN,M.T. selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya.

5. Seluruh Civitas Akademika Politeknik Pelayaran Surabaya.

6. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik berupa

pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya ilmiah ini.
vi

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan

pembelajaran kepada kita semua.

Surabaya, 2021

Moh. Iqbal Firmansyah


7

ABSTRAK

MOH. IQBAL FIRMANSYAH. 2021 . Implementasi Olah Gerak Kapal Pada


Saat Draft Maksimum Di Perairan Dangkal. Dibimbing oleh Bapak I"ie Suwondo dan
Ibu Sereati Hasugian.
Penulis mencoba mengamati kasus yang sering terjadi di atas kapal. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya kapal kandas karena
diakibatkan oleh kurangnya kedisiplinan awak kapal tentang pentingnya mengolah
gerak kapal di saat keadaan draft maksimum.
Mengolah gerak kapal di perairan dangkal sangatlah membutuhkan keahlian
tinggi dan pengetahuan yang luas. Karena banyak sekali unsur yang harus
diperhatikan saat melewati perairan dangkal. Belum lagi kapal dalam keadaan draft
maksimum yang harus memperhatikan UKC dan arus pasang surut. Dan banyak lagi
faktor-faktor yang mempengaruhi olah gerak kapal dalam pelayaran di berbagai
situasi khususnya dalam keadaan maksimum di perairan dangkal.
Penelitian ini dilaksanakan selama satu tahun dengan lokasi penelitian yaitu
kapal MT. Transko Bima yang merupakan tempat penulis melakukan praktek layar.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung melalui observasi dengan
Nahkoda dan Perwira. Sedangkan, data sekunder diperoleh peneliti dari beberapa
peraturan perusahaan yang dibuat untuk mengamankan olah gerak kapal. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Pada umumnya teori mengolah gerak kapal dapat
kita pelajari secara baik apaila kita mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi pada
olah gerak kapal. Tetapi pengalaman secara praktek dalam olah gerak kapal
merupakan suatu kemampuan yang nilainya sangat tinggi dan bermanfaat dalam
melakukan olah gerak kapal. Jumlah macam, bentuk, ukuran dan penempatan kemudi
juga mempengaruhi olah gerak kapal maupun perubahan haluan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimnya kesadaran awak kapal maupun
pandu. Bahkan kurangnya pengetahuan awak kapal dalam penerapan P2TL karena
kurangnya sosialisasi.
Kata kunci : Olah gerak kapal, draft maksimum, perairan dangkal.
8

ABSTRACT

FIRMANSYAH, MOH. IQBAL. 2021 . Implementation of ship maneuver when the


draft is maximum in shallow water. Guided by Mr. I’ie Suwondo and Mam Sereati
Hasugian
The author tries to remember cases that often occur on the vessel. The results
obtained from this study indicate that the vessela ground was acquired by a third party
who participated in shipbuilding about the importance of processing ship maneuver at
the maximum draft state.
Processing ship maneuver in shallow water requires high expertise and extensive
knowledge. Because there is a lot that must be considered when passing a shallow
shipping. Not to mention the vessel in a maximum draft state that must pay attention to
the UKC and the tides. And many more factors that influence the maneuver of ships in
shipping on a variety of shipping in a maximum condition on a shallow ship.
This research was conducted for one year with the research location MT. Transko
Bima, which is the place where the writer did the practice of the screen. Primary data in
this study were obtained directly through observations with the captain and officers.
Meanwhile, secondary data was obtained by researchers from several company
regulations that were made to secure the movement of ships. This study uses a qualitative
method. In general, the theory of processing ship motion can be studied properly if we
understand the factors that affect the ship's movement. But practical experience in ship
maneuvering is an ability that is of very high value and is useful in carrying out ship
maneuvers. The number of types, shapes, sizes and placement of the rudder also affects
the movement of the ship and changes in direction.
The results showed that the lack of awareness of the crew and pilot. Even the
crew's lack of knowledge in implementing Collision Regulation is due to lack of
socialization.
Keywords: Ship maneuver ;maximum draft;shallow water.
DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................................... i i
9
PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN................................................. iii

PENGESAHAN PROPOSAL................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR............................................................................................................. v

ABSTRAK............................................................................................................................. vii

ABSTRACT.......................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... i x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................................. xii

A. Latar Belakang ...........................................1

B. Rumusan Masalah .......................................... 4

C. Batasan Masalah ...........................................4

D. Tujuan Penelitian ...........................................4

E. Manfaat Penelitian ...........................................4

F. Sistematika Penelitian ...........................................5


BAB II PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Landasan Teori................................................................................................................6

