Anda di halaman 1dari 15

SUMBER : https://www.karyapelaut.com/2021/01/di-kapal-tanker-ini-istilah-istilah.

html
SUMBER : https://www.karyamanunggal.com/2022/07/bagian-bagian-kapal-laut-dan-penjelasan.html
Bagian - Bagian Kapal laut dan penjelasan Fungsinya

Bagian-Bagian Kapal - berbagai jenis mobil tersedia saat ini. Angkutan dari darat, udara hingga laut
yang megah, sering disebut dengan kapal.

Sama halnya lainnya , Kapal sendiri memiliki berbagai jenis yang tersedia saat ini, seperti kapal
pesiar hingga kapal kargo , pelni maupun jenis kapal laut lain.

Seperti bentuk transportasi lainnya, kapal mengalami perkembangan teknologi dari waktu ke waktu
yang selalu beradaptasi sesuai kebutuhan transportasi.

Contohnya Kapal peti kemas memiliki rancangan Konstruksi kapal kargo yang spesifik, Terbuat
dari baja dan komposit serta bahan lainnya. Semuanya memiliki tiga bagian utama, yaitu navigasi
bridge, bagasi, dan ruang mesin. 

Kapal memiliki fitur yang terlihat dan tidak terlihat tetapi struktural. Sedangkan bagian kapal yang
dapat dilihat. Misalnya kemudi, jangkar, busur, lunas, selubung, baling-baling, tiang kapal, jembatan,
busur dan anak panah.
Tidak hanya itu saja masih ada bagian kapal yang tidak terlihat tetapi struktural terdiri dari, partisi,
bingkai, pemegang kargo, pelari, alas ganda, balok, kompartemen bagasi, rel samping dan maupun
bagian lain.

Untuk lebih jelas, berikut beberapa penamaan bagian-bagian kapal.

Bagian-bagian Kapal dan Fungsinya

Apabila disebutkan satu persatu bagian kapal secara menyeluruh tentu sangat banyak sekali, mulai
dari pintu kapal, jendela kapal. Clinometer mengontrol kondisi kemiringan Kapal, hingga instrumen
lain yang bersifat pelangkap namun sangat penting.

Pada pembahasan kali ini karya manunggal akan mengulas sebagian besar saja terkait dengan
penamaan pada bagian kapal. Komponen tersebut terpampang atara yang terlihat saja, berikut
penjelasannya.

1. Propeller atau dikenal dengan Baling- Baling

Baling-baling atau biasa disebut juga dengan nama Propeller kapal berupa mesin untuk
mengoperasikan baling-baling. Cara kerja dari mesin ini dapat mengubah kecepatan putaran dan
menciptakan rangsangan dorong menghasilkan tenaga.

Seperti pada pembahasan sebelumnya, propeller terdapat beberapa varian yang berbeda. Sehingga
kebutuhan dan penggunaan setiap kapal bisa disesuaikan dengan model dan kebutuhannya.

Ada banyak jenis baling-baling, yaitu baling-baling biasa, pendorong terowongan, pod listrik, baling-
baling azimuth, baling-baling Voith Schneider dan Jenis jet air. Jenis produk tersebut sebenarnya
berbeda-beda, baik dari segi fungsi, jenis maupun penggunaan.
Pasti kita sepakat bahwa ini menjadi salah satu bagian penting yang tidak bisa kita lewatkan begitu
saja karena terkait dengan tenaga yang dihasilkan mesin kemudian memutar propeller dan menjadi
gaya dorong seluruh tubuh kapal.

2. Buritan Kapal

Sama dengan namanya, Buritan adalah penamaan lain dari Bagian belakang kapal yang umumnya
terapat kelengkapan pengendali kapal dalam kepentingan pelayaran. 

Buritan ini nama umum yang biasa dipakai pada hampir semua jenis kapal. Sehingga saat anda
berada pada kapal RO-RO, Pesiar saya kira akan menemukan istilan bagian yang sama.

Sedangkan pada kapal perang pada bagian buritan dipakai sebagai pendaratan heli kopter atau
Helipad. Pada prinsipnya menjadi hal penting yang wajib kalian kethi dengan berbgai varian buritan,
Buritan Siku, Buritan Miring, Buritan Sendok.

