NIT 05.17.036.1.53
TAHUN 2021
i
NIT 05.17.036.1.53
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang
di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.
SURABAYA,.......................................
Materai 6000
Judul
: IMI'I.LMI M ASI OLAH <•! I<AK KAPAL PAHA SAAI
BRAII MAKSIMI M BI ,M KAl DANGKAL IH Al AS Ml.
IRANSKO IHMA
Niiimi 1 arimu
MOH UJIIAI IIILMANSYAII
N11
05 17 016 1.53/N
Menvelujui
Pembimbing II
Mengetahui
•y
Capi. TRI iMl’LYATNO BllblllllhinANTO..S.Si.T,. M.Pd
Penala (lll/cj
NIP. 19751101 200912 I 002
NTT. 05.17.036.1.5VN
Pada Tunggal.....................2021
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Nautika
Penala\(lll/c)
NIP. 19751101^00912 I 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur akan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena atas segala
kuasa, dan anugrah-Nya yang telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Dalam usaha menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini, dengan penuh rasa
hormat setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, motivasi, bimbingan dan petunjuk serta dorongan yang sangat
3. Bapak. Capt. Tri Mulyanto Budhi Hartono, S.Si.T., M. Pd. selaku Ketua Jurusan
pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya ilmiah ini.
vi
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan
Surabaya, 2021
ABSTRAK
ABSTRACT
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................................... i i
9
PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN................................................. iii
PENGESAHAN PROPOSAL................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................................. vii
ABSTRACT.......................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... i x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. xi
1. Pengertian .......................6
B. Hasil Penelitian.........................................................................................................30
1. Penyajian Data.....................................................................................................30
2. Analisis Data.......................................................................................................32
C. Pembahasan...............................................................................................................34
BAB V PENUTUP.............................................................................................................36
A. Kesimpulan...............................................................................................................36
B. Saran......................................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................38
1
1
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
barang di laut (sungai dan sebagainya). Dalam hal ini kapal adalah salah satu
sarana angkutan laut. Sarana angkutan laut merupakan sarana angkutan utama
udara yaitu jumlah muatan yang diangkut lebih banyak dan tidak membutuhkan
biaya yang terlalu banyak untuk membuat sarana lalu lintasnya seperti jalan raya
atau rel. Kapal hanya memerlukan pelabuhan, alur pelayaran, dan kolam
lainnya. Ada banyak aspek yang harus diperhitungkan supaya kapal tetap dalam
kandas, tenggelam, dan lain sebagainya. Oleh karena itu diperlukan tenaga pelaut
mengemudikan kapal dengan aman sampai tujuan dan dapat mengirimkan barang
dengan maksimum untuk menekan angka kerugian. Hal ini yang membuat crew
kapal terutama para perwira wajib menguasai pengendalian dan olah gerak kapal
kapal-kapal berada pada saat resiko tinggi tabrakan. Maka untuk mengurangi dan
mencegah resiko bahaya tabrakan di lalu lintas laut tersebut maka dari sisi
kecakapan Nahkoda dan mualim jaga dalam pengamatan dan pengelihatan di alur
pelayaran sempit atau perairan dangkal dengan memperhatikan olah gerak kapal,
dan apabila kapal disaat keadaan draft maksimum.. Saat masuk alur pelayaran
sempit terjadi pada malam hari ataupun daya tampak terbatas lainnya. Dengan itu
IMO mebuat peraturan yang bernama Collision Regulations atau biasa disingkat
COLREG. Untuk itu para pelaut yang berdinas jaga harus memahami aturan-
aturan dalam COLREG maupun STCW, supaya resiko tubrukan menjadi semakin
kecil.
Selain itu resiko - resiko yang lain juga dapat terjadi seperti perubahan
sarat / draft kapal di saat alur pelayaran juga salah satunya. Umumnya perubahan
draft di kapal - kapal niaga disebut dengan squat. Mengolah gerak kapal dapat
diartikan sebagai penguasaan kapal baik dalam keadaan diam maupun bergerak
sarana yang ada di kapal itu seperti mesin,kemudi, dan lain- lain. Resiko- resiko
9/2020 pada saat kapal berada di alur pelayaran Surabaya. Saat memasuki alur
Surabaya kapal dalam keadaan kecepatan penuh atau full ahead. Dikarenakan
kapal yang terkekang oleh saratnya tidak boleh terhalang oleh kapal lain dalam
jarak pandangnya, kapal akan melakukan overtaking dengan kapal tanker yang
ada di depan. Kapal melakukan olah gerak ke arah kiri yang mana kedalamannya
lebih dangkal. Angka UKC menjadi lebih kecil karena kapal melewati perairan
dangkal dan kapal masih dalam keadaan kecepatan penuh. Tetapi faktor luar
3
juga merupakan hal penting di atas kapal. Salah satunya echo sounder agar tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Faktor dari dalam maupun faktor dari
luar juga berpengaruh dalam olah gerak kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang cara mengolah gerak kapal pada saat kita berada di perairan dangkal
C. Batasan Masalah
saat draft maksimum di perairan dangkal , maka dalam hal ini penulis membatasi
permasalahan hanya olah gerak pada saat draft maksimum kapal MT. Transko
Bima
D. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui bagaimanakah olah gerak kapal pada saat draft maksimum
4
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
mualim jaga agar dapat mengolah gerak kapal dengan baik pada saat draft
maksimum.