1. Pengertian .......................6

2. Kapal dan Olah gerak Kapal .......................9

3. Faktor-Faktor yang Mempengruhi Olah Gerak Kapal .....................12


4. Squat ..........15

5. Under Keel Cleareance ..........17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................6


1
0
6. Prosedur olah gerak kapal saat draft maksimum di perairan dangkal ..........18

B. KERANGKA PENELITIAN ........21

BAB III METODE PENELITIAN .........22

A. Jenis Penelitian .........22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .........22

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data .........23

D. Teknik Analisis Data .........25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................27

A. Gambaran UmumLokasi penelitian...........................................................................27

B. Hasil Penelitian.........................................................................................................30

1. Penyajian Data.....................................................................................................30

2. Analisis Data.......................................................................................................32

C. Pembahasan...............................................................................................................34

BAB V PENUTUP.............................................................................................................36

A. Kesimpulan...............................................................................................................36

B. Saran......................................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................38
1
1

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Draft kapal saat bongkar muat.......................................................................................11


GAMBAR 2.2 Under Keel Clearance kapalterhadap dasar laut.............................................................18
GAMBAR 4.1 MT. Transko Bima.........................................................................................................29
GAMBAR 4.2 UKC Perusahaan............................................................................................................29
1
2

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Tabel Coeficient Block untuk beberapa tipe kapal 17


XI
II
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1 UKC PT. Pertamina Trans Kontinental..........................................................40


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kapal menurut KBBI adalah kendaraan pengangkut penumpang dan

barang di laut (sungai dan sebagainya). Dalam hal ini kapal adalah salah satu

sarana angkutan laut. Sarana angkutan laut merupakan sarana angkutan utama

dalam menunjang pengangkutan penumpang maupun barang melalui jalur laut.

Kapal memiliki keunggulan dibanding alat transportasi lainnya seperti pesawat

udara yaitu jumlah muatan yang diangkut lebih banyak dan tidak membutuhkan

biaya yang terlalu banyak untuk membuat sarana lalu lintasnya seperti jalan raya

atau rel. Kapal hanya memerlukan pelabuhan, alur pelayaran, dan kolam

pelabuhan untuk dapat melakukan aktifitasnya. Tinggal bagaimana cara crew

kapal dalam mengendalikan kapal atau mengemudikan kapal.

Mengendalikan atau mengemudikan kapal bukanlah sesuatu hal yang

mudah. Mengendalikan kapal tidak seperti mengendalikan alat transportasi

lainnya. Ada banyak aspek yang harus diperhitungkan supaya kapal tetap dalam

keadaan aman. Belum lagi keadaan perairan yang memungkinkan terjadinya

kandas, tenggelam, dan lain sebagainya. Oleh karena itu diperlukan tenaga pelaut

yang mempunyai skill dan pengetahuan, serta pengalaman untuk dapat

mengemudikan kapal dengan aman sampai tujuan dan dapat mengirimkan barang

dengan maksimum untuk menekan angka kerugian. Hal ini yang membuat crew

kapal terutama para perwira wajib menguasai pengendalian dan olah gerak kapal

yang memiliki peranan yang sangat penting.

Berhubungan dengan situasi alur pelayaran yang semakin ramai di mana


2

kapal-kapal berada pada saat resiko tinggi tabrakan. Maka untuk mengurangi dan

mencegah resiko bahaya tabrakan di lalu lintas laut tersebut maka dari sisi

kecakapan Nahkoda dan mualim jaga dalam pengamatan dan pengelihatan di alur

pelayaran sempit atau perairan dangkal dengan memperhatikan olah gerak kapal,

dan apabila kapal disaat keadaan draft maksimum.. Saat masuk alur pelayaran

sempit terjadi pada malam hari ataupun daya tampak terbatas lainnya. Dengan itu

IMO mebuat peraturan yang bernama Collision Regulations atau biasa disingkat

COLREG. Untuk itu para pelaut yang berdinas jaga harus memahami aturan-

aturan dalam COLREG maupun STCW, supaya resiko tubrukan menjadi semakin

kecil.

Selain itu resiko - resiko yang lain juga dapat terjadi seperti perubahan

sarat / draft kapal di saat alur pelayaran juga salah satunya. Umumnya perubahan

draft di kapal - kapal niaga disebut dengan squat. Mengolah gerak kapal dapat

diartikan sebagai penguasaan kapal baik dalam keadaan diam maupun bergerak

untuk mencapai tujuan pelayaran aman dan efisien, dengan mempergunakan

sarana yang ada di kapal itu seperti mesin,kemudi, dan lain- lain. Resiko- resiko

tersebut akan diterangkan lebih detail pada bab selanjutnya.