3.  Cerobong Kapal

Bagian dari perahu atau kapal laut yang satu ini mungkin telah familiar di telinga semua lapisan
masyarakat yang telah biasa dengan penggunaan transortasi laut maupun darat. 

Bahkan Penggunaan cerobong asap dapat ditemukan di tempat lain selain kapal, misalnya rumah,
pabrik maupaun berbagai tempat yang membutuhkan sirkulasi pembuangan asap.
Biasanya Cerobong pada kapal dibuat memakai saluran pipa , Maupun berbntuk kotak, berfungsi
membuang asap kapal dari bahan bakar kapal saat mesin menyala.

4. Deck Atau Geladak Utama

Dalam Dunia Konstruksi kapal kita akan dikenalkan dengan istilah gellada Utama atau Deck.
Merupakan lantai Utama yang berada diatas kapal. Jika anda menemukan Geladak Utama dan
geladak kedua maka akan menemukan penghubung dengan jembatan maka disebut sebagai geladak
antara.

Beberapa bahan yang bisa digunakan untuk membangun geladak terdiri dari, besi, fiberglass, Kayu,
dan gading. Potongan ini adalah bingkai yang menempel pada kulit (Gading).

Bagian yang menutupi struktur geladak disebut sebagai lajur  geladak yang biasanya terbuat dari
material kayu. Lajur Geladak ini harus memiliki banyak kriteria daya tahan sangat baik, Misalnya dari
daya serap air terendah, kuat dan tahan terhadap perubahan suhu.

Selain itu, kriteria lainnya adalah serat tidak licin, dikeringkan dengan baik dan tidak ada bahan yang
dapat merusak logam. Kayu yang dapat digunakan sebagai bilah kursi adalah cemara dan jati.

#Tiga Jenis Jenis Geladak Kapal

#Geladak besi

 Kapal memakai geladak besi umumnya yang terbuat dari pelat baja, yang gabungkan dengan cara
dilas bersama dari dua sisi ykni bagian atas dan bawah.

Pelat baja sebagai dasar deck ini bertumpu pada gading (frame) kapal yang terikat kuat memakai
baut. dan biasanya jenis deck ini diaplikasikan pada model kapal penyeberangan Ro-Ro/jembatan,
kendaraan harus mampu mengangkut beban kendaraan dan muatannya.

#Geladak kayu
Dek terdiri dari papan kayu tahan air laut yang disusun bersebelahan dan bertumpu pada gading
kapal.
Untuk kedap air dek, ruang antara papan yang digunakan diisi dengan serat tahan air dan
direkatkan / direkatkan dengan tar atau resin. Dek kayu digunakan pada kapal phinisi, yach atau
kayu.
 
#Geladak fiberglass
Material modern banyak aplikasikan pada jenis kapal kecil adalah dek fiberglass atau serat kaca ini
yang mudah dibuat dan ringan.
Fiberglass juga digunakan untuk menutupi dek kayu agar lebih tahan air dan tahan lebih lama.

5. Kulit kapal

Kulit kapal adalah bagian terisolasi dari kapal. Bagian perahu ini terbuat dari aluminium, kayu atau
baja dalam bentuk pelat dan digabungkan untuk membuat lintasan di geladak. 

Kulit kapal juga sangat familiar dengan istilah lain Ship Shell, yang merupakan permukaan lian yang
bersinggungan dan tampak langsung.

Bagian kapal ini memiliki berbagai fungsi vital dan menjadi instrument yang harus dipertimbangkan
secara tepat dalam pemilihan materialnya. Berfungsi memanjangkan lambung kapal, menjaga berat
kapal dan muatannya, serta kedap air agar air tidak masuk ke dalam kapal. 

6. Bridge atau Anjungan


Anjungan adalah sebuah area untuk ruang  kemudi atau ruang komando yang berisi peralatan
navigasi keperluan pelayaran agar bisa berjalan dengan baik sesuai tujuan. Didalam Anjungan
terdapat beberapa fasilitas , misalnya kamar radio dan nahkoda.

Berbagai peralatan ini sangat penting sebagai navigasi yang wajib ada pada anjungan ini berfungsi
untuk mengetahui posisi kapal. 