2. Manfaat teoritis
F. Sistematika Penelitian
Adapun sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, dimana
masing-masing bab saling berkaitan satu sama lainnya dan saling terhubung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi
digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori
yang benar-benar telah teruji kebenarannya. Dalam landasan teori ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu nama pencetus teori, tahun dan tempat pertama
kali, uraian ilmiah teori, dan relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk
1. Pengertian
a. Implementasi
mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan
b. Olah Gerak
Menurut KBBI olah gerak kapal adalah rangkaian kegiatan aktif dan
6
makna lain, Olah gerak yaitu kemampuan sebuah kapal untuk bergerak
dari tempat semula ke tempat yang lain dengan dikendalikan oleh juru
mudi. Tujuan dari olah gerak kapal adalah untuk menghindari suatu
benda, untuk mengamankan posisi kapal dari keadaan darurat, dan untuk
c. Perairan dangkal
lebarnya perairan dengan sarat dan lebar kapal itu. Pada perairan dangkal,
jika lunas kapal berada terlalu dekat dengan dasar perairan maka akan
haluan dan buritan kiri / kanan kapal serta arus bolak-balik. Hal tersebut
kecil.
d. Draft maksimum
Definisi draft atau sarat adalah ukuran kedalaman kapal yang diukur
secara vertikal antara lunas kapal ke garis air. Semakin banyak muatan
kapal semakin dalam kapal masuk kedalam air. Draft digunakan untuk
Namun ketika kapal berada dalam kondisi ringan dan pada draft dangkal
maka struktur atas lebih terbuka dan akan lebih mempengaruhi ukuran
tetapi harus dicatat bahwa jika kapal trim by head lingkaran akan
Draft memiliki makna yang sama dengan sarat. Sarat merupakan jarak
antara permukaan air sampai ke lunas kapal dan dapat digunakan untuk
terhadap olah gerak kapal, dikarenakan semakin berat kapal titik berat atau
bouyancy semakin turun. Di saat titik B turun maka kapal terkekang oleh
saratnya.
angka teratas dari draft tersebut. Misalkan angka teratasnya adalah sembilan
8
aman dan efisien, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di kapal itu
garis air dan bentuk bangunan atasnya, kondisi cuaca, sarat, keadaan arus.
(MacElrevey.Daniel,2013)
Pada umumnya teori mengolah gerak kapal dapat kita pelajari secara
gerak kapal. Tetapi pengalaman secara praktek dalam olah gerak kapal
dalam melakukan olah gerak kapal. Oleh karena itu kombinasi antara teori
dan pengalaman untuk pelaut merupakan nilai yang ideal dan keharusan.
Banyak orang menguasai teori mengolah gerak kapal akan tetapi dengan
melakukan olah gerak kapal dengan sembarangan, tetapi setiap olah gerak
memegang teguh kedisplinan. Ada satu keyakinan bahwa bila pelaut atau
calon pelaut melakukan anjuran tersebut maka olah gerak kapal pada setiap
9
semua crew saat berlayar dan menjamin barang- barang yang akan
membongkar muatan. Untuk itu perwira jaga aktif untuk mengecek draft
Sumber :| http://e-journal.uajy.ac.id/10752/3Z2TA13910.pdf
Kapal dengan baik, aman dan selamat. Bentuk kapal dimaksud adalah
kapal yang pendek dan lebar pada umumnya mudah membelok, kapal yang
cepat dan dapat mempersingkat waktu sehingga saat melakukan olah gerak
dapat berjalan dengan sesuai rencana. Jumlah, macam dan tempat baling-
baling dikapal perlu diketahui agar dalam mengolah gerak kapal dapat
Olah gerak dengan baling-baling yang lebih dari satu itu lebih
mudah dari kapal yang baling-baling tunggal. Sebelum mengolah gerak atau
membawa kapal harus tahu putaran baling-balingnya putar kanan atau putar
kiri. Ada juga baling-baling dipasang di haluan kapal (Kapal Tunda dan
gerak kapal maupun perubahan haluan. Kemudi yang lebar dan besar
(MacElrevey,2013)
dalam dan faktor dari luar. Terlebih dulu di bab ini akan di uraikan tentang
faktor luar, yang berkaitan dengan keadaan laut dan perairan dimana kapal
berada, kemudian faktor dari faktor tetap dan tidak tetap. Untuk mengetahui
Pada Suatu kapal, dibuat data - data tentang karakter olah geraknya
karena itu pengaruh manusia sangat menunjang. Dalam hal ini olah
datangnya dari luar kapal, mencangkup tiga hal penting yaitu keadaan
laut dan keadaan perairan serta keadaan angin. Hal ini perlu dipahami
perairan maupun laut yang berbeda - beda, serta gerakan kapal di air juga
a) Keadaan Angin.