Peneliti menemukan suatu kejadian pada tanggal 22 Juni 2020 voyage

9/2020 pada saat kapal berada di alur pelayaran Surabaya. Saat memasuki alur

Surabaya kapal dalam keadaan kecepatan penuh atau full ahead. Dikarenakan

kapal yang terkekang oleh saratnya tidak boleh terhalang oleh kapal lain dalam

jarak pandangnya, kapal akan melakukan overtaking dengan kapal tanker yang

ada di depan. Kapal melakukan olah gerak ke arah kiri yang mana kedalamannya

lebih dangkal. Angka UKC menjadi lebih kecil karena kapal melewati perairan

dangkal dan kapal masih dalam keadaan kecepatan penuh. Tetapi faktor luar
3

seperti pasang juga membantu untuk memperbesar nilai UKC, sehingga

persentase kemungkinan kandas menjadi lebih kecil. Persiapan alat-alat elektronik

juga merupakan hal penting di atas kapal. Salah satunya echo sounder agar tidak

terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Faktor dari dalam maupun faktor dari

luar juga berpengaruh dalam olah gerak kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan

perhitungan yang tepat untuk meminimalkan resiko-resiko yang bisa terjadi.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut

tentang cara mengolah gerak kapal pada saat kita berada di perairan dangkal

dengan draft maksimum diatas kapal, sehingga peneliti ingin menuangkannya

dalam bentuk karya ilmiah terapan dengan judul “ IMPLEMENTASI OLAH

GERAK KAPAL PADA SAAT DRAFT MAKSIMUM DI PERAIRAN

DANGKAL DI ATAS MT. TRANSKO BIMA”.


B. Rumusan Masalah

Berawal dari hal-hal di atas maka permasalahan yang di angkat dalam

penelitian ini adalah :

Bagaimana penerapan olah gerak kapal pada saat draft maksimum di

perairan dangkal di atas MT, Transko Bima ?

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan masalah yang berkaitan dengan Olah Gerak Kapal

saat draft maksimum di perairan dangkal , maka dalam hal ini penulis membatasi

permasalahan hanya olah gerak pada saat draft maksimum kapal MT. Transko

Bima

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimanakah olah gerak kapal pada saat draft maksimum
4

kapal di area perairan dangkal.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk nahkoda dan

mualim jaga agar dapat mengolah gerak kapal dengan baik pada saat draft

maksimum.

2. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan dalam

perkembangan ilmu pelayaran khususnya dalam bidang olah gerak kapal.

F. Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, dimana

masing-masing bab saling berkaitan satu sama lainnya dan saling terhubung

sehingga tercapai tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini.


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk

menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi

jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan. Teori yang

digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori

yang benar-benar telah teruji kebenarannya. Dalam landasan teori ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan, yaitu nama pencetus teori, tahun dan tempat pertama

kali, uraian ilmiah teori, dan relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk

mencapai tujuan atau target penelitian.

1. Pengertian

a. Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian

implementasi adalah perbuatan menerapkan atau perbuatan melaksanakan.

Maka dari pernyataan diatas implementasi adalah suatu perbuatan

mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan

tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu

kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.

Selanjutnya dilanjutkan dengan mengobservasi untuk dapat mengetahui

cara apa saja yang harus dilakukan saat penelitian.

b. Olah Gerak

Menurut KBBI olah gerak kapal adalah rangkaian kegiatan aktif dan
6

pasif dalam mengarahkan gerakan kapal di laut dan pelabuhan . Dengan

makna lain, Olah gerak yaitu kemampuan sebuah kapal untuk bergerak

dari tempat semula ke tempat yang lain dengan dikendalikan oleh juru

mudi. Tujuan dari olah gerak kapal adalah untuk menghindari suatu

benda, untuk mengamankan posisi kapal dari keadaan darurat, dan untuk

dapat melabuhkan kapal.

c. Perairan dangkal

Pengertian dangkal disini sangat relatif sifatnya, tergantung dalam dan

lebarnya perairan dengan sarat dan lebar kapal itu. Pada perairan dangkal,

jika lunas kapal berada terlalu dekat dengan dasar perairan maka akan

terjadi ombak haluan / buritan serta penurunan permukaan air diantara

haluan dan buritan kiri / kanan kapal serta arus bolak-balik. Hal tersebut

disebabkan karena pada waktu baling-baling bawah bergerak ke atas

terjadi pengisapan air yang membuat lunas kapal mendekati dasar

perairan, terutama jika kapal berlayar dengan kecepatan tinggi. Maka

kapal akan terasa menyentak-nyentak dan dapat menyebabkan

kemungkinan menyentuh dasar perairan. Gejala penurunan tekanan antara

dasar laut dengan lunas kapal berbanding terbalik dengan kecepatannya.