Secara arsitektur pembuatan dan peletakan anjungan atau bridge ini umumnya memiliki kemampuan
melakukan kontrol pandangan ke semua arah.

Sepeti yang sudah saya sampaikan bahwa Bridge harus dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
kebutuhan dalam berlayar . Diantaranya seperti roda kemudi, kompas, teropong, radar, global
positioning satellite atau GPS, perangkat komando mesin dan radio komunikasi.

Sehingga sudah panya pandangan dong tentang bagian Anjungan kapal, yakni central yang berkaitan
langsung dalam tujuan pelayaran kapal laut.

Berikut perlengkapan wajib ada dalam Anjugan kapal Modern:


 Roda kemudi,
 Global Positioning Satelite atau dikenal sebagai GPS,
 Radio komuniasi
 Kompas
 Echosounder
 Radar
 Perangkat komando ruang mesin
 GMDSS
 Teropong (Binocular)
 AIS
 ECDIS
 EPERB
 SART
 NAVTEX
 ARPA
 Ruang Menjangka Peta (Chart room)
 Isyarat Bendera Komunikasi
 Panel Fire Alarm
 Panel Lampu Navigasi (Panel Navigation Ligth)
 Clynometer

7. Lambung
Lambung adalah Hull yang disebut juga lambung kapal peranannya mengandung daya apung atau
buoyancy agar kapal tidak tenggelam dalam perairan. Lambung dirancang khusus untuk
meminimalkan adanya gesekan dengan air. Apalagi jika penerapan kapal yang memiliki persyaratan
kecepatan tinggi.

Perancangan untuk menentukan penerapan model lambung juga sangat penting karena
mempengaruhi stabilitas dan ketahanan kapal saat berada di dalam air. Kekuatan kapal pasti
mempengaruhi konsumsi bahan bakar, kecepatan, tenaga mesin, dll.

Lambung kapal sendiri memiliki berbagai bentuk yang menarik. Misalnya adalah kapal lambung datar,
lambung v, lambung ponton, lambung katamaran dan lambung terowongan.

#Jenis penerapan Lambung Kapal Laut

#Kapal Lambung Datar

Lambung datar yang bisa digunakan untuk kapal laut yang banyak melaju pada air yang tenang.
Biasanya diterapkan pada transportasi laut yang memiliki kecepatan rendah.

Banyak digunakan untuk kapal tanker dan tongkang, kapal penangkap ikan, yang umumnya memiliki
dimensi lebih kecil. Tujuan pembentukan model datar ini yakni Untuk meningkatkan stabilitas, pusat
gravitasi kapal.

Keuntungan dari kapal dengan lambung datar, umumnya memiliki stabilitas relatif lebih baik karena
bentuk datar memiliki momen kopling yang lebih tinggi pada sudut kemiringan yang sama daripada
bentuk V. 

Pada lambung datar kapasitas beban lebih besar karena koefisien balok (Cb) lebih besar dengan
pembagian beban merata pada setiap permukaan lambung.

Bentuk lambung rata memiliki nilai periode getar yang lebih baik karena nilai momen inersia massa
total kapal lebih besar dari pada bentuk V.

Pada kapasitas beban yang sama, rancangan datar lambung lebih kecil dari lambung berbentuk V,
sehingga Anda dapat bernavigasi di perairan dangkal.

#Lambung kapal katamaran


Kapal multihull ini memiliki stabilitas yang tinggi, namun gelombang yang dihasilkan lebih kecil,
sehingga kapal ini cocok untuk beroperasi di sungai, namun di perairan yang bergelombang dampak
osilasi yang tinggi pada konstruksi kapal.

#Lambung Kapal Model V

Merupakan model kapal dengan kondisi lambung runcing menyerupai bentuk dan huruf “V” yang
dinilai memiliki sedikit hambatan agar lebih irit bahan bakar. Aplikasi model lambung seperti ini
biasanya untuk Kapal dengan kebutuhan laju berkecepatan tinggi atau fast boat.

Memiliki beberpa Keuntungan dari bentuk lambung "V",  dengan kecepatan desain yang sama,
diperoleh tenaga mesin yang lebih rendah daripada penggunaan model lambung berbentuk datar.