di tempat - tempat yang sempit dan sulit dalam keadaan kapal yang
b) Keadaan Arus
12
Arus adalah gerakan air dengan arah dan kecepatan tertentu, menuju
ke suatau tempat tertentu pula. Dikenal arus tetap dan arus tidak tetap,
arah arus ditentukan “ke” dan angin “dari” misalnya arus Timur
tergantung dari arah dan kekuatan arus dengan arah dan kecepatan
c) Keadaan Perairan .
4. Squat
dan penambahan draft lebih rendah di air dangkal daripada yang biasanya
terjadi seperti di air yang dalam. Kapal dapat squat by head maupun squat
perilaku kapal yang sama di perairan yang lebih dalam, di mana gaya daya
apung akan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar. Faktor yang
a. Rasio draft atau kedalaman air. Rasio yang tinggi setara dengan tingkat
squatnya.
nilai squat, kapal cenderung squat lebih dari kapal beam yang lebih
sempit lagi.
koefisien blok besar akan mengalami efek lebih besar dari squat.
i. Efek yang lebih besar dari squat dialami ketika kapal dipangkas oleh
dan akhirnya nilai squat semakin besar. Jika kecepatan dikurangi maka
V : Kecepatan Kapal
Hasil UKC dinyatakan dalam satuan meter. (House.David J,2007).
ULCC 0.900
VLCC 0.825
FREIGHTERS 0.700
TUGS 0.500
adalah pengukuran jumlah air di bawah lunas kapal sampai dasar. Nilai
mendapatkan kecepatan aman UKC maka, kita harus mengetahui ini sangat
praktis, 6 knot adalah batas kecepatan praktis untuk kapal di alur dimana
bergilir selain efek squat. Tentu saja pelaut yang baik harus menguasai
Sumber :| https://totalhydrographic.com.au/under-keel-clearance/
UKC kita akan mengetahui waktu berlayar yang aman dan bagian dari alur
yang manakah dapat dilalui. Dengan kita memperhatikan UKC maka kita
dapat terhindar dari bahaya kandas. Under Keel Clearance dapat berubah-
ubah tergantung arus pasang surut. UKC sangat diperhatikan saat melalui
16
perairan dangkal.
saat draft maksimum di perairan dangkal harus dengan kecepatan aman atau
mengurangi
bahkan sampai stop mesin apabila alur sangat padat untuk mendahulukan
Clearance (UKC) kapalnya sendiri apalagi jika tidak ada petunjuk khusus
dari pihak pelabuha , pandu, atau agent. Perhatikan UKC di setiap kapal.
Semakin kecil nilai dari UKC semakin besar kemungkinan kandasnya kapal
dan sebalknya. Rata - rata angka minimum UKC adalah 10% dari draft
kapal.
a. Tiga buah penerangan merah atau silinder pada siang hari dapat
terkekang oleh saratnya. Bila lingkaran putar lebih besar dari alur yang
dapat dilewati.
c. Kapal yang terkekang saratnya tidak boleh dihalangi oleh kapal lain
c. Diameter lingkaran putar meningkat hingga dua kali lipat putaran air
dalam.
di air yang dalam. (kapal membawa jalannya lebih lama di air dangkal)
f. Haluan jatuh ke arah yang sama tetapi pada tingkat yang lebih besar
B. KERANGKA PENELITIAN
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kalimat, pernyataan dokumen, serta data lain yang bersifat kualitatif untuk
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
hasil penelitian.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh
yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memeberikan
langsung kepada responden yaitu awak kapal tentang penerapan olah gerak
masalah penelitian dan tidak dijadikan acuan utama dalam analisis dan
penarikan simpulan penelitian. Data ini di peroleh dengan lebih mudah dan
1. Dokumentasi
dan data yang tersimpan dalam bentuk teks atau artefak. Teknik
ini meliputi .
2. Observasi
Menurut Musfiqon (2012:120) observasi adalah kegiatan
peneliti bisa membawa check list, rating scale, atau catatan berkala
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada proses olah
proses mengolah gerak kapal saat draft maksimum agar tidak terjadi
kecelakaan kapal.
1. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
Dalam hal ini peneliti akan menyajikan data dalam bentuk teks, untuk
http://vesselfinder.com