Contoh pengaruh perairan dangkal atau sempit seperti :


1) Pada kapal yang melaju maka akan timbul gelombang haluan yang

tinggi, bagian tengah akan timbul lembah gelombang dan

dibelakang timbul gelombang buritan yang tinggi yang akan

mengalir kesamping kemudian ikut mengalir searah dengan kapal.

2) Pada kapal yang memasuki perairan dangkal dan sempit,maka akan


7

terjadi pengurangan jarak antara dasar dan lunas.

3) Pada kapal yang memasuki perairan sempit jarak bebas semakin

kecil.

4) Resiko tubrukan besar

d. Draft maksimum

Definisi draft atau sarat adalah ukuran kedalaman kapal yang diukur

secara vertikal antara lunas kapal ke garis air. Semakin banyak muatan

kapal semakin dalam kapal masuk kedalam air. Draft digunakan untuk

menetapkan kedalaman alur pelayaran yang dilewati kapal serta kolam

pelabuhan termasuk kedalaman air di dermaga. Semakin dalam sebuah

kapal terletak di dalam air, semakin lambat responnya terhadap kemudi.

Namun ketika kapal berada dalam kondisi ringan dan pada draft dangkal

maka struktur atas lebih terbuka dan akan lebih mempengaruhi ukuran

lingkaran. Kapal yang trim by stern dapat memudahkan penanganan,

tetapi harus dicatat bahwa jika kapal trim by head lingkaran akan

berkurang secara jelas. (House. David J,2007).

Draft memiliki makna yang sama dengan sarat. Sarat merupakan jarak

antara permukaan air sampai ke lunas kapal dan dapat digunakan untuk

mengetahui Under Keel Clearance (UKC) kapal. Draft sangat berpengaruh

terhadap olah gerak kapal, dikarenakan semakin berat kapal titik berat atau

bouyancy semakin turun. Di saat titik B turun maka kapal terkekang oleh

saratnya.

Draft maksimum adalah kondisi dimana draft kapal sampai ke titik

angka teratas dari draft tersebut. Misalkan angka teratasnya adalah sembilan
8

maka permukaan air laut tersebut mencapai angka mendekati sembilan

maupun sudah mencapai angka sembilan. Karena setiap kapal berbeda-beda

draft maksimum dari kapal tersebut.

2. Kapal dan Olah gerak Kapal

Mengolah gerak kapal dapat diartikan sebagai penguasaan kapal baik

dalam keadaan diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran

aman dan efisien, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di kapal itu

seperti mesin. Olah gerak kapal sangat tergantung pada bermacam-macam

faktor misalnya, tenaga penggerak, kemudi, bentuk badan kapal dibawah

garis air dan bentuk bangunan atasnya, kondisi cuaca, sarat, keadaan arus.

(MacElrevey.Daniel,2013)

Pada umumnya teori mengolah gerak kapal dapat kita pelajari secara

baik, apabila kita mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi pada olah

gerak kapal. Tetapi pengalaman secara praktek dalam olah gerak kapal

merupakan suatu kemampuan yang nilainya sangat tinggi dan bermanfaat

dalam melakukan olah gerak kapal. Oleh karena itu kombinasi antara teori

dan pengalaman untuk pelaut merupakan nilai yang ideal dan keharusan.

Banyak orang menguasai teori mengolah gerak kapal akan tetapi dengan

kurangnya pengalaman praktek akan membuat kerugian yang besar.

Sebagai anjuran kepada calon pelaut atau pelaut tidak boleh

melakukan olah gerak kapal dengan sembarangan, tetapi setiap olah gerak

harus dilakukan dengan perhitungan, tanggung jawab yang tinggi dan

memegang teguh kedisplinan. Ada satu keyakinan bahwa bila pelaut atau

calon pelaut melakukan anjuran tersebut maka olah gerak kapal pada setiap
9

kesempatan akan dapat dilaksanakan dan membawa keselamatan bagi

semua crew saat berlayar dan menjamin barang- barang yang akan

dibongkar atau dimuat. Karena draft kapal akan bertambah disaat

melakukan kegiatan bongkat muat. Baik itu dikarenakan penambahan

muatan atau memuat muatan, maupun pengurangan muatan atau

membongkar muatan. Untuk itu perwira jaga aktif untuk mengecek draft

kapal saat kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Gambar 2.1 Draft kapal saat bongkar muat