Selain itu penerapan bagian dengan model ini juga dinilai mempunyai kemampuan navigasi dan
kemampuan manuver kapal lebih baik dibandingkan lambung datar. Hal itu diperngaruhil oleh bentuk
lambung yang ramping.
Tidak hanya itu dengan membentuk lambung v kapal laut ini juga mempunyai Kebutuhan bahan
bakar untuk putaran mesin yang sama lebih rendah dari lambung berbentuk "V" karena nilai drag
viscous lebih rendah dari lambung berbentuk datar.

#Lambung terowongan

Lambung ini secara nama saja sudah terbayang bentuknya, membentuk trowongan pada bagian
bawah dengan tujuan perancangan mengurangi hambatan. Tidak seperti model Lambung kapal
katamaran karena sudut dalamnya tajam, membuat perahu lebih mudah untuk bermanuver.

#Lambung Jenis Ponton

Perahu yang dibangun di atas ponton, perahu seperti ini dianggap sangat stabil dan dapat dengan
mudah digerakkan dengan motor tempel atau ditarik dengan kabel untuk menyeberangi sungai.
Tetapi memiliki kekurangan tersendiri yakni pada kapal Lambung ponton seperti ini Tidak efisien bila
digunakan untuk perjalanan jarak jauh.

Desain lambung mempengaruhi kecepatan, semakin tinggi aerodinamis, semakin tinggi kecepatan.
Begitu pula mempengaruhi dalam hal konsumsi energi yang akan dikeluarkan. Namun di sisi lain,
muatan yang dapat diangkut akan lebih sedikit, sehingga kapal niaga dan kapal tanker minyak akan
lebih cocok menggunakan lambung datar.

8. Bak kapal

Bagian kapal ini juga umumnya dikenal sebagai gudang mini di kapal. Ruangan tersebut digunakan
untuk memperlancar kegiatan di dek, terutama pada saat landing atau docking.

Bagian kapal ini menghadap kapal dan berisi jangkar dan peralatan tali-temali. Awak kapal akan
menggunakan gudang mini ini setelah merapat di pelabuhan atau dermaga.

9. Lunas Kapal

Komponen dasar lainnya adalah Lunas. Pada kapal merupakan bagian yang terletak paling bawah di
sebuah kapal laut. Variannya juga tidak hanya sat, ada jenis lunas yang dapat kalian ketahui yakni
lunas lambung, lunas dasar dan lunas tegak.
Lunas lambung biasanya berfungsi melindungi kapal apabila saat mengalami kandas. Jenis ini
biasanya memiliki mempunyai dimensi panjang seperempat hingga sepertiga dari panjang kapal di
area bagian bawah.

Sedangkan lunas dasar adalah lajur kapal dengan ketebalan kurang lebih 35 persen dari kulit kapal.
Sedangkan jenis lunas tegak merupakan lunas sepanjang kapal.

10. Sekat Pelanggaran

Ini merupakan bagian kapal yang fungsinya untuk mencegah terjadinya kebocoran dan bekerja
sebagai tambahan memperkuat lintang kapal.

Jika kapal mngalami kebocoran, dengan adanya Sekat penghalang ini memungkinkan kapal masih
bisa berlayar perlahan.

Namun, ada sesuatu yang harus diperhatikan tentang penghalang ini. Misalnya, ketebalan yang
harus mengatasi sekat kedap air, letak batas tulangan yang benar dan bagian rongga sekat yang
dipasang dengan baja bersudut.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka fungsi barrier barrier dapat dimaksimalkan. Bagian-
bagian kapal menarik untuk diketahui karena memiliki fungsi yang sangat penting.

11. Double Bottom atau DB

Double bottom atau Dasar berganda Ini adalah bagian kapal yang dibentuk oleh sekat tembus.
Ketinggian Double Bottom ini bervariasi sesuai dengan ukuran kapal.

Bagian kapal ini berfungsi sebagai tangki air tawar, pemberat dan tangki minyak. Selain itu juga dapat
meningkatkan keselamatan jika terjadi kehilangan kapal dan menambah ketinggian kapal. DB juga
dapat meningkatkan kekuatan pembuatan kapal longitudinal.