Sumber :| http://e-journal.uajy.ac.id/10752/3Z2TA13910.pdf

Kapal dengan baik, aman dan selamat. Bentuk kapal dimaksud adalah

perbandingan antara panjang dan lebar kapal sangat berpengaruh terhadap

gerakan kapal membelok. Kapal yang mempunyai perbandingan dimana

kapal yang pendek dan lebar pada umumnya mudah membelok, kapal yang

digerakan dengan mesin diesel banyak digunakan karena persiapannya lebih

cepat dan dapat mempersingkat waktu sehingga saat melakukan olah gerak

dapat berjalan dengan sesuai rencana. Jumlah, macam dan tempat baling-

baling dikapal perlu diketahui agar dalam mengolah gerak kapal dapat

dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan yang dikehendaki.


10

Olah gerak dengan baling-baling yang lebih dari satu itu lebih

mudah dari kapal yang baling-baling tunggal. Sebelum mengolah gerak atau

membawa kapal harus tahu putaran baling-balingnya putar kanan atau putar

kiri. Ada juga baling-baling dipasang di haluan kapal (Kapal Tunda dan

kapal besar) tetapi dipergunakan untuk mengolah gerak saja. Jumlah,

macam, bentuk, ukuran dan penempatan kemudi juga mempengaruhi olah

gerak kapal maupun perubahan haluan. Kemudi yang lebar dan besar

pengaruh terhadap kecepatan belok atau penyimpangan kapal.

(MacElrevey,2013)

3. Faktor-Faktor yang Mempengruhi Olah Gerak Kapal

Kemampuan olah gerak kapal akan dipengaruhi oleh faktor dari

dalam dan faktor dari luar. Terlebih dulu di bab ini akan di uraikan tentang

faktor luar, yang berkaitan dengan keadaan laut dan perairan dimana kapal

berada, kemudian faktor dari faktor tetap dan tidak tetap. Untuk mengetahui

kemampuan olah gerak (Manoeuvering Ability) maka harus dipahami

terlebih dahulu tentang faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Pada Suatu kapal, dibuat data - data tentang karakter olah geraknya

pada macam - macam situasi pemuatannya. Misalnya pada saat kapal

kosong, penuh atau sebagian terisi muatan.

a) Manoeuvering Characteristic kapal, adakalanya dipasang di

anjungan berbentuk gambar, sehingga memudahkan sewaktu -

waktu diperlukan, misalnya oleh pandu sebelum olah geraknya

maupun para perwiranya. Kurva harus dibangun untuk perairan

dangkal dan terbatas untuk menunjukkan nilai squat maksimum


11

pada kecepatan dan faktor penyumbatan yang berbeda, dengan

kapal pada variabel draft. (House. David J,2007).

b) Pengaruh keadaan laut dan perairan ikut menunjang keberhasilan

olah gerak,walaupun kadang - kadang diperlukan bantuan kapal

pandu jika kapal sulit untuk melakukan sendiri.

c) Faktor manusia, olah gerak sangat menarik untuk di pelajari, oleh

karena itu pengaruh manusia sangat menunjang. Dalam hal ini olah

gerak memerlukan pengalaman dan pengetahuan teori yang

memadai. Seperti banyak terjadi pada beberapa kecelakaan kapal

yang terjadi, banyak di sebabkan oleh faktor Cuaca dan Peralatan

yang kurang memadai serta manusianya.

Faktor dari Luar, disini dimaksudkan sebagai faktor yang

datangnya dari luar kapal, mencangkup tiga hal penting yaitu keadaan

laut dan keadaan perairan serta keadaan angin. Hal ini perlu dipahami

mengingat keterbatasan kemampuan kapal menghadapi cuaca dan

perairan maupun laut yang berbeda - beda, serta gerakan kapal di air juga

memerlukan ruang gerak yang cukup. (House. David J,2007).

a) Keadaan Angin.

Pengaruh Angin : Angin sangat mempengaruhi olah gerak, terutama

di tempat - tempat yang sempit dan sulit dalam keadaan kapal yang

kosong walaupun pada situasi tertentu angin dapat di pergunakan

untuk mempercepat olah gerak kapal.

b) Keadaan Arus
12

Arus adalah gerakan air dengan arah dan kecepatan tertentu, menuju

ke suatau tempat tertentu pula. Dikenal arus tetap dan arus tidak tetap,

arah arus ditentukan “ke” dan angin “dari” misalnya arus Timur

berarti arus “ke” Timur. Rimban yang disebabkan oleh arus

tergantung dari arah dan kekuatan arus dengan arah dan kecepatan

kapal. Semua benda yang terapung dipermukaan arus dan didalmnya,

praktis akan bergerak dengan arah dan kekuatan arus tersebut.