Namun, selain kegunaannya, kapal yang dipasok DB juga harus menanggung kerugiannya. Ini
termasuk hilangnya kargo dan jika kapal kosong, pusat gravitasi kapal akan terlalu tinggi. Selain itu,
kandungan double bottom akan berkurang lebih dari 15%.

12. Jangkar

Jangkar adalah dibuat memakai bahan dasar logam berat yang yang terpasang terikat pada rantai
kabel dan disimpan atau disembunyikan di dalam tabung saat bepergian / mengoperasikan perahu. 
Ini bisa permanen atau sementara dengan penambahan kelas jangkar laut. Kemudian secara srtuktur
Rantai jangkar, perangkat penghubung, penggulung jangkar dan pemutus rantai disebut roda gigi
jangkar.

Jangkar terdiri dari lima bagian utama yang biasa dipahami yakni, mahkota, betis,seruling , stok dan
cincin tersandung. Sedangkan Batang / Shank adalah konstruksi batang padat dengan pin stop
berlubang yang melewati lubang di batang. 

Untuk Lebih lengkap Berikt Bagian dari Jangkar Kapal Laut.

#Tabung Jangkar
Pipa Hawse atau bisa juga dengan Anchor Pipe merupakan pipa logam kokoh sebagai pengikat
rantai jangkar. Diameter tabung hawse bervariasi tergantung pada diameter tautan yang digunakan
dalam jangkar.

#Pengontrol rantai
Jika chain tube berfungsi sebagai penghubung rantai saat diturunkan atau dinaikkan, chain controller
berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengontrol jangkar kapal apakah dinaikkan atau
diturunkan.

#Tabung rantai
Selanjutnya, ada tabung rantai atau pipa di dek kapal, yang biasanya terbuat dari besi. Fungsi dari
tabung rantai ini adalah sebagai jalur rantai saat rantai perahu diturunkan atau dinaikkan. 

#Stoper Chain
Selain itu dalam bagian jangkar juga terdapat chain stop yang berfungsi sebagai alat untuk mencegah
rantai jangkar jatuh. Juga tidak mungkin jangkar kapal terus diturunkan selama rantai masih ada,
karena jangkar kapal pasti akan berhenti ketika tersangkut di dasar laut atau di perairan.

#Rantai jangkar
Rantai jangkar merupakan alat yang fungsinya sebagai menghubungkan jangkar kapal dengan kapal
agar tidak lepas jika jangkar kapal diturunkan.

# Fungsi jangkar.
 Secara singkat bisa disimpulkan Jangkar digunakan untuk mendaratkan kapal menghentikannya dari
gelombang air yang memungkinkan kapal dapat menetap tidak berpindah posisi.

Itulah pembahasan bagian bagian kapal serta penjelasan fungsinya. Masih banyak lagi bagian lain
yang tentunya tidak disebutkan secara terperinci, misalnya mesin, Pintu kapal, Jendela kapal maupu
ornamen pendukung yang biasa kita jumpai dikapal.
SUMBER : https://solarindustri.com/blog/kapal-tanker/
Apa itu Kapal Tanker

Pada dasarnya, alat transportasi yang beroperasi di lautan lepas ini memiliki fungsi utama
yakni mengangkut baik penumpang maupun barang-barang tertentu. Kapal tanker sendiri
merujuk pada sebuah kapal yang digunakan untuk mengangkut barang seperti cairan,
minyak, serta jenis likuid tertentu bahkan gas sekalipun. 

Kita pasti sudah tahu betul bahwa pengangkutan beberapa komponen tersebut tidak hanya
dilakukan lewat jalur darat saja. Kapal tanker lah yang bertugas untuk melakukan tugas
tersebut pada wilayah perairan.

Kapal ini memang dirancang khusus untuk melakukan tugasnya dengan baik tanpa harus
menggunakan bantuan peti kemas selain kargo dalam jumlah besar. Distribusi minyak
mentah, minyak bumi seperti solar dan bensin serta bahan baku petrokimia menjadi
tanggung jawab dari kapal tanker.