Diperairan bebas umumnya arus akan menghanyutkan kapal,

sedangkan diperairan dangkal atau tempat

- tempat tertentu arus akan memutar kapal. Pengaruh arus terhadap

olah gerak kapal sama sedangkan pengaruh angin.

c) Keadaan Perairan .

Keadaan peariran dimaksud disini adalah pengaruh perariran dangkal

dan sempit. Pengertian dangkal dan sempit disini sangat relatif

sifatnya, tergantung dalam dan lebarnya perairan dengan draft dan

lebar kapal itu.

4. Squat

Suatu bentuk interaksi yang sering dialami di daerah perairan dangkal

seperti sungai dan kanal, di mana kapal diamati mengalami penumpukan

dan penambahan draft lebih rendah di air dangkal daripada yang biasanya

terjadi seperti di air yang dalam. Kapal dapat squat by head maupun squat

by stern tetapi lebih jarang terjadi squat by stern. Squat berhubungan

langsung dengan kecepatan kapal (House. David J,2007). Squat adalah

perubahan terbesar dan lokasi perubahan itu di sepanjang lambung kapal


13

tergantung pada lokasi perubahan maksimum dalam trim.

(MacElrevey.Daniel,2013). Jadi squat adalah perubahan trim pada kapal di

saat memasuki perairan yang sempit atau perairan dangkal.

Perilaku sebuah kapal di perairan dangkal, di mana kekuatan daya

apung berkurang, dapat berharap menjadi sama sekali berbeda dengan

perilaku kapal yang sama di perairan yang lebih dalam, di mana gaya daya

apung akan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar. Faktor yang

mempengaruhi nilai squat akan sangat bervariasi tetapi dapat diharapkan

untuk memasukkan salah satu atau semua hal berikut ini :

a. Rasio draft atau kedalaman air. Rasio yang tinggi setara dengan tingkat

squat yang lebih besar.

b. Posisi pusat longitudinal dari daya apung akan menentukan efek

pemangkasan dan memiliki hubungan langsung dengan nilai squat.

c. Putaran mesin yang tinggi dapat meningkatkan stern trim

d. Kecepatan kapal terkait dengan nilai squat karena nilainya dipengaruhi

oleh kecepatan, semakin cepat kapal bergerak semakin tinggi nilai

squatnya.

e. Jenis haluan dipasang mempengaruhi pembuatan gelombang dan

distribusi tekanan pada volume bawah air.

f. Rasio panjang / lebarnya dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan

nilai squat, kapal cenderung squat lebih dari kapal beam yang lebih

sempit lagi.

g. Keluasan / saluran dengan rasio mempengaruhi nilai squat

h. Rasio yang tinggi menyebabkan peningkatan nilai squat kapal dengan


14

koefisien blok besar akan mengalami efek lebih besar dari squat.

i. Efek yang lebih besar dari squat dialami ketika kapal dipangkas oleh

haluan daripada oleh buritan.

Semakin sempit alur pelayaran semakin besar penurunan badan kapal

dan akhirnya nilai squat semakin besar. Jika kecepatan dikurangi maka

squat semakin kecil. UKC dapat dihitung dengan rumus :

UKC = 2cb x V2 Keterangan :

100 Cb : Coefisien Block

V : Kecepatan Kapal
Hasil UKC dinyatakan dalam satuan meter. (House.David J,2007).

Table 2.1 Tabel Coeficient Block untuk beberapa tipe kapal


VESSEL TYPE COEFISIEN BLOCK

ULCC 0.900

VLCC 0.825

AVERAGE SIZE TANKER 0.800

FREIGHTERS 0.700

PASSENGER SHIP 0.625

CONTAINER SHIP 0.550

TUGS 0.500

Sumber : modul bahan ajar Capt. Hadi Setiawan

5. Under Keel Cleareance

Menurut (House.David J, 2007) Under Keel Cleareance atau UKC


15

adalah pengukuran jumlah air di bawah lunas kapal sampai dasar. Nilai

diperoleh dari echo sounder dengan koreksi yang diterapkan. Untuk

mendapatkan kecepatan aman UKC maka, kita harus mengetahui ini sangat

penting di perairan dangkal di mana tes menunjukkan bahwa sebagai aturan

praktis, 6 knot adalah batas kecepatan praktis untuk kapal di alur dimana

UKC adalah 5 kaki atau kurang (1,500 meter atau kurang)

mempertimbangkan variabel seperti akselerasi dan putaran.

bergilir selain efek squat. Tentu saja pelaut yang baik harus menguasai

setiap saat dengan kondisi apapun.(MacElvery.Daniel,2013)

Gambar 2.2 Under Keel Clearance kapal terhadap dasar laut

Sumber :| https://totalhydrographic.com.au/under-keel-clearance/

UKC sangat berpengaruh di perairan dangkal, dikarenakan dengan

UKC kita akan mengetahui waktu berlayar yang aman dan bagian dari alur

yang manakah dapat dilalui. Dengan kita memperhatikan UKC maka kita

dapat terhindar dari bahaya kandas. Under Keel Clearance dapat berubah-

ubah tergantung arus pasang surut. UKC sangat diperhatikan saat melalui
16

perairan dangkal.

6. Prosedur olah gerak kapal saat draft maksimum di perairan dangkal

Menurut (MacElvery.Daniel,2019) dalam melakukan olah gerak kapal

saat draft maksimum di perairan dangkal harus dengan kecepatan aman atau

mengurangi

kecepatan dari biasanya, mempertahankan haluan, mengusahakan berlayar

dibagian yang aman, penyusulan dengan sangat hati-hati agar dapat

mengurangi hisapan satu sama lain, pada waktu melewati

perkampungan,dermaga atau pelampung kecil dikurangi lagi kecepatannya

bahkan sampai stop mesin apabila alur sangat padat untuk mendahulukan

atau menunggu kapal yang memungkinkan terlebih dahulu untuk lewat.

Untuk memastikan keselamatan dan mencegah terjadinya pencemaran

lingkungan laut yang mungkin terjadi di pelabuhan ataupun di selat selat

sempit , maka setiap kapal harus memastikan minimum Under Keel

Clearance (UKC) kapalnya sendiri apalagi jika tidak ada petunjuk khusus

dari pihak pelabuha , pandu, atau agent. Perhatikan UKC di setiap kapal.

Semakin kecil nilai dari UKC semakin besar kemungkinan kandasnya kapal

dan sebalknya. Rata - rata angka minimum UKC adalah 10% dari draft

kapal.

Prosedur sesuai aturan 28 P2TL yakni kapal terkekang oleh saratnya.

Penerapannya antara lain :

a. Tiga buah penerangan merah atau silinder pada siang hari dapat

diperlihatkan. Perwira jaga dapat memutuskan untuk keluar dari

keadaan kapal terkekang oleh saratnya.


17

b. Apabila dalam malam hari, dapat dipertimbangkan untuk

memperlihatkan penerangan dan sosok benda dari kapal yang

terkekang oleh saratnya. Bila lingkaran putar lebih besar dari alur yang

dapat dilewati.

c. Kapal yang terkekang saratnya tidak boleh dihalangi oleh kapal lain

dalam jarak pandangnya. Tetapi tidak meninggalkan tanggung

jawabnya sebagai kapal tenaga, jika ada resiko tubrukan.

Ada beberapa perubahan-perubahan penting dan harus diingat ketika

kedalaman air berkurang seperti :

a. Stabilitas arah menjadi lebih positif (kemudi ditingkatkan).

b. Tingkat belokan pada dasarnya sama dengan untuk air dalam.

c. Diameter lingkaran putar meningkat hingga dua kali lipat putaran air

dalam.

d. Kehilangan kecepatan terjadi dengan perubahan besar dalam pos, tetapi

pada tingkat yang lebih rendah daripada di air yang dalam.

e. Hilangnya headway dengan mesin berhenti, di air dangkal, kurang dari

di air yang dalam. (kapal membawa jalannya lebih lama di air dangkal)

f. Haluan jatuh ke arah yang sama tetapi pada tingkat yang lebih besar

karena kedalaman menurun


1
8

B. KERANGKA PENELITIAN
19

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan peneliti adalah penelitian dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif, karena penulis berusaha

mengumpulkan, menyusun dan menyelesaikan data tentang penerapan prosedur

keamanan di atas kapal . Menurut Musfiqon (2012:70) penelitian kulitatif

merupakan penelitian yang jenis datanya bersifat nonangka. Bisa berupa

kalimat, pernyataan dokumen, serta data lain yang bersifat kualitatif untuk

dianalisis secara kualitatif. Makanya, dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan data statistik dalam analisis data penelitian. Dalam menganalisis

dan mendeskripsikan mengenai penerapan olah gerak kapal. Penelitian

menggunakan landasan teori sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian serta bahan pembahasan

hasil penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada saat penulis melaksanakan

Praktek Laut (PRALA) di atas kapal MT Transko Bima.