Selain itu, ternyata kapal jenis ini juga dapat mengangkut kebutuhan dengan jenis angkutan
cair berbasis hydrogen bahkan jus sekalipun! Kapal tanker memang telah didesain
sedemikian rupa agar dapat dengan optimal mengangkut komponen tersebut dalam jumlah
besar dengan aman tanpa adanya kendala fatal.

Klasifikasi Kapal Tanker Menurut Tipenya

Sejatinya, terdapat dua klasifikasi utama dari jenis kapal pengangkut minyak dan jenis
cairan atu ini. Dua tersebut adalah dari tipe kapal atau tujuannya serta dari ukurannya.
Berbagai jenis tanker yang terbagi sesuai dengan klasifikasi tetap memiliki tujuan dasar
serupa satu sama lainnya, yakni untuk menyediakan fasilitas transportasi bagi angkutannya.

1. Tanker Minyak

Saat membaca namanya, anda pasti sudah mengetahui jenis angkutan seperti apa yang
dibawa oleh kapal tersebut, bukan? Betul sekali! Minyak adalah jawaban yang jelas tertera.
Minyak seperti apa sajakah yang diangkut oleh kapal ini? Tentu bukan minyak mentah saja,
ya. Bahan bakar seperti bensin, minyak jenis lain seperti minyak tanah, bahkan paraffin juga
termasuk dalam kategori angkutannya.

Ukuran yang dimiliki oleh tanker jenis ini berkisar antara 55.000 DWT hingga lebih dari
300.00 DWT untuk versi VLCC nya. Importir serta eksportir minyak komersial maupun
pemerintah yang biasanya memiliki serta melakukan operasi terhadap kapal besar satu ini.

Tanker minyak dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:

a. Tanker Produk

Jenis tanker minyak ini biasanya beroperasi guna melakukan pengangkutan terhadap bahan
kimia dengan basis minyak bumi yang telah disebutkan sebelumnya. Ukuran tanker produk
pun cenderung lebih kecil dibandingkan dengan tanker minyak pada umumnya. Hal tersebut
dikarenakan destinasi langsung yang dituju oleh kapal ini, yaitu pasar.
b. Tanker Minyak Mentah

Tanker jenis ini secara khusus digunakan untuk memuat minyak mentah dari beberapa titik
atau lokasi penggalian menuju ke pabrik penyulingan dari minyak mentah tersebut.
Sejumlah besar minyak dalam kondisi mentah dimuat serta dipindahkan oleh kapal ini untuk
nantinya melalui proses penyulingan dalam beberapa tingkatan sesuai dengan kebutuhan
produknya. Ukuran dari tanker minyak mentah lebih besar jika dibandingkan dengan tanker
minyak lainnya termasuk tanker produk.

2. Tanker Gas

Dirancang sedemikian rupa untuk memuat angkutan berupa gas dalam jumlah


besar merupakan penjelasan yang depat untuk mendeskripsikan tanker jenis ini. Pada
dasarnya, kapal ini memiliki tingkat kecanggihan lebih tinggi daripada jenis lainnya. Korea
dan Jepang merupakan negara yang menjadi tempat galangan untuk mengembangkan jenis
tanker pengangkut gas satu ini.

Tanker jenis ini juga dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan jenis kargo yang
dimuatnya, yaitu:

 Bertekanan penuh,
 Bertekanan semi,
 Etilen,
 LPG berpendingin penuh,
 dan LNG.
3. Tanker Kimia

Saat melihat nama dari jenis tanker ini, pasti anda langsung memikirkan tentang bahan-
bahan kimia, bukan? Jika iya, pemikiran tersebut adalah pemikiran tepat! Sebab tanker
kimia memanglah bertugas untuk memuat angkutan berupa bahan-bahan kimia. 

Guna menjaga konsistensi serta kualitas bahan kimia yang dimuatnya, mengingat bahan
kimia harus disimpan dengan tepat, tanker kimia memang sudah dirancang khusus untuk
itu. Bahkan, kapal ini dilapisi dengan bahan tertentu guna memudahkan dalam proses
identifikasi bahan kimia yang perlu dimuat.

Ukuran dari jenis ini berada pada kisaran 5000 DWT sampai dengan 35.000 DWT.
Ukurannya lebih kecil dari tanker minyak, bukan? Hal ini disebabkan oleh sifat muatan yang
dibawa oleh kapal ini, juga beberapa batasan dalam hal ukuran fasilitas.

Seperti tanker minyak dan tanker gas, tanker kimia juga dibagi lagi menjadi beberapa
kategori:

1. Tipe Tanker 1: Membahayakan lingkungan serta keselamatan sekitar


dengan serius.
2. Tanker Jenis 2: Tingkat bahaya terhadap lingkungan dan keselamatan
sangat parah.
3. Tipe 3: Tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap lingkungan cukup parah.
Selain dari ketiga jenis utama dari tanker berdasarkan tipenya, kapal ini ternyata juga
memiliki jenis lain sebagai berikut sesuai dengan fungsinya.
a. Tanker Semi Liquid

Semilikuid mengacu pada sebuah bahan yang merupakan percampuran dari cairan dengan
bahan solid di mana bahan satu ini tidak terdispersi jika dalam air. Tanker jenis ini secara
khusus memuat bahan semilikuid serta tidak dianjurkan atau disarankan mengangkut bahan
kimia menggunakan kapal ini.

b. Tanker Hidrogen

Secara khusus dirancang agar dapat memuat gas hidrogen yang telah diolah sehingga
memiliki bentuk likuid.

c. Tanker Jus

Ya, memang benar adanya bahwa tanker satu ini digunakan untuk mengangkut jus sebagai
angkutannya. Jus segar dengan konsistensi pekat berjumlah besar biasanya harus diimpor
atau diekspor dari satu negara ke negara lainnya.

d. Tanker Wine

Minuman beralkohol seperti wine juga dapat diangkut menggunakan tanker satu ini. Kapal
biasanya akan menuju tempat produksi lalu mendistribusikan minuman yang dimuatnya ke
beberapa perusahaan atau tempat tertentu sesuai pemesanan.

Klasifikasi Kapal Tanker Menurut Ukurannya

Selain tipe dengan keberagamannya, kapal jenis ini juga diklasifikasikan sesuai dengan
ukurannya. Jika tipe cenderung fokus kepada fungsinya, maka klasifikasi satu ini lebih
berfokus pada ukuran besar kecilnya jenis tanker tersebut. Ingin mengetahui lebih lanjut
apa-apa saja yang menjadi jenis tanker sesuai dengan ukuran? Mari simak pembahasan di
bawah ini!

1. VLCC (Very Large Crude Carriers)

Jenis kapal ini bermuatan sekitar 250.000 tons dengan ukuran mencapai 320.000 DWT
serta panjang 300 sampai dengan 330 meter.

2. ULCC (Ultra Large Crude Carriers)

Kapasitas angkut dari ULCC bisa mencapai 500.000 tons. Ukuran yang besar, bukan? Hal
tersebut dikarenakan kapal jenis ini sendiri berukuran 320.000 DWT sampai dengan
550.000 DWT.

3. Coastal Tanker

Memiliki ukuran kurang dari 50.000 DWT. Biasanya, kapal ini digunakan untuk transportasi
bagi produk seperti gasoline. 

4. Aframax
Ukuran dari tanker Aframax bisa mencapai 80.000 SWT hingga 120.000 DWT. Kapal ini
biasanya digunakan untuk melintasi Laut Mediterania, Laut Cina, serta Laut Hitam.

5. Suezmax

Kapal dengan ukuran antara 125.000 sampai dengan 180.000 DWT ini biasanya beroperasi
guna melewati Terusan Suez.

Kesimpulan

Dalam kegiatan transportasi lautan, kapal tanker memegang peranan penting khususnya
dalam mengangkut serta mendistribusikan barang bawaan sesuai dengan jenisnya. Kapal
satu ini memang sudah diformulasikan dan dirancang guna menjalankan tugas untuk
memuat bahan-bahan dengan kapasitas yang bisa dibilang tidaklah sedikit. Didukung
dengan badan kapal yang besar serta teknologi khusus pada setiap jenisnya, tanker dapat
melajut melintasi lautan lepas dengan tepat guna karenanya.

Anda mungkin juga menyukai