2. Tempat Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian di atas kapal MT. Transko Bima.

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh

(Musfiqon.2012:115). Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah


20

yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memeberikan

informasi diantaranya yaitu :

1. Sumber data primer

Data primer adalah data yang terkait langsung dengan masalah

penelitian dan dijadikan bahan analisis serta penarikan simpulan dalam

penelitian. Peneliti mendapatkan data primer ini melalui observasi

langsung kepada responden yaitu awak kapal tentang penerapan olah gerak

kapal saat draft maksimum dan dokumentasi.

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang terkait tidak langsung dengan

masalah penelitian dan tidak dijadikan acuan utama dalam analisis dan

penarikan simpulan penelitian. Data ini di peroleh dengan lebih mudah dan

cepat karena sudah tersedia.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni:

1. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Musfiqon (2012: 131) adalah kumpulan fakta

dan data yang tersimpan dalam bentuk teks atau artefak. Teknik

dokumentasi ini sering digunakan menjadi teknik utama dalam penelitian

sejarah atau analisis teks. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi .

2. Observasi
Menurut Musfiqon (2012:120) observasi adalah kegiatan

pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan fakta

empiris yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam kegiatan observasi


21

peneliti bisa membawa check list, rating scale, atau catatan berkala

sebagai instrumen observasi. Sehingga dalam kegiatan observasi ada

pencatatan melalui catatan berkala yang telah disusun oleh peneliti.

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada proses olah

gerak kapal di perairan dangkal. Dalam penelitian ini untuk mengetahui

proses mengolah gerak kapal saat draft maksimum agar tidak terjadi

kecelakaan kapal.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Musfiqon (2012: 153) data kualitatif berupa kata, kalimat,

gambar, serta bentuk lain yang memiliki variasi cukup banyak

dibandingkan data kuantitatif. Analisis data kualitatif tentu lebih sulit

dibandingkan analisis data kuantitatif. Hal ini dikarenakan perangkat

analisis data kualitatif masih sangat terbatas.

Analisis kualitatif tidak menggunakan rumus statistik. Analisis

menggunakan otak dan kemampuan pikir peneliti, karena peneliti sebagai

alat analisis (human as instrumen). Kemampuan peneliti untuk

menghubungkan secara sistematis antara data satu dengan data lainnya

sangan menentukan proses analisis data kualitatif.

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada

adanya hubungan semantik antarmasalah penelitian. Analisis kualitatif

dilaksanakan dengan tujuan agar peneliti mendapatkan makna data untuk

menjawab masalah penelitian. Oleh karena itu, dalam analisis kualitatif

data-data yang terkumpul perlu disistematisasikan, distrukturkan,

disemantikkan, dan disintesiskan agar memiliki makna yang utuh. Aktivitas

dalam analisis data, yaitu :


22

1. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dalam hal ini peneliti akan menyajikan data dalam bentuk teks, untuk

memperjelas hasil penelitianta maka dapat dibantu dengan

mencantumkan table atau gambar.

2. Verifikasi Atau Penyimpulan Data

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena sepeerti telah dikemukakan bahwa

masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatifmasi

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dapat berupa hubungan kausal atau interaktif. Hipotesis atau teori.


DAFTAR PUSTAKA

House, David J. (2007). Ship Handling Theory AndPratice UK : Published by


Elsevier Ltd.

MacElvery,Daniel H. & MacElvery,Daniel E. (2013). Ship HandlingFor The


Mariner Fourth Edition.
England : distributed by bushwood books.

Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (2013). Kandasnya KM Pemudi di


perairan dangkal.
https://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc maritime/Laut/2013/Laporan%20Final
%20K M.%20Pemudi.pdf

Diakses pada tangal 10 Mei 2019


https://kbbi.web.id/. Diakses pada 10 Mei 2019
https://google.com/search?q=google+translate
Musfiqon (2012). Panduan Lengkap Metode Penelitian Pendidikan.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
http s: //totalhydrographic. com. au/under-keel -clearance/
http://e-journal.uajy.ac.id/10752/3/2TA13910.pdf

http://vesselfinder.com

Modul bahan ajar Capt Hadi Seti awan


SOP PT. Pertamina Trans Kontinental Tentang UKC tